Skip to main content

Menatap Warisan Raja Indra: Candi Pawon

Setelah mengunjungi lokasi candi pertama, aku melanjutkan jalan - jalan ke lokasi peninggalan sejarah lain, yakni Candi Pawon, warisan peninggalan dari Raja Indra dinasti Syailendra. 

Candi Pawon merupakan candi tunggal yang jarak tempuhnya sekitar 2 kilometer ke arah tenggara dari Candi Mendut.

Tidaklah sulit untuk mencapai lokasi candi Buddha ini karena selain berkendaraan pribadi terlihat juga kendaraan umum untuk tiba di pintu desa Brajanalan kemudian dilanjutkan dengan sedikit waktu berjalan kaki melewati jalan pedesaan yang tertata rapi sebelum tiba di lokasi candi Pawon. 

Letak lokasi candi Pawon berada di posisi tengah, diantara candi Mendut dan candi ikonis, candi Borobudur dalam satu garis imajiner.


"menatap warisan raja indra: candi pawon"



Tepatnya berada di dusun Brajanalan, Kelurahan Wanurejo, Kecamatan Borobudur, Kabupaten Magelang. 

Baca juga: Candi Mendut Peninggalan Dinasti Syailendra yang Memesona

Berada sekitar 2 kilometer berjarak tempuh dari candi Mendut, candi Pawon yang dibangun pada masa yang sama dengan pembangunan candi Mendut dan candi Borobudur yaitu abad ke VIII M ini berada di desa yang bernama dari bahasa Jawa Sansekerta, Brajanalan [Baca : Brojonalan, dalam pengucapan keseharian bahasa Jawa] yang berarti Vajra : halilintar dan Anala :  api. 

Penamaan tersebut karena diduga dahulu kala di dalam candi Pawon terdapat patung Bodhisattva yang terbuat dari bahan perunggu yang dapat memantulkan sinar cahaya. 

Candi Pawon dibangun oleh Raja Indra. 
Masa pembangunannya berdekatan dengan waktu pembangunan candi Mendut.


"menatap warisan raja indra: candi pawon"



Tak banyak pengunjung terlihat di hari itu saat aku tiba di pelataran candi Pawon yang dikelilingi oleh rumah penduduk, kios souvenir dan tempat ngopi. 
Dengan pengunjung relatif sedikit, aku bebas berlama - lama mengamati relief candi. 
Aku juga bisa naik turun tangga dan mengelilingi selasar tanpa harus beradu cepat dengan wisatawan lain. 

Berbekal brosur yang diperbolehkan kuambil di perpustakaan mini yang dilengkapi sarana monitor audio visual yang menayangkan tentang percandian, akupun segera mengelilingi badan Candi Pawon untuk mengamati pahatan relief yang banyak terukir di dinding candi dan mencari sudut - sudut terbaik untuk dipotret. 


"menatap warisan raja indra: candi pawon"



Dengan pintu candi menghadap ke arah barat dan undakan anak tangga candi Pawon yang dibangun oleh Raja Indra, raja pertama dari dinasti Syailendra ini batu candi dibuat dari susunan batu andesit dan terdiri dari batur atau kaki candi, badan candi dan atap candi. 

Di sekeliling dinding batur candi setinggi 1,5 meter aku melihat pahatan relief ukiran manusia, bunga dan suluran tanaman. 

Beranjak menaiki undakan tangga yang menyisakan satu arca makara di satu ujung sisi pegangan tangga. 

Berada di selasar, pahatan relief pertama yang kulihat relief Kuwera Hariti berada di sebelah selatan dan utara atau di kanan dan kiri pintu candi. 
Sayangnya hanya pahatan relief Kuwera dalam posisi berdiri yang berada di sebelah utara yang terlihat utuh, sedangkan pahatan relief yang berada di sebelah selatan pintu masuk candi mengalami kerusakan sehingga bentuk aslinya sulit untuk dikenali. 

Jika diperhatikan relief yang terpahat dengan artistik di dinding badan candi Pawon berupa pahatan relief bukan rangkaian relief cerita, tetapi relief dekoratif. 

Di sekeliling badan candi terdapat relief bercorak sama adanya relief sepasang makhluk suci penjaga kahyangan Kinara Kinari yang digambarkan berupa sepasang burung berkepala manusia tampak berdiri mengapit pohon Kalpataru, pundi - pundi harta dibawahnya dan tampak sepasang manusia sedang terbang berada di atas langit.  

Diatas relief tersebut tampak dua ventilasi atau jendela tempat keluar masuknya udara mengapit pahatan relief kelopak bunga teratai putih atau disebut dengan Kumuda

"menatap warisan raja indra: candi pawon"
Pahatan relief di dinding badan candi dan dua lubang jendela.

Adanya pahatan ukiran jendela atau ventilasi di badan candi Pawon dan berdasarkan nama candi Pawon yang terpahat dalam prasasti Karang Tengah 824 Masehi inilah, seorang ahli Epigrafi atau ahli bahasa berkebangsaan Belanda Johannes Gijsbertus de Casparis menafsirkan atau mengambil kesimpulan bahwa nama candi Pawon yang merupakan dari bahasa Jawa dan memilki arti dapur ini jika ditambahkan awalan pa dan akhiran an akan menghasilkan kata Pangawuan yang artinya perabuan atau menunjukkan tempat pembakaran untuk mengubah sesuatu menjadi awu atau abu. 

Dari kesimpulan tersebut diyakini jika dahulu kala candi Pawon digunakan sebagai tempat pengawuan atau pembakaran jenasah Raja Indra yang dilakukan oleh Raja Samaratungga, anak dari Raja Indra dan yang kelak membangun pendirian candi Borobudur. 

Sebagai bentuk penghormatan kepada Raja Indra yang pernah berkuasa 782 - 812 Masehi, di dalam bilik candi Pawon selain digunakan untuk menyimpan abu jenasah beliau juga sebagai tempat penyimpanan senjata milik beliau dan di dalam relung ditempatkan arca Bodhisattva terbuat dari perunggu yang dapat mengeluarkan sinar.  


"menatap warisan raja indra: candi pawon"
Relung tanpa arca di bagian dalam candi Pawon



Sayangnya saat ini relung di dalam candi terlihat kosong, tak lagi diketemukan senjata milik Raja Indra dan arca Bodhisatvva yang menginspirasi masyarakat Mataram Kuno menamakan candi Pawon juga dengan nama candi Brajanalan berdasarkan letak lokasi keberadaannya.

Sekeluar dari bilik dalam candi, aku berdiri mengamati 
pahatan relief Kalamakara, kepala raksasa traditional Indonesia yang memiliki kemampuan mengusir roh jahat terpahat diatas pintu candi. 
Sosok Kalamakara di candi Pawon terukir tidak memiliki rahang bawah. 

Di dinding candi di bawah ukiran relief Kalamakara terlihat goresan angka tahun 1940 yang menandakan akhir tahun pelaksanaan rekonstruksi ulang, mengganti bagian batu lama candi yang mengalami kerusakan menggunakan material batu baru yang tampak terlihat berbeda jika dilihat dari dekat.


"menatap warisan raja indra: candi pawon"



Dibangun pada Masa Klasik candi Pawon memiliki bentuk sedikit berbeda seperti bentuk candi Buddha lainnya yang melebar, tetapi dibangun meninggi meruncing ke atas. Memiliki perpaduan seni arsitektur Hindu Jawa Kuno dan India.  

Candi Pawon diketemukan kembali dalam keadaan memprihatinkan dan tertimbun tanah semak belukar pada akhir abad 19.

Sejarah mencatat candi eksotik ini direkonstruksi ulang oleh kolonial Belanda sejak tahun 1897. 
Johannes Gijsbertus de Casperis memimpin rekonstruksi ulang pada tahun 1903 - 1904, kemudian pada tahun 1908 rekonstruksi ulang dilanjutkan oleh Dr. Theodoor Van Erp.


"menatap warisan raja indra: candi pawon"
Suasana asri dusun Brajanalan

Miniatur candi Borobudur terbuat dari pahatan batu menarik perhatianku dari beberapa pilihan yang diperdagangkan oleh salah satu kios di sudut halaman candi Pawon.
Dibangunan rumah tinggal yang bagian ruang tamunya dipermak sebagai ruang display dagangan kerajinan tangan itu, si ibu pemilik kios menyapaku ramah saat aku mulai terlihat melangkah keluar meninggalkan area candi Pawon yang dikelilingi oleh pagar pembatas jeruji besi.  
Dari beberapa pilihan souvenir yang dicoba ditawarkan oleh pedagang, akhirnya aku memilih miniatur candi Borobudur sebagai oleh - oleh yang akan kupajang di ruang tamu kediamanku dan sebagai benda pengingat selain dokumentasi foto jika aku telah berlibur mengunjungi candi warisan Raja Indra, candi Pawon.



Lokasi:
Candi Pawon 
Dusun Brajanalan, Kelurahan Wanurejo, Kecamatan Borobudur, Kabupaten Magelang.
Jawa - Tengah


Tiket:
🔸10,5K turis domestik dewasa & 5,5K turis domestik anak - anak
🔸20,5K turis mancanegara
🔹Tiket termasuk tiket kunjungan ke candi Mendut

Comments

  1. Muy buenos días , preciosas imágenes , el texto no se me traduce , .
    Un buen abrazo.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hola, Campirela Un gran abrazo de agradecimiento de mi parte. Lo sentimos, el traductor de idiomas no es efectivo.

      Delete
  2. No he sido capaz de traducir el texto pero las imágenes son estupendas.
    Feliz día.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Buen día también y gracias por tu apreciación, Marigem. Lo sentimos, el traductor de idiomas no es efectivo, no entiendo cómo manejarlo.

      Delete
  3. Piękne te płaskorzeźby na ścianie świątyni! :)

    ReplyDelete
  4. tempatnya gak jauh dari pemukiman warga ya mas him..

    orang jaman dulu memang pinter banget membuat bangunan se bagus ini seperti candi, di jaman itu mungkin alatnya gak sebagus sekarang, tapi ide dan kreatifnya luar biasa, mungkin kita harus mencontoh nya :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. Betul,lokasinya dikelilingi rumah warga. Semestinya ditata agar lebih menjauh dari halaman candi.
      Itulah hebatnya arsitektur para leluhur, mas. Minim peralatan saar itu tapi karyanya luar biasa indah.

      Delete
  5. from the outside, the temple looks beautiful
    it is a pity that it is empty inside ...
    best regards

    ReplyDelete
    Replies
    1. Yes, it is very unfortunate that the existence of a statue in the temple has been lost either damaged or destroyed where ...
      Best regards also, Lili.

      Delete
  6. Que fotos tão lindas!Adorei! abraço,chica

    ReplyDelete
    Replies
    1. Oh, estoy muy agradecido por la apreciación de mis fotos, Chica. Un fuerte abrazo desde Indonesia para ti.

      Delete
  7. Your country's tourism infrastructure is much more sophisticated than I thought.

    ReplyDelete
    Replies
    1. That's right what you think, Andrew. The tourism sector in Indonesia is managed quite well. It so happened that the area which included the Borobudur temple was being prepared as an international priority tourist visit.

      Delete
  8. A truly great temple, thanks for sharing.
    sinforosa

    ReplyDelete
    Replies
    1. Your welcome, Sinforosa. Thanks for your appreciation.

      Delete
  9. Replies
    1. Thanks a lot, friend. Hopefully someday you can visit there. Regards

      Delete
  10. Hello,

    It is a beautiful temple, wonderful photos. Take care, Enjoy your day!

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hello,Eileen. Thanks a lot for all. Enjoy your days also. Take care always.

      Delete
  11. Looks good - I love the photo of you posing inside - a very thoughtful look :-D

    ReplyDelete
    Replies
    1. Oh, I'm honored to read it, Ananka. I really appreciate it. Have a nice week :)

      Delete
  12. Replies
    1. Dziękuję bardzo za poświęcony czas, Wosdan 🙂

      Delete
  13. Salam kenal :)
    datang membuat kunjungan.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Salam kenal kembali. Terimakasih kunjunganmu, Shida.

      Delete
  14. Replies
    1. Takdirinizi okumak harikaydı, SevKoz. Ülkenizde birçok güzel tarihi kalıntı var.

      Delete
  15. Beautiful place.
    There is something sad about it as well, though. Maybe because of those missing statues I got such an impression...

    ReplyDelete
    Replies
    1. Yes, it is very unfortunate that the statue inside the temple is lost somewhere. It might also be damaged by natural disasters. Thank you for your attention.

      Delete
  16. Rich in history and beautiful to gaze upon. I am surprised there weren't many other tourists while you were there. It seems like such a wonderful place to explore. Good for you though that you didn't have to compete for space with crowds of people though. I think you picked out a wonderful souvenir for your home collection.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Oh, how happy I am to read detailed comments from you, Theresa.
      This indicates that language translators have been able to work effectively in translating languages. I really appreciate your appreciation. I pray that one day you will have the opportunity to visit this temple.

      Delete
  17. I love to travel to such interesting places and admire the ancient architecture. Thank you for sharing such beautiful views with us.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Glad to know you also like traveling to historical locations such as to this temple. Hopefully someday you have the opportunity to visit it.

      Delete
  18. Interessante ! io non conosco questi luoghi, così diversi dai nostri , per quanto riguarda l'architettura ! Saluti.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Grazie Mirtillo. Sono felice di avere l'opportunità di presentarti il ​​sito storico del mio paese. Saluti.

      Delete
  19. Boa tarde meu querido e grande amigo. Parabéns pela postagem. Nos despertou a vontade de conhecer esse lugar impressionante.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Boa tarde, meu bom amigo Luiz. Foi ótimo ler sua apreciação deste local histórico de patrimônio.

      Delete
  20. Ekstasi dari kenangan setua yang tidak diketahui menyebabkan entri menarik dari Anda, teman saya Himawan. Ini adalah seri konsultasi yang tak terlupakan, referensi yang sangat direkomendasikan.

    Pelukan besar.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Oh, sangat menyenangkan membaca komentar dari anda, Carlos. Terimakasih banyak untuk itu. Doakan saya untuk terus dapat mengulas banyak lokasi candi. Pelukan besar.

      Delete
  21. Replies
    1. Gracias por su agradecimiento y besos, Sr. Alexander. Saludos beso de mi parte.

      Delete
  22. São impressionantes, estes monumentos!

    Saudações poéticas!

    ReplyDelete
    Replies
    1. Obrigado por sua apreciação, Te. Saudações de amizade da Indonésia, Vieira.

      Delete
  23. Ternyata candi Pawon lokasinya nggak begitu jauh dari candi Mendut .. enak kalau begitu jadi bisa sekali tempuh dalam satu kali perjalanan. 🙂
    Bangunan nya unik ya karena ini candi Budha yang lain daripada lain .. arsitektur bangunannya meninggi bukan melebar.
    Oh jadi Pawon di sini artinya bukan dapur ya? Tapi tempat pembakaran menjadi abu.
    Kalau begitu kata pawon dalam bahasa Jawa itu yang artinya dapur itu diambil dari kata ini yang termasuk bahasa Sansekerta ya?
    Daerah sekitar candi dusun Brajanalan bersih banget dan apik. 👌
    Adanya candi Pawon untuk lokasi wisata meningkatkan pemberdayaan ekonomi warga juga ya.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Berada dalam satu garis imajiner,lokasi candi ini cukup dekat ditempuh. Tapi kalau jalan kaki lumayan juga jauhnya :). Hebat ya fisik orang jaman dulu sanggup menempuh dari satu candi ke candi berikutnya dengan berjalan kaki. Sependapat dusun Brajanalan sangat bersih karena memang termasuk digarap untuk persiapan wisata prioritas dunia.

      Delete
    2. Iya hebat orang jaman dulu daya tahan fisiknya kuat sekali dalam menempuh perjalanan dengan berjalan kaki dari satu daerah ke daerah lain..:)
      Tentang bangunan candi candi selain reruntuhan nya karena bencana alam, faktanya ada juga bagian candi yang hilang karena dicuri orang entah apa sengaja di jual ke luar negeri atau dibawa saat zaman penjajahan dulu ke negaranya. Kabarnya sich ada bagian tubuh candi yang di pajang di museum di luar negeri.
      Seharusnya kan bagian tubuh candi misalnya nggak bisa direkonstruksi lagi diletakan di museum.negara kita dan bukan di museum luar negeri..
      Sayang sekali kalau warisan budaya kita bisa kecolongan ya.

      Delete
    3. Betul, aku juga pernah membaca ada bagian dari candi di museum luar negri juga di balai lelang. Entah kenapa hal itu bisa terjadi. Ada juga banyak pondasi area candi yang terlanjur dibangun untuk pemukiman warga. Sangat disayangkan!

      Delete
    4. Oh apakah nggak dikasih batasan area ya oleh pemerintah? kalau sebenarnya pondasi area candi itu dilarang untuk di bangun rumah?
      Mikir bagian tubuh candi yang bisa pindah ke museum luar negeri bahkan sampai ada yang dilelang segala. Harga lelang kan bisa nyampai milyaran ?tapi hasil lelang masuk ke kas negara lain.. benar-benar memprihatinkan.
      Berharap kelak ada suatu museum khusus hanya untuk menyimpan reruntuhan dan puing-puing candi -candi yang nggak bisa direkonstruksi ulang lagi. Sehingga bagian tubuh candi masih bisa terselamatkan.
      Baru kemarin aku lihat template nya bar u nich.. blue. tosca jadi semakin segar tampilan blog nya ..:)

      Delete
    5. Thanks for a new color display :). Mungkin di beberapa lokasi candi sudah terlanjur adanya pemukiman sebelum dilakukan pembatasan garis minimum sekitaran candi, jadi skr utk penggusuran rumah ada kendala. Ada sih museum candi tapi baru ada di kompleks candi Borobudur & candi Prambanan.

      Delete
    6. You're welcome.. :)
      Oh begitu jadi sebelum adanya pembatasan sudah keduluan ada pemukiman . Semoga selanjutnya nggak ada lagi kejadian mendirikan rumah di area pondasi candi yang lain. Semoga juga nantinya bisa dibangun lagi museum -museum lain khusus untuk reruntuhan candi-candi yang lain selain 2 candi tersohor tersebut. Karena candi ini kan warisan budaya khas bangsa Indonesia yang nggak bisa kita temuin di negara lain.

      Delete
    7. Semoga.Jadi selanjutnya banyak diketemukan lokasi candi yang masih terpendam di dalam tanah. Dan kabar yang ikut bikin senang sekarang ini cukup banyak diketemukan lokasi candi2 di beberapa kota.

      Delete
  24. Beberapa hari lalu saya sempet ngobrol sama arkeolog tentang candi-candi. Terlebih ngomonin semiotic dll. Saya jadi tertaril baca-baca tulisan tentang candi lagi. Hehhee.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Wah,keren berkesempatan ngobrol dengan arkeolog. Kenalin aku juga ke dia dong, kak hehehe.

      Delete
  25. Obrigado, amigo!

    Mas se quiser... pode--me chamar professor,
    mas não professora...

    Um forte abraço!

    ReplyDelete
    Replies
    1. Seja bem-vindo.
      Ficarei feliz em chamá-lo de professor por causa de sua ampla visão.
      Um abraço caloroso voltou de mim.

      Delete
  26. Tengo problemas para traducir pero las imágenes son preciosas, saludos amigo, cuidate mucho.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Muchas gracias por tu gran agradecimiento.
      Saudações de amizade.

      Delete
  27. Güzel fotoğraflar. Elinize sağlık:)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Takdiriniz ve ilginiz için teşekkürler, Akca. Sağlığınıza da iyi bakın :)

      Delete
  28. Ternyata dinamakan candi pawon karena memang tempat pembakaran jenazah ya. Saya juga kalau nyebut dapur "pawon"

    Karena sering baca ceritanya mas himawant yang jalan-jalan ke berbagai candi saya jadi pengen liburan juga. Semenjak ada si covid udah nggak pernah liburan sih.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya, kak Astria. Hayok jalan-jalan ngga apa-apa kok, asalkan tetap patuhi protokol kesehatan yang benar, ya :)

      Delete
  29. Do they sell candy in Candi? LOL

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hahaha ... No, Dezmond 😆. There are no candy sellers.
      But your idea is unique too, the shape of the temple is made of candy to make it memorable for children and adolescents ... especially if it is not for photo enhancements.

      Delete
  30. Les agradezco mucho su agradecimiento, amigo mío, Yonosoy.

    ReplyDelete
  31. Hello! Wonderful pictures and very impressive ancient temple!
    Lovely place to visit! Thank you for sharing! Have a happy July!
    Dimi...

    ReplyDelete
    Replies
    1. Amen, may this July bring happiness to all of us, Dimi. Thank you very much for your appreciation.

      Delete
  32. wih akhirnyaaa..
    udah lama gak baca tulisan mas hima tentang candi.. hihi..

    moga pandemi segera berakhir ya mas hima biar bisa main ke candi lagi.. hehe

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hehe sebelumnya udah ada tulisan tentang candi Mendut kok, kak Thya.
      Amin, semoga pandemi segera usai. Kta bisa kok pergi liburan asalkan tetap ngikuti protokol, kak.

      Delete
  33. Beautiful images ... Congratulations ..

    ReplyDelete
    Replies
    1. Oh, big thanks your appreciation, Ana Minguez. Regards

      Delete
  34. Grazie per essere passato suo mio blog a commentare Il Rifugio degli Elfi https://ilrifugiodeglielfi.blogspot.com/ interessante il tuo pieno di foto invitanti di posti da visitare. Ora il tuo blog è nel mio feed (visto che non ho trovato un servizio di follow) spero che vorrai rendere il follow back per il mio blog.
    Buona settimana ed estate

    ReplyDelete
    Replies
    1. Ciao, mio ​​nuovo amico Arwen. Grazie per la vostra visita e commenti su questo tempio. Sarò felice di includerti nella mia lista. Saluti amicizia.

      Delete
  35. Waah.. Ni mas Hima udah sering jalan" yaak.. Enak juga kalo udah bisa, kan di rumah terus jg boring.. Perlu cari suasana baru biar ga bosen.. Yg penting ikutin protokol kesehatan aja yaak, kan sekarang pariwisata jg udh mulai di buka sedikit"...itu harga karcisnya murah banget yaa, dapet harga segitu dengan latar belakang candi peninggalan zmn dulu.. Bisa foto"...kereen ooi

    ReplyDelete
    Replies
    1. Betul, kita tetap wajib mengikuti protokol saat jalan2. Kalau dirumah terus bosan juga rasanya ya :(. Murah kan tiketnya .., yuk kesana kak hehehe

      Delete
  36. Candi Pawon berarti bukan artinya dapur tapi pangawuan atau tempat abu. Tempat abu dari raja Indra dari Mataram kuno ya kang. Eh tapi kalo di Pawon juga banyak abu ya hasil dari pembakaran kayu.

    Hampir semua candi terkenal di Indonesia di rekonstruksi pada zaman Hindia Belanda termasuk candi Pawon ini. Tapi sekarang mulai banyak ditemukan candi lain ya seperti di Brebes atau Bekasi itu. Cuma kebanyakan tinggal dasar candinya saja.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Betul, mas. Para ahli juga menduga dulunya candi Pawon digunakan sbg tempat pembakaran alat2 ritual setelah digunakan utk upacara.
      Menarik ya di beberapa daerah mulai diketemukan struktur candi .. itu menandakan dahulu kala ada banyak situs sejarah yang belum terkuak misterinya.

      Delete
    2. Betul mas. Bahkan di desaku sepertinya ada bekas peninggalan sejarah. Jadi di daerah yang sepi itu banyak ditemukan bata merah yang ukurannya besar dan sudah lama tapi sayangnya batanya malah diambil buat bangunan. Bahkan katanya ada yang dapat tembaga atau kuningan yang bentuknya seperti buat pemujaaan, tapi sayangnya sudah dijual.😂

      Delete
    3. Yaah sangat disayangkan batuan candi digunakan untuk bangunan rumah, juga benda2 yang diketemukan dijual. Kelihatannya persoalan serupa di masa lalu juga terjadi begitu, mas... Banyak pondasi candi ditimbun jadi perkampungan rumah warga & arca hilang karena dijual :(

      Delete
  37. Me ha encantado viajar de la mano de tus letras e imágenes por este estupendo templo. Es una pena que su interior esté desolado. Siempre he sentido fascinación por este tipo de construcción y conocer su historia y las muchas leyendas que los rodean.
    Espero que el traductor haga bien su función. En mi caso pude leerte sin problemas.
    Un saludo y gracias por compartir tus maravillosas excursiones.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Complimenti, foto e luoghi stupendi.
      Ciao

      Delete
    2. @ Jorge :
      Me alegra leer sus apreciativos comentarios sobre este templo. Haré todo lo posible para presentar la cultura y la historia de mi país. Saludos amistad de mi parte, Jorge.

      @ Stefyp :
      Grazie per il tuo apprezzamento. Saluti di amicizia.

      Delete
  38. Benar kata ahli: travelling bisa membuat seseorang menjadi ahli sejarah..😊

    ReplyDelete
    Replies
    1. Betul sekali mbak, lama lama mas Hino jadi arkeolog ya.😊

      Delete
    2. @ Anissa :
      Betul, kak. Kewajiban sebagai narablog ngga cuma liburan biasa tapi juga nguprek sejarahnya terus menuliskan di post hehehe :)

      @ Agus :
      Wwkk .. lama-lama kayak Indiana Jones dong aku 😆🤭

      Delete
    3. Yang penting jangan jadi jones nya saja, jomblo ngenes.😂

      Delete
  39. Ciao. Proprio belle le tue foto e i luoghi sono davvero mitici. Un saluto dall'Italia.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Ciao anche, Vivi. Caspita, sono felice e apprezzo molto il tuo apprezzamento per le mie foto. Saluti dall'Indonesia.

      Delete
  40. I loved seeing the photos of this beautiful temple and reading about its history, it is very interesting! Oh, and how good that you enjoyed the visit with calm and tranquility. A greeting!

    ReplyDelete
    Replies
    1. Thank you very much for all of you, Esther.
      I pray for you that one day you can also come to the location of this old temple. Greetings

      Delete
  41. That is a nice road photo. I like that one, and it spoke to me, You take nice
    and interesting pictures.

    ~Sheri

    ReplyDelete
    Replies
    1. Thank you so much, Sheri. We wish you a pleasant day there. Regards

      Delete
  42. I love your posts because they make me feel like I'm so well traveled. Thanks for sharing. :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. I am honored to read your comments. I appreciate it, Jax. Thank you very much for that.

      Delete
  43. No hay mejor manera de obtener buenas fotos como no tener demasiadas personas .
    La información que nos dejas es magnifica.

    Saludos.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Corrige tu opinión, Tomás 😁. Muchas gracias por todo tu aprecio por mí. Saludos amistad de mi parte.

      Delete
  44. Hermoso lugar, Himawan. Qué bueno que el templo haya sido rescatado del abandono en el que había quedado, creo que es importante cuidar los vestigios del pasado, sobre todo si son artísticos.
    Supongo que visitarlo con apenas presencia de turistas fue un placer mayor para ti.

    Un abrazo

    Tempat yang indah, Himawan. Adalah baik bahwa candi telah diselamatkan dari pengabaiannya, saya pikir penting untuk menjaga sisa-sisa masa lalu, terutama jika mereka artistik.
    Saya kira mengunjunginya tanpa kehadiran turis adalah kesenangan yang lebih besar bagi Anda.

    Sebuah pelukan

    ReplyDelete
    Replies
    1. Muchas gracias por su visita y agradecimiento, Alis. Estoy impresionado de que haya escrito comentarios en dos idiomas: el idioma de su país y el idioma de mi país.
      Realmente lo aprecio. Saludos de amistad de mi parte en Indonesia.

      Delete

  45. Tempat yang indah dan ajaib dengan sejarah yang menarik. Saya juga membawa berbagai oleh-oleh dari perjalanan :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Halo, Filizankakawy. Sangat menyenangkan mengetahui anda juga selalu membawa oleh-oleh dari tempat setiap perjalanan yang anda kunjungi. Terimakasih banyak untuk apresiasimu tentang candi ini.

      Delete
  46. Hola!!! muchas gracias por tu visita por mi blog, las fotos me encantaron <3 muy bello lugar ;D

    Un beso desde Plegarias en la Noche.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hola también, Tiffany. De nada, también estoy agradecido por su visita de regreso. Agradezco lo que dices. Saludos de amistad.

      Delete
  47. cantik binaannya... cuma tertanya-tanya di kawasan sekitarnya, di kelilingi rumah penduduk... jadi pernahkah activity excavation dilakukan di kawasan tersebut? manalah tahu, masih ada sisa-sisa candi yang tertanam di bawah tanah rumah-rumah penduduk ;-)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Nah, aku juga sepemikiran begitu, kak Anies. Banyak yang akhirnya diketahui beberapa tahun kemudian lokasi candi ditimbun jadi perkampungan rumah warga.

      Delete
  48. Jujur saya iri sekali melihat Mas Him yang berkesempatan mengunjungi situs-situs bersejarah dan obyek wisata ruang terbuka seperti ini. Dari fotonya saya bisa ikut merasakan cuaca segar dan suasana yang asri. Di Jakarta, saya cuma bisa punya sedikit hari saat weekend yang sudah pasti penuh sesak kalau berkunjung ke tempat wisata di Jakarta, karena setiap orang juga pergi liburan di dalam kota saat weekend.
    Apalagi sekarang masih pandemi, jadi makin tak ada lagi hari yang pas untuk berwisata.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Haduh, jangan iri mas hehehe .. nanti pas mas Agung cuti kerja bisa kok liburan ke situs2 candi. Tau ngga mas, aku sebetulnya juga pengin banget datang lagi ke kawasan kota tua Jakarta karena pengin ngulang berfoto2 disana karena file fotoku banyak yang hilang.
      Tuh kita samaan kan saling iri juga, wwkk :D

      Delete
  49. Duh suka iri saya tuh sama jogja dan jawa tengah sana, banyak banget tempat bersejarahnya ya mas, tempat2 seperti ini harus kita lestarikan salah satunya dengan rajin mengunjungi dan menulisnya di blog :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Keduanya betul, kak :). Jawa Tengah & Yogya banyak banget terdapat situs candi. Dan betul kita sebagai narablog wajib mengenalkan ke banyak pembaca :)

      Delete
  50. Vaya lujo de post. Un viaje muy interesante. Gracias por compartirlo con nosotros.

    Besos

    C

    ReplyDelete
    Replies
    1. Oh, muchas gracias. Les agradezco mucho, Garcia.
      Besos

      Delete
  51. Que local espantoso!
    Só pelos seus registos deu-me vontade de viajar e visitar todos os monumentos!
    Abraço dos Açores

    ReplyDelete
    Replies
    1. Saudações voltam aos Açores da Indonésia, Ana.
      Oro para que um dia você tenha a oportunidade de chegar ao local dos templos.

      Delete
  52. Cool photo! Congratulation for travels.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Big thanks for your apreciation, ElaR. Regards

      Delete
  53. Membaca Tulisan masnya, aku jadi kepengen explore candi2 yg ada di Indonesia..

    ReplyDelete
    Replies
    1. Kita punya keinginan yang sama, mas :). Pengin kesampaian lihat semua candi.

      Delete
  54. Dari kemaren tulisannya bahas candi yah, pasti udah banyak banget koleksi foto wisata ke candinya huehuee

    Oiya itu lagi menatap apa kak pas berfoto di relung tanpa arcanya itu? Kek menatap cahaya terang akan sesuatu...ahaha

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hehehe cukup banyak candi yang kudatangi meski belum kesemuanya, kak :).
      Menatap eheum .., barangkali tetiba ada harta benda nongol disana hihihi

      Delete
  55. Lo que aprendo aquí no tiene precio, y más en tiempos difíciles para viajar.

    Gracias.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Estoy feliz de haber introducido la historia y cultura indonesias. Esperemos que algún día también tengas la oportunidad de visitarlo, Toro.

      Delete
  56. ...such a beautiful area, thank for sharing.

    ReplyDelete
  57. Hola Himawan,
    Que post tan interesante y que fotos tan preciosas, con lo que me gusta a mi todo lo antiguo con una buena historia a sus espaldas, acabo de descubrir una mina de oro en tu blog. Cuando visito construcciones así, aunque en ese momento estuvieran vacias (que pena) me gustaría que las propias piedras hablaran y nos contarán como era su uso y las costumbres cuando el edificio estaba en pleno apogeo de uso . Ya, ya se..eso no va a pasar :((
    Besote!!!!

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hello too, Ayla. Thank you for your visit. I have checked the email box but not the email that came from you. I hope your sales run smoothly. Greetings

      Delete
  58. Dankeschön =) Ich bin schon gespannt wie meine selbst gekochte Marmelade wird, aber mit Dr. Oetker kann eigentlich nichts schief gehen.

    Great post with beautiful pictures =) I love temples and architecture like these ones =)
    Liebe Grüße

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hallo, vielen Dank für Ihre Wertschätzung in Bezug auf diesen Tempel, Yasmina. Schön, Sie vorzustellen. Übrigens, dein Marmeladenrezept, lecker ..., meine Mutter hat es geschafft. Danke für das Rezept, ja.

      Delete
  59. Hola, Himawan.

    Hoy he tenido algún problema con el traductor del texto y no he podido comprender todo lo expuesto aunque me hago una idea de la idea general de la publicación. Debe ser algo extraño pues otros días la traducción ha sido perfecta. En cualquier caso he podido observar muy bien las fotografías y todo este entorno cultural y natural. Un fuerte abrazo desde España hasta Indonesia.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Olá também, amigo Miguel.
      Pedimos desculpas pela interrupção dos tradutores de idiomas que torna a leitura desconfortável. Também estou confuso por que isso poderia acontecer. Espero que outro dia o tradutor seja eficaz novamente. Abraços de volta da Indonésia para você na Espanha.

      Delete
  60. Buenas muestras de belleza y de arte.

    Me ha encantado el lugar.

    Saludos desde España

    ReplyDelete
    Replies
    1. Obrigado por visitar e gostar do edifício do templo. Saudações também por sua amizade na Espanha, de mim na Indonésia.

      Delete
  61. Can't read the words but really like the monument.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Thank you & please forgive the ineffective language translator again.

      Delete
  62. Nice photos and post!

    Thanks for your visit on my blog!

    Best regards from Brazil!
    BLOG PEQUENO MUFFIN | LARA REIS
    www.pequenomuffin.com.br

    ReplyDelete
  63. Que lugar maravilhoso.
    Ótimas imagens.
    Beijos.
    http://vinteedoisdemaio.blogspot.com/

    ReplyDelete
  64. banyak tempat menarik di Indonesia yg belum ku lawati. Pasti aku kan ke sana lagi selepas bebas Covid-19 nanti.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Senang mengetahui anda berencana akan datang kembali ke Indonesia, Abam Kie.

      Delete
  65. Boa noite.
    Vim retribuir sua visita em meu blog. Não consegui traduzir sua página. Um bom fim de semana para você e sua família.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Obrigado pela sua visita de retorno. Desculpas pelos tradutores de idiomas que perturbam o conforto da leitura. Tenha um bom final de semana para sua família.

      Delete
  66. Muchas gracias por tu apreciación. Que tengas un buen fin de semana, espero que siempre seas feliz.

    ReplyDelete
  67. Thank you for visiting my blog and your kind comment. Your pictures are amazing.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Your welcome, Angie.I said thank you very much for your appreciation. Regards :)

      Delete

  68. Meski tidak sebesar candi Mendut Tampilan candi Pawon cukup menarik yaa mas. Bahkan kalau saya lihat dari gambarnya Candi Pawon ini termasuk menyatu dengan pemungkiman penduduk jadi untuk penduduk sekitar bisa dijadikan tempat untuk sedikit mencari inspirasi jiwa..😊😊

    Yaa intinya ada kesan nyaman serta pesona bila berada di candi Pawon..😊😊

    ReplyDelete
    Replies
    1. Betul, jarak area pelataran candi sangat dekat dengan pekarangan rumah warga, mas. Sebenarnya agak mengganggu karena barangkali mungkin dibawah perkampungan warga masih ada area bagian candi yang terkubur.

      Delete
  69. dekat borobudur, lumayan jauh kalau dari sini ya ... tapi bagus juga walau kecil tak sebesar borobudur, terima kasih infonya bang

    ReplyDelete
    Replies
    1. Sama-sama, kak. Terimakasih juga sudah berkunjung.Kudoakan ya kelak kesampaian datang lihat langsung candi2 di Magelang.

      Delete
    2. pernah datang ke Borobudur, karena ada tetangga asli orang Borobudur, di gratisin tiket (saya kira karena orang komplek candi gratis eh ternyata dia yang bayarin) tapi ya gak papa lah dapat gratisan hanya saja gak enak hehehe kita yang main mereka yang nganterin eh dia yang bayar :D

      Delete
    3. Persis spt tebakanku setelah lihat foto profil blog kak Abasozora kalau dulu pernah datang ke candi Borobudur :).
      Wah baik banget ya tetangganya hehehe

      Delete
    4. Iya si baik banget ... o0o kalau yg di foto profile itu masih di Klaten namanya candi PLAOSAN / Kembar ... sudah pernah kesini belum om

      Delete
    5. Oh,foto itu lokasinya di candi Plaosan. Kirain di candiBorobudur :).
      Aku belum sempat ke candi Plaosan,kak. Pernah waktu itu berencana kesana tapi ngga cukup waktu.

      Delete
  70. What a beautiful place! Hopefully I get to visit it one day!

    ReplyDelete
    Replies
    1. Amen, I pray that your wishes will come true. Thank you for your appreciation, Angie.

      Delete
  71. No he sido capaz de traducir el texto, pero la imagen impresiona.
    Besitos y buen finde tengas

    ReplyDelete
    Replies
    1. Perdone la interferencia de los traductores de idiomas. Muchas gracias por su apreciación de las fotos aquí, A. Saludos de amistad.

      Delete
  72. Replies
    1. Yes, it was finally successfully reconstructed by the Dutch. Thank you and regards, Nancy.

      Delete
  73. Hello Himawan,
    Nice pictures!!
    I like this kind buildings and the artwork on statues. Wonderful.
    This style is also reflected in the zoo Pairi Daiza in Belgium.
    https://marcoalpha.blogspot.com/2020/04/pairi-daiza.html
    I like it.

    Greetings, Marco

    ReplyDelete
    Replies
    1. Glad to know you have the same interests about historic temple buildings. I will visit the post information about the building in Belgium. Thank you, Marco,
      Greetings

      Delete
  74. candi pawon aku suka bagian atapnya
    khas banget
    ini belum kesampaian aku ke sana huhu

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya, mas Ikrom. Jika dikihat bentuk atapnya terdiri dari stupa2 kecil menggerombol mengelilingi satu stupa besar diatasnya. Ayok, kapan datang kesana, mas.

      Delete
  75. ¡Hola! No he sido capaz de traducir el texto pero por las imágenes que nos muestras tuvo que ser un viaje espléndido.
    Saludos.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Olá, Lebasi. Às vezes, o tradutor de idiomas não é eficaz. Obrigado pelo seu apreço. Saludos.

      Delete
  76. I also draw this conclusion, Sunika. Thanks a lot.

    ReplyDelete
  77. Hi Himawan , beautiful old buildings. Greetings Caroline

    ReplyDelete
  78. hola mi amigo!
    Qué templos tan hermosos tienen. Y cuánta historia y religión de siglos y siglos. Me encantan las fotos.
    Si llegas a ver una carta (naipe, baraja) no dudes en sacarle una foto. Me han enviado una de Vietnam, pero no tengo ninguna de tu país aún.
    abrazo grande!

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hola también mi amigo. Es interesante escuchar a tus amigos en Vietnam enviarte fotos. En otras ocasiones, si estoy en otro templo, intentaré tomar fotos y enviártelas. Abrazo grande.

      Delete
  79. Beautiful pictures! I really love these amazing buildings...the archetecture is wonderful.😊😊
    It must be really great to actually be there and wander around their ancient walls...
    Thank you so much for posting, if you hadn't I would never have realised such beautiful places existed.

    Have a super weekend, my friend!

    Greetings from England 👍👍

    ReplyDelete
    Replies
    1. I am very grateful for your great appreciation,Ygraine 🙏. I am happy to be invited to explore this part of the temple even though it is currently only limited through the media. Hopefully later we can explore the temple together.
      Have a nice week and greetings from Indonesia 👍

      Delete
  80. Ternyata candi Pawon dari kata pangawuan alias tempat pembakaran supaya menjadi abu. Sebelumnya aku sempat bingung kenapa kok namanya pawon, ya? Soalnya Pawon yang aku tau ya dapur itu, Mas Him.🤭

    Ngomong-ngomong suasana di Brajanalan asri banget, mas. Aku yang lihat jadi pengen jalan kaki menyusuri jalan itu.😆

    ReplyDelete
    Replies
    1. Betul kak Roem, arti pawon adl dapur.
      Tapi dilihat dari fungsi candi sebagai ritual keagamaan tidak mungkin digunakan sebagai dapur.
      Yups, suasana desanya asri & nyaman buat jogging 😁

      Delete
  81. Ooh Candi Pawon ini berdekatan dengan Candi Mendut ya. Saya belum pernah ke sana. Terima kasih artikelnya, Mas.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Sama-sama, kak. Semoga post ini berguna jadi panduan.

      Delete
  82. Que lugar mais lindo!
    Bateu aquela saudade de poder viajar e conhecer lugares incríveis.
    Beijos. 
    Diário da Lady

    ReplyDelete
    Replies
    1. Oro para que seu desejo por uma turnê seja curado em breve. Continue lutando, meu amigo..
      Beijos.

      Delete
  83. Çok güzel görünüyor. Fotoğraflara baktıkça gidip görmek istedim. :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Daha sonra bu yere gidebilmeniz için dua ediyorum. Mutlu pazarlar, Mor :)

      Delete
  84. Menarik sekali..teringin mau ke sana

    ReplyDelete
    Replies
    1. I pray that your wishes will come true., Cikgu.

      Delete
  85. Candi Pawon...
    Candinya kecil dan cocok sebagai tempat pembakaran jenasah.

    Tapi, candinya kok cantik sekali ya batu-batuannya, terang gitu batu-batunya Kak.

    Aku salut dengan Raja Indra.

    Kalau aku di sana, aku juga akan foto-foto cantik deh.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Siap ntar kalau aku ditunjuk oleh kak Einid sebagai pengarah gaya berfoto di candi Pawon kuhayoin aja :D

      Delete
  86. Jadi ingin ke Jawa Tengah
    Di Candi Pawon singgah

    ReplyDelete
    Replies
    1. Dengan senang hati
      Jawa Tengah akan menanti
      Kedatangan kak Anis disini

      Delete
  87. Kayaknya saya pernah deh ke Candi Pawon ini, cuma lupa lupa ingat hahaha. Kalau ga salah, suasananya jauh lebih sepi, luas areal candinya juga tak terlalu besar. Ah, saya sudah kelamaan tak jalan jalan ke Jawa Tengah jadi banyak yang sudah samar samar. Makasih reviewnya mas Himawan

    ReplyDelete
    Replies
    1. Lupa .. lupa lupa syairnya 🎤🎵
      Lah ini aku kok malah karaoke sih,wwkk 😅.
      Yuk bernostalgia ke Jawa Tengah, mas Cipu.

      Delete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Intip Begini Instagenicnya Warung Layar Sentuh 2.0 Magelang

Ketika awal pertamakali dibuka pada 31 Desember 2020 silam, nama Warung Layar Sentuh 2.0 saat itu mendadak hits ramai dibicarakan oleh banyak kalangan dan para milenials kawula muda sebagai pilihan baru lokasi nongki  [nongkrong kekinian] yang ada di Magelang. Bukan saja karena namanya terkesan unik, layar sentuh dan namanya terkesan sedikit berbeda dengan nama-nama kafe lain pada umumnya karena adanya penambahan bilangan angka 2.0 dibelakangnya, tetapi kafe, tepatnya Warung Layar Sentuh ini berkonsep bersantap hidangan berada di tengah hamparan perkebunan ladang tebu dan persawahan bernuansa alam pedesaan dikitari oleh indahnya pemandangan gunung yang mengelilinginya.  Area luasnya terbagi dua pilihan  indoor  dan  outdoor  berdinding kaca tempat makan Warung Layar Sentuh 2.0 yang buka setiap harinya mulai dari jam 07. 00 pagi hingga mendekati tengah malam jam 23. 00 tersebut dilengkapi dengan dekorasi cantik dan penataan ruang bergaya vintage  dan bohemian  yang tampak instagenic ,

Pengalaman Mistis di Mata Air Tuk Umbul Windusari

Boleh percaya atau tidak, ada pengalaman mistis aku temui saat berada di lokasi mata air Tuk Umbul Windusari, tapi ini aku kembalikan ke pembaca untuk mempercayainya atau tidak ceritaku.  Dan yang pasti tujuanku menceritakan pengalaman gaib yang kutemui di Tuk Umbul Windusari bukan bertujuan untuk mencari sensasi, sama sekali tidak ada maksud dan tujuan demikian.  Tujuanku untuk sekedar mengingatkan ke pembaca, dimanapun lokasi yang kita kunjungi sewajibnya memberikan salam dan permisi terlebih dahulu kepada penghuni dari dimensi lain sebelum memasuki lokasi. Demikian juga seperti yang telah kulakukan saat aku tiba di Tuk Umbul. Kata salam dan permisi cukup kuucapkan di dalam hati.  Nama Tuk Umbul dari bahasa Jawa, Tuk : mata air  dan Umbul  : dari kata mumbul, menyembul atau memancar keluar. Cerita bermula saat aku  melangkah mendekat ke letak mata air Tuk Umbul  tiba-tiba kepekaan bawaan indra keenamku memberikan signal  jika lokasi ini ada 'penunggunya'.  Aroma wangi semerb

Kampung Ulam Ngrajek - Tempat Makan Bernuansa Etnik Jawa

Kalian bingung memilih tempat makan selepas jalan - jalan mengelilingi kawasan wisata candi Borobudur, atau juga bingung menentukan tempat makan berkonsep tematik buat dijadikan lokasi ngumpul asyik bareng teman - teman, dan juga tentu saja lokasinya keren untuk fefotoan ?.  Kampung Ulam Ngrajek tempat makan dengan suasana tradional Jawa Tengah yang unik dan artsy  yang kudatangi ini mungkin nantinya bisa juga jadi rekomendasi tujuan liburan untuk kalian.  Mengusung tema tradisional dan artistik, Kampung Ulam Ngrajek dengan luas areanya terdiri dari tiga bangunan Limasan berukuran besar berhiaskan beberapa lampu gantung antik terlihat mewah, dan terdapat tiga bangunan Joglo rumah tradional Jawa tempo dulu yang mengingatkanku tentang suasana pedesaan tempat rumah nenek buyutku dulu tinggal.  Terletak berada di tepi jalan dan dikitari oleh hamparan lahan persawahan, udara disana tetap terasa sejuk meskipun keseluruhan ruang Limasan dan Joglo di Kampung Ulam Ngrajek tidak ber-AC karena se