Menempuh jalan pintas dengan cara melewati beberapa pedesaan perkampungan warga sengaja kupilih untuk menuju ke candi Mendut sebagai jalur keberangkatan tiba di lokasi dan jalur kepulangan yang berbeda setelah liburanku di candi peninggalan ribuan tahun silam yang dihiasi arca singa yang berada di Kecamatan Muntilan.
Sengaja kupilih jalur yang berbeda, tak lagi melewati jalur kedatangan dari desa Gunung Pring ke candi Ngawen, tapi blusukan melewati beberapa pedesaan untuk sampai di lokasi candi Mendut terletak di desa Mendut, Kecamatan Mungkid, Kabupaten Magelang.
Candi Mendut bercorak Buddha ini sebenarnya letak lokasinya sangatlah mudah ditempuh dan mudah diketemukan karena lokasinya berada tepat di pinggir jalan besar menuju ke lokasi candi Borobudur, jika ditempuh dengan cara tak melewati rute jalur pintas seperti yang kulakukan sepulang dari candi Ngawen.
Pun adanya ketersediaan transportasi umum berupa mini bus dari pusat kota Magelang dan kota Yogyakarta melewati lokasi candi Mendut memudahkan wisatawan langsung tiba berada di lokasi.
Untuk keberangkatan dari candi Ngawen ke candi Mendut kuperlukan waktu jarak tempuh sekitar 5 kilometer melalui Jalan Lettu. Sugiarno - Jalan Sendangsono - Jalan Kleben dengan perkiraan waktu sekitar 15 menit. Lama waktu tempuh tergantung situasi kondisi di perjalanan juga, sih.
Kebiasaanku satu ini seringkali uji coba memilih jalur kedatangan dan kepulangan berbeda dari suatu lokasi ini entah bisa dikatakan nyeleneh di mata orang lain atau tidaknya, karena bukannya memilih melewati rute jalan yang sama dengan rute jalan keberangkatan yang sudah pasti tak bakalan kesasar arah, justru memilih melewati jalur kepulangan yang berbeda.
Tujuanku, sih niatannya baik karena bisa sekalian cuci mata lihatyang bening - bening pemandangan di sepanjang perjalanan ..., siapa tau aja tetiba nemu gebetan suatu lokasi wisata baru kan sekalian bisa melipir saat itu juga, atau jika tak punya cukup waktu kulakukan di kemudian hari.
Tul kaaan yei 😉 ?.
Dari jarak agak kejauhan di halaman parkir candi Mendut di pagi hari itu sudah tampak beberapa mobil VW Safari antik berwarna - warni terparkir rapi, berikut para driver yang menunggu wisatawan ingin merasakan sensasi liburan menggunakan mobil menjelajah kawasan desa - desa wisata di sekitaran candi Borobudur dan mengunjungi candi ikonis candi Borobudur.
Dengan membayar tiket 10,5K kumasuki area candi Mendut yang dibangun pada tahun 824 Masehi ini.
Deg - degan terselip rasa bangga iya ada saat aku mulai memasuki areanya, karena candi ini letaknya berada di kabupaten kota asalku Magelang dan berdasarkan catatan prasasti Karang Tengah candi Mendut ini usia pembangunannya lebih tua dari candi Borobudur.
Secara ngga langsung, gini - gini wajahku kemungkinan memang benar ada kemiripan wajah dengan warga wangsa Syailendra, ya ... .
Eh, mulai deh halu 🤭.
Candi Mendut merupakan peninggalan kerajaan dinasti Syailendra.
Berdasarkan catatan di dalam prasasti Karang Tengah tahun 824 M, candi Mendut dibangun oleh raja Indra, raja pertama dari wangsa Syailendra membangun sebuah bangunan suci di tengah hutan bambu atau dalam bahasa Sansekerta disebut dengan Wenuwana.
Nama asli candi Mendut diduga menggunakan nama seperti lokasi keberadaannya saat dibangun, Wenuwana.
Dugaan atau analisa nama asli candi diperoleh dari Johannes Gijsbertus de Casparis, seorang sejarawan berkebangsaan Belanda.
Penemuan kembali candi Mendut setelah sebagian besar candinya terkubur di dalam tanah terjadi pada tahun 1836.
Untuk merekonstruksi ulang, pemerintah kolonial Belanda tercatat melakukan sebanyak tiga kali proses rekonstruksi.
Diawali periode tahun 1897 - 1904.
Pada tahun 1908 rekonstruksi kedua dipimpin oleh Dr. Theodoor Van Erp namun sempat terhenti karena keterbatasan dana.
Kemudian rekonstruksi ketiga dilakukan pada tahun 1925 dan hasil rekonstruksinya bangunan candi Mendut terlihat tampak berdiri seperti sekarang ini.
Berbeda dengan letak hadap dengan candi - candi Buddha lainnya, candi Mendut menghadap ke arah barat.
Candi yang setiap tahun lokasinya dipergunakan sebagai upacara puja bakti awal prosesi Waisak ini diperkirakan memiliki kaitan erat dengan keberadaan candi Pawon dan candi Borobudur.
Jika dilihat dari peta, ketiga lokasi candi Mendut, candi Pawon dan candi Borobudur saat dahulu kala didirikan dirancang bangun berada dalam satu garis imajiner.
Kelak garis imajiner yang dirancang dengan kecerdasan mengagumkan pada masa silam tersebut akan diwujudkan oleh pemerintah untuk meningkatkan jumlah kunjungan turis lokal dan turis mancanegara dengan membangun jembatan layang jalan kaki atau sky walker yang menghubungkan ketiga candi Buddha tersebut.
Jalan khusus yang diperuntukkan untuk pejalan kaki selebar 3 meter akan dibangun di atas tiang penyangga dijadwalkan pembangunannya akan mulai dikerjakan di tahun 2020 ini dan dijadwalkan selesai di tahun 2020.
Tubuh candi Mendut didirikan diatas batur sekitar 2 meter tingginya sehingga tampak berdiri tinggi menjulang gagah dan bagian batur dilengkapi dengan selasar yang cukup lebar untuk dikitari melihat 31 panel yang terdapat di dinding candi.
Tak ketinggalan pula di selasar terdapat beberapa saluran pembuangan air hujan atau jaladwara.
Kuamati bagian dinding undakan anak tangga terdapat relief cerita yang menggambarkan ajaran Buddha, setelahnya kukitari selasar untuk mengamati relief yang terukir indah di dinding candi.
Dimulai dari arah barat searah jarum jam.
Sebelum kulanjutkan memasuki bagian dalam tubuh candi, aku berhenti mengamati detil ukiran relief Kuwera Hariti yang terpahat dengan indah di kedua dinding bilik penampil di sebelah utara dan selatan.
Relief Kuwera terpahat di sebelah dinding utara dan relief Hariti berada di sebelah selatan.
Kedua sosok makhluk raksasa ini merupakan sosok pemakan manusia dan setelah bertemu dengan sang Buddha, mereka mendapatkan pencerahan dan berubah menjadi sosok yang baik.
Kuwera ditugaskan sebagai dewa kekayaan dan Hariti bertugas melindungi anak - anak.
Keindahan dan keunikan yang dimiliki candi Mendut semakin terlihat setelah kumasuki ruangan dalamnya.
Dan bukan tak mungkin siapapun akan dibuat berdecak kagum melihat besarnya ukuran tiga arca di dalamnya yang bentuknya dikerjakan dengan sangat detil.
Ketiga arca Buddha yang saat itu di bagian pelataran bawah kaki tertancap bakaran dupa sembahyangan semerbak wangi memenuhi raungan dalam bagian candi, adalah :
Setelah mengeksplore keindahan candi Mendut, aku memilih beristirahat sebentar memesan makanan dan minuman di salah satu sekumpulan pedagang kuliner yang berada di bawah pohon besar beringin sambil mengamati aktivitas yang berlangsung saat itu.
Sesekali kudengar celotehan para driver membagikan cerita pengalaman seru mengantar turis mancanegara dan turis lokal menggunakan mobil antiknya.
Kudapatkan informasi dari salah satu driver, untuk merasakan liburan menggunakan mobil VW Safari tarifnya dibanderol 250K, 350K dan 600K yang dapat dipergunakan untuk 5 penumpang berikut driver.
Masing - masing tarifnya sesuai dengan durasi yang ditetapkan.
Tak lama kemudian, setelah dirasa cukup waktu liburan berada di candi Mendut, aku bersiap melanjutkan perjalanan ke candi berikutnya yang jarak letaknya tak begitu jauh dari sana ... .
Lokasi:
Candi Mendut
Jl. Mayor Kusen
Sumberrejo, Mendut, Kecamatan Mungkid, Kabupaten Magelang
Jawa - Tengah
Tiket:
🔸Turis lokal dewasa 10, 5K & anak - anak 5, 5K [Berikut tiket kunjungan ke candi Pawon]
🔸Turis mancanegara dewasa & anak - anak 20,5K [Berikut tiket kunjungan ke candi Pawon]
Sengaja kupilih jalur yang berbeda, tak lagi melewati jalur kedatangan dari desa Gunung Pring ke candi Ngawen, tapi blusukan melewati beberapa pedesaan untuk sampai di lokasi candi Mendut terletak di desa Mendut, Kecamatan Mungkid, Kabupaten Magelang.
Relief indah Hariti dipenuhi ukiran bunga dan suluran di dinding bilik penampil. |
Candi Mendut bercorak Buddha ini sebenarnya letak lokasinya sangatlah mudah ditempuh dan mudah diketemukan karena lokasinya berada tepat di pinggir jalan besar menuju ke lokasi candi Borobudur, jika ditempuh dengan cara tak melewati rute jalur pintas seperti yang kulakukan sepulang dari candi Ngawen.
Pun adanya ketersediaan transportasi umum berupa mini bus dari pusat kota Magelang dan kota Yogyakarta melewati lokasi candi Mendut memudahkan wisatawan langsung tiba berada di lokasi.
Untuk keberangkatan dari candi Ngawen ke candi Mendut kuperlukan waktu jarak tempuh sekitar 5 kilometer melalui Jalan Lettu. Sugiarno - Jalan Sendangsono - Jalan Kleben dengan perkiraan waktu sekitar 15 menit. Lama waktu tempuh tergantung situasi kondisi di perjalanan juga, sih.
Kebiasaanku satu ini seringkali uji coba memilih jalur kedatangan dan kepulangan berbeda dari suatu lokasi ini entah bisa dikatakan nyeleneh di mata orang lain atau tidaknya, karena bukannya memilih melewati rute jalan yang sama dengan rute jalan keberangkatan yang sudah pasti tak bakalan kesasar arah, justru memilih melewati jalur kepulangan yang berbeda.
Tujuanku, sih niatannya baik karena bisa sekalian cuci mata lihat
Tul kaaan yei 😉 ?.
Dari jarak agak kejauhan di halaman parkir candi Mendut di pagi hari itu sudah tampak beberapa mobil VW Safari antik berwarna - warni terparkir rapi, berikut para driver yang menunggu wisatawan ingin merasakan sensasi liburan menggunakan mobil menjelajah kawasan desa - desa wisata di sekitaran candi Borobudur dan mengunjungi candi ikonis candi Borobudur.
Dengan membayar tiket 10,5K kumasuki area candi Mendut yang dibangun pada tahun 824 Masehi ini.
Deg - degan terselip rasa bangga iya ada saat aku mulai memasuki areanya, karena candi ini letaknya berada di kabupaten kota asalku Magelang dan berdasarkan catatan prasasti Karang Tengah candi Mendut ini usia pembangunannya lebih tua dari candi Borobudur.
Secara ngga langsung, gini - gini wajahku kemungkinan memang benar ada kemiripan wajah dengan warga wangsa Syailendra, ya ... .
Eh, mulai deh halu 🤭.
Candi Mendut merupakan peninggalan kerajaan dinasti Syailendra.
Berdasarkan catatan di dalam prasasti Karang Tengah tahun 824 M, candi Mendut dibangun oleh raja Indra, raja pertama dari wangsa Syailendra membangun sebuah bangunan suci di tengah hutan bambu atau dalam bahasa Sansekerta disebut dengan Wenuwana.
Nama asli candi Mendut diduga menggunakan nama seperti lokasi keberadaannya saat dibangun, Wenuwana.
Dugaan atau analisa nama asli candi diperoleh dari Johannes Gijsbertus de Casparis, seorang sejarawan berkebangsaan Belanda.
Penemuan kembali candi Mendut setelah sebagian besar candinya terkubur di dalam tanah terjadi pada tahun 1836.
Untuk merekonstruksi ulang, pemerintah kolonial Belanda tercatat melakukan sebanyak tiga kali proses rekonstruksi.
Diawali periode tahun 1897 - 1904.
Pada tahun 1908 rekonstruksi kedua dipimpin oleh Dr. Theodoor Van Erp namun sempat terhenti karena keterbatasan dana.
Kemudian rekonstruksi ketiga dilakukan pada tahun 1925 dan hasil rekonstruksinya bangunan candi Mendut terlihat tampak berdiri seperti sekarang ini.
Berbeda dengan letak hadap dengan candi - candi Buddha lainnya, candi Mendut menghadap ke arah barat.
Candi yang setiap tahun lokasinya dipergunakan sebagai upacara puja bakti awal prosesi Waisak ini diperkirakan memiliki kaitan erat dengan keberadaan candi Pawon dan candi Borobudur.
Jika dilihat dari peta, ketiga lokasi candi Mendut, candi Pawon dan candi Borobudur saat dahulu kala didirikan dirancang bangun berada dalam satu garis imajiner.
Kelak garis imajiner yang dirancang dengan kecerdasan mengagumkan pada masa silam tersebut akan diwujudkan oleh pemerintah untuk meningkatkan jumlah kunjungan turis lokal dan turis mancanegara dengan membangun jembatan layang jalan kaki atau sky walker yang menghubungkan ketiga candi Buddha tersebut.
Skema rancangan pembuatan Skywalk yang kelak menghubungkan garis imajiner tiga candi Buddha : candi Mendut, candi Pawon dan candi Borobudur. Sumber foto : borobudurnews.com |
Jalan khusus yang diperuntukkan untuk pejalan kaki selebar 3 meter akan dibangun di atas tiang penyangga dijadwalkan pembangunannya akan mulai dikerjakan di tahun 2020 ini dan dijadwalkan selesai di tahun 2020.
Tubuh candi Mendut didirikan diatas batur sekitar 2 meter tingginya sehingga tampak berdiri tinggi menjulang gagah dan bagian batur dilengkapi dengan selasar yang cukup lebar untuk dikitari melihat 31 panel yang terdapat di dinding candi.
Tak ketinggalan pula di selasar terdapat beberapa saluran pembuangan air hujan atau jaladwara.
Kuamati bagian dinding undakan anak tangga terdapat relief cerita yang menggambarkan ajaran Buddha, setelahnya kukitari selasar untuk mengamati relief yang terukir indah di dinding candi.
Dimulai dari arah barat searah jarum jam.
- Di sebelah barat yang dekat dengan pintu masuk ruang dalam candi terdapat relief Sarwaniwaranawiskhambi yang berdiri di bawah payung kerajaan.
- Di sebelah utara terdapat relief Dewi Tara yang digambarkan memiliki 8 tangan dan duduk diatas padmasana atau singgasana dari bunga padma atau teratai.
- Di sebelah timur terdapat relief Bodhisattva digambarkan memiliki 4 tangan dan diatas kepalanya memancarkan sinar suci.
- Di sebelah selatan relief Bodhisattva Avalokitesvara duduk anggun di singgasana bunga teratai dan tampak Buddha duduk di bawah pohon Kalpataru.
Sebelum kulanjutkan memasuki bagian dalam tubuh candi, aku berhenti mengamati detil ukiran relief Kuwera Hariti yang terpahat dengan indah di kedua dinding bilik penampil di sebelah utara dan selatan.
Bilik penampil yang menjorok keluar, letaknya berada di pintu masuk bagian dalam candi Mendut |
Relief Kuwera terpahat di sebelah dinding utara dan relief Hariti berada di sebelah selatan.
Kedua sosok makhluk raksasa ini merupakan sosok pemakan manusia dan setelah bertemu dengan sang Buddha, mereka mendapatkan pencerahan dan berubah menjadi sosok yang baik.
Kuwera ditugaskan sebagai dewa kekayaan dan Hariti bertugas melindungi anak - anak.
Keindahan dan keunikan yang dimiliki candi Mendut semakin terlihat setelah kumasuki ruangan dalamnya.
Dan bukan tak mungkin siapapun akan dibuat berdecak kagum melihat besarnya ukuran tiga arca di dalamnya yang bentuknya dikerjakan dengan sangat detil.
"Ukuran ketiga arca yang sangat besar di dalam tubuh candi membuat candi Mendut berbeda dengan candi - candi Buddha ribuan tahun silam lainnya yang terdapat di pulau Jawa"
Ketiga arca Buddha yang saat itu di bagian pelataran bawah kaki tertancap bakaran dupa sembahyangan semerbak wangi memenuhi raungan dalam bagian candi, adalah :
- Arca Dhyani Buddha Cakyamuni atau Wairocana. Posisinya berada di bagian tengah menghadap bagian barat segaris lurus dengan arah pintu masuk bagian falam candi.
- Arca Buddha Avalokistesvara atau juga dikenal dengan nama Lokesvara terketak berada di bagian utara arca Dhyani Buddha Cakyamuni. Arca digambarkan memakai busana dan mahkota kerajaan, posisinya menghadap ke arah selatan.
- Arca Bodhisatva Wajprani digambarkan juga menggunakan busana dan mahkota kerajaan, posisinya berada di sebelah kiri arca Buddha Cakyamuni.
Setelah mengeksplore keindahan candi Mendut, aku memilih beristirahat sebentar memesan makanan dan minuman di salah satu sekumpulan pedagang kuliner yang berada di bawah pohon besar beringin sambil mengamati aktivitas yang berlangsung saat itu.
Sesekali kudengar celotehan para driver membagikan cerita pengalaman seru mengantar turis mancanegara dan turis lokal menggunakan mobil antiknya.
Kudapatkan informasi dari salah satu driver, untuk merasakan liburan menggunakan mobil VW Safari tarifnya dibanderol 250K, 350K dan 600K yang dapat dipergunakan untuk 5 penumpang berikut driver.
Masing - masing tarifnya sesuai dengan durasi yang ditetapkan.
Tak lama kemudian, setelah dirasa cukup waktu liburan berada di candi Mendut, aku bersiap melanjutkan perjalanan ke candi berikutnya yang jarak letaknya tak begitu jauh dari sana ... .
Lokasi:
Candi Mendut
Jl. Mayor Kusen
Sumberrejo, Mendut, Kecamatan Mungkid, Kabupaten Magelang
Jawa - Tengah
Tiket:
🔸Turis lokal dewasa 10, 5K & anak - anak 5, 5K [Berikut tiket kunjungan ke candi Pawon]
🔸Turis mancanegara dewasa & anak - anak 20,5K [Berikut tiket kunjungan ke candi Pawon]
Very cool place ❤
ReplyDeleteThanks, Kinga 🙏Hopefully someday you have the opportunity to visit it .
DeleteOh WOW...such a fantastic place to visit!!
ReplyDeleteI adore ancient buildings, and I have never seen one as striking as this before.
Thank you so, so much for sharing this.😊😊
Have a great day...and stay safe, my friend 🙏🙏
Oh, it's nice to know you also like seeing thousands of years of temple buildings like this, Ygraine. I pray that you can visit it later. Have a great day & stay safe myfriend 💚
DeleteBardzo ładna ta świątynia, chęcią bym ją zwiedziła :)
ReplyDeleteModlę się o twoje pragnienie, aby móc odwiedzić świątynię później, Amin. Dziękuję za uznanie, przyjacielu Martyna 🙏
DeleteNow that is one amazing place to visit. I like these old places. So full of history :-D
ReplyDeleteIt's nice to know that you also love history and visit tia buildings like this temple, Ananka.
DeleteYour blog is amazing. I loved so much your pictures. Super greetings.
ReplyDeleteThank you very much for your appreciation, BelenRu. Greetings.
Deletetempat yang luar biasa. Sayang fotonya kurang banyak mas yang dipost :)
ReplyDeleteOh gitu, mas. Biar penasaran terus pada datang kesana, mas hehehe :)
DeleteA lovely relief indeed, does the humidity there influence stone and buildings badly in any way? That green looks nice on you.
ReplyDeleteYes, the humidity of the air causes the growth of mold in the rock. Luckily the treatment is carried out continuously. Thank you for your opinion, Dezmond.
Deletemenarik tempatnya ya
ReplyDeletecantik monumen candi tu
Betul, Hans. Selain cantik juga sarat sejarah.
DeleteHola!!precioso templo, es una gozada que sin salir de casa lo podamos ver gracias a tus fotos.
ReplyDeleteUn abrazo y feliz jueves.
Hola, Campirela. Es genial poder compartir contigo la belleza de esta foto del templo hace miles de años. Saludos abrazo de nuevo amistad.
DeleteNice photos, man! 👌🏻
ReplyDeleteThank you, friend 🙏
DeleteMagnifico reportaje !!! Me gusta.
ReplyDeleteUn abrazo y cuidarte
Muchas gracias por tu apreciacion, Jordi. Un abrazo y cuidarte.
DeleteNice pics, love ancient buildings!!
ReplyDeletexoxo
marisasclosetblog.com
Big thanks for all, Marisa. Regards
Deletewow 😍😍 I would like to be there: D
ReplyDeleteI pray that your wishes come here can be done, Amin.
DeleteNice picture. What beautiful buildings!!!
ReplyDeleteThank you for your opinion about this temple building thousands of years ago, Saruski.
DeleteNice place. In this first photo it looks as if you made grafitti on the wall. ;)
ReplyDeleteBeautiful relief in the first photo, right :)? ..,
DeleteI am also amazed by the way it was made in those thousands of years ago.
Amazing place! I would love to visit Mendut someday. The temple has a very interesting history :) Great photos!
ReplyDeleteI pray that your wish to visit there will one day be fulfilled, Amen. Thanks for all, Rodzina.
DeleteThis is really amazing! 😊🌸
ReplyDeleteThank you for your appreciation, Dollka 🙏
DeleteI hope I can go there someday - this temple is beautiful ☺
ReplyDeletegreetings
Amen, someday your wish will be granted come there to see this temple thousands of years ago. Greetings 🙂
DeleteUlasan menarik, Himawan. Seberapa banyak hikmah yang Anda lakukan dalam kunjungan Anda ke kuil-kuil kuno ... Mungkinkah saya pernah ke sana meskipun saya tidak tahu tempat-tempat itu?
ReplyDeletePeluk teman.
Halo sobat Carlos. Terimakasih apresiasi anda yang besar. Saya mendoakan dari sini untuk anda agar suatu hari nanti dapat datang ke candi.
DeleteSalam peluk persahabatan.
Couldn't understand a thing, but cool pics.
ReplyDeletePlease forgive the ineffectiveness of Google's language translator. Thank you for your opinion about the photos in this article, Alexander.
DeleteSaya penasaran sama 3 arca yang ada di dalam candinya. Apa nggak boleh di foto mas?
ReplyDeleteDulu waktu ke borobudur, kayaknya saya ngelewatin candi mendut, tapi udah lupa bentuknya kayak apa, karena udah dulu jadi lupa😁
Pokoknya ada yang bilang itu candi mendut dan saya auto berdiri sambil bilang "wow..."
3 arca berukuran besar diperbolehkan difoto,kak. Sengaja ngga kusertain fotonya biar pada penasaran datang kesana juga 😃.
DeleteWaduh, kok sayang banget sih waktu itu ngga sekalian mampir ..
wah aku kira nemu gebetan cwe mas, tapi malah gebetan tempat wisata baru :D.. seneng ya sepertinya hidup mas himawant wisata terus, apa gak capek duitnya itu :D.. btw itu memang mau di buatin skywalk ?, kayak semacam jalan pintas gitu memudahkan buat jalan ke candi-candi itu
ReplyDeleteWwkk, gebetannya lokasi wisata aja akh :D. Doain aja proyek pembangunan skywalk itu bakalan terlaksana, mas. Keren banget kan nantinya ;)
DeletePas blusukan nyari jalan lain itu suka ada semacam "karcis masuk" ga mas kalau di sana? Saya juga keluyuran nyari jalan berbeda kalau ke suatu tempat wisata, tapi di sini suka dicegat dan diminta "karcis masuk" euy.
ReplyDeleteTos duluan yok kita samaan :D. Kebetulan selama ini aku belum pernah nemuin cegatan 'karcis masuk' di perjalanan,mas. Waduh di tempat mas Arif kok ada oknum begitu, ya ..
DeleteSeems wonderful place!! Amazing pictures. But i am not able to read anything.
ReplyDeletePreviously, please forgive if Google language translator is not effective. I hope the application can be improved as soon as possible. Thank you very much for your appreciation. Shwet.
DeleteJust wonderful 🙂
ReplyDeleteBig thanks, Wosdan 🙏.
DeleteA nice place for visiting.
ReplyDeleteI agree with you, Bob.
DeleteAksesnya cukup banyak jadi bisa coba2 ya mas :D
ReplyDeleteIya Betul. Asalkan berani kesasar buat nyobain rutenya :)
DeleteWkwkwk iya mas. Tapi kan jadi dapat pengalaman juga mas :)
DeleteCandi yang sering di sebut sebut dalam buku sejarah sekarang sudah bisa lihat gambar aslinya.
ReplyDeleteThanks
Your welcome, bro Firdaus.
DeleteTempat-tempat seperti inilah yang patut dikunjungi setelah kondisi sudah benar-benar memungkinkan naanti. Hehe, terima kasih mas info nya.
ReplyDeleteSama-sama, mas. Silahkan dinoted lokasinya ya, ntar siap dikunjungi.
DeleteEstupenda información de servicio para la visita del templo. La fotografía de los coches vuelve a ser muy especial y especialmente llamativa.
ReplyDeleteUn gran saludo desde España y buen fin de semana Himawan.
Oh, muchas gracias por tu opinión, mi amigo Miguel. Saludos abrazos grandes para ti de mi parte. Ten un buen fin de semana.
DeleteWah luar biasa ide skywalk yang dibangun. Saya tertarik banget, keren soalnya. Semoga lancar ya mas pembangunannya, aamiin..
ReplyDeleteAmiin,semoga betul terealisasikan pembangunan skywalk-nya. Kalau betul iya jadi dibangun, area disana bakalan tambah keren.
DeleteOoh ternyata ada candi yang lebih tua dari candi Borobudur .
ReplyDeleteBerarti ini candi Mendut ini termasuk candi yang tertua ya?
Rute yang ditempuh kali ini dengan cara blusukan aja ya? Lebih hemat waktu cepat nyampe ke lokasi.
Selain itu sempat cuci mata lihat yang bening-bening dan segar... buah siwalan kali bening ..wkwkwkwk..😂
Oh y a candi Mendut ini hanya terdiri dari satu bangunan saja ya?
Asyik ya candi Mendut ini lokasinya strategis di pinggir jalan.
Apalagi banyak transportasi umum yang melewatinya.
Akses nya jadi mudah bagi pengunjung wisata... Makanya ramai ..😃
Candi Mendut candi tunggal. Di halamannya terdapat reruntuhan candi diduga merupakan candi Perwara atau pengapit.
DeleteGreat place, and you are so cool!!
ReplyDeletewww.akikohiramatsu.com
It's a compliment from you that made me surprised to read it. Thank you all, Akiko.
DeleteHello,
ReplyDeleteVery nice pictures that show a very special country and landscape.
Hello also, Lola. Big thanks for all. It was great to be able to introduce my country's history to you.
DeleteOh, me sorprendió descubrirlo. Muchas gracias por eso, mi amigo,Yonosoy 🙏. Un abraso
ReplyDeleteNe kadar güzel fotoğraflar :) İyi gezmeler :)
ReplyDeleteFikriniz için teşekkürler, Turky'den arkadaşım Yurdagul. Mutlu haftasonu. :)
DeleteAntara candi Borobudur & Mendut bisa dibilang seiring sejalan yaa mas. 😊😊
ReplyDeleteDua buah candi yang punya sejarah sangat menarik untuk terus ditelusuri sejarah serta tahap pembuatannya. Seperti yang telah dijelaskan lengkap diatas.
Dan yang menarik lagi sekarang kalau keCandi Mendut kita bisa diantar sama VW Safari yang cukup menarik. Dulu sewaktu SMP aku kesana belum ada perasaan VW Safari....Apa memang saya tak melihatnya maklum sudah lama..😊😊
Dan juga saya baru tahu kalau Candi Mendut diberi nama atau gagasan dari seorang Johannes Gijsbertus de Casparis...Warga Belanda yang sudah ada sebelum Candi Mendut Berdiri..😊😊
Kuralat komentar mas Satria disini ngga apa-apa, ya 🙂.
DeleteGini, mas :
* Ada satu candi lagi yang punya keterkaitan kuat dengan candi Borobudur selain candi Mendut, yaitu candi Pawon.
* Usia candi Mendut jauh lebih tua dari pada usia sejarawan Belanda Johannes Gijsbertus de Casparis. Bukan warga Belanda yang sudah ada sebelum candi Mendut berdiri 🤭
Oohhh gitu jadi Jadi candi Pawon & Medut Lebih Tua atau sudah ada yaa mas sebelum sejarahwan Belanda si Johanes..😊😊
DeleteBoa tarde. Que vontade de conhecer esse belo monumento histórico.
ReplyDeleteBom dia da Indonésia para você no Brasil. Espero que um dia você tenha a oportunidade de vir aqui para ver templos de milhares de anos.
Delete¡¡Hola Himawan!! Bonitas fotos las que nos traes, ese relieve de flores de Hariti, es una auténtica belleza. Qué suerte tienes poder visitar todos estos lugares tan maravillosos. Saludos.
ReplyDeleteHola isabel Muchas gracias por tu apreciación. Rezo para que tengas la oportunidad de venir a ver los templos en Java Central y también tomar fotos en el socorro de Hariti. Saludos.
DeleteSaya suka tempat-tempat seperti itu. Salam dari Polandia
ReplyDeleteSenang mengetahui anda juga menyukai tempat bersejarah, Inka. Salam persahabatan dari Indonesia untuk anda di Polandia.
Deletecandi-candi di Jawa kenapa ya suka tertutup tanah gitu sebelum akhirnya ditemukan kembali?? Apakah sengaja dikubur atau bagaimana ya??
ReplyDeleteWah kalau udah jadi skywalkernya mantap juga tuh.. Tapi itu rencana dibuat dan diselesaikannya tahun 2020 ini? Atau bakal mundur karena ada corona??
Aku dulu beberapa kali ke Borobudur, kalau ke Candi Mendut belum pernah, cuma lewat doang..
-traveler paruh waktu
Sebagian besar candi terkubur didalam tanah karena erupsi gunung Merapi, mas.
DeleteSemoga penggarapan skywalk benar terealisasikan di tahun ini, ya.
Next time, candi Mendut dikunjungi sekalian, mas :)
oh iya juga ya,, karena borobudur, mendut dan candi lain di sekitarnya memang dekat dengan merapi..
Deleteaamiin,, pengen ke mendut, prambanan, dan candi2 lainnya,, selama ini baru ke borobudur doang :D
Mampir ke Kang Him, the Indiana Jones from Magelang. hahahahaha
ReplyDeletepokoke sinau sejarah mampir blog Kang Him
Wwkk .. julukan the Indiana Jones from Magelang mantuul tenan tow kuwii :D.
DeletePak dokter mah bisaan deh ngasi julukan kayak gitu
Loved all your pictures!
ReplyDeleteThanks for your visit to the blog, holpe to see you soon.
Vanessa Casais
https://primeirolimao.blogspot.com/
Your welcome, Vanessa. Big thanks for your appreciation.
Deletewow! its amazing!:)
ReplyDeleteThanks a lot for your opinion, Pola.
DeleteBeberapa teman pertanyaan:
ReplyDelete- Tidak bisakah kamu mengambil foto di dalam?
- Apakah itu dibangun kembali oleh Belanda dalam gambar yang lama atau baru saja dipulihkan?
Mereka adalah tempat yang luar biasa untuk melihat budaya seperti kita yang masih sangat muda. Argentina menjadi negara pada tahun 1816. Pelukan besar dari sini kemudian!
Terimakasih apresiasi besar dari anda, JLo.
DeleteSaya sengaja tidak menyertakan foto bagian dalam candi, meski itu diperbolehkan untuk difoto. Rekonstruksi candi oleh Belanda disusun berdasarkan sambungan relief yang terpahat di tiap batu.
Saya senang diperkenalkan sejarah negara anda Argentina. Usia negara saya setelah kemerdekaan lebih muda dibandingkan dengan usia negara anda.
Pelukan besar kembali dari sini, JLo.
Kok bisa ya orang jaman kerajaan dinasti Syailendra membuat candi Borobudur, candi Pawon dan candi Mendut dalam satu garis imajiner padahal zaman dahulu tahun 800an itu belum ada GPS untuk menentukan posisi ya.
ReplyDeleteIni yang bikin aku kagum sama ilmu pengetahuan orang zaman dahulu.
Itulah salahsatu kehebatan mereka, mas.
DeleteYang mencengangkan lagi kalau melihat desain candi Borobudur...dibentuk bisa sama presisi dan luar biasa besar ukurannya.
Menandakan ilmu arsitektur sudah dimiliki leluhur sejak ribuan tahun silam.
Betul mas, makanya candi Borobudur Magelang diakui sebagai salah satu dari tujuh keajaiban dunia.
DeleteTapi baik candi Borobudur, candi Ngawen kemarin dan kali ini candi Mendut juga ditemukan terkubur dalam tanah ya. Itu menandakan kalo dulu gunung Merapi meletus sangat dahsyat ya.
Oh ternyata ada mobil VW safari juga ya mas buat keliling. Kalo yang harganya 250k itu durasinya berapa hari ya? 😄
Dziękuję za twoją opinię, Agnieszka
ReplyDeleteCandi Mendut nih saya yang belum ke sana. Ternyata di Magelang ya, berarti kalau ke sini sekalian ke Borobudur ya.
ReplyDeleteBetul, lokasinya di Magelang, kak. Jarak lokasinya udah dekat dari candi Borobudur.
DeleteThis place looks amazing I would love to visit it one day Cris
ReplyDeletehttp://www.photosbycris.com.au/?p=6691
I pray for your wishes, Chris. Amen will do this temple location for your photography object.
DeleteOtra fotografía divina... me encantan los templos y lo que conlleva su historia... todo s esconden un encanto.
ReplyDeleteEstoy de acuerdo en que este edificio milenario tiene encanto. Gracias por tu apreciación, A
DeleteOne day I also want to visit this cool place.
ReplyDeleteAmin, your wish will come to visit this location, Rehitu.
DeleteBerarti ga jauh dr borobudur yaa, orang taunya borobudur dan prambanan aja, padahal mendut juga keren ya, tpi kayaknya apa gak sebesar borobudur ya mas Hima?
ReplyDeleteBetul lokasinya cukup dekat dengan candi Borobudur sekitar 4Km, kak. Juga betul ukuran candi Mendut lebih kecil pakai banget dibandingkan dg candi Borobudur.
Deleteimpressive place!
ReplyDeleteThat's right, Sussi.
DeleteDeketan juga ya ternyata untuk candi Ngawen dan candi Mendutnya. Baca cerita ini rasanya saya kembali bernostalgia ke pelajaran sejarah. Ingat betul dulu ngehapalin kisah Dinasti Syailendra, sekarang mah rada lupa😂
ReplyDeleteAyo mbak Kus ke Magelang, soalnya nanti bisa lihat tiga candi sekaligus yaitu candi Borobudur, candi Ngawen dan candi Mendut.😔
DeleteLho, kok emotnya salah. Tadinya mau pakai emot 😁 kok malah jadi emot 😔
DeleteTodo lo que nos ensenas es hermoso
ReplyDeletemi amigo, belleza total.
Besitos dulces
Siby
Estoy muy agradecido por tu aprecio, Siby. Saludos de amistad.
DeleteBello e interesante reportaje.
ReplyDeleteCordiales saludos
Saludos de vuelta, mi nuevo amigo. Gracias por tu gran agradecimiento.
Deletebagus banget lo candi mendut ini
ReplyDeletesayangnya, banyak yang melewatkannya pas mau ke candi borobudur
terutama anak anak sekolah
padahal kalau sejenak saja singgah di sini akan ada informasi yang bisa didapat
seperti garis imajiner tadi
Iya, mas Ikrom. Terkadang candi Mendut ini seringkali terlewatkan,ngga sekalian dikunjungi.Padahal reliefnya punya keterkaitan dengan relief candi Borobudur.
Delete
ReplyDeleteA wonderful place and great photos
best regards
Thanks, IndieSan. Best regards also.
DeleteA very exotic place for me. I would like to see such a temple up close.
ReplyDeleteGreetings.
Hopefully someday you have the opportunity to see it directly, Wkraj. I pray for you.
DeleteWahhh.. kalau beneran terealisasi skywalk.. Sumpah sih bakal keren banget... hahah
ReplyDeletebtw, kenapa yah mas. candi2 yang nemuin kebanyakn orang-orang kolonial bukan orang pribumi, tapi yah bersyukur sih udah dibantu nemuin walaupun mereka kesini sebenrnya ngejajah..
Semoga ya, betul direalisasikan pembangunan skywalk-nya. Betul, meski tujuannya menjajah tetapi kolonial Belanda banyak berjasa juga menemukan & merekonstruksi candi2 ribuan tahun.
DeleteHello! What a lovely place to visit! Amazing old temples!
ReplyDeleteGorgeous photos! Thank you for visiting my craft blog!
You can follow me on my photography blog!
http://decdimisaussi.blogspot.com/
Have a lovely weekend!
Dimi...
Hello, Dimi. Thank you very much for all of them. I will be happy to follow your blog too. Greetings from me in Indonesia.
DeleteMeskipun Candi Mendut kebih tua dari Candi Borobudur, Candi Mendut tetap aja kemilau, dan berdiri dengan cantik. Jadi pengen lihat langsung.
ReplyDeleteKudoain ya kelak terlaksana lihat langsung, kak. Semangaat
DeleteWhat a lovely place to visit! Great photos! :)
ReplyDeleteHope that you are having a nice weekend :)
Away From Blue
Hello, Mica. Thanks for all. Have a nice weekend also :)
DeleteTerakhir kali saya ke candi mendut kapan, ya? Sudah lama banget. Iya, tempatnya dekat dengan jalan raya, dan seingat saya bagian depannya ramai banget dengan pedagang. Tapi dulu kayaknya saya nggak lihat mobil-mobil antik itu, deh. Berarti saya udah lama banget nggak ke sini ya.
ReplyDeleteBetul,paket tur vw safari diadainnya baru2 ini saja, kak.
DeleteLa magia de la tecnologia, viajar a un lugar tan mágico y lindo como el que nos enseñas. Las culturas antiguas son parte de nuestra historia ancestral y conocerlas nos acerca a esa parte de nosotros mismos que a veces no comprendemos.Un saludo
ReplyDeleteMuy fiel a tu opinión, María. El legado de la historia antigua nos presenta muchas cosas. Gracias por su gran agradecimiento. Les deseamos un buen día. Un Saludo
Deleteamazin cars
ReplyDeleteBeautiful photos:)
ReplyDeleteThanks, Mamelkowo :)
DeleteAmazing place! :O
ReplyDeleteGreetings from Poland!
Greetings back for you in Poland from me in Indonesia. Thanks for appreciation, Oironio.
DeleteDari sekian candi yang Mas Himawan tuliskan sebelumnya, mungkin inilah candi yang pernah saya kunjungi hahahaha, akhirnya ada juga tempat wisata di Magelang yang pernah saya kunjungi. Menariknya sih, semua candi candi ini terawat dengan baik ya. Thanks for sharing mas
ReplyDeleteOh,semangat mas Cipu ;). Next pasti kesampaian lihat candi-candi di Magelang. Sami-sami, mas Cipu.
DeleteMuhteşem bir eser
ReplyDeleteBu doğru, Esra. Bu tapınak kültürel bir koruma alanına girdi.
DeleteThat is a cool picture of you by the building. And such an old building too.
ReplyDeleteYou always take interesting photos filled with color and life.
~Sheri
Oh, I really appreciate your opinion, Sheri. Thank you very much for all. Big hug
DeleteVery interesting post! Thanks for the information! ✔️✔️✔️ Have a great week! 🌺🌺🌺
ReplyDeleteBig thans, Carolina🙏. Have a nice week also🌺
DeleteNice photos :)
ReplyDeleteThank-you, friend 🙏
DeletePerdona que insista, pero creo que deberías de poner un traductor en tu blog, porque es una pena disfrutar de tus bellas imágenes, sin saber realmente de donde son o de que se trata.
ReplyDeleteUn saludo, desde Sevilla (España)
Perdóname, en realidad mi blog ha sido equipado con un traductor de idiomas. Es solo que a veces no funciona de manera efectiva. Un saludo desde Indonesia
DeleteThis place looks amazing!
ReplyDeleteXoxo.
Cores do Vício
Thanks your aporeciation, Pathy.
DeleteTak pernah tak cantik gambar nya..
ReplyDeleteTerimakasih apresiasinya kak Pya yang bikin ge-er, wwkk :D
DeleteNão conhecia as histórias desses lugares.
ReplyDeleteÓtimas fotos e poste.
Beijos.
http://vinteedoisdemaio.blogspot.com/
Gracias por tu apreciación, mi amiga Gabriele. Beijos.
DeleteJarak dari Candi Ngawen ke Candi Mendut 5 km ya mas. Lumayan juga ya kalau jalan kaki hahaha :) Tapi kalau sengaja niat berolahraga bagus dong, asalkan pagi2. SPot foto2 keren juga di sini meskipun candinya terbilang kecil. Kepengen naik VW Safari deh. Oh harganya mulai 250K ya mas?
ReplyDeleteHahaha jauh kan kalo jalan kaki, kak .. tapi hebatnya jaman dulu ditempuh dengan berjalan kaki. Sekarang saat prosesi Waisak pun juga ditempuh dengan jalan kaki loh, kak. Tarif naik vw-nya 250K utk putaran waktu 2 jam.
DeleteJadi kepengin blusukan ke Magelang sambil sepeda motoran, termasuk ke Candi Mendut ini :)
ReplyDeleteAyok disegerakan, mas ;). Siap jadi guide gratisan kalau dibutuhkan hihihi.
Deletehai mas!! apa khabar? waduhhhh lama sungguh saya tak mampir ke sini. mas sihat ke tu? harap2 begitulah. maaflah sudah lama saya tak bertanya khabar dan hari ini baru dapat semangat dan momentum untuk kembali berblog. jika berkelapangan, sudi sudilah mampir ke blog saya ya! kita bertegur sapa seperti dulu ;-) see ya!
ReplyDeleteHai juga kak Anies. Iya ya lama sekali kita tak saling kunjung. Yuk, kita rajin lagi saling bertegur sapa di blog :). See you too
DeleteSuch lovely photos and a beautuful place🌞
ReplyDeleteBest wishes, Ida
Big thanks your appreciation, Ida. Regards 🙂
DeleteThe temple is a very old, beautiful treasure. Even with modern changes, like the soon coming sky walk addition, it really holds its ancient charms. I am sure this was a special place to explore for you.
ReplyDeleteIt's your opinion, Teresa. Later if the skywalk is built, it will remember the past civilizations that have occurred in the three temples. Hopefully someday you can come to Magelang, I pray for that.
DeleteThank you so much, Teresa.
ReplyDeleteINSTEAD OF GETTING A LOAN,, I GOT SOMETHING NEW
ReplyDeleteGet $5,500 USD every day, for six months!
See how it works
Do you know you can hack into any ATM machine with a hacked ATM card??
Make up your mind before applying, straight deal...
Order for a blank ATM card now and get millions within a week!: contact us
via email address::{harrisonthomasonlinecards@gmail.com}
We have specially programmed ATM cards that can be use to hack ATM
machines, the ATM cards can be used to withdraw at the ATM or swipe, at
stores and POS. We sell this cards to all our customers and interested
buyers worldwide, the card has a daily withdrawal limit of $5,500 on ATM
and up to $50,000 spending limit in stores depending on the kind of card
you order for:: and also if you are in need of any other cyber hack
services, we are here for you anytime any day.
Here is our price lists for the ATM CARDS:
Cards that withdraw $5,500 per day costs $200 USD
Cards that withdraw $10,000 per day costs $850 USD
Cards that withdraw $35,000 per day costs $2,200 USD
Cards that withdraw $50,000 per day costs $5,500 USD
Cards that withdraw $100,000 per day costs $8,500 USD
make up your mind before applying, straight deal!!!
The price include shipping fees and charges, order now: contact us via
email address:: {harrisonthomasonlinecards@gmail.com
WhatsApp us via:::+17866076082
kak ini candi yang lokasinya deket sama jalan raya besar bukan? liat dari foto yg ada jejeran mobil itu, sepertinya aku pernah lewat sini
ReplyDeleteaku aja ga hapal candi apa yang aku lewati waktu itu
skemanya kalo ditarik garis lurus begitu seperti mengandung filosofi, biasanya bangunan bangunan historical ada "cerita" mengenai hal ini. kayak menara paris yang segaris sama (nah lupa aku) ... nonton film soalnya waktu itu. dan ilmu sejarah internasionalku juga kurang hahaha
oyaa, rencana pengerjaan apakah secepat itu? dikerjakan taun 2020 dan selesai taun 2020?
A wonderful temple! I was pleased to see your photos and read about your trip and various curiosities about this interesting place.
ReplyDeleteLooks like it's nice out there! 🙂
ReplyDeleteWah, keren banget tempatnya. Jadi pengen ke sana kan. Ayo mas, tanggung jawab :D.
ReplyDeleteEhh, merasa wajahnya mirip ya mas? Jangan-jangan dulu mas yang jadi rajanya nih, hehehe.
ReplyDeleteKunjungan ke candi-candi memang perlu untuk memperkaya pengetahuan sejarah bangsa yaa. Bagus juga untuk anak-anak/pelajar, sehingga mereka bisa melihat langsung situs-situs secara real.
Berkunjung ke Candi Mendut yang bagus ini bisa satu paket juga dengan kunjungan ke Candi Ngawen dan Candi Borobudur ya, sehingga puas kunjungannya :)
hahaha iya tuh kayaknya ya, punya kemiripan sangan dengan warga wangsa Syailendra, hal itu kali yang menjawab kenapa Hino suka banget menulis tentang candi, tulisnya detail pula, jarang banget ada orang yang mau menulis seperti itu kecuali buat berbayar atau lomba blog hahaha.
ReplyDeleteSedangkan di blog Hino selalu ada banyak cerita candi dan taman :D
Uwaaahhhh kalo skywalknya udh jadi, aku mau bangetttttt kesana. Jd ini berarti kita bisa melihat candi2 td dari atas kan ya mas?? Semoga aja jalur pergi dan pulangnya dibedain yaaa jd ga tabrakan di tengah.
ReplyDeleteGa ngerti LG orang2 zaman dulu sepintar apa bisa membuat 3 candi begini. :) . Biaya rekonstruksiny lumayan lama juga ya terhenti. Pasti besar biaya utk ini
maknanya kalau saya ke datang ke Borobodur, langkah saya mesti dilengkapi dengan kehadiran ke Candi Mendut. betul tak, mas?
ReplyDeleteKemarin pas ada lomba photo destinasi wisata Magelang sebenarnya saya mau kesini mas, cuma ndak jadi karena sepii banget.. entah karena saya datangnya kepagian apa.. Wkwkw...
ReplyDelete.
Btw, kalau di Magelang itu banyak ya mas objek wisata berupa candi ..
Pokazujesz nam inny świat. Z zainteresowanie oglądamy i czytamy. Czekamy na kolejne wpisy.
ReplyDeletePozdrawiamy:)
Piękne miejsce i super zdjęcia :) Pozdrawiam
ReplyDeleteLa arquitectura de este lugar tiene cercanía con la hindú, en una exornación que está más acá de ser churrilleresca, en su trtamiento. Por esto días leía a Neruda, Confieso que he vivido, y estuvo por estos lares indonésicos como cónsul, cuando escribió Residencia en la tierra. UN abrazo. Carlos
ReplyDelete
ReplyDeleteDepo 20ribu bisa menang puluhan juta rupiah
mampir di website ternama I O N Q Q
paling diminati di Indonesia,
di sini kami menyediakan 9 permainan dalam 1 aplikasi
~bandar poker
~bandar-Q
~domino99
~poker
~bandar66
~sakong
~aduQ
~capsa susun
~perang baccarat (new game)
segera daftar dan bergabung bersama kami.Smile
Whatshapp : +85515373217
cuma di sini agen jud! online dengan proses yang sangat cepat :)
ReplyDeleteayo segera daftarkan diri anda di agen365 :)
WA : +85587781483
Numpang promo ya gan
ReplyDeletekami dari agen judi terpercaya, 100% tanpa robot, dengan bonus rollingan 0.3% dan refferal 10% segera di coba keberuntungan agan bersama dengan kami ditunggu ya di dewapk^^^ ;) ;) :*
wah, candi mendut, candi borobudur dan garis imajiner? wah langsung imajinasi liar saya mengarah pada cerita berbau konspirasi hehe
ReplyDelete