Skip to main content

Figur Wayang Jadi Ciri Khas Balkondes Tumpangsari

Pernahkah diantara kalian ketika berada dalam suatu perjalanan, ada yang dengan sengaja melakukan memilih singgah berhenti sejenak di suatu lokasi ..., karena lokasi tersebut dianggap terlihat menarik untuk latar belakang berfoto, yang mana sebelumnya lokasi tersebut sebenarnya tidaklah masuk ke dalam daftar tujuan lokasi yang sudah diagendakan di booklist ?. 


Kalau diantara kalian ada yang pernah melakukannya, tell me how fun your story was in the comments keseruannya, ya ..., kita berbagi cerita pengalaman disini.


Nah, di pos kali ini aku juga menceritakan pengalamanku singgah sementara sebentaran saja di lokasi Balkondes Tumpangsari yang memiliki bentuk bangunan traditional Jawa dengan ciri khas kuat dan unik, saat kedua kalinya aku melewati area Balkondes satu ini. 


"figur wayang jadi ciri khas balkondes tumpangsari"


Balkondes Tumpangsari dengan ciri khas adanya beberapa pahatan patung tokoh para pewayangan berukuran tinggi besar, gunungan [Berbentuk kerucut, digunakan untuk acara pembuka dan penutup pertunjukan wayang kulit] di sudut area dan dilengkapi adanya bangunan joglo yang terlihat eksotik dan ketjeh sebagai spot lokasi berfoto ini, aku singgahi sesaat terakhir kalinya saat beberapa waktu lalu aku berkesempatan liburan seseruan ke 'pulau' berpasir putih di tepi Kali Progo. 


Baca juga : Ladon Little Island Tempat Asyik Melupakan Mantan 


Letak lokasi Balkondes Tumpangsari, memanglah strategis. 

Terletak di sebelah tenggara dari obyek Taman Wisata Candi Borobudur sekitar 2, 5 kilometer.


"figur wayang jadi ciri khas balkondes tumpangsari"


Keberadaannya tepat berada di tepi jalan pedesaan dan di samping satu - satunya akses masuk menuju ke lokasi Balkondes lain yaitu Balkondes Candirejo yang letaknya berjarak sekitar 160 meter dari Balkondes Tumpangsari dan akses menuju ke lokasi wisata alam Ladon little island. 


"figur wayang jadi ciri khas balkondes tumpangsari"


Letak Balkondes Tumpangsari berada di tepi jalan raya Candirejo, Kecamatan Borobudur. Merupakan jalur alternatif menuju ke wilayah Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta.


Balai Ekonomi Desa sendiri merupakan program bentukan BUMN yang bertujuan untuk meningkatkan sektor kepariwisataan di wilayah Magelang, khususnya mengangkat kawasan wisata Candi Borobudur agar lebih dikenal dan dikunjungi oleh wisatawan lokal dan wisatawan mancanegara, wisatawan lebih lama tinggal di desa - desa kawasan wisata Candi Borobudur serta merupakan langkah awal bagi warga desa untuk memperkenalkan potensi keindahan alam dan budaya daerahnya. 

Bisa dikatakan, Balai Ekonomi Desa merupakan etalase bagi perekonomian daerah.


Dari ke 20 lokasi Balkondes yang telah ada sebelumnya di kawasan wisata Candi Borobudur yang tersebar di beberapa lokasi desa, Balkondes Tumpangsari inilah yang paling terlihat beda penampilan tata areanya, karena dilengkapi adanya figur tokoh para pewayangan, seperti Arjuna dan Srikandi. 


"figur wayang jadi ciri khas balkondes tumpangsari"


Dan saat aku melipir singgah sesaat di Balkondes Tumpangsari pertamakalinya, sekitar satu tahun yang lalu, pelaksanaan akhir pembangunan sedang berlangsung. Tampak beberapa pekerja sibuk merapikan bagian demi bagian bangunan di areanya dan aku sempat mengajak berbincang dengan mereka. Kemudian aku dipersilahkan membuat dokumentasi foto disana. 


Seperti pelengkap fasilitas yang terdapat di lokasi Balkondes lain, di Balkondes Tumpangsari juga terdapat fasilitas home stay bermalam di tengah nuansa pedesaan dengan pemandangan perbukitan Menoreh, juga tampak dari kejauhan pemandangan alam Gunung Merbabu dan Gunung Merapi. 

Kelengkapan fasilitasnya terdapat pemancingan alam dan menawarkan sensansi pengalaman belajar bercocok tanam di sawah layaknya profesi seorang petani.


Berselang waktu setahun kemudian, saat nama temuan lokasi wisata baru Ladon little island mendadak jadi viral di sosial media dan aku berkesempatan berlibur di tepian Kali Progo tersebut, kembali aku melewati jalan di samping letak area Balkondes Tumpangsari. 


Kebetulan dong, ya ..., bisa sekalian melipir ulang sekalian ke Balkondes Tumpangsari. Bisa jadi bahan postingan buat nambah jumlah artikel nih, spontanitas pikirku begitu dalam hati. Ha ha ha .. huuuu ..., dasar pikirannya kalau sudah nyangkut terus berapa jumlah postingan, ya jadinya begini niiih , eh tapi ..., bukankah itu suatu strategi pintar juga, pemirsa .... aah ..., bisa ngirit beaya wara - wiri plesiran sambil hunting lokasi buat bahan postingan. *lol 😜.  


Di Balkondes Tumpangsari kedua kalinya ini, aku juga lagi - lagi tak berkesempatan icip - icip kuliner mencicipi rasa makanan dan minuman traditional khas Jawa di Warung Ndeso seperti yang dijajakan di beberapa Balkondes lain yang juga pernah aku kunjungi sebelumnya, karena ternyata proses tahap akhir pembangunan Balkondes Tumpangsari belum juga total rampung tahap akhir pengerjaannya. 


"figur wayang jadi ciri khas balkondes tumpangsari"


Areanya masih terlihat dibenahi dipoles sana sini, biar terlihat lebih kinclong. 


"figur wayang jadi ciri khas balkondes tumpangsari"


Dan saat pos ini aku publikasikan, nama Balkondes Tumpangsari belum masuk ke dalam daftar di web balkondesborobudur.com melengkapi ke 20 lokasi Balkondes lain yang telah tersebar berada di kawasan wisata Candi Borobudur.  


So actually, selama aku melipir berada di Balkondes Tumpangsari ini tujuanku, ya tak lain tak bukan ..., kembali memutari areanya mengamati indahnya bentuk joglo yang nantinya juga dapat dipergunakan sebagai tempat acara gathering, mengamati satu persatu detil ukiran tokoh wayang yang terlihat photogenic dan jeprat - jepret kamera digital ke beberapa sudut area yang mengesankan njawani banget [Sangat bernuansa Jawa], dan of course ..., seperti biasanya di suatu lokasi wisata yang aku kunjungi aku tuh selalu berusaha [meski jujur kuakui, terkadang terasa capek juga, loh, *eh curcol alias curhatan online] membuat dokumentasi foto diri untuk penyerta postingan terlihat semaksimal mungkin hasil fotonya, tetap saja terlihat wajahku sumringah bahagia seakan tiada merasakan beban hidup begitu, ceileeeeh ..., hmm 😊. Bilang saja itu pencitraan ..., wwwkkk!. 



Lokasi :

Balondes Tumpangsari 

Jalan Raya Candirejo,Margonodadi, Desa Candirejo, Kecamatan Borobudur, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah.

Comments

  1. Suka juga rekod benda di desa boleh banding zaman dahulu dan sekarang. Kekadang perubahannya drastik pun ada. Cantik wayang ukirannya tu pasti bikin tertanya dan jadi singgah.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Kita samaan suka tengok kondisi desa masa silam dan diaplikasikan di masa kini. Sependapat,ukiran wayangnya cantik 😊

      Delete
  2. memang sampeyan itu matanya jeli yah, tau aja ada tempat tempat semenarik ini

    ReplyDelete
    Replies
    1. Maklum mata jelalatan, mas. Sukanya lirak lirik ke kiri dan ke kanan 😁

      Delete
    2. boleh aja sih lirik lirik tapi yanh diliriknya mau apa nggak, eh emang lirik apa sih, istri orang?

      Delete
    3. Akh kuganti aja akh ngga lagi lagi lirak lirik ke kiri & ke kanan ...
      Tapi, kuganti lirik ke bawah saja 😉
      Siapa tau yang dibawah ada yang gede mantap ... buat dilihat ..., ha ha ha .. Apaan tuuch *hayo tebak 😅

      Delete

    4. Apa tuh yang dibawah Gede...Batu candi mungkin yaa mas Haahaaa..🤣🤣

      Delete
    5. makin menjerumuskan saja, lirik lirik ke bawah apa pengen mastiin bentuk biola apa gitar?

      Delete
  3. How amazing - and for the first time in several weeks I can actually get to your blog and see and read your posts.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hello, elephant child's. Wow, I'm so happy that you can finally visit and comment on my blog again.
      Sorry the previous template was ineffective. Thank you very much for stopping by.

      Delete
  4. Tempatnya nampak menarik.
    Tunggu border dibuka, mau cari tiket fly ke sini

    ReplyDelete
    Replies
    1. Siaaap, kak Pya.
      Candi Borobudur dan sekitarannya siap menunggu kak Pya datang.

      Delete
  5. Suka sama suasana desa dengan rumah yang teratur rapi. Bersih pula. Saluute pioner yang merancangnya

    ReplyDelete
    Replies
    1. Keren ya penataannya, bang. Kalau saja semua desa seperti ini rapinya, hmm .. pasti semua desa jadi tujuan turis 😊

      Delete

  6. Syahdu juga pemadangannya yaa mas, Apa mungkin pengaruh aura balkondes yang membuat suasananya menjadi syahdu dan damai..😊😊

    Dan dari 20 Balkondes... Hanya Balkondes Tumpangsari yang lebih besar dan dominan juga mungkin untuk dilihat para turis baik lokal maupun Internadional sebelum atau sesudah kecandi Borobudur..😊

    ReplyDelete
    Replies
    1. Kalau dari ukuran luas areanya, ada balkondes lain yang lebih luas, mas 😊.
      ... Ayook mau pada ngadain ketemuan di balkondes sekitaran candi Borobudur seperti di cerita fiktif-nya mas Agus ngga, nih ... 😁

      Delete
    2. Boleh2 mas nanti bikin ceritanya tentang Balkondes cinta kali yee..🤣🤣🤣

      Mudah2han nanti ada cerita baru dari mas Agus tentang Balkondes ini..😊😊

      Mungkin akan saya sampaikan padanya setelah beliau pulang dari ngedon dirumah janda sebelah..🤣🤣🤣

      Delete
    3. saya tunggu ceritanya soal balkondes yahh..

      tapi kenapa ko jadi balkondes cinta buka cinta balkondes?

      Delete
    4. Bagusnya cinta bersemi di Balkondes..😁😁

      Delete
  7. Ya singgah temp at menarik dalam perjalanan ke temp at lain memang mengujakan.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Berarti kak Na juga sering melakukan yang sama.
      Seringkali singgah sejenak di lokasi yang menarik di suatu perjalanan.

      Delete
  8. Tempat lain yang sangat menarik dan eksotis bagi saya :) Saya suka bangunan dan dekorasinya - sangat orisinal :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Betul, Rodzina.
      Rumah traditional Jawa seperti ini mengesankan keeksotisan.

      Delete

  9. Halo Himawan, itu terjadi pada saya berkali-kali ketika saya backpacking negara saya. Dan tidak hanya saya menambahkan tempat, tetapi saya mengubah rute sepenuhnya, berhenti selama beberapa hari di satu tempat.
    Saya mengerti mengapa Anda sangat menyukainya.
    Pelukan

    ReplyDelete
    Replies
    1. Halo, Frodo.
      Saya senang membaca cerita pengalaman anda singgah di lain tempat yang sebelumnya tak masuk ke dalam daftar kunjungan, juga terkadang merubah rute untuk menelusuri lokasi lain.
      Itu cerita yang seru dan penuh kesan!.
      Pelukan :)

      Delete
  10. Holaaaaaaa Himawan Sant!
    Es verdad que algunas veces llevamos un destino en nuestro viaje pero en mitad de el se presentan otras atracciones que son dignas de documentar como este lugar fantástico que nos ofreces en esta entrada, verdaderamente un regalo para los ojos!! Bellisimo!!
    Este Balkondes Tumpangsari con ese teatro de sombras y esos títeres enormes y pintorescos!!
    Me encanta saber que los aldeanos cercanos al Templo de Borobudur pueden gracias al turismo ofrecer también y dar a conocer la cultura de su lugar, porque es una forma de mantenerla vigente y eso siempre es importante!
    El detenerse a pescar o bien pasar la noche en un lugar como este debe ser realmente un paraíso!!
    Felicitaciones por esta entrada super buenaaaaaaa…super cool!!! ¡Me encanto!!! Saludos y un fuerte abrazo para ti en la distancia

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hola mi querido Eli ..., siento llegar tarde respondo al comentario. ¡Tus comentarios son realmente geniales!.
      Me conmueve leer sus comentarios y me alegra leer la historia de ustedes que a menudo se detienen en un lugar interesante durante un viaje. Sus historias y comentarios pueden inspirarme a hacer esto nuevamente. Una vez más, estoy muy agradecido por todo el gran reconocimiento de su parte.
      Te mando un cálido abrazo de amistad.

      Delete
  11. Hello Himawan,
    A nice report with wonderful pictures. So great.
    It looks like a travel magazine. I love it.

    Greetings, Marco

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hello my dear friend Marco in the Netherlands. Thank you for your comments, I really appreciate it.

      Greetings back, Himawan Sant.

      Delete
  12. Guapa entrada amigo!! Gusta detenerse en lugares así y conocer sus costumbres. Interesante que los lugareños se implicen en difundir y dar a conocer la cultura y belleza de su zona. Así fomentan el turismo. Me gustan esas casas de madera y las marionetas.
    Buen martes Himawan. Cuídate.
    Un abrazo

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hola querida amiga Laura. Lo siento, llegué tarde a responder a los comentarios. Realmente me siento feliz de que te gusten las actividades locales que presentan las artes y la cultura locales. Espero que esto inspire a los aldeanos de mi país a hacer lo mismo.
      Saludos buenos jueves. Abrazo de amistad.

      Delete
  13. Nice post dear Himawan. Thanks for show us this great place.
    Greeting from Spain!!!

    ReplyDelete
    Replies
    1. Your welcome dear Saruski.
      And i send a big thank you for your appreciation. Greetings of friendship to you in Spain from me in Indonesia.

      Delete
  14. Nice place.
    I have done that many times im different popular places all around Europe. But in my beloved mountains I try to choose not-so-popular spots.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Well, there it is ..., choosing to go to an unpopular one like what you are doing is a special situation. Feels more memorable.

      Delete
  15. Muy buenas , a veces cuando viajo con un destino elegido , es mucho más lindo el camino , pues te encuentras con paisajes que ni imaginabas y es entonces cuando decides parar el coche y tomar un imagen . Lo bonito de viajar no es el destino final sino el recorrido antes de llegar. Un abrazo

    ReplyDelete
    Replies
    1. Estoy totalmente de acuerdo con tu pensamiento, Campirela. En un viaje muchas cosas inesperadas se encontrarán con varios lugares escénicos y dignos de publicación. Algo así es muy impresionante.
      Un abrazo.

      Delete
  16. Bardzo fajne ciekawe miejsce 😊 pozdrawiam 😊

    ReplyDelete
  17. Cela semble une visite intéressante avec de jolies choses à voir!
    Bonne soirée

    ReplyDelete
    Replies
    1. C'est vrai ce que vous pensez, mon ami. J'espère que votre journée sera également très amusante. Cordialement.

      Delete
  18. Un bonito lugar y esas figuras si que son muy plásticas.

    Saludos.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Oh, tal vez lo que quieres decir con la figura es muy muñeca, abre el plástico eh ..., La versión original de la figura de la marioneta está hecha de piel de animal seca, y también hay una figura de marioneta tallada en madera.

      Saludos.

      Delete
  19. It looks amazing to visit. Great photos :-D

    ReplyDelete
  20. Holaa
    Qué figuras más graciosas jejej
    saluditos!!~

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hola también Shine. Me alegra que te haya gustado esta figura de marioneta de Java.
      Saluditos (・–・) \(・◡・)/

      Delete
  21. Interesting place to visit! I like those small wooden buildings. Nice post!

    ReplyDelete
    Replies
    1. I agree with you, this traditional Javanese house made of wood is artistic and comfortable to live in.
      Thank you for your appreciation, Giorgio.

      Delete
  22. Banyak sekali tempat wisata dengan panorama indah di sana ya,buat saya pengen sekali liburan di sana.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Ya, kak.
      Di sekitaran candi Borobudur banyak sekali lokasi wisata, termasuk yang belum banyak terekspos.

      Kapan ada waktu luang, silahkan berlibur kesana, kak ..
      [Bicara begini sudah seperti team marketing travel agency, deh .. wuahahaa 😅]

      Delete
  23. Tentunya negara Anda tidak akan pernah habis dalam pemandangan dan tempat-tempat menarik, sahabat Himawan, hanya karena budaya kuno Anda tidak ada habisnya. Sesuatu yang sangat tak ternilai harganya. Hari ini Anda mengizinkan kami berjalan-jalan menarik melalui tempat wisata di antara gambar warna-warni dari desain yang indah ...

    Pelukan erat, teman !!

    ReplyDelete
    Replies
    1. Terimakasih untuk apresiasi anda tentang alam dan budaya Indonesia, sobat Carlos.
      Saya berharap kelak anda dapat melihat langsung seni kebudayaan Jawa seperti pertunjukan wayang orang, sendratari.
      Saya mendoakan agar akan terlaksana.

      Pelukan erat sobat!

      Delete
  24. Dekat ya dengan lokasi candi Borobudur... Ooh ..iya aku ingat Balkondes Tumpangsari ini pernah dikunjungi ya beberapa saat yang lalu bareng Fanny ?
    Aku selau suka ngelihat pajangan atau patung wayang kulit. Apalagi wayang kulit raksasa begini.. 🙂
    Ketje bangeett wayang Arjuna nya. 👌
    Warna nya kuning lagi jadi semakin menarik dipandang mata. 👍
    Oh ya di artikel ada teks :
    "di Balkondes Tumpangsari juga terdapat fasilitas home stay bermalam di tengah nuansa pedesaan dengan pemandangan perbukitan Menoreh, juga tampak dari kejauhan pemandangan alam Gunung Merbabu dan Gunung Merbabu. "
    Apa mungkin maksudnya gunung Merbabu dan gunung lainnya?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Sebenarnya sudah ketigakalinya aku datang ke balkondes Tumpangsari ini, selain dengan Fany juga Celyn.
      Kami saling bergantian berfoto di lokasi karena kesengsem sama figur wayangnya.
      O, iya thanks ralatnya.

      Delete
    2. Iya sama-sama..
      Ooh selain pernah sama Fany juga pernah sama Celyn ya ke balkondes Tumpangsari ini. Memang menarik sich ada patung wayangnya yang gede dan ketje ini.
      Oh ada home stay nya juga ya ? bagus luntuk para pengunjung bersama keluarga nya yang ingin menginap di sana . Bisa sambil memancing atau belajar bercocok tanam juga.. Banyak juga ya balkondes yang terdapat di sana?
      Bagus untuk meningkatkan perekonomian desa setempat dan menunjang sektor pariwisata candi Borobudur..

      Delete
  25. Me pareció un buen lugar , diferente para aclarar ideas. Y sobre todo me gusto que sirve para ayudar al sector turistico. Te mando un beso

    ReplyDelete
    Replies
    1. Tienes razón, J.P.
      Este lugar ayuda al sector turístico local a través de una atractiva disposición de ventanas.
      Saludos abrazo beso amistad de nuevo.

      Delete
  26. Interesting post and lovely photos.
    Yes we often wander off the track to other places.

    ReplyDelete
    Replies
    1. I am glad to know that you also often do the same thing, often stopping at interesting locations. Thank you very much for your appreciation, Margaret.
      Regards.

      Delete
  27. gunungannya, keren sekali yaa. Itu kayaknya tebel banget mas, dari semen yaa?
    kemudian, bangunan-bangunannya.. estetik sekali..

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iyups, betul banget.gunungan-nya terbuat dari tembok beton 😊

      Delete
  28. Tempatnya bagus, kalo saya tahun lalu sempat nginep di Balkondes juga tapi bukan Tumpangsari. Sepertinya saya kangen kembali jalan-jalan ke sana :))

    ReplyDelete
    Replies
    1. Wuih yang kerasa kangen suasana sekitaran candi Borobudur ..., yoom kesana lagi kak 😁

      Delete
  29. aku tau istilah balkondes pertama kali dari blog kak hima ini, di blog yang lama
    selama ini nggak pernah terpikir buat ngadem atau ngiyup di suatu tempat yang instagenic,di Jember nggak ada tempat yang adem kayak balkondes gini, kalau di daerah kota seringan nemuin lahan kosong, bangunan rumah warga, itu itu aja, gak ada cantik cantiknya
    lumayan juga kalau bisa nemuin tempat yang kayak balkondes ini, bisa buat stok foto foto hehehe

    ReplyDelete
    Replies
    1. Eh, iya jadi teringat di blog lama aku pernah mengulas tentang balkondes.
      Kak, mungkin ada loh di Jember tempat yang unik yang bisa dijadikan lokasi fefotoan [buat post juga tentunya 🤩], mungkin kak Ainun saat itu lagi konsen penuh jadi ngga ngeh 😊

      Delete
  30. A somewhat picturesque and exotic village. I am pleased to discover that your country is promoting its values because trying to make similar places known, places that reflect the particular beauty of a territory, means promoting its values.
    I would also like to thank you for your visit and genuine comment on my blog, it allowed me alsoto discover your wonderful blog and country.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Thank you for visiting back from you, friend. I also applaud the steps taken to introduce the potential of local cultural arts.
      Hopefully this will also inspire the villages that you are in your country. Greetings.

      Delete

  31. Hai himawan
    Bagus, tempat yang sangat indah!
    Anda selalu meninggalkan kami di artikel Anda dan di foto tentang esensi negara Anda.
    Saya terutama menyukai Balkondes Tumpangsari adalah surga kecil di bumi, sepertinya tempat magis bagi saya.
    Terima kasih banyak telah berbagi.

    Sebuah pelukan!


    ReplyDelete
    Replies
    1. Halo sobat Yessy yang baik hati.
      Terimakasih besar saya sampaikan atas pendapat anda.
      Saya disini juga ingin mrngenal lebih banyak tentang negara anda.

      Sebuah pelukan kembali!

      Delete
  32. sepertinya gw dejavu baca postingan ini, mas him kayaknya pernah buat posting yang sama atau beda tempat ya, atau nama lokasinya agak sama :D.. tempatnya memang oke mas buat yg hobi foto seperti mas him, kalo gw sih agak malu-malu kucing kali foto :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. Kok malu-malu sih berfotonya, mas Khanif ..., hahaha .. di-gede-in pede-nya, yoook 💪😄.
      Dejavu mas Khanif benar kok lokasi ini dulu pernah kuulas .

      Delete
  33. Beautifull places and photos! thanks for sharing!

    ReplyDelete
    Replies
    1. Oh, thank you so much your appreciation, Estelita.

      Delete
  34. Thanks fir yoyr opinion dear Teresa.
    Greetings.

    ReplyDelete
  35. Mas Hino, ini kali pertama aku tau istilah balkondes loh, sampe kecletot2 ngomongnya, agak susah diucapkan hahahaha.

    Btw tempatnya cantik banget banget, bersih dan pastinya instagramable ya mas, cocok buat buat konten nulis di blog hihihihi

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hahaha ...,sampai bikin lidah belibet ngucapin nama singkatannya ya, kaak 😅.
      Jujur, awalnya aku pertamakali denger nama singkatan Balkondes itu [juga men temenku yang lain] pada ngakak karena ngga kangsung hafal, juga pada belepotan ngucapinnya ..., beberapakali salah terus 🤣!.

      Delete
  36. Replies
    1. Asiik, ceritanya aku mau di kirimin tiket buat diajak ke danau Toba nih ...
      Hahahaha, maaf bercanda ya, maas 😄.

      Eh, siapa tauuuu ...., tetiba saja datang ke rumah lembar tiket gretongan halan-halan ke Sumatera sana 😆 ... #Ngarep Mode:ON 🖥️

      Delete
  37. Small villages are always so fun to discover and explore. Lovely photos!

    ReplyDelete
  38. Mi amigo cuanta lindura nos traes siempre,
    que ya no encuentro ni las palabras para
    decirtelo, gracias por todo lo que me permites
    conocer desde tus ojos.

    Besitos dulces

    Siby

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hola amiga, Siby.
      Muchas gracias si ves eso, las palabras que he incluido te pueden consolar a pesar de que hay algunas palabras burdas que no entiendes. Saludos dulce beso de regreso la amistad.

      Delete
  39. naluri blogger mah gitu ya mas hima.. mampir dikit, cekrak-cekrek, and then bisa jadi bahan postingan.. hihi..
    duh, kalo anakku diajak kesitu pasti seneng banget, gak mau pulang karena liat ada wayang besar gitu. Iya, anakku sukak banget sama wayang mas..
    sayang, jauh ya di jogja.. huhu

    ReplyDelete
    Replies
    1. Betul, kak.
      Mata kita harus jeli di sekitaran lokasi yang dituju biar nemuin seklaian lokasi unik & bisa ngirit beaya buat wara wiri nyari bahan postingan 😁.
      Keren, ngga nyangka anaknya kak Thya penyuka wayang
      Jarang loh generasi kids jaman now yang suka seni budaya kuno.
      Pan kapan ada waktu yuk diajak ke lokasi ini, kak ..

      Delete
  40. Interesante y enriquecedora tu información, nos acerca a través de ella esa bonita parte del universo que vivimos.
    Saludos Cordiales.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Oh, muchas gracias por tu opinión amigo José. Gracias por su visita. Sinceramente regreso.

      Delete
  41. Foto-foto indah dan banyak informasi menarik :-)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Terimakasih besa untuk pendapat anda, Annette.
      Salam persahabatan.

      Delete
  42. Che bel reportage sul tuo paese !! Grazie per essere passato da me. Ciao

    ReplyDelete
    Replies
    1. Prego, Mirtillo.
      Grazie anche per essere passato e per il tuo apprezzamento.
      Saluti

      Delete
  43. A great report and beautiful photos of a beautiful place.
    Good week to you and thanks for sharing.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Thank you so much, Bill.
      Have a great week, and take care.

      Delete
  44. Hem d'escollir sempre un lloc que ens agradi a nosaltres, per fer les fotos, després estarem més contents...No sempre hem de fer el mateix que els altres, cadascú ha de ser lliure!
    Petons.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Estic d’acord amb la vostra afirmació segons la qual cada persona hauria de ser lliure de triar i determinar on ser i què fer.
      Personalment, sóc dels que no els agrada deixar-se portar per la voluntat dels altres.
      Petó amistat.

      Delete
  45. Boa tarde meu querido amigo. Que fotos incríveis. Também a vontade especial de conhecer e se lindo lugar.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Bom dia, caro amigo Luiz, o que você disse é verdade.
      Saudações de amizade sempre.

      Delete
  46. Beautiful place have a great week

    ReplyDelete
    Replies
    1. Have a great week also, Steve.
      Thanks a lot for stopping by.

      Delete
  47. balkondes tumpang sari ini memang menarik, dua seni yang di gabungkan menjadi satu karya seni, jujur saya salut dengan seni yang ada di pulau jawa, luar biasa, beberapa hari enggak bisa ngeblog dan bw ke sini karena sinyal di tempat kami sedang jelek mas dan pas datang udah banyak aja nih postingaan terbarunya, asik

    ReplyDelete
    Replies
    1. Halo, ko Kuan Yu.
      Maaf juga keterlambatanku membalas komentar ya, karena jadwal yang padat juga my body kurang fit.
      Mau membalas komentar bawaannya jadi aras-aras-en [eh*, tau ngga sih apa itu artinya 😄].

      Semoga menara signal operator di tempat ko Kuan Yu cepat okei lagi ya, biar bisa mantengin gambar wayang disini 😄 #lol

      Delete
    2. he-he, iya nih mas, semoga aja telkomnya enggak macam-macam lagi dan jaringan menjadi wus, ea

      Delete
  48. wah mas hima nih nyata bener gampang banget dapat inspirasi menulis, nemu yang indah-indah seperti ini langsung jadi post yang menarik

    ReplyDelete
    Replies
    1. Semoga mas Rusdi juga iya ya, pas pergi kemana lihat sesuatu yang unik cuz saja fefotoan dan nyari sumber info terpercaya buat bahan post 😊.
      Lumayan bisa ngirit ongport alias ongkos transport 😄

      Delete
    2. mantap mas cuma sedih kalau ingat trip of mine begitu banyak moment epic di blog itu terutama di post danau rawa pening

      Delete
  49. bulan lalu aku nginep di Balkondes Saka Pitu mas, keren dan aestetic banget ya salam. eh ini ada yang lebih keren lagi ternyata, apalagi aku suka banget semua hal yang berbau wayang.. dududu, jadi pengen nginep di Balkondes Tumpangsari nih

    ReplyDelete
    Replies
    1. Wah, mantul kui kak Ella udah pernah sleeping beauty di salah satu balkondes.
      Nah, next balkondes figur pewayangan ini bisa jadi jujugan kak Ella bareng temen2 juga 😊

      Delete
  50. Ada sih waktu pulang ke Batam sebenarnya pingin mampir di tengah jalan karena ada peralatan musik melayu (paling menonjol gendangnya) yang terbuat dari semen cor dan di beri warna warni....

    Melambangkan simbol, atau tanda kultur budaya suatu daerah

    ReplyDelete
    Replies
    1. Lalu, sayangnya keinginan itu akhirnya ngga jadi terlaksana ya ...,
      Wah sayang banget, tuh.

      Bermula dari pengalaman juga, sekarang tiap aku pergi ke suatu lokasi lihat lokasi sesuatu yang unik, sebaiknya memang mampir juga, biar ngga nyesel di kemudian hari.
      Juga ngga boros bisa meringkas beaya wara-waroli plesiran.

      Delete
  51. Ternyata di sekitar Objek Wisata Candi Borobudur ternyata menyimpan harta karun yang luar biasa ya, alias banyak tempat-tempat wisata yang cocok buat memenuhi feed instagram. Aku baru sekali mengunjungi candi borobudur, dan itu pun pas study tour, ikut tour agency dari sana. Ya nggak bisa kemana-mana dong hehe

    ReplyDelete
    Replies
    1. Banyak obyek wisata menarik di sekitaran candi Borobudur, mas.
      Termasuk beberapa lokasi yang belum banyak dieksplore orang.
      Semoga nantinya mas Aldan bisa ke candi Borobudur lagi dan juga ke lokasi2 wisata sekitaran sana.

      Delete
  52. This is such a beautiful place. Thanks.

    Greetings from London.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hi, friend.
      Thanks for stopping by and beautiful comments from you.
      Greeting back from me to you in London.

      Delete
  53. Wow! this place look really amazing! i love it ;)
    Have a nice day ;)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Thank you, Jagglam.
      The surprise for me is that you also like traditional locations like this one.
      Have a wonderful week 😊!

      Delete
  54. Aku baru tau dong ternyata balkondes itu ternyata balai ekonomi desa.. Dan ternyata ada banyak juga balkondes lain di sekitar situ ya mas..
    Memang bagus sih dijadiin tempat buat foto2 balkondes nya yaa. Pantes aja mas himawan sampe berenti dulu buat mampir di situ..

    ReplyDelete
    Replies
    1. 😄 ter-nyat-kan namanya ya mampir fefotoan disana, kak Thessa.
      Ibaratnya satu dayuh dua tiga pulau terlampui ini namanya ⛵😆.

      Delete
  55. When you travel sometimes you descover beautiful places. Thanks for sharing.
    I hope you'll visit my blog soon. Have a nice day!

    ReplyDelete
    Replies
    1. Your opinion is correct, once a trip is sometimes unexpected, you can find other unique and interesting locations that are worth visiting. Okay, I'll come to visit your blog soon.
      Thank you for stopping by. Regards

      Delete
  56. Hola amigo, Himawan.

    Muchas gracias la verdadera gracia de un viaje es descubrir algún lugar que no estaba previsto en nuestra ruta. A mí me ha pasado en decenas de ocasiones y es cuando vas a disfrutado. si es como la entrada de hoy está llena de originalidad y de bonitos momentos.
    Un fuerte abrazo hasta Indonesia y buen fin de semana.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hola amigo Miguel Pina.

      Por favor, perdone mi demora en responder a sus comentarios porque estaba ocupado hace unos días y mi resistencia no estaba en forma.

      Me complace que cuente la experiencia de repetidos incidentes de visitar una escala en un lugar que no sea el destino principal.
      Y esto es realmente muy hermoso porque podemos encontrar nuevas experiencias y ambientes.

      Te envío cálidos abrazos en España y que tengas un buen día.

      Delete
  57. Una vez hice una de mis parada para una foto, pues regularmente me gusta improvisar. Era un lugar no muy abierto hermoso, por un pozo natural de agua, y me dispuse a tomar la foto., si mucho detalle, pues apuraba el conductor. Cuando me dispuse a verla, para ver cómo había quedado, una pareja se observaba haciendo el amor, pensando que los árboles la resguardaban de alguna mirada indiscreta. Pero lo hilarante, es que la mujer, cuando le apliqué un dispositivo que tenía la Canon, para aumentar la fotografía, noté que había sido novia en el pasado. Hasta se lo hice saber a mi pareja, y no quedó más alternativa que reírnos hasta la coral. Un abrazo. carlos

    ReplyDelete
    Replies
    1. Oh, me sorprendió leer la historia de tu experiencia al detenerte en algún lugar para tomar fotos de un hermoso lugar y resulta que ahí ... ¡tu ex amante con otro hombre! Imagino tu sorpresa en ese momento. Por suerte, puedes controlar bien tus emociones.
      Gracias por compartir su experiencia. Con suerte, obtienes un mejor reemplazo de amante.
      Saludos de amistad de mi parte.

      Delete
  58. Alhamdulillah makin ke sini perkembangan balkondes kian mantap. Dahulu saya berkesempatan kelilingan beberapa di antaranya. Pas baru awal sekali dirintisnya. Bukan dalam rangka piknik, sih. Semoga balkondes makin keren dan mantap menopang pariwisata dan menggerakkan perekonomian warga setempat.

    O,ya. Tentang singgah di suatu tempat tanpa direncanakan, yaaa ketika melewati sebuah bangunan unik, menoleh, melihat ada plang sitaan KPK yang dibikin macam prasasti. Ya sudah, yang tadinya lewat untuk segera pulang malah mampir pakai acara celingukan lama cari celah buat melongok ke dalamnya. Hihihi ...

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hehehe .., pengalaman unik itu, kak.
      Lantas, bangunan sitaan KPK itu apakah dijadikan postingan 😊 ?.

      Semoga ya adanya Balkondes seperti ini nantinya bisa lebih menarik minat wisatawan berlama2 mengeksplorasi keunikan alam dan budayanya.

      Delete
  59. Very beautiful photos, they allow me to enjoy places so different from those found here.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Thank you for your opinion, Sunika.
      I'm also happy to get to know the beauty of your country.

      Delete
  60. Ciao...beautiful land Indonesia. Ver, veri interesting. I hope to come in your wonderful country. Congratulation for your blog. Ciao dall'Italia.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Ciao Vivi in ​​Italia.

      Sono felice che tu sia venuto sul mio blog e ti ringrazio molto per il tuo apprezzamento per il mio paese. Sono anche sbalordito dal tuo paese. Prego per voi affinché un giorno avrete l'opportunità di fare una vacanza in Indonesia.

      Saluti di amicizia tra paesi.

      Delete
  61. Hi, normally I use this language to express something because I don't rely on Google's translator. Thanks for coming to my blog and sharing your thoughts.

    Hope you're having a nice day, buddy. I love to see you traveling. Take care of you, always.✌

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hi there buddy too 🙌. Thank you also for your return visit and for the appreciation.
      Take good care of yourself. Greetings of friendship from me to you.

      Delete
  62. Oh sangat bagus ya balkondes tumpangsari. Melihatnya sepertinya kembali ke masa lalu, nuansa pedesaan ala kerajaan zaman dulu, soalnya ada wayangnya, mana gede lagi.

    Lokasinya juga cukup dekat ya, cuma 2.5 km dari taman wisata candi Borobudur, naik motor paling lima menit.

    Salut juga dengan orang desa itu, membuat tempat wisata baru agar perekonomian desa ikut maju.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Biar kerasa auranya, ntar mas Agus kalau plesiran dan fefotoan di balkondes Tumpangsari pakai blangkon dan pelengkapnya, ya 😊.
      Pakai kostum wayang juga lebih okay hehehe ..

      Delete
  63. Hola!! Esmuy interesante nos muestras, y nos haces conocer lugares fantásticos , Imagenes bonitas y lindos momentos. Un abrazo

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hola Hanna está lejos en España ...
      Me alegro de que quieras dejar un comentario encantador sobre la ubicación que he indicado. Tu país también tiene encanto.
      Muchas gracias por todo tu agradecimiento. Saludos de amistad.

      Delete
  64. Menarik membaca artikel blog ini tidak sebatas Travelling biasa, tapi juga belajar budaya, sejarah, dan kearifan lokal. Kali ini tentang pewayangan dan juga tradisinya. Sukses selalu

    ReplyDelete
    Replies
    1. Wah, wouw ngga nyangka dikomentari sebegitunya oleh blogger senior mas Vicky ..., Ge-eRlah saiaaa jadinya, hahaha 😄.
      Terimakasih ya, mas.
      Sukses selalu juga buat mas Vicky.

      Delete
  65. mana nih artikel barunya, udah bau nih bolak balik ga ada yang baru wkwkwk

    ReplyDelete
    Replies
    1. ...Nanti atau besok dateng sini lagi , ya ..., buat nengok udah ada postingan baru belumnya, hahahaha 😆

      Delete
    2. saya tunggu lho artikel barunya hahah

      pesen yang ada gambar badaknya yah wkwkwk

      Delete
  66. What a beautiful worksof art, love the colours!

    LackaDaisy

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hello, I'm glad to know that you like this Javanese artwork.
      Thank you for stopping by.
      With greetings to you from me in Indonesia

      Delete
    2. i love your art and your color too, lacka uwuu 😂😂😂

      Delete
  67. Lovely post with wonderful pictures :*:*:* Ohh, I should go on the trip to the mountains in 2 weeks, but unfortunately due to the virus all hotels are closed :( I hope that next year will be normal 🧡🧡

    ReplyDelete
    Replies
    1. Thank you very much for your opinion, friend.
      I'm sorry that your vacation plans are hampered by the pandemic.
      I also hope that this pandemic global catastrophe will end soon.

      Delete
  68. Matamu memang jeliiiiiji banget mas :D. Bisa aja Nemu tempat wisata keren, meski blm 100% jadi.

    Eh tapi ini memang menarik perhatian sih. Wayangnya jreng gitu, cerah difoto. Seandainya aku turis yg sdg melewati tempat itu, pasti aku mampirin jg mas.

    Aku srg kalo sdg wisata tiba2, melipir sejenak dan malah Batal yg mau dikunjungi :p. Ga masalah sih.. toh yg namanya traveling itu hrs fleksibel :p. Mana enaknya aja ya kaaan.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Berkat sering nguyah wortel 🥕 mataku jadi jeli kayak mata kelinci 🐇, kaaak ... , hahahaha 😄
      [Apaan sich ini, wwkkk!]

      Eh*, betul itu gimana enaknya saja pas halan-halan ..., nge-trip makin asik kalau bisa bebas 😊

      Delete
    2. oh, jadi rahasianya sering nguyah wortel ya mas, heem, kalau berfoto dengan latar belakang wayang seperti itu memang terlihat menarik banget, kelihatan kekinian dan adat jawanya terlihat jelas

      Delete
  69. Hi!Beautiful post and a very very nice new header!ihope you are doing all well.Here we have traditional Christmas.Much food and all is good.Wish everyone could have it like that.thanx for remembering me and nice comment you made to me.
    Greetings Anita

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hi, Anita. I am happy that you welcome my visit to your place and thank you very much for stopping by to comment here.
      Glad to know that you are preparing for a Christmas event with a traditional feel. My family, too, celebrate Christmas simply.
      I send friendship greetings to you.

      Delete
  70. iya mas boz
    terkadang saat singgah atau beristirahat sejenak tanpa disadari melihat sesuatu yang lain dari biasanya seperti gambar dan ukiran yang menarik
    Pernah juga ketika memandang ke depan terlihat sosok petruk berdiri tegak patungnya seakan menyuruh kita untuk beristirahat sejenak ketika tangan dan kaki mulai lelah

    ReplyDelete
    Replies
    1. Terimakasih mas gan boz sudah menceritakan pengalaman serunya berhenti sesaat di suatu lokasi yang tak direncanakan sebelumnya.
      Moga menginspari yang lain juga.

      Delete
    2. ayo mas hima, masih banyak nih pesan yang belum di balas, ha-ha, gila blog mas hima memang ramai sekali, seperti pasar senen yang ada di jakarta, he-he

      Delete
  71. Hihihi, bingung mau jwb pertanyaannya, abis aku jarang piknik... tp kalo lg jalan2 trs ada tempat yg bgs utk poto ya emang iya sih, pasti mampir dulu utk sekedar poto2...

    ReplyDelete
    Replies
    1. Oh, berarti kita samaan kalau gitu .., suka melipir ke lokasi yang kelihatan menarik 😊.
      Mantaplah itu hehehe ..

      Delete
  72. This place looks amazing. I have ever been in this area of the world but you shoed us here in your blog so many stunning places from there that I really have to go there one day xx

    ReplyDelete
    Replies
    1. Oh, how nice it is to know that you have an interest in coming to the locations I have listed here.
      I' ll pray that one day you will realize the desire to see first hand the beauty of Indonesia.
      Greetings of friendship.

      Delete
  73. Me ha encantado pasear de tu mano por este lugar tan bonito. Gracias.

    Abrazos.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Gracias, Conchi.
      Me complace leer sus comentarios y, en la medida de lo posible, presentaré otras ubicaciones únicas. Saludos de amistad.

      Delete
  74. Lindo, realmente! De uma beleza exótica (ao menos para nós, brasileiros), como a maioria das fotos em que nos mostras o teu fantástico país! Impressionantes, as imagens dos fantoches gigantes! Meu abraço, amigo; boa semana.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Um abraço de volta meu, meu amigo árabe.
      Muito obrigado por seus comentários e estou feliz que você achou este local exótico.
      Espero que um dia você tenha a oportunidade de vê-lo pessoalmente.
      Saudações de amizade.

      Delete
  75. Cudowne miejsce. Dziękuję, że mogłam podróżować wraz z Tobą poprzez zdjęcia.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Dziękuję również za wizytę, przyjacielu. Doceniam twoje uznanie. Pozdrowienia z przyjaźni.

      Delete
  76. Halo Teman! Pos yang bagus, tetapi saya tidak mengerti semuanya :)
    kadang-kadang saya tinggal di tempat yang indah :) tempat yang indah dan eksotis yang ingin saya kunjungi dan lihat.
    Saya sudah bermimpi bepergian. Saya harap saya bisa bepergian sejauh ini :)
    Salam dari Polandia!

    ReplyDelete
    Replies
    1. Halo sobat Ayuna!.
      Terimakasih ya untuk kunjunganmu.
      Saya mengerti anda telah berkeingian bepergian liburan ke suatu tempat, mungkin juga memilih ke lokasi yang eksotik terlebih saat ini sedang terdapat adanya pandemi yang membosankan.
      Sabar, ya 😊.
      Saya mendoakan agar rencana anda cepat akan terlaksana.

      Salam kembali dari Indonesia!.

      Delete
  77. Tourism has it that you have to constantly invent new attractions that are becoming fashionable and attracting more people. The figurine is quite interesting and worth a photo.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Oh, i hope .. me, you and all of us can continue to explore many tourist locations .
      I hope there are no obstacles for that.
      Thank you for your appreciation.
      Regards

      Delete
  78. what a beautiful home stay, I really like the wooden houses, so quaint. It is also peaceful and well decorated. The huge wayang kulit in brick is amazing

    ReplyDelete
    Replies
    1. I also agree with your opinion about wooden houses and wayang carvings.
      They look impressive and look unique.
      Thank you for your opinion, Kestrel. Greetings.

      Delete
  79. Saya begitu baca judul langsung Googling dulu biar tahu balkondes itu apa hoahaha..

    Iya di blog mas Himawant ini diskusinya seru dan menarik

    ReplyDelete
    Replies
    1. Oh, hehehe .., sampai disempetin gugling oleh kak Annisa 😊.

      Terimakasih pendapatnya, kak.
      Jadi tersandung, eh# salah hahahaa ...

      Delete
  80. Konsep yang sanget menarik ya Mas, jadi selain ngunjungi Borobudur, wisatawan juga bisa ngunjungi desa-desa di sekitarnya dan memajukan ekonomi setempat.

    Konsep desanya juga menarik dengan desain wayang-wayang gitu, sayang aja belum selesai.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Betul, aku juga sependapat sepeetimu, mas.
      Konsepnya bagus, selain mendongkrak sektor pariwisata juga sarana bagi warga untuk memperkenalkan seni budayanya, juga perekonomian.

      Delete
  81. Tu comentario es muy apropiado, ver la cultura del pasado en el presente es un hermoso recuerdo en sí mismo.
    Gracias por acceder a pasar por aquí.
    Envío saludos de amistad.

    ReplyDelete
  82. Que maravilha de lugar;
    Tenho algumas artes ou artesanato do seu país;
    Um dia gostaria de saber mais sobre elas.
    Obrigada pela sua visita.
    janicce.

    Tempat yang sangat indah;
    Saya memiliki beberapa seni atau kerajinan dari negara Anda;
    Suatu hari nanti saya ingin tahu lebih banyak tentang mereka.
    Terima kasih atas kunjungan anda.
    janicce.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Oh, wouw ..., saya terkesan anda memiliki koleksi kerajinan seni khas dari Indonesia.
      Jika anda berkenan menceritakan, dari manakah anda memperoleh koleksi tersebut ?.

      Saya mendoakan untuk anda kelak terlaksana keinginan anda datang ke Indonesia.
      Tetimakasih kunjungan anda, Janice.

      Delete
  83. Indahnya negeriku. Tulisan yang apik dan gambar yang keren. Thanks for sharing the story mas Himawan

    ReplyDelete
    Replies
    1. Terimakasih banyak apresiasimu mas Rahman Kamal.
      Salam persahabatan.

      Delete

  84. Que esta Navidad la Salud este presente y cada deseo se haga posible, cada sueño sea realidad, y resplandezcas la esperanza, y prosperidad.

    ¡Feliz Navidad 2020!

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Intip Begini Instagenicnya Warung Layar Sentuh 2.0 Magelang

Ketika awal pertamakali dibuka pada 31 Desember 2020 silam, nama Warung Layar Sentuh 2.0 saat itu mendadak hits ramai dibicarakan oleh banyak kalangan dan para milenials kawula muda sebagai pilihan baru lokasi nongki  [nongkrong kekinian] yang ada di Magelang. Bukan saja karena namanya terkesan unik, layar sentuh dan namanya terkesan sedikit berbeda dengan nama-nama kafe lain pada umumnya karena adanya penambahan bilangan angka 2.0 dibelakangnya, tetapi kafe, tepatnya Warung Layar Sentuh ini berkonsep bersantap hidangan berada di tengah hamparan perkebunan ladang tebu dan persawahan bernuansa alam pedesaan dikitari oleh indahnya pemandangan gunung yang mengelilinginya.  Area luasnya terbagi dua pilihan  indoor  dan  outdoor  berdinding kaca tempat makan Warung Layar Sentuh 2.0 yang buka setiap harinya mulai dari jam 07. 00 pagi hingga mendekati tengah malam jam 23. 00 tersebut dilengkapi dengan dekorasi cantik dan penataan ruang bergaya vintage  dan b...

Perkenalanku

Halo. Teman dan para pembaca semua, apa kabar ?. Perkenalkan kembali, namaku Himawan Sant. Perkenalkan kembali ?. Loh, kok ..., hmm ..., memang sebelumnya pernah aktif jadi seorang penulis blog atau blogger ?. Yups, benar. Mungkin diantara kalian pembaca masih teringat namaku dan nama blog lamaku tema travelling yang sekarang keberadaanya sudah tak lagi aktif. Sekarang aku aktif ngeblog lagi, dengan niche berbeda dari blog sebelumnya. Lebih variatif kontennya, tak hanya satu niche. Dan punya blog niche variatif yang kata orang disebutnya 'blog gado - gado', sekaligus juga kujadikan sebagai wadah penyaluran kreativitasku dalam hal tulis menulis. Masih tetap dengan gaya kepenulisanku, ringan dan mudah dibaca, aku berharap artikel - artikel yang berada di dalam blog ini punya banyak manfaat baik dan dapat menginspirasi para pembaca semuanya. Salam, Himawan Sant

Pengalaman Mistis di Mata Air Tuk Umbul Windusari

Boleh percaya atau tidak, ada pengalaman mistis aku temui saat berada di lokasi mata air Tuk Umbul Windusari, tapi ini aku kembalikan ke pembaca untuk mempercayainya atau tidak ceritaku.  Dan yang pasti tujuanku menceritakan pengalaman gaib yang kutemui di Tuk Umbul Windusari bukan bertujuan untuk mencari sensasi, sama sekali tidak ada maksud dan tujuan demikian.  Tujuanku untuk sekedar mengingatkan ke pembaca, dimanapun lokasi yang kita kunjungi sewajibnya memberikan salam dan permisi terlebih dahulu kepada penghuni dari dimensi lain sebelum memasuki lokasi. Demikian juga seperti yang telah kulakukan saat aku tiba di Tuk Umbul. Kata salam dan permisi cukup kuucapkan di dalam hati.  Nama Tuk Umbul dari bahasa Jawa, Tuk : mata air  dan Umbul  : dari kata mumbul, menyembul atau memancar keluar. Cerita bermula saat aku  melangkah mendekat ke letak mata air Tuk Umbul  tiba-tiba kepekaan bawaan indra keenamku memberikan signal  jika lokasi ini ada 'pe...