Berdiri sejak tahun 1760 bangunan benteng Vredeburg dan bangunan - bangunan kokoh yang terdapat di dalam areanya memiliki gaya desain arsitektur Indis, perpaduan seni arsitektur bergaya Barat dan arsitektur bergaya Jawa merupakan kompleks bangunan benteng pertahanan peninggalan masa kolonial Belanda.
Dirancang bangun oleh Sri Sultan Hamengku Buwono I atas permintaan dari Belanda dengan dalih untuk menjaga keselamatan Sultan dan Keratonnya yang letaknya memang tak begitu jauh antar kedua lokasinya.
Setelah beberapakali mengalami pergantian kekuasaan pemanfaatan benteng oleh Belanda, Inggris dan Jepang yang menjajah Indonesia, benteng yang semula bernama Benteng Rustenburg yang memiliki arti benteng peristirahatan, maka sejak benteng dikuasai kembali oleh Kerajaan Belanda nama benteng berganti nama menjadi Benteng Vredeburg, yang berarti benteng perdamaian.
Nama benteng tersebut dipertahankan hingga sekarang ini setelah Indonesia resmi merdeka.
Dan sekarang ini fungsi benteng yang memiliki empat pos tempat penjagaan di tiap sudut benteng dan masing - masing keempat pos tempat penjagaan tersebut diberi nama oleh Sri Sultan Hamengku Buwono I dengan nama :
▪️Jayawisesa di sebelah barat laut.
▪️Jayaprayitna di sebelah tenggara.
▪️Jayapurusa di sebelah timur laut.
▪️ Jayaprakosaningprang di sebelah barat daya.
ini fungsinya dipergunakan sebagai museum Perjuangan Nasional memuat nilai - nilai historikal sejarah yang terkandung oleh kota Yogyakarta yang pernah menjadi Ibukota Indonesia.
Nah, itulah sekelumit tentang sejarah dan fungsi bangunan benteng yang kurangkum dan kutulis secara singkat informasinya yang kuperopeh dari bonusan buku panduan Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta yang kukunjungi ulang di situasi new normal beberapa waktu lalu.
Informasi mengenai sejarah Benteng Vredeburg yang terdapat di dalam buku panduan berwarna setebal 64 halaman tersebut kutulis singkat saja ya, guys ... .
Ntar kalau kutulis lengkap informasi yang terdapat di buku panduan yang kuperoleh secara gratisan tersebut dikiranya aku menjiplak mentah - mentah isi bukunya dan juga ..., sengaja kutulis singkat sejarahnya Museum Vredeburg yang terletak di Jalan Margomulyo No. 6 Yogyakarta ini biar kalian tuh juga penasaran pengin tahu lebih banyak dan segera cuuuzz meluncur datang liburan kesana ha ha ha ... .
Pokoke worth it banget Museum Benteng Vredeburg ini.
Tiket murah meriah, museumnya edukatif ruangan dilengkapi teknologi layat sentuh LCD, tertata rapi jali dan dapat melihat langsung display diorama peristiwa - peristiwa besar yang pernah terjadi di kota Yogyakarta.
Visualisasi diorama sebanyak 55 buah ditata apik dalam 4 ruang pameran tetap, menceritakan terjadinya peristiwa sejak Perang Diponegoro sampai dengan masa Orde Baru.
Pun masih ditambah dapat bonusan juga kayak souvenir yang kuperoleh secara cuma - cuma saat dulu aku liburan ke museum Sonobudoyo.
Baca juga : Mengenal Peradaban Jawa di Museum Sonobudoyo
Seandainya saja di setiap lokasi wisata menerapkan bonusan souvenir seperti begini, asik juga ya ..., bikin semangat liburan bakalan jadi naik lagi.
Betul ngga ?, hi hi hi [Ngarep mode: ON menyala]
Di Museum Benteng Vredeburg di masa new normal juga diterapkan adanya pemeriksaan protokol kesehatan secara ketat dan berlapis untuk kesemua pengunjung tanpa terkecuali.
Pertama diperiksa tekanan suhu tubuhku di pos keamanan yang berjarak cukup jauh dari lokasi tiket. Disini aku sempat ditanya oleh dua petugas keamanan berasal dari kota mana tempat tinggalku.
Kedua sebelum memasuki gerbang benteng yang sekarang difungsikan sebagai lokasi penjualan tiket masuk, aku diperintahkan oleh lain petugas keamanan untuk mencuci tangan dengan sabun disinfektan, kemudian menggunakan hand sanitizer setelah melakukan transaksi pembayaran tiket masuk museum.
Ketiga lagi - lagi diarahkan oleh petugas museum selanjutnya untuk berjalan ke arah resepsionis dan diminta mengisikan data diri lengkap berikut nomor selular melalui scanning barcode tiket ke web Museum Benteng Vredeburg.
Di meja resepsionis saat dua petugas kebingungan mencari letak logo playstore berada dimana di perangkat selularku, mataku melihat adanya tumpukan buku dan brosur tertata rapi berada di atas meja.
Aku pura - pura sigap tanya dong ya lihat buku setumpukan segitu banyaknya kok nganggur di atas meja ..., eh* hi hi hii.
"Dijual ngga buku ini, mas ?. Berapa sih harganya ?", tanyaku.
"Ngga, mas. Ngga dijual. Monggo diambil", jawab si petugas sambil menyerahkan kembali handphoneku setelah dia menyelesaikan proses scanning barcode.
Ya tentu saja dong ya langsung kuambil buku itu, sekaligus nyengir kuda kesenangan bisa dapat bonusan lagi di lokasi liburan kali ini.
Dasar suka dan maunya gratisan terus, wwwkkk! ... . Eh, ngga ding #lol.
Setelahnya aku dipersilahkan mulai memasuki ruangan museum yang terpajang di beberapa lokasi bangunan gedung tua.
Sesuai petunjuk nama ruangan berukuran besar yang dipasang di tiap depan gedung diorama, kumasuki ruang gedung satu persatu dari ruang diorama I sampai dengan ruang diorama IV.
Ruang diorama I menempati gedung bangunan yang letaknya terpisah dengan ruang diorama II dan ruang diorama III yang antar kedua ruangan dioramanya tampak dibuat menyambung, letaknya berhadapan dan terpisahkan oleh taman yang halamannya dihiasi oleh meriam, patung polisi Belanda dan polisi Jepang juga patung laskar bambu runcing pejuang Indonesia.
Kesemua patungnya di halaman taman tampak ganteng - ganteng dan fotogenik, loh ..., tjakep buat temen foto selfie kamu.
Di dalam keempat ruang diorama ini diantaranya terdapat diorama yang sempat kuabadikan gambarnya melalui kameraku :
🔸Diorama penobatan Sri Sultan Hamengku Buwono IX di bangsal Manguntur Tangkil Keraton pada tanggal 18 Maret 1940.
🔸Diorama pesawat terbang dari pemerintah Mesir saat tiba mendarat di lapangan terbang Maguwo Yogyakarta pada tanggal 5 Maret 1948 yang mengangkut kiriman bantuan obat - obatan.
Tak hanya diorama menarik yang dapat kuamati dari balik ruang display berlapis dinding kaca tebal.
Tetapi di ruangan gedungnya juga terdapat lemari display memuat mata uang asli VOC yang saat itu beredar pada masa penjajahan Belanda pada awal abad 17 sampai dengan abad 18.
Selain itu terdapat koleksi mata uang logam asli negara Spanyol yang membuktikan Indonesia pernah kedatangan negara Barat untuk mengeksplorasi kekayaan rempah - rempah yang merupakan komoditi perdagangan sangat menguntungkan di pasar Eropa.
Pertanyaan yang sempat muncul dalam hati saat aku melihat ulang di print lembar tiket tanda masuk museum Benteng Vredeburg tercantum adanya tulisan 'Jenis Wahana' dan sempat membuatku menebak - nebak sendiri kira - kira wahana apakah yang dimaksud tersebut, suatu area wahana permainankah atau simulasi tentang apa ... .
Akhirnya pertanyaan itu terjawab saat aku berjalan melangkah meninggalkan ruang diorama III menuju ke suatu gang lorong berukuran sempit, berliku dan keseluruhan dindingnya berwarna hitam pekat.
Areanya kumasuki mengikuti petunjuk gambar tanda panah berwarna kuning bertuliskan Ruang Masuk Wahana.
Daaaan ..., sesampai di ruangan yang pencahayaannya dibuat sedikit temaram dan disetting sedemikian rupa itu, jantungku sempat berdegup kencang.
Kaget bukan main! ... , melihat adanya deretan patung - patung kolonial Belanda dan pejuang Indonesia dalam adegan peperangan lengkap dengan senjata.
Bentuk fisik mereka nyaris mirip dengan manusia asli.
Spontan saat itu aku berpikir patung - patung tersebut adalah manusia asli yang berperan dalam adegan perang dan dipikiranku jika tiba - tiba saja para aktor pemeran patung itu bergerak saat aku berjalan mendekati mereka ..., aku sudah siap bikin ancang - ancang dan segera untuk ..., kaboooor. Ha ha ha ..., Koplak banget ngga, seeeh 😂 #lol.
Tetapi ngga pakai lama, setelah kusadari kalau mereka semua itu ternyata hanyalah patung ..., salah satu patung berwajah tampan tapi kelihatan jutek 'Meneer Nederlandse soldaat in een rode hoed' alias 'Mister tentara Belanda bertopi baret merah' kuajak berfoto bareng 😊.
Yah, hitung - hitung buat tombo ati dulu beberapakali aku pernah ditawarin oleh turis bule untuk dibantu difoto saat berada di lokasi wisata, eh lah kok ya malah ngga pernah sekalipun punya ide turis mancanegara yang pada baik hati itu kuajak foto bareng setelahnya ..., sekarang ketemu patung bule lumayanlah jadi sedikit terhibur penyesalan dihati he he he.
Ruang diorama IV memajang paling sedikit jumlah diorama didalamnya, terdapat sebanyak 7 buah diorama.
Tetapi bentuk gedung bangunan ruang diorama IV ini paling menarik untuk diamati berlama - lama waktu dan dijadikan sasaran obyek fotografi jika seandainya saja dibandingkan dengan bentuk gedung diorama I yang merupakan gedung Perwira Selatan I, gedung Perwira Selatan II tempat ruang diorama II dan gedung Barak Prajurit Utara tempat ruang diorama III berada.
Ruang diorama IV menempati ruang lantai bawah gedung yang dinamakan Sociate Militiare.
Setelah aku selesai mengamati satu persatu kesemua koleksi Museum Benteng Vredeburg yang terdiri dari diorama, peta, mata uang asing, patung para pahlawan nasional seperti presiden RI pertama Ir. Soekarno, lukisan, deretan koleksi foto salah satunya dokumentasi foto raja - raja Nusantara sekitar awal abad 18, benda asli dan benda replika dan juga memajang miniatur kapal dagang Belanda yang mendarat di Banten, aku berlanjut mengitari ke seluruh area kompleks Benteng Vredeburg dan naik mengelilingi tepi lantai atas benteng yang dinamakan Anjungan.
Dari tepi lantai atas benteng ini terlihat dengan jelas gedung - gedung bangunan kolonial Belanda yang sekarang ini salah satu gedungnya difungsikan sebagai Kantor Pos Indonesia.
Rasanya senang dan kagum telah melihat secara langsung kesemua koleksi museum yang dikemas secara apik, melihat kokohnya bentuk bangunan benteng Vredeburg yang sarat akan sejarah masa silam dan mengamati dari dekat bentuk bangunan - bangunan bergaya Indis yang berada di dalam kompleksnya.
Kepuasan bertambah wawasan setelah melihat secara langsung bentuk bangunan benteng sarat dengan sejarah dan kepuasan mata melihat diorama menawan yang telah kuperoleh itu tak menambah kekecewaan gagalnya aku menonton pertunjukan film dokumenter secara gratis di ruang audio visual seperti pemutaran film Janur Kuning dan Bandung Lautan Api.
Dan juga tak kesampaian memasuki ruangan dan sekalian mencoba njajan icip - icip sajian kuliner di kafe museum 'Indische Koffie' yang berada di gedung bangunan Barak Prajurit Barat.
Kedua fasilitas tambahan di Museum Benteng Vredeburg itu tak beroperasional sementara waktu sampai batas waktu yang belum dapat ditentukan karena adanya pandemi.
Lokasi:
Museum Benteng Vredeburg
Jalan Margo Mulyo No. 6, Kota Yogyakarta. Daerah Istimewa Yogyakarta
Tiket:
▫️Dewasa 3K
▫️Anak - anak 2K
▫️Wisatawan mancanegara 10K
🔺Senin tutup.
disini hanya numpang parkir :D hehehehe
ReplyDeleteO, ya😱?. Kok waktu itu ngga sekalian masuk ke museumnya kenapa ?.
Deleteiya karena pada terobsesi foto di pojokan yang backgroundnya BNI itu loh
DeleteThis place surely is worth to visit. Ty for sharing them with us xx
ReplyDeleteYour welcome and thanks a lot for appreciation, Carolyna.
DeleteYou're welcome. Have a lovely day xx
DeleteZ chęcią zwiedziła bym to miejsce 😊 pozdrawiam 😊
ReplyDeleteAmen, mam nadzieję, że twoje życzenie się spełni 😇. odeślij Pozdrowienia 😊
DeleteInteresting of course. It is easy to forget the Dutch colonial rule and the influence on Indonesia. I really like the statue of the Dutch soldier.
ReplyDeleteYeah, we're the same, Andrew. Even though the statue looks fierce but it's also cool to take pictures together😊.
Deletevery interesting post, I love museums and history
ReplyDeletehttp://www.mosaictrends.com/
Oh, thanks a lot, friend 🙏. Nice to know you love museums too.
DeleteMata wang lama di dalam display masih lagi kelihatan dalam keadaan yang baik walaupun sudah bertahun-tahun
ReplyDeleteAku juga kagum dengan cara perawatan uang kuno tersebut.
DeleteHola Himawan, bonito lugar para conocer, muy interesante tu entrada, feliz día.
ReplyDeleteSaludos
Hola Jose Maria. Muchas gracias por tu agradecimiento, te lo agradezco mucho.
DeleteTenga un buen día. Saludos
banyak sekali benteng ini.
ReplyDeletememasuki museum ini rumit, saya tidak tahu apakah saya akan pergi ke sana sekarang ...
tapi dari luar juga memberikan kesan positif 😀
salam Hormat
Semoga suatu hari nanti anda berkesempatan mengunjunginya 😊. Salam hormat kembali, Lili.
Deletesatu bangunan lama yang sangat menarik
ReplyDeleteSependapat dengan apa yang anda tulis, mr.Hanafi 😊
DeleteVery interesting post. A history is part of us
ReplyDeleteThanks a lot, Wosdan 😊.
DeleteImpresionante amigo , me encanto este recorrido y sobre todo la explicación que al fin puede leer en español ajajja ya era hora .
ReplyDeleteMuy logrado lo de las imágenes que parecen reales a tamaño natural gracias por esta buena entrada tan cultural que nos enseñas .
Un fuerte abrazo.
Estoy muy feliz de que finalmente un traductor de idiomas eficaz pueda traducir mi escritura, mi buena amiga Campirela. Muchas gracias por tu agradecimiento. Saludos de amistad.
DeleteHai!
ReplyDeleteBetapa menariknya apa yang anda ceritakan mengenai Muzium Vredeburg. Tidak syak lagi ia mesti menjadi tempat yang indah untuk dikunjungi.
Dioramasnya luar biasa.
Koleksi duit syiling yang berasal dari Sepanyol sangat mengagumkan!
Gambar patung yang bagus, yay! Mereka kelihatan nyata. Pelancongan maya yang bagus, saya menyukainya.
Semoga hari anda indah!
Hai juga, Yessy. Saya bahagia anda dapat mengomentari banyak hal museum ini menggunakan bahasa Indonesia 😊. Terimakasih besar untuk itu semua.
DeleteSemoga hari anda juga selalu indah!
Harika bir gezi oldu, sizinle birlikte müzeyi gezdim. Bu güzel paylaşım için teşekkür ederim.
ReplyDeleteAyrıca sanalımı takip ettiğiniz için teşekkür ederim. Sana da mutlu bir hayat dilerim. Saygılarımızla.
DeleteCiao, un caloroso abbraccio.
ReplyDeleteCiao. Grazie. Un caloroso abbraccio dall'Indonesia 😊
DeleteRównież się zgadzam.
ReplyDeleteMe encantaría conocer la fortaleza ver los dioramas personalmente. Pero por lo menos los conozco gracias a ti. Esperó cada entrada para conocer un poco más sobre Indonesia. Te mando un beso y te deseo un genial fin de semana
ReplyDeleteEstoy feliz porque estás interesado en conocer este museo a través de mi reseña. Gracias por tu tiempo, JP. Saludos, beso de mi parte la amistad.
DeleteCiekawa wystawa .
ReplyDeleteJa też to widzę. Dobrze zorganizowany, czysty i pouczający
DeleteAnother interesting place! You have some really interesting museums to visit!
ReplyDeleteThanks, Rodzina. I am happy to introduce all the museums that I visited.
DeleteAduh! Kalau aku pun kaget lihat deretan patung pejuang dan kolonial Belanda gaya gitu
ReplyDeleteHahaha😂!. Terutama kak Pya datangnya ke museum sendirian & saat sepi pengunjung, bakalan kaget banget 😆.
DeleteYou can take really nice photo's!
ReplyDeleteOh, thanks a lot Paulina 🙏
DeleteIni yg ada di sebelah taman pintar jogja kan Mas? Aku pernah nih ke sini. Hehehe.. enaknya tempatnya terawat dan bersih ya.. Trus aku pas mau masuk waktu itu kaget banget biaya masuknya segitu. Sampe ngobrol sama temen "kalau butuh ke toilet, mending kita k mueseum gini. Harga masuk ga beda jauh, tp bs dpt lbh banyak hal.." 😁
ReplyDeleteWhat 😱?, hahaha bikin aku ngakak bacanya komentarmu kaak 😂.
DeleteBisa-bisanyaa punya ide kayak gitu hahaa!.
Tapi eniwei memang superduper murah tiketnya ya. Udah gitu free wi-fi pulaak .. bisa browsingan lama ditamannya yang rapi 😁
To cudowne uczucie poznawać kulturę za pomocą Twoich fotografii. Myślę, że to kraj warty odwiedzenia.
ReplyDeleteOch, wielkie dzięki za Twoje uznanie, ElaR. Cieszę się, że jesteś zainteresowany wizytą w Indonezji. Miejmy nadzieję, że któregoś dnia Twoje życzenia się spełnią.
DeleteHola Himawant Sant. Por fin me ha funcionado sin problemas el traductor. Que placer leer sobre la historia de Indonesia y ver el cuidado de todas esas fortalezas y palacetes. Las salas de Dioramas preciosas y me ha hecho sonreir el tema de las estatuas caucasicas, reflejo del pasado. Hermosisimas fotos y hoy por fin un hermoso texto. Gracias por el traductor. Hasta Septiembre . Voy a coger unos dias de descanso
ReplyDeleteHola querida mi amiga Maria Rosa.
DeleteQue feliz estoy de que finalmente el traductor de idiomas esté funcionando correctamente para que puedas leer toda la historia de mi viaje al museo y tomar fotos con la estatua caucásica 😄. Muchas gracias por todo. Te espero en septiembre. Felicitaciones por completar sus actividades de licencia, espero que obtenga muchas cosas divertidas 🙂
I really like museums and history, so this has been a real treat!😊😊
ReplyDeleteWOW...I love the photo of you with the Dutch soldier. He looks so real, almost alive! And the buildings and exhibits are fabulous too.
Oh thank you so, so much for sharing this!
Stay safe and happy, my friend 🙏🙏
Hello, my friend YGraine. I am glad this post can entertain your heart and can add to the reference for the location of the museum. Yes, the statue is similar to the original, it makes me surprised to see it 😄.
DeleteThank you friend 🙏. Take care of yourself and take care of your health too, YGraine 🙂
Não consigo entender por conta do idioma,
ReplyDeleteMas amei as imagens.
juliamodelodemodelo.blogspot.com
Por favor, perdoe isso. Percebi que, a partir dos comentários recebidos, nem todos os idiomas podem ser traduzidos adequadamente por tradutores de idioma. Obrigada por gostar das fotos desse museu, Julia
DeleteQue lugares maravilhosos!
ReplyDeleteÓtimas fotos!
Beijos.
https://vinteedoisdemaio.blogspot.com/
Gracias todo tu aprecio, Gabriele. Saludos beso amistad de nuevo.
DeleteCool place!
ReplyDeletehave a great weekend,
S
Have a great weekend also,friend. Thanks a lot fot visiting. Regards
DeleteExcelente entrada ;)
ReplyDeleteUn saludo enorme desde Plegarias en la Noche.
Me siento realmente honrado de leer su agradecimiento. Muchas gracias por eso, Tiffany 🙏.
DeleteSaludos de amistad de mi parte en Indonesia para ustedes en Plegarias en la Noche 🤗
Fortress of Peace is a wonderful name - and something we all need.
ReplyDeleteI love that health and safety concerns were so evident.
Thank you for taking us along.
Yes, I also agree that the naming of the fort is very precise and that is what we need ..., peace on earth.
DeleteThank you very much for your visit, friend.
Hola!! Un lugar precioso. ¡Genial post!
ReplyDeleteHola también, Ana. Muchas gracias por tu agradecimiento. Saludos
DeleteKalo tiba2 patung belandanya hidup gimana ya kang kqwkk
ReplyDeleteKabooor judulnyaaa .. wwwkkk 😅.
DeleteKalau ngga, langsung pingsan!.
hahahaaa..
DeleteGracias. Me alegro que le hayan gustado los lugares turísticos que visité. Saludos de amistad de mi parte.
ReplyDeleteVery interesting pictures!
ReplyDeleteThanks a lot, Natalia 🙏
DeleteBardzo ciekawa historia, piękne zdjęcia muzeum. Interesujący post.:)
ReplyDeleteWielkie dzięki za Twoje uznanie, Hamali. Pozdrowienia z przyjaźni 🙂
DeleteJadi pengen liburan ke Jogja lagi deh. Terakhir kesana malah ke hutan pinus doang euy
ReplyDeleteAyok ke Jogja lagi, kak :). Udah banyak lokasi wisata yang dibuka lagi kok.
Deletenaaaah, kalo museum yang komplit guidancenya gini, sampe ada informasi dengan teknologi layar sentuh dan diorama sampe ada buku penjelasan, aku suka nih mas. jd lebih interaktif untuk mendapatkan informasinya...
ReplyDeleteeh btw, yg diorama patung2 penjajah dan pejuang kita, itu ingetin aku ama museum jend nasution di Jakarta, yg ada patung pasukan cakrabirawa diam2 masuk ke rumah jend nasution dengan senjata siap terkokang :D. aku pas pertama kali liat kayak mau jantungan hahahahaha.
secara aku takut banget ama senjata laras panjang, krn trauma dulu waktu di aceh. Jadi ngeliat patung dengan senjata gitu bikin aku lemes banget ;p.
kayaknya kalo masuk ke museum vredeburg ini, aku hrs hindarin juga patung2 penjajah ini :(
Kalau gitu, ntar kalau kak Fanny ke benteng ini perhatikan tulisan 'Ruang Masuk Wahana' di lorong masuk, ya 😀.
DeleteCiri2nya berupa lorong gelap & lampu ruangannya temaram sebelum nyampe ke patung2 penjajah 😉.
Aku kebayang gimana ekspresi kagetnya kak Fanny saat kerasa jantungnya copot lihat patung di museum Jend.Nasution hahhaa😅
Un bonito museo del que nos dejas buenas fotos que por experiencia se lo difícil obtener dentro de vitrinas.
ReplyDeleteMencionas que también hay monedas españolas supongo sabrás que las islas filipinas fueron españolas durante unos 300 años hasta el año 1898, así que alguna relación comercial debió tener con indonesia.
Saludos.
Parece que hace mucho tiempo existían relaciones comerciales entre España, Indonesia y Filipinas. Esta relación también influye en el estilo arquitectónico de los edificios en los dos países.
DeleteMuchas gracias por tu agradecimiento, Tomas. Me alegro de que el traductor de idiomas sea eficaz para el idioma de su país.
Saludos de amistad.
Those massive windows in the hall are very interesting.
ReplyDeleteOh, that big window is the glass-covered window of the diorama room. The shape is unique.
DeleteSo much to see and appreciate!
ReplyDeleteYour opinion is very correct. This museum has a lot of collections that can be seen.
DeleteCool museum :)
ReplyDeleteI think so :)
Deletepatungnya kelihatan agak scary yea😝
ReplyDeletea place that worth to visit.
Hehehe.. kalau datangnya sendirian & suasananya pas sepi iya terasa scary lihat patungnya 😄.
DeleteI think so, ShirVen.
What a wonderful museum. Thanks for the review and tour, I enjoyed it. Have a wonderful weekend.
ReplyDeleteHappy Sundays too, Bill. Wish you lots of happiness today. Thank you also for your visit and appreciation.
DeleteGreat photos :)
ReplyDeleteBig thanks, Iwona :)
DeleteHola ,hola ! No encontré manera de leer en español, pero me emocioné mucho disfrutando las diferentes fotografías y wow! Están súper hermosas. Me encantan. Un gusto visitarte. Saludos con ternura .
ReplyDeleteHola nueva amiga de Rosa también.
DeletePerdone que el traductor de idiomas no sea eficaz para usted, espero que no reduzca su próxima visita. Muchas gracias por tu agradecimiento por las fotos aquí. Saludos de amistad de mi parte para ti.
Pos menarik. Sampeyan priksa lan kasengsem ing sejarah obyek sing dibukak. Foto sing apik banget. Salam saka Polandia :)
ReplyDeleteBisa uga ana kasalahan ing terjemahan, aku nggunakake penerjemah :)
DeleteOh, WOW!. Aku terkejut anda ... dapat menulis kalimat nggago boso Jowo ( memakai bahasa Jawa) 😱😄.
DeleteItu sangat berkesan buatku, Pola 🤗.
Bardzo dziękuję za Twoje uznanie 🙏. Pozdrowienia z przyjaźni między krajami 😊
Di jogjakarta kok tiket wisata murah meriah ya, masuk ke museum benteng Vredeburg cuma 3k, anak kecil cuma 2k, balita 1k, dan bayi gratis.😂
ReplyDeleteBerarti benteng ini aslinya pesenan Belanda biarpun katanya untuk melindungi keselamatan sultan Hamengkubuwono 1 dan Keraton nya, tapi kenapa mau saja disuruh bikin ya?
Memang kalo masuk tempat wisata sekarang ketat mas. Pertama harus cuci tangan dulu, kemudian di tes suhunya, lalu disuruh masuk bilik desinfektan, biliknya juga ada dua ya, yang kiri untuk pengunjung yang jelek, yang kanan untuk yang ganteng ganteng saja.😂
Belum lagi disuruh ke resepsionis agar mengisi biodata lengkap, dari tempat asalnya dari mana, mungkin takut dari kota yang zona merah atau hitam kali, terus ditanya apakah sudah punya pacar atau masih jomblo.
Memang kalo masuk diorama kesannya serem soalnya takutnya nanti tiba pas di dalam tahu tahu mati lampu, terus patungnya pada gerak sendiri menuju mas Hino. Tentu tambah ketakutan. Buru buru kabur, eh dibelakang ternyata sudah banyak patung meneer Belanda yang menunggu, pasrah deh. Eh, ternyata patungnya bergerak cuma minta selfie agar bisa mejeng di blognya mas Hino.😂😂😂
Wwwkk .. sueeeRrr aku malah jadi ngakak ketawa terus baca semua komentarmu di pos ini, mas Aguus 😂.
DeleteBisaan deh nulis komentar kayak gitu 😆
Sudah 5 kali saya ke jogja, tapi benteng ini belum pernah sekalipun saya singgahi. padahal dekat dengan keraton, kenapa masih fokus wisata ke keraton ya?.... wah nyesel bin getun
ReplyDeleteLah, kok .. saged nggonten pripun critane tow pak dokter ?.
DeleteSesuk ning Jogja meleh diinget lan dikunjungi nggih ..
[Entah nih pak dokter paham ngga artinya bahasa Jawa yang kutulis ini, wwwwkk 😅]
It's hard to believe that there is such an interesting museum hiding there.
ReplyDeleteThe idea of using a fort as a museum deserves thumbs up right 😊?
Delete
ReplyDeleteEntri hebat lainnya, teman Himawan. Tur fasilitas dan atraksi yang mendetail dan menarik, dipandu dengan baik oleh cerita Anda yang penuh dengan aspek sejarah yang mencerminkan budaya Anda.
Peluk teman.
Wow, saya merasa surprise membaca pendapat anda, Carlos 😊. Terimakasih besar saya sampaikan 🙏.
DeletePelukan besar 🤗
Wah..menarik sungguh
ReplyDeleteI agree with your opinion :)
Deletewah foto bareng orang bulenya keren banget mas, coba kalo asli ya :D.. selain mengenal sejarah disini juga seperti nya di tampilkan suasana perjuangan jaman penjajah, jadi pengunjung bisa ngerasain gimana jaman perjuangan dulu.. sekarang kebanyakan orang-orang udah pada lupa :D
ReplyDeletesorry mas him, komentarmu di blog ku tadi malah gak sengaja ke remove, tadinya mau replay malah salah pencet :D, sorry ya koment lagi
DeleteIya ya seandainya patung itu digantikan orang asli sebagai pemeran tentara bule pasti akan lebih keren. Tapi kayaknya sulit cari orang yang mau jadi aktornya ya 😁.
DeleteNtar deh aku nyoba nglamar jadi aktor pemeran patung bule-nya wwkkkk 😆.
Siyaap mluncur komen ulang ke rumahnya mas Khanif 🏃
Yaa Museum Vredeburg Yogyakarta ini memang punya banyak menyimpan tentang sejarah kota Yogyakarta. Dan ini juga bisa kita jadikan pelajaran untuk regenerasi kita nantinya.😊😊
ReplyDeleteAura sejarahpun masih tercium jelas pada meseum Vredeburg ini...Bahkan tata bangunannya pun msih mencerminkan khas bangunan belanda.😊😊
Saya tertawa lihat mas Hino berpose dengan pantung tentara.....Kok mas Hino jadi mirip pantung juga yaa..😂😂😂😂😂✌✌
Laaah ituu .. kan memang patung diriku, maas wwkk 😂😂😂.
DeleteAku aja kaget ngelihatnya kok tau-tau disana ada sosokku dijadiin patung ... 😱 #lol
Kalo patungnya kang satria ada ngga di museum itu mas? Kayaknya ngga ada ya.
DeletePatungnya kang satria kayaknya ada di pinggir jalan, biasanya di jadikan monumen agar orang jangan pada ngebut karena disitu rawan kecelakaan.😂
Bwuahaha 😅, eh* maap ikut keceplosan ngakak🤭.
DeleteLah memang kang Satria sosok mbahureksa alias penjaga lokasi wingit .. , whoahaha 😂
Kelihatan museum ni bagus dari segi maintenance. Tempatnya terjaga rapi dan kemas. Bangunan putih tu sangat cantik kalau dapat buat photoshoot kat situ.
ReplyDeleteBetul apa yang dikatakan kak Azhafizah :)
DeleteMuseumnya sepertinya abis dimodernisasi ya mas. Sepertinya sudah mulai ada layar layar keterangan yang modern, itu layarnya interaktif kah mas?
ReplyDeleteIya, mas Cipu.
DeleteAda juga layar tekhnologi foto visual bareng para tokoh nasional.
Disebut-sebut baru pertamakalinya ada di Indo 😊
Wouw murah banget tiket masukny👌 Padahal museum benteng Vredeburg ini dilengkapi teknologi canggih sudah ada laya sentuhnya. Asyik dong dapat buku gratis juga souvenir jadi tambah 🔥semangat 45 ya? Siaap..graakk !
ReplyDelete🏃♂️ majuu..!! jalaan..!! 😀
Ruangan -ruangan diorama nya keren mantap . Oh wahana yang dimaksud di sini itu wahana patung-patung kolonial Belanda dan para pejuang kita ?
Tapi patung-patungnya mirip patung lilin ala selebriti jadi bagus dan oke juga dibuat foto bareng 😅
Aku dari dulu suka sama bangunan kokoh benteng... keren aja gitu. 👌
Apa ada meriam nya juga?
Seingatku dulu aku pernah request brad Him foto bareng dengan meriam... tapi kalau nggak keberatan hehehe..😃
GlodaaKs🤭, aku kelupaan ikut menyertakan foto meriam yang pernah sista Fidy request.
DeleteAda sih foto meriamnya, tapi artikel sudah terlanjur posting 😁
Ssstt.... kok glodakan ?
DeleteOooh jadi ada ya foto diri bareng meriam.??😱
Lah kok lupa nggak dipasang? 😟
Kalau artikel sudah terlanjur diposting apa nggak boleh ya nambah foto untuk diposting?
Waduh nggak ada foto meriam jadi kuciwa dech ...wkwkwk😅
very interesting post,
ReplyDeleteThank you so much, Madziakowo :)
DeleteJadi kangeen jogja.
ReplyDeleteKalau ulasan traveling, mas himawantsant ahlinya. Bisa enak panjang njelasne detilnya
Wah wouw 😱🤭 aku terkejut baca komentar kak Dewi. Terimakasih ya 😊🙏.
DeleteSemoga dalam waktu dekat kak Dewi & keluarga kesampaian liburan lagi ke Yogya 🙂
ReplyDeleteMe gustó la foto.
Quiero agradecerles por visitar mi blog de fotos.
siempre vuelve te agradezco.
¡buen domingo!
salud y paz para usted
:)
Gracias por las oraciones de salud y paz para mí. También les agradezco su visita. Te deseo buena salud y felicidad. Saludos.
Deletewakakakka, tambahi bikin pingin eksplore jogja ih mas him hahahha
ReplyDeleteeh mas sek tak guyu ngekek sek amarga suka buku panduan gretong...eh maksude buku keterangan apa yang ada di tempat wisatanya...aku juga paling seneng nek pas dolan tempat wisata seenggaknya dapat brosur biar makin gampilll pas nulis di blognya...jadi kan menghindari salah nulis istilah2 hahahhaii
aku fokus ama diorama pas penobatan sultan...suasanane ketok sakral dan agak bikin merkinding juga ya
pas njajal wahanane super duper mendebarkan, soale pencahayaan ruangane agak peteng...e tau tau sekleraban muncul diorama patung wong londo alias walandi alias belanda...tapi seruuu..po maneh bisa beraction ria bareng si baret merah ehew
#taknoted dulu ah, bisa kali takkunjungin kalau suatu hari nanti mabur yujo xiixiii
Nah kuyyy kaaak .. tujuannya bisa dapetin brosur, syukur2 dapetin buku panduan kayak gini buat bekal info nulis pos biar lebih gampil wwkkk 😄!.
DeleteSiip, lokasinya dinoted.
Nantinya bisa buat jujugan berkaget ria lihat patung2 tamVan, eh* lihat diorama maksudku 😆
selama ini cuma foto di depan bentengnya aja hehehe, belum pernah coba masuk ke dalam, waktu pertama foto lagi diburu waktu mau ke karimun, waktu datang lagi ke jogya diburu waktu mau ke bantul, datang lagi banyak agenda lain, akhirnya ga masuk masuk hahaha
ReplyDeleteaku baru tau kalau di dalamnya ada diorama beginian, aku kira ya hanya gedung biasa aja. tiketnya lagi lagi murah pake banget itu ya
kalau tiap masuk tempat wisata ada souvenir kecil-kecilan kayaknya aku mau juga, meskipun pembatas buku, :D
Itulah, kak 🤩.
DeleteMoga jadi inspirasi obwis yang lain ya!.
Ngga pelit bagi-bagi souvenir .., toh juga buat tujuan promosi getok tular biar lebih dikenal banyak orang.
Next, wajib disempetin masuk ke museumnya kak, eman - eman soalnya 😊
iya ya aku kalo ke jogya udah ga pernah masukin museum di agenda hahaha, sesekali ya, next next
DeleteBeautiful museum
ReplyDeleteI agree with your opinion ,:)
DeleteI share support for you on vacation to visit the museum again. And who knows this museum will be the location of your next choice of visit. Greetings of friendship.
ReplyDeleteHalo!
ReplyDeleteIni pasti tempat yang bagus. Saya suka museum, mereka sangat menginspirasi dan mereka mengajarkan sejarah, dunia dan kehidupan. Anda dapat menemukan banyak informasi di sana. Menarik. Pos yang bagus! Salam dari Polandia!
Halo juga Ayuna 🖐️.
DeleteBetul apa kata anda dengan mengunjungi museum kita dapat belajar & mengenal sejarah masa silam. Terimakasih banyak atas apresiasi daribanda. Salam kembali untuk anda di Polandia 😊
ini museum paling oke yang pernah aku kunjungi
ReplyDeletebersih modern nyaman dan suka sama urutannya yang gampang dimengerti
harga tiketnya murah dan aku suka sama gim di PCnya unik itu
pas buat belajar anak anak
Sependapat dengan mas Ikrom. Museum ini informatif banget & kerennya ngga cuma mempertontonkan fisik bangunan gedung tapi banyak edukasi modern.
DeleteÇok güzel bir müze ,müzeleri seviyorum.
ReplyDeleteSizin sayenizde bu müzeyi de görmüş oldum teşekkürler .
Ziyaretiniz için de teşekkür ederim ve müze tatilinizi de beğendiğiniz için mutluyum. Dostluktan selamlar.
DeleteThis museum is full of history. I like the educational character of this place and as a fan of technology, I appreciate the touch screens and all the visualizations :)
ReplyDeleteFrom all your comments, I am very happy to know that the language translator has maximally translated the writing so that you can read it.
DeleteThanks a lot, Okiem.
È un luogo molto interessante e ho potuto visitarlo attraverso le tue foto e le tue descrizioni. Saluti
ReplyDeleteGrazie mille e sono felice che questa volta tu possa leggere la descrizione di questa recensione, indicando che il traduttore linguistico sta lavorando in modo efficace.
DeleteCordiali saluti, Mirtillo.
Satu lagi spot wisata di Jogja yang tidak pernah saya datangi saat saya menghabiskan waktu sepuluh tahun untuk belajar di sana. Dulu, saya menganggap museum itu membosankan, kadang juga menyeramkan terutama karena beberapa diorama menggambarkan situasi zaman dulu. Selain itu, bangunan museum juga kebanyakan memakai bangunan zaman dulu sehingga menambah suasana seram dan mistis. Hehe.
ReplyDeleteSekarang, setelah punya keluarga, museum menjadi opsi penting untuk menentukan tujuan liburan. Lain kali kalau berkesampatan datang ke jogja lagi, museum ini masuk daftar kunjungan.
Ikut senang kalau sekarang museum jadi pilihan tujuan liburan keluarganya mas Agung 😊.
DeleteBetul yang disampaikan mas Agung kalau biasanya lokasi museum hampir selalu identik dengan kesan scarry karena menempati gedung kuno & menyimpan benda2 yang punya histori panjang.
Tetapi kebetulan museum ini penataan ruang koleksinya dibuat nyaman, ngga terkesan horor 😁
I love that you get to explore the coolest places, although, I believe that part of it is you appreciating them. Many of us overlook cool places to explore because of routine. :)
ReplyDeleteI understand situations that sometimes make it impossible for us to travel regularly. So do I. Jax.
DeleteThank you for your appreciation. Have a good day.
Loved the post. This place, besides being beautiful, is full of history.
ReplyDeletexo
https://www.dearlytay.com.br/
Thank you for loving this post. Your opinion is correct about this museum. Regards
DeleteAqui onde moro, amigo, temos poucos museus. Incomoda-me essa falta de reverência ao nosso passado; e fico feliz em saber que o teu País, além de lindo, respeita e preserva s sua história, como podemos ver bem em tuas fotos! Meu abraço, boa semana.
ReplyDeleteOh, sinto muito ler isso, meu amigo. Esperançosamente, o governo do seu país será movido a criar muitos museus nos belos edifícios históricos que estão amplamente disponíveis em seu país.
DeleteSaudações, um abraço de amizade de volta.
Boa tarde meu querido amigo saudades da nossa conversa no WhatsApp.
ReplyDeleteFez meu melhor amigo Luiz :)
DeleteThank you for sharing these photos. They are fascinating to see.
ReplyDeleteYour welcome, Sherry.
DeleteThank you also for your time visiting this museum post.
Interesante y hermoso lo que compartes, saludos a la distancia.
ReplyDeleteSaludos desde la distancia también, Sandra. Gracias por tu apreciación.
DeleteCool museum :
ReplyDeleteI think so :)
DeleteBonitas fotos
ReplyDeleteBesos.
Obrigado pela sua opinião, Maria. Saudações de amizade.
DeleteGood post and perfect photos!!
ReplyDeleteGreetings.
NEW OUTFIT IN MY BLOG!!! 😎 http://www.adrianosle.com/2020/08/outfit-86.html
Thanks a lot, Adrian. Greetings.
DeleteInteresting post!!
ReplyDeleteXoxo
www.purestyle.com.br
Thank-you so much, Fernanda. Regards.
DeleteI'm surprised by such difficulties to visit a museum. The Museum is unusual, the figures help be more involved in historical events which they express. Thank you, it was interesting.
ReplyDeleteYes friend. After the pandemic, the procedure for entering the museum has become strict. Hopefully you can visit this museum one day too. Greetings of friendship, friend.
DeleteLooks fun :-D
ReplyDeleteUma visita tão interessante!
ReplyDeleteUm abraço viajante!💐👼💐
Megy Maia🌈
Obrigado, Megy. Estou feliz que você gostou desta postagem do museu. Que o seu dia seja sempre de muita felicidade 🙏😊🤗
DeleteTadinya yang ada di pikiran saya benteng vredeburg itu kayak ruang bawah tanah. Kan benteng...
ReplyDeleteNggaak tahunya😱
Bagus banget mas. Apalagi patung-patung yang dikira wahana tadi, kayak sungguhan beneran. Trus diorama-dioramanya.
Hu..hu.. Saya jadi pengen datang ke sana. Mau selpi sepuasnya😁
Ngga taunya .., ngga ada ruang bawah tanahnya hihihi 😁.
DeleteAseek, kak Astria 'ketularan' pengin selpi2an ke museum ini 😄
cantik sekali view nya..sejarah masih terpelihara..masih boleh dipertontonkan untuk anak cucu
ReplyDeleteSependapat, kak.
DeleteKelak generasi penerus selanjutnya dapat melihat benda2 bersejarah bangsa.
Wah tampilan blognya baru lagi tah mas? Hhh
ReplyDeleteSepakat bgt sih kl ini museum keren dan murahhhh bgt, udah tiket murah tp fasilitas mewah karena ada LED layar sentuh di pojok2 bangunan. Ihihi
Cuma ganti warna tema biar ngga boring, kak hehe :).
DeleteIya ya .. yook tooss sepakat kalo museum ini murmer tiketnya juga ada visual modernnya 🖐️😁
Murce beutt 3000 kaya harga indomie goreng jumbo.
ReplyDeleteTapi agak creepy sih, mungkin kalau sndirian dan sepi agak creepy. Kalau ramean pasti sih seru.
Belanda dlu ngotak yah... alibi.. wkwk
Besok kalau ke Jogja entah kapan, mau kesana juga lah.. soalnya belum pernah
Wwkk .. biar ngga kerasa takut masuk sendirian ke museumnya, ngajak barengan pengunjung lain aja maas .. atau buntutin mereka 😄.
DeleteEu amei a postagem e o lugar que você visitou.
ReplyDeleteDeu até uma saudade de ir em museus, há anos que não vou.
Beijos.
Diário da Lady
Oh, me desculpe e oro daqui para que seu desejo de visitar o museu novamente se torne realidade em breve, Amém.
DeleteMuito obrigado por todo o seu apreço.
Tens un blog preciós, m'agraden molt totes les fots de museus....
ReplyDeletePetons.
Sim amigo.
DeletePostei deliberadamente a localização do museu nas proximidades. Obrigado por ter vindo. Saudações.
Tjakep bener museumnya, ruang wahana-nya emang bikin degdegan, gimana enggak, kita berada di antara orang-orang yang lagi ngendap dan dordoran gitu...keren Mas...
ReplyDeleteHehe ternyata ngga cuma aku yang kerasa deg-degan masuk ke ruangan wahananya 😁.
DeleteDilihat dari foto saja ruangannya juga udah bikin dagdigdug plaaZ 😄
Great suggestions for the summer!
ReplyDeleteGreetings
I'm glad you liked this museum. Hopefully one day you can visit it directly.
DeleteGreetings of friendship.
Hola Himawan!!
ReplyDeleteNo me anduvo el traductor pero por tus fotografias parece un museo militar; es muy interesante.
Un abrazo y cuidate.
Hola,Gra!.
DeleteEn su opinión, es correcto si este es un museo que alguna vez fue utilizado por los militares. Perdone que el traductor de idiomas no sea eficaz para usted. Gracias por tu consejo. Un abrazo y cuidate.
Strike A Pose - Dig That As A Character Trait - Thanx For The Tour - Be Well
ReplyDeleteCheers
You're welcome, Padre. Thank you for your appreciation and encouragement. Greetings from a far country.
DeleteWhat a very beautiful post my friend Himawan! I really enjoyed the photos especially your poses with the characters! They are cool and funny :) I love the buildings there, they remind me so much of colonial Spanish architecture that are still remaining here in the Philippines and some I've seen in Guam. Stay safe and stay happy!
ReplyDeleteBig thanks, Pathy.
ReplyDeleteRegards.
An interesting set of museums! I am glad to hear they are taking proper safety measures with having the tourists wash and sanitize their hands before entering.
ReplyDeletemenarik sekali ya museum ini ya, :)
ReplyDeleteBaru baca title, saya sudah dapat meneka. ia pasti related dengan Belanda. ternyata memang betul tekaan saya... boleh dipertimbangkan untuk dilawati seandainya ada rezeki saya datang ke sini kelak ;-)
ReplyDeleteBonusan buku tentang sejarahnya sebaiknya sudah diganti dengan file pdf atau dengan website interaktif yang bisa dibuka dengan mudah melalui ponsel pintar setiap pengunjung
ReplyDelete¡Hola, hola!
ReplyDeleteMuy interesante y unas fotos muy bonitas.
Mil besos,
Celia | 1000 LIBROS blog.
Numpang promo ya gan
ReplyDeletekami dari agen judi terpercaya, 100% tanpa robot, dengan bonus rollingan 0.3% dan refferal 10% segera di coba keberuntungan agan bersama dengan kami ditunggu ya di dewapk^^^ ;) ;) :*
Super miejsce :) Ciekawe i pełne uroku :)
ReplyDeletePozdrawiam
Olá,
ReplyDeleteComo seria gostoso se falássemos uma só língua, mas alguém desafiou Deus e é por isso que virou essa bagunça no Mundo.
Abraços e beijos no coração
Lua Singular
La naturaleza esta llena de colores,tenemos la obligación de amatrla
ReplyDelete