Skip to main content

Candi Donotirto - Pemandian Pancuran Kali Winongo

Candi namanya, tetapi bukanlah candi.

Kegunaan bangunannya bukanlah sebagai suatu lokasi bangunan sakral yang dulu pernah digunakan dan sampai sekarang dipergunakan sebagai tempat ritual keagamaan seperti pada umumnya bangunan situs bangunan peninggalan candi - candi purbakala, candi Hindu dan Buddha.

Tetapi bangunan ini benar dinamakan candi.
Candi Donotirto namanya. 
Bangunannya masuk ke dalam bangunan cagar budaya pula.

Masih bingung ?. 
Candi bukan candi, terus apa ?.
Ha ha ha ..., tenaaang cuy. 
Akupun awalnya juga bingung, kok. 
Sama seperti kamu 😆. 

Awal mulanya aku menemukan lokasi candi Donotirto di Jalan Jogonegaran yang berada di pusat kota Yogyakarta ini tanpa sengaja. 

Candi Donotirto lokasi tepatnya berada di dekat pasar Pathok sentra penjualan bakpia khas Yogyakarta.
Dan letaknya tak begitu jauh dari Malioboro.

"candi donotirto - pemandian pancuran kali winongo"


Cerita penemuanku lokasi candi Donotirto bermula dari niatanku menepikan kendaraanku di depan halaman parkir di pinggir jalan untuk beristirahat sejenak dan makan siang di warung makan setelah muter - muter cuci mata refreshing otak keliling kota. 
Selain untuk mampir makan juga eheum ..., numpang menunaikan panggilan alam alias pipis di toilet warung makan. 

Setelah menyelesaikan makan siangku, barulah aku pamit permisi ke pemilik warung numpang ke belakang [sebutan halus di Jawa numpang pipis disebutnya ke belakang 😁].
Lah wong, kalau numpang setor urine duluan sebelum makan, kok ngga enak rasanya. pakeweuh gitu.

"Pak, numpang ke belakang boleh ?", tanyaku.

"Maaf, mas. Warung saya ngga ada toiletnya. Mas kesana saja", jawab si bapak sambil tangannya menunjuk ke seberang jalan ke sebuah dinding bangunan setinggi sekitar 1 meter yang di cat berwarna hitam legam berpadu warna cokelat, letaknya persis tepat berada di depan halaman parkir tempat tadi aku memarkirkan kendaraanku berdampingan dengan kendaraan lain dan sederetan becak parkir.

"candi donotirto - pemandian pancuran kali winongo"


Jawaban si pemilik warung cukup membingungkan aku saat itu. 

"Kesana, pak ?. 
Lah itu tempat apa, pak ?.
Toilet umumkah ?", tanyaku penasaran.

"Iya. Itu toilet umum, mas. 
Candi Donotirto namanya", jawab si bapak dengan ramah yang juga sekaligus tampak kaget melihat reflek perubahan wajahku melongo terkejut sekaligus keheranan. 

Candi toilet ?, maksudnya candi yang fungsinya diubah jadi toilet umumkah atau ..., apaan sih kok baru kali ini aku denger ada candi difungsikan buat buang hajat  ..., begitu gumamku di dalam hati.

Aaakkh tapi sudahlah ..., daripada keheranan sendiri juga lama - lama nahan pipis dari tadi malah keburu ngompol di celana malah repot, ha ha ha ... , aku segera menyeberangi jalan kembali dan cerita keseruan dimulai dari sini ... . 

Tulisan keseruan sengaja kutulis miring ya, sodara - sodaraah ..., karena ya gitu, deeh ... .
Yuuk lanjut ceritanya. 

Dilihat dari tepi jalan, bangunan 'candi' Donotirto ini sama sekali tidak berbentuk seperti bentuk bangunan candi - candi pada umumnya yang terdapat di Jawa Tengah dan di Daerah Istimewa Yogyakarta.

"candi donotirto - pemandian pancuran kali winongo"


Satu - satunya ciri bangunan merupakan bangunan peninggalan kuno berupa beberapa susunan bagian atap yang menumpuk, itu pun jika diperhatikan berupa bentuk atap seperti bangunan di era jaman Mataram Islam.

Dari ketinggian depan tembok hitam cokelat yang ditunjuk oleh si bapak pemilik warung, samar - samar dari bagian atas bangunan ini terdengar gemericik saluran air yang mengalir tumpah, aku berusaha melongok ke bawah yang bagian atas bangunannya tanpa adanya atap dan benar itu adalah ruangan toilet. 

Hanya tampak aliran air yang mengalir di sudut dinding, tak terlihat seorang pun tapi terdengar beberapa suara orang berbincang berada di sana.  

Aku menuruni undakan anak tangga di sebelah barat yang berada di samping bangunan candi.
Satu undakan anak tangga lainnya berada di sebelah timur. 
Kedua undakan anak tangga tersebut bertemu di depan halaman Balai Rukun Warga Kemetiran Kidul. 
Dan di depan bangunan Balai Rukun Warga inilah pintu masuk ke candi Donotirto berada. 

Melalui petunjuk coretan tulisan yang ada di dua dinding pintu masuk, ruangan candi Donotirto dibagi dua ruangan terpisah kegunaanya. 

Area barat diperuntukkan untuk kaum pria dan untuk kaum wanita menempati sebelah timur. 

Oh, iya plat nama Candi Donotirto yang merupakan catatan bangunan cagar budaya Indonesia dibangun pada tahun 1930 tertempel di dinding pintu masuk yang berada di tengah batas area kegunaan untuk pria dan wanita. 

Kumasuki area Candi Donotirto bagian barat sambil menahan pipis dari tadi daaan ... huwaaah ..., ternyata bagian ruangan candi yang dialiri air dari beberapa pancuran terbuat tatahan batu itu terdapat beberapa pria sedang mandi dan mencuci pakaian sambil berbincang tanpa sehelai benang pun menempel di tubuh mereka. 
Mereka tampaknya sudah terbiasa dengan orang asing masuk ke toilet, tak terlihat canggung menyapa dan sekedar mengganggukkan kepala, sementara aku sempat kikuk menuntaskan 'panggilan alam' dan menemukan pemandangan layaknya pemandangan pemandian Onsen di Jepang yang memang menerapkan mandi tanpa busana secara bersama. 

Rupanya candi Donotirto merupakan pemandian umum.

Aliran airnya bersumber dari salah satu mata air di Kali Winongo yang terpisah jauh dari lokasi candi Donotirto.

"candi donotirto - pemandian pancuran kali winongo"


Sambil menunggu waktu ruangan pemandian sudah tidak dipergunakan orang dan akan kupotret areanya, aku duduk menunggu di luar halaman Balai Rukun Warga sambil berbincang dengan seorang bapak cukup lanjut usia yang ternyata penjaga kebersihan area candi Donotirto. 

Dari beliau kuketahui sejarah candi Donotirto yang dibangun sejak pemerintahan kolonial Belanda, kegunaannya sebagai sarana mandi dan mencuci kaum pribumi pada masa penjajahan.

Sedangkan asal - usul pemberian namanya menggunakan istilah candi, sampai saat ini belum diketahui dengan pasti apa dibalik alasannya.

Sekarang kegunaan bangunan pemandian umum candi Donotirto milik Keraton Yogyakarta ini diserahkan pengelolaan areanya ke warga Kemetiran dan sumber penghasilan pengelolaan kebersihan areanya berasal dari kotak uluran tangan sukarela setiap orang yang menggunakannya. 

Makanya suatu hari nanti saat kalian mampir dan ikut menggunakan sarana Candi Dinotirto, jangan pelit berbagi sumbangan sukarela untuk pengelolaan kebersihan area, ya.

"candi donotirto - pemandian pancuran kali winingo"


Candi Donotirto kesehariannya dipergunakan untuk sarana mandi dan kegiatan cuci mencuci para warga, para tukang becak dan pengunjung siapapun dan dari kota manapun yang memerlukan kegunaannya dipersilahkan.

Setelah kupastikan area pemandian tidak ada yang menggunakan, aku memotret area dan kuperhatikan terdapat 4 pancuran air di ruangan area pemandian yang lebih rendah dan 3 pancuran air berada di area yang dibangun lebih sedikit tinggi dari area bawah.

Kesemua aliran pancuran tanpa adanya pembatas sekat.  

Sementara area untuk wanita, aku tidak tau dengan pasti berapa jumlah pancuran air di dalam area pemandiannya karena selain lupa kutanyakan ke bapak penjaga kebersihan juga mana aku ... , beraniiii ..., mengintip area mandi mereka.
Bisa - bisa aku ditimpuk rame - rame, wwwwkk 😅!.



Lokasi:
Candi Donotirto
Jalan Jogonegaran, Pringgokusuman, Gedong Tengen, Kota Yogyakarta.
Daerah Istimewa Yogyakarta.

Comments

  1. sambil menyelam minum air mas, awalnya mau numpang buang air kecil eh malah nemu tempat oke yang bisa jadi bahan postingan, mantab betul :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. Eh, iya. Nemu pemandangan seger pula.., air maksudnya seger wwkk :D

      Delete
    2. Paling pemandangan nganu yang bikin seger.🤣

      Delete
    3. pemandangan seger itu pas siang-siang panas banget terus lihat es buah campur, tapi gak ada duit buat beli :D

      Delete
    4. Tenang mas khanif, kan bisa ngutang. Yang penting tanggal satu tetap bayar.😄

      Delete
    5. hahaha pusing mas kalo bayar utangnya nanti, kan pengangguran sukses, tanggal satu tetep dompet tipis :D

      Delete
  2. I thought name of Donotirto Temple was a temple but how come the building are different? and apparently ...
    oh my god! is that a public toilet?
    Can I laugh or not?🙏😀
    and Oh my gosh ..😱 in the men's room toilet there are people who take a bath and wash without any strings?
    so they really are naked? wkwkwk😂🤣
    It feels like a public bath onsen in Japan . How about the sensation there.?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Are you curious to see what is there 😉? Please note the location. The sensation I was excited because the clumsy also worried about being mistaken for seeing them 😃

      Delete
    2. yes I am curious about this Donotirto temple
      Okay fine I'll note this location.
      This restroom is also unique place.
      I also might be awkward at this location because I have never seen a restroom like the onsen.
      Maybe I will close my eyes when I see them in the restroom😀

      Delete
    3. Why does it even squeeze your eyes 😱? You'll be able to fall later wwkk 😅.

      Delete
  3. Jesteś znakomitym przewodnikiem po ciekawych, zupełnie dla nas nieznanych miejscach. Dziękujemy za tę fantastyczną podróż i pozdrawiamy:)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Dziękuję bardzo za wszystkie podziękowania. Cieszę się, że zaprosiłem Cię do obejrzenia piękna tego regionu w moim kraju. Z poważaniem :)

      Delete
  4. Bardzo interesujące miejsce, ciekawa ta toaleta 😊

    ReplyDelete
  5. Tempat yang sangat menarik dan cukup misterius.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Betul. Lokasi ini cukup sarat sejarah dalam masa penjajahan.

      Delete
  6. Hello! Such a nice place to visit and interesting indeed!
    Wonderful pictures! Enjoy your day!
    Dimi...

    ReplyDelete
    Replies
    1. Thank you for your appreciation, Dimi. Have a nice week :)

      Delete
  7. No PIC Hoax hehehe mana kok gak kelihatan pas pipisnya, becanda, eh itu airnya jernih sekali ya mas ngalir terus

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hahah, haduh sempet kaget baca komentarnya :D!.
      Iya, airnya jernih juga seger kak.

      Delete
    2. wkkekwk ya minta maaf, padahal di tengah kota ya bagus itu

      Delete
  8. Oh, that looks cool. 🙂 Boy, you travel a lot!

    ReplyDelete
    Replies
    1. If one day you are in Yogyakarta, please stop by this location 😉. Thank you for your comment, friend.

      Delete
  9. "a temple that is not a temple" - no wonder you were confused 😁
    best regards

    ReplyDelete
    Replies
    1. Yes , at first I was confused 😁.
      Best regards also, Lili.

      Delete
  10. yes.. akhirnya mas Hima posting candi lg. Keren keren.

    ~Bang Day

    ReplyDelete
    Replies
    1. Namanya doang yang Candi bang Day, Candi yang ini bukan yang dimaksud Candi.

      Delete
  11. Ah, paling mas Himawan juga lihat tempat cuci wanita juga. Penasaran dong apakah disana juga menerapkan pemandangan pemandian Onsen seperti di Jepang.😁

    Tapi memang unik ya, candi donotirto ternyata tempat nyuci, pemandian umum sekaligus tempat pipis.🤣

    ReplyDelete
    Replies
    1. Wwkk, suer nggaa.. takut dikeroyok dong sayaa 😆

      Delete
  12. Very interesting place!) Thank you for a little tour, have a nice day!)) https://beautypumma.blogspot.com/

    ReplyDelete
    Replies
    1. Thank you for your appreciation. Have a nice week! :)

      Delete
  13. Is that some kind of healing water?

    ReplyDelete
    Replies
    1. No, Dezmond. The use of this water is just ordinary water for bathing facilities. Not healing water.

      Delete
  14. Hola , perdona pero me da una rabia porque no puedo pasar el texto a español si lo hago a la entrada cuando abro la entrada vuelve al idioma original ainssssss ..pero bueno al menos laas iamgenes las veo ajjaja. Un fuerte abrazo , espero que me entiendas.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Una vez más, perdona al traductor de idiomas que no está trabajando de manera efectiva. Por suerte mi foto te entretuvo :)

      Delete
  15. Bom dia meu querido e grande amigo. Parabéns pelo seu trabalho, cada dia fico mais orgulhoso em ter a sua amizade.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Bom dia, meu amigo de bom coração, obrigado por tudo. Cuide-se lá, Luiz.

      Delete
  16. Non conosco la tua lingua, quindi osservo le tue belle ed interessanti foto e ti auguro una buona domenica.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Siamo spiacenti, il traduttore di lingua non è abbastanza comodo. Grazie per l'apprezzamento delle mie foto.

      Delete
  17. I enjoyed seeing your part of the world. Great photos! Very enjoyable, thank you :)

    ReplyDelete
  18. Wah aku baru tahu nih kalau di Jogja ada Candi Donotirto, soalnya kayak jarang banget diposting di sosmed sama orang2, next kalau ke Jogja mau mampir sini ah.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Siip, silahkan di noted lokasinya, mas Klimis ;). Numpang mandi juga boleh hehehe.

      Delete
  19. Veo las imágenes, pero no te puedo comentar como quisiera, debido a que no me deja traducir. Es una lástima no poder entender lo que has publicado.
    Abrazos

    ReplyDelete
    Replies
    1. Para ser honesto, también estoy confundido sobre por qué los traductores de idiomas no son efectivos. No entiendo cómo solucionarlo. Por favor perdoname. Abrazos

      Delete
  20. kiranya tempat ini tidak terjaga lah. begitu ya?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Oh, bukan seperti itu, kak. Tempat ini cukup terjaga rapi kok.

      Delete

  21. Tidak ada yang mengejutkan saya mengenai perbedaan keanehan dan budaya manusia. Betapa banyak yang perlu diketahui dan dikagumi budaya Anda, teman Himawan, untungnya saya menyadari ulasan yang luar biasa ini ditulis dengan sangat baik ...

    Pelukan besar !!

    ReplyDelete
    Replies
    1. Pelukan besar kembali, Carlos.
      Saya terharu anda dapat menerjemahkan bahasa dan menulis komentar menggunakan bahasa negara saya dengan sangat baik.
      Terimakasih banyak, Carlos.

      Delete
  22. Saya tidak tahu apa-apa tentang kuil atau pemandian Indonesia!

    ReplyDelete
    Replies
    1. Untuk itu saya mencoba mengenalkan apa yang anda di Indonesia, friend.

      Delete
  23. There is an English phrase which says that 'cleanliness is next to godliness' Perhaps they had this 'tempte' in mind.
    What an excellent find - and post. Thank you.

    ReplyDelete
    Replies
    1. That's right what you say that cleanliness is part of faith. Thank you very much for interpreting it well,friend.

      Delete
  24. jadi kesimpulannya, Nama bukan sebuah jaminan dan kesesuaian dengan kenyataannya ya mang, lah itu nama Candi Donotirto ternyata bukanlah sebuah candi.

    kalau Himawansant....nama orang bukan yah?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hahaha .. kalo namakl HimawanSant nama dinosaurus, eh# salah .. nama orang , maas ..
      Aku kan orang-orangan sawah, wwkk :D

      Delete
  25. What a great story that came from just needing to pee.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hehehe .. stems from the urge to urinate I found the location and history of this "temple" and tell it here 😁

      Delete
  26. Dziękuję za twoją opinię, Agnieszka.

    ReplyDelete
  27. The temple looks interesting to visit. (I cannot find a translation button, so I am guessing, based on your pictures.)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Está certo, Sallie. Desculpe pela inconveniência. O botão do tradutor está no canto superior esquerdo. Saudações.

      Delete
  28. Great sightseeing places!
    dreamerworldfototravel.blogspot.com

    ReplyDelete
    Replies
    1. Nice to introduce the location to you, Marzycielka :)

      Delete
  29. Nice Post Reportage. In which language is written your blog, i don't know it, and i am unable to read . . . . without trnslate, Have a nice week

    ReplyDelete
    Replies
    1. Thank you for your visit & appreciation, Arwen. Have a nice week also.

      Delete
  30. Hello my friend Himawan, than kyou so much for sharing us this beautiful place! Reminds me of Puri Tirta Empul in Bali :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hello also, Stevenson. Your opinion is true in the form of water fountain similar to the shower in Tirta Empul Bali.

      Delete
  31. Saya yang menghabiskan beberapa tahun kuliah di Jogja malah tak pernah tahu candi ini. Mungkin ini seperti pemandian umum untuk rakyat jelata, yang nampaknya memang banyak ada di zaman dulu.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Oh, mas Agung dulu kuliahnya di Jogja tow ..,
      Maklum mas aku hobinya blusukan keluyuran ngubek lokasi jadi tau tempat ini :D

      Delete
  32. Parece un lugar interesante.

    Saludos.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Si es cierto. Si en el futuro estás en Yogyakarta, visita esta ubicación. Saludos.

      Delete
  33. Aku bener2 baru tahu di Jogja ada candi Donotirto. Menerik sekali ya...
    Dapet referensi baru buat traveling ke Jogja [klo dah berakhir nih korona hehe]. Salam kenal y mas Himawan Sant..

    ReplyDelete
    Replies
    1. Halo, salam kenal kembali kak. Silahkan dicatat lokasinya :)

      Delete
  34. Hello, it is an interesting temple, or a public bathing area. Thanks for the tour and your photos are great! Enjoy your day, have a happy new week!

    ReplyDelete
    Replies
    1. Big thanks for all, Eileen. Have a nice week :)!

      Delete
  35. Izin mampir dan follow blog barunya Mas Himawan ^^

    Candi ini dekat sekali dengan pemukiman ya Mas.
    Agak aneh gitu jadinya liat candi kecampur atap rumah orang

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hehehe bukan candi beneran sih ini, Aul :).
      Siap mampir ke Aul & followback 🙂

      Delete
  36. Keep Posting Photos - Stay Strong

    Cheers

    ReplyDelete
    Replies
    1. Thanks a lot for your support, friend. Stay strong also. Greetings :)

      Delete
  37. Un posto molto interessante.
    Buon inizio settimana.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Congratulazioni per aver iniziato questa attività martedì, amico. Grazie per la vostra visita.

      Delete
  38. Thank you so much for taking us on another wonderful tour! Unfortunately, my translator is having a glitch again, so I was unable to translate into English😕
    However, I thoroughly enjoyed these stunning pictures. Accompanying you on your travels is one of my greatest pleasures...and is a true privilege.
    Thank you so, so much!😊😊

    Have a super day!

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hello dear Ygraine. I was surprised that not only on my blog, translators often experience ineffective functions. During this time I thought it only happened on my blog, apparently on your blog too. Hopefully Google is ready to improve the function of language translators soon.
      Thank you very much for your aesthetics regarding this post location, Ygraine. May we always be blessed and given happiness.
      Have a supet day!

      Delete
  39. Namanya candi ternyata kamar mandi ya😂
    Kayaknya airnya seger banget tuh. Dari sumber air alami lagi.
    Untung mas himawant nggak salah masuk ke tempat para wanita ya. Bisa ditimpuk sendal 1 toko...

    ReplyDelete
    Replies
    1. Lumayan kalo sandal satu toko, bisa buat jualan sandal mbak.😁

      Delete
    2. @ Astria & Agus :
      Wwkkk .. Gimana kalau kak Astria & mas Agus saling nyamar masuk ke 2 area berbeda ?

      Delete
  40. Candi Donotirto parece un lugar sagrado; saco esta conclusion por las imagenes; es que no pude traducir la pagina. Perdon
    Pero me parece interesantes tu fotos.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Esta ubicación no es un lugar sagrado, sino un lugar de baño público. Disculpas por las molestias de los traductores de idiomas, que a veces no son efectivas.

      Delete
  41. setelah habis baca....aku masih bingung hahaha namanya candi tapi rupanya tempat pemandian awam aduhhh xD
    kalau bisa saya tanya, kak Himawan kerjanya apa ya? traveller gitu ya?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hayuuk minum teh anget dolo biar ngga lagi bingung, wwkkk :D.
      Kerjaanku bukan fulltime traveller kok, kak .. belum jadi horang kayaaa soalnya hahaha

      Delete
  42. Eu não entendo sua língua e não tem tradutor.
    Obrigada pelo comentário e se gostou de meu blog, siga_me.

    Donetzka

    ReplyDelete
    Replies
    1. Obrigado por sua visita e fico feliz que as diferenças de idioma não sejam uma barreira. Vamos nos seguir.

      Delete
  43. You were meant to stumble upon that place! The universe practically led to you to.

    ReplyDelete
    Replies
    1. It seems like that, Jax. As if I was required to go there to introduce the location of this cultural heritage building.

      Delete
  44. You look Great.
    Greetings.


    NEW POST IN MY FASHION BLOG!! 😎http://www.adrianosle.com/2020/07/veranos-de-sup.html

    ReplyDelete
  45. Looks fun, I like the water feature :-D

    ReplyDelete
    Replies
    1. It seems that we both like playing water. Have a nice day, Ananka :)

      Delete
  46. Cada vez mais apaixonado pelo seu belo país, amigo! Nestes tempos em que não podemos sair, aqui no Brasil, as suas fotos me trazem a sensação de liberdade! Obrigado, meu abraço; boa semana!

    ReplyDelete
    Replies
    1. Muito obrigado digo, meu bom amigo. Fico feliz por poder entretê-lo mais ou menos, apresentando o que está no meu país. Oro para que a situação no Brasil melhore em breve e você possa trabalhar fora de casa. Um abraço da Indonésia para você, meu amigo.

      Delete
  47. kayaknya waktu aku explore daerah malioboro seperti nggak asing dengan pagar sperti ini, aku kira bangunan biasa, ternyata ada candi candi dibaliknya
    itu kayaknya cetek ya pemandiannya?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Bukan cuma cetek, tapi air dari pancurannya langsung kebuang ngalir ke saluran selokan tanpa ditampung, kak. Airnya kerasa seger loh :)

      Delete
  48. Terima kasih atas fakta menarik dari tempat yang jauh 🙋‍♀️
    Semoga sukses ⛅

    ReplyDelete
    Replies
    1. Terimakasih untuk doa darimu, Morgana 🙏.
      Kudoakan sukses juga buat anda, Amin 😇

      Delete
  49. Genial entrada.

    Saludos desde Plegarias en la Noche.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Muchas gracias, Tiffany. Saludos desde mi lejos en Indonesia.

      Delete
  50. Replies
    1. Obrigado, cumprimentos de volta de mim na Indonésia.

      Delete
  51. Tadi waktu baca "waktu keseruan dimulai dari sini" aku sempat penasaran juga, Mas Him. Keseruan apakah yang mungkin terjadi di saat kita sedang pipis? 🤔 Ternyataaaaaa keseruannya adalah, nemu tempat unik. 😆

    Dari namanya aja gak nyangka kalau tempat itu adalah pemandian, mas. Dan gak nyangka juga kalau bisa ditemukan manusia telanjang bulat di pemandian itu 🙈. Maklum, di pemandian yang aku pernah kunjungi orang-orangnya masih menggunakan pakaian. Minimal masih pakai kaos oblong dan celana pendek lah istilahnya.🤭 Jadi kepo nih, kalau di pemandian yang perempuan apakah ada pemandangan serupa? 🙈

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hahaha aku ngga tau pasti gimana pemandangan pemandian area perempuan, kak 😄.
      Beneran takut dikeroyok sama mereka 😅

      Delete
  52. Thank you so much, Pathy. Have a nice day.

    ReplyDelete
  53. Menarik juga yaa cuma karena pingin nganu ( pipis ) jadi tahu ada Candi Donotirto..😊😊

    Candi bukan Candi...??? Nahlooo..Apa doongg!...Masa kamar mandi...😂😂😂

    Oohh ternyata si Candi Donotirto itu memang candi....Tetapi ada pemandiannya juga yang bisa digunakan untuk umum...Heemm menarik juga mas, Dan saya juga baru tahu di kota Yogyakarta dekat Marioborro ada sejarah tentang Candi Donotirto, ditambah ada pemandian umum yang cukup menarik..😊😊

    ReplyDelete
    Replies
    1. Ayo kang satria ke candi donotirto, nanti ada pemandangan segernya lho.🤣

      Delete
    2. Itu mah tugas ente yang hobi nganu...😂😂😂😂

      Delete
    3. Wakaka ntar mas Satria & mas Agus kesana wajib ngga boleh malu-malu buat ikut mandi polosan juga 😅

      Delete
    4. Waaduuuhhh!!! Bisa brabe gw Berduaan sama si Agus...😲🏃🏃🏃🏃🏃🏃

      Delete
  54. Aku ki kalau mampir sini pasti selalu takjub dengan segala model tulisan mas him yang mengulas jogja berikut cagar budayanya yang semula ga pernah terlintas dalam pikiranku

    Kapan hari aja pas ngulas warungboto, njuk di yutub ada judul warungboto ku kelingane tulisan di sini hahahah

    Kok yo iso ke-ide-an numpang pipis sekalian golek konten, keren mas him hahahha

    Dan yak, yang kubayangkan pas ngliat grujugan itu emang kayak onsen di komik2 jepang itu yang kalau mandi campur en cuma ketutupan air panase tok sing kemebul ekekekke..

    Eh beidewey eniwey baswey, tulisan untuk keseruan sik ditulis miring aku malah seneng mocone, jadi kesane tulisane santai, lucu, n menghibur ga kaku, jadi pembaca kek kita-kita bacane bisa sambil mesam-mesem ahhahaha

    ReplyDelete
    Replies
    1. Huwaaa terkenyut, * eh terkejut hahaha baca komentar kak Embul sekaligus mringis hepi ra ngiro ramuan [jamu kali aakh] tulisanku tentang percandian dibilang apik 😁. Maturnuwun nggih kak Embul hehehe 🙏.

      Delete
  55. Candi yang bukan candi, pantas tidak terlihat tua seperti prambanan atau borobudur, ngecatnya terlalu bagus.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hehehe lagipula candi asli kan ngga ada yang dicat :)

      Delete
  56. OOps, untung ya tidak sampai pipis di celana :)
    Yah, benar bingit, candi yang bukan candi :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hahaha kalo saja, hmm .. pipis di celana berabe karena ngga bawa pakaian ganti :D.

      Delete
  57. Hola, no pude traducir a español el texto pero las fotos son maravillosas, cuentas fantásticas historias. Saludos amigo.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hola tambien Sandra. Por favor, comprenda porque los traductores de idiomas a veces experimentan interferencia. Muchas gracias por tu apreciación por mis fotos. Saludos de amistad.

      Delete
  58. what a wonderful and incredible post!
    I have never seen anything like this and this is the reason why I appreciate and like websphere in general and blog in particular.
    Regards

    ReplyDelete
    Replies
    1. Wow, what a huge appreciation I received from you. I am very grateful for that, friend. I feel happy to have introduced a little part of my country. Greetings of friendship from me to you.
      Have a good days.

      Delete
  59. Mas Him, kalau ibarat baca cerpennya Mas Agus, ini plot twist ya, Mas. Hahahaha. Candi tapi malah berupa pemandian umum. Postingan plot twist jadinya :))

    ReplyDelete

  60. Apa cara menemukan kuil! jajaja (atau bagaimana Anda tertawa: ha ha ha).
    Cerita yang bagus, teman saya. Pertemuan kasual hampir selalu merupakan hal yang paling mengejutkan kami karena hal-hal yang tidak terduga.
    Saya tidak tahu banyak tentang sejarah negara Anda, saya tidak tahu bahwa mereka adalah koloni Belanda. Saya akan menyelidiki dan terus belajar dari posting Anda.

    Memeluk

    ReplyDelete
    Replies
    1. Saya senang sekali anda dapat menerjemahkan cerita pengalaman saya menemukan lokasi ini 😄. Terimakasih banyak kesediaan anda untuk terus belajar dan mengenal Indonesia dari blog saya, Frodo 🙏

      Delete
  61. I really have enjoyed seeing photos of the places you go. Wish we had a translate button to learn more but it's really amazing. Enjoy your week! Happy travels!

    ReplyDelete
    Replies
    1. Previously, I say many thanks for your appreciation. My blog is actually equipped with a language translator but for some reason sometimes it doesn't work effectively. Enjoy your weeks also.

      Delete
  62. These are beautiful photos.
    Greetings from the Netherlands

    ReplyDelete
    Replies
    1. Thank you so much fot all. Greetings back from Indonesia.

      Delete
  63. Hello Himawan,
    Very impressive to see these historical places.
    Nice story about the toilet. Not much privacy to do your thing.

    Greetings, Marco

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hallo, Marco.
      Heel waar als dit bad wordt gebruikt om te baden en anderen zonder de schaamte om het te gebruiken omdat het daar normaal is.
      Greeting back.

      Delete
  64. Hola. Te comento las fotos, me hsn encantado los chorros de agua, dan sensación de tranquilidad. El traductor al español me funciona a veces y esta no es una de ellas. A ver si tu proxim entrada la puedo traducir. Tu blog es muy bonito y nos enseñas unos lugares muy hermosos. Una ventana abierta a un lejano mundo que graciss a ti podemos visitar. Un abrazo

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hola Maria. Es bueno saber que también te gustan las actividades relacionadas con el agua. También a veces experimento interferencia con traductores de idiomas que no funcionan de manera efectiva, espero que luego pueda trabajar de manera óptima. Muchas gracias por tu apreciación, Maria. Un abrazo

      Delete
  65. Oh, boy that does sound confusing! Glad you were able to find the spot to relieve yourself though. The bathing area is quite interesting. We do not have anything like that her in the US.

    ReplyDelete
    Replies
    1. If I remember that I laugh because I did not expect to find such a scene 😁. America is one of those countries that I want to know more about. Hopefully someday I can have a vacation to America.

      Delete
  66. Eu achei no blog para traduzir para português, mas não traduziu. Como faço para ler em português? Você comenta com português perfeito no meu blog. Eu o sigo também.

    Obrigada pela visita e responde no meu blog às perguntas que fiz,ok?
    Volte sempre
    Beijos sabor carinho e linda semana

    Donetzka

    ReplyDelete
    Replies
    1. Olá meu novo amigo, Donetzka. Vou seguir o seu blog também. Por favor, perdoe o inconveniente, porque o tradutor de idiomas no meu blog que, às vezes, de alguma forma eu não entendo, não consegue traduzir o idioma de maneira eficaz. Eu irei imediatamente para o seu blog. Muito obrigado.

      Delete
  67. Que imagens maravilhosas.
    Beijos.
    http://vinteedoisdemaio.blogspot.com/

    ReplyDelete
  68. Olá, Himawan!

    Você está bem de saúde? E o Corona vírus na Indonésia?
    Seus posts são muito completos e interessantes. Você é um homem divertido e bonito.
    O seu país tem particularidades muito agradáveis. Gostei das fotos.

    Abraços e dias felizes.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Olá, bom CEU. Graças a Deus eu sou saudável. Na Indonésia, a pandemia de coroa também aconteceu, mas tomei muito cuidado ao viajar e ainda fazer o protocolo de saúde. Abro a máscara apenas ao tirar fotos :).
      Muito obrigado pela sua opinião sobre mim.
      É uma honra ler seus comentários. Saudações de amizade de mim para você.
      Abraços e dias felizes também.

      Delete
  69. Giríssimo Himanawan!
    Um abraço viajante de Portugal!🌼😀🌼
    Megy Maia🌈

    ReplyDelete
    Replies
    1. Obrigada linda Megy 🙏.
      Saudações abraço minha amizade na Indonésia por você em Portugal 🙂🌷

      Delete
  70. Ternyata sejak awal memang dibangun di zaman belanda dan difungsikan untuk pemandian umum, ya. Menarik!

    ReplyDelete
    Replies
    1. Betul, kak. Sedari awal kegunaan bangunannya memang untuk pemandian umum.

      Delete
  71. Sangat aneh untuk melihat dan memahami. Anda buang air kecil di sana dan air mengambilnya, kan? Ha Jika sudah sangat tua, tempat itu masuk akal.

    Salam dari Argentina di mana kita berada di musim dingin dan tempat seperti ini tidak cocok untuk kita! Ha

    ReplyDelete
    Replies
    1. Salam kembali untuk anda di Argentina dari Indonesia,JLO.
      Mandi seperti di lokasi seperti ini di musim dingin [salju] pasti membuat badan menggigil :)

      Delete
  72. You travel a lot ya Mas.. cemburu!

    ReplyDelete
  73. Berkat petujuk pemilik warung, yang ingin numpang ke belakang alias anu
    Eh jadi tahu candi donorto, plus pancuran pula
    Saya sendiri justru belum tahu tempat nya lo
    Ah lain waktu ingin kesana, biar bisa intip perempuan mandi :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. Wah kok mas DB bisa belum tau lokasi ini tow?, kan sampeyan asli Jogja ...
      Jangan ngintip perempuan :D!

      Delete
  74. This is so interesting. I like that bathing area. The water looks so refreshing hahaha

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hahaha .. Of Course so refreshing aaand .. interesting :D

      Delete
  75. tempat yang menarik nie...candi memang nama tempat cukup kalau Malaysia

    ReplyDelete
  76. Bardzo ciekawie piszesz, piękne zdjęcia .:)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Dziękuję bardzo, Hamali. Pozdrowienia ode mnie :)

      Delete
  77. cannot imagine mereka yg mandi & mencuci pakaian itu...what a view...hahaha...mungkin sudah biasa...yg melihat jadi malu sendiri...candi bukan candi..

    enaknya bakpia Yogyakarta..

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hahaha penasaran ya, kak ?. Hayoo ngaku .. lol :D!.

      Delete
    2. Ya, bikin kepala jadi pusing..culture shock..

      Delete
  78. wah beruntung banget ya bisa nemuin tempat sebagus ini, bersejarah pula. aku pun suka dengan wisata candi mas,

    ReplyDelete
  79. Hola, Himawan.

    Por ahora sigo disfrutando con tus fotos e intuyo los lugares que nos muestras. Ahora mismo el traductor de Google no está funcionando muy bien y no da acceso al texto. Te mando un gran saludo desde España en cualquier caso.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Olá amigo Miguel.
      Mais uma vez peço desculpas e também não entendo o que faz com que a função do tradutor de idiomas do Google não funcione efetivamente.
      Muito obrigado por suas grandes saudações. Com a melhor amizade de mim.

      Delete
  80. I like your blog but is it possible to place a "Select Language" gadget to translate into the language we can easily understand on your blog? It is both funny and interesting how instead of looking for a toilet, you found a common bathing area. Have a good day.

    ReplyDelete
    Replies
    1. I was confused somehow how to improve language translators to be effective. Please forgive for that. Hopefully this article will cheer you up. Have a good day also :)

      Delete
  81. Very interesting place 😊
    Kisses

    ReplyDelete
  82. Kalau dilihat bentuknya memang bangunan tua dan cocok disebut candi. Airnya kelihatan segar mas, dan biasanya ini sumber alami.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Tetapi fungsi & bentuknya bukan seperti candi pada umumnya :). Masa tahun pendirian bangunannya juga terpisah jauh dengan masa candi purbakala

      Delete
  83. Wadeh, udah jauh di bawah nih komennya ternyata.
    Lihat Candi yang satu ini jadi pengen mandi dan berendam, yah, candi yang ini emang beda, bikin tubuh enak bsa BAK dan BAB dan mandi....

    ReplyDelete
  84. And, indeed, a very unusual structure. I would never have guessed its purpose myself. Interesting story, thank you.

    ReplyDelete
  85. Paragraf terakhirnya bikin penasaran lho mas Himawan, hahaha.

    -Fajarwalker.com

    ReplyDelete
  86. The water features and design of the building remind me very much of buildings and temples in Bali

    ReplyDelete
  87. Wah nemu candi baru lagi nih, mas. Aku nobatkan sebagai The Master of Candi 😂 Udah banyak candi-candi yg dikunjungi, eh nemu satu lagi. Ya pasti banyak candi-candi lainnya. Wow.

    Jadi itu tempat cucinya, dulu orang-orangnya nyemplung ke situ ya, mas?

    ReplyDelete
  88. I set the translator English, but when I click on this post, the translator didn’t work at all. Nice photos, but without a translator, I have no idea about what you wrote. Thank you for your visit.

    ReplyDelete
  89. waw.. letak candinya langsung bersebelahan dengan perumahan masyarakat skitar ya itu mas?

    ReplyDelete
  90. kirain bakalan memotret toiletnya nih mas himawan hwehehe. jadi ini bukan candi ya tapi namanya ada unsur candinya, sebuah pemandian umum yang tergolong situs ya mas. menarik sekali. kita taunya wisata/tempat itu yng gede-gede doang, yang terkenal. tapi dari blognya mas himawan, masih ada yang kurang populer tapi layak diperhatikan.

    ReplyDelete
  91. Unik candi dijadikan tempat mandi.

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Intip Begini Instagenicnya Warung Layar Sentuh 2.0 Magelang

Ketika awal pertamakali dibuka pada 31 Desember 2020 silam, nama Warung Layar Sentuh 2.0 saat itu mendadak hits ramai dibicarakan oleh banyak kalangan dan para milenials kawula muda sebagai pilihan baru lokasi nongki  [nongkrong kekinian] yang ada di Magelang. Bukan saja karena namanya terkesan unik, layar sentuh dan namanya terkesan sedikit berbeda dengan nama-nama kafe lain pada umumnya karena adanya penambahan bilangan angka 2.0 dibelakangnya, tetapi kafe, tepatnya Warung Layar Sentuh ini berkonsep bersantap hidangan berada di tengah hamparan perkebunan ladang tebu dan persawahan bernuansa alam pedesaan dikitari oleh indahnya pemandangan gunung yang mengelilinginya.  Area luasnya terbagi dua pilihan  indoor  dan  outdoor  berdinding kaca tempat makan Warung Layar Sentuh 2.0 yang buka setiap harinya mulai dari jam 07. 00 pagi hingga mendekati tengah malam jam 23. 00 tersebut dilengkapi dengan dekorasi cantik dan penataan ruang bergaya vintage  dan bohemian  yang tampak instagenic ,

Pengalaman Mistis di Mata Air Tuk Umbul Windusari

Boleh percaya atau tidak, ada pengalaman mistis aku temui saat berada di lokasi mata air Tuk Umbul Windusari, tapi ini aku kembalikan ke pembaca untuk mempercayainya atau tidak ceritaku.  Dan yang pasti tujuanku menceritakan pengalaman gaib yang kutemui di Tuk Umbul Windusari bukan bertujuan untuk mencari sensasi, sama sekali tidak ada maksud dan tujuan demikian.  Tujuanku untuk sekedar mengingatkan ke pembaca, dimanapun lokasi yang kita kunjungi sewajibnya memberikan salam dan permisi terlebih dahulu kepada penghuni dari dimensi lain sebelum memasuki lokasi. Demikian juga seperti yang telah kulakukan saat aku tiba di Tuk Umbul. Kata salam dan permisi cukup kuucapkan di dalam hati.  Nama Tuk Umbul dari bahasa Jawa, Tuk : mata air  dan Umbul  : dari kata mumbul, menyembul atau memancar keluar. Cerita bermula saat aku  melangkah mendekat ke letak mata air Tuk Umbul  tiba-tiba kepekaan bawaan indra keenamku memberikan signal  jika lokasi ini ada 'penunggunya'.  Aroma wangi semerb

Kampung Ulam Ngrajek - Tempat Makan Bernuansa Etnik Jawa

Kalian bingung memilih tempat makan selepas jalan - jalan mengelilingi kawasan wisata candi Borobudur, atau juga bingung menentukan tempat makan berkonsep tematik buat dijadikan lokasi ngumpul asyik bareng teman - teman, dan juga tentu saja lokasinya keren untuk fefotoan ?.  Kampung Ulam Ngrajek tempat makan dengan suasana tradional Jawa Tengah yang unik dan artsy  yang kudatangi ini mungkin nantinya bisa juga jadi rekomendasi tujuan liburan untuk kalian.  Mengusung tema tradisional dan artistik, Kampung Ulam Ngrajek dengan luas areanya terdiri dari tiga bangunan Limasan berukuran besar berhiaskan beberapa lampu gantung antik terlihat mewah, dan terdapat tiga bangunan Joglo rumah tradional Jawa tempo dulu yang mengingatkanku tentang suasana pedesaan tempat rumah nenek buyutku dulu tinggal.  Terletak berada di tepi jalan dan dikitari oleh hamparan lahan persawahan, udara disana tetap terasa sejuk meskipun keseluruhan ruang Limasan dan Joglo di Kampung Ulam Ngrajek tidak ber-AC karena se