Nakula Sadewa Edupark: Cerita Liburan di Sanggar Seni Pahat

Diilhami nama dari tokoh pewayangan kembar identik, Nakula dan Sadewa, Nakula Sadewa Edupark merupakan sebuah sanggar seni pahat berkonsep wisata edukasi berupa taman. 

Di dalam kompleks taman buatannya seluas 2 hektar Nakula Sadewa Edupark berlokasikan di tepi jalan utama lintas Magelang - Yogyakarta, Dusun Batikan, Desa Pabelan, Kecamatan Mungkid, Kabupaten Magelang ini terdapat ratusan karya seni dari bakat - bakat para seniman muda di kabupaten Magelang. 

Bermula dari sanggar seni 'biasa' yang hasil karya seni buatan mereka telah banyak diekspor dan terkenal hingga ke mancanegara, atas prakarsa dari seniman pemilik sanggar I Nyoman Alim Musthopa, warga berasal dari Bali yang telah lama tinggal menetap di Magelang, sanggar ini kemudian dibentuk menjadi taman wisata edukasi sekaligus dan diberi nama Nakula Sadewa Edupark atau singkatan dari Nakula Sadewa Educationpark. 

Pagi itu, sebenarnya aku punya rencana mendatangi ulang berlibur di Nakula Sadewa Edupark yang di dalam tamannya diantaranya dipenuhi bangunan miniatur - miniatur ikonik dunia, seperti candi Borobudur, menara Eiffel, masjid Taj Mahal, pagoda Shwedagon, biara Potala Tibet tujuannya untuk melengkapi dokumentasi foto untuk artikel tapi ..., sayangnya masih tutup dalam situasi pandemi ini. 

Hanya ruang informasi dan loket tiket yang terlihat buka dan ada dua staff kasir berjaga disana. 

Dijelaskan oleh salah satu kasir, Nakula Sadewa Edupark tutup sementara waktu entah sampai kapan akan beroperasional kembali sampai batas waktu yang belum dapat ditentukan. Oh!.

Aku kemudian teringat ternyata masih menyimpan beberapa file foto di salah satu memory cardku saat satu tahun yang lalu aku datang berlibur ke Nakula Sadewa Edupark. 

Ngga apa -apa kan yeeiii ..., aku menyertakan foto diriku satu tahun lalu di artikel Nakula Sadewa Edupark inii ..., toh wajahku juga ngga berubah - ubah banget dari setahun lalu, kok. Tetap saja wajah dan tampilan fisikku kayak gini - gini wae ..., still forever young. Gitu kata orang ..., hihihi 🤭. 

🎶 ..., forever young ..., i want to be forever young ... . Do you really want to life forever, forever and ever ? 

... Laah, kok ..., malah nyengnyong alias nyanyi sih iniii , ha ha ha.

Akh dah next skip. 

Kemudian untuk menambah pengingat hal apa saja yang pernah kulihat di dalam area taman Nakula Sadewa Edupark satu tahun yang lalu, aku meminta brosur ke staff kasir.  

Dari brosur tersebut, kuketahui informasi harga tiket dan jam operasional terkini [meski ingat, Nakula Sadewa Edupark belum beroperasional, cuy ...]. 

Aku masih teringat dengan baik, saat setahun lalu setelah aku membeli tiket masuk Nakula Sadewa Edupark seharga 20K, aku diminta menunggu waktu di ruangan pertama sebelum diperkenankan memasuki ruangan taman sambil menunggu datangnya sejumlah pengunjung lain, kira - kira sampai 10 orang untuk selanjutnya dijelaskan oleh salah seorang pemandu edukator tentang nama pemilik sanggar, sejarah pembangunan sanggar dan kiprah bisnis seni bangunan dan seni pahat Nakula Sadewa yang telah mendunia, karya mereka menghiasi keindahan kota di beberapa negara. 

Kemudian setelah edukasi pertama di ruang pertama yang dilengkapi bangku - bangku terbuat dari potongan gelondongan kayu utuh dan beberapa etalase memajang pernak - pernik kerajinan tangan berakhir, sesi selanjutnya masih dipandu oleh petugas edukator kami diajak berkeliling tour ke keseluruhan area taman mengenal sejarah patung - patung, melihat miniatur - miniatur ikonik keajaiban dunia, hiasan puluhan air mancur, juga melihat dari dekat para sekelompok kreator seniman sedang berkarya membuat patung di sebuah area.  

Setelah dijelaskan satu persatu tiap zona oleh petugas edukator, kami dibebaskan mengelilingi area kembali untuk mengamati lebih dekat keseluruhan koleksi yang ada di area Nakula Sadewa Edupark dan berfoto di spot patung pilihan yang disukai.

Di Nakula Sadewa Edupark, kelengkapannya sebagai wisata edukasi terdapat sarana praktek kegiatan membuat artwork untuk pengunjung dibimbing langsung oleh kreator seniman. 

Praktek pembuatan artwork termasuk sertifikat edukasi dan hasilnya dapat dibawa pulang untuk kenang - kenangan berupa pahat batu dan cetak aluminium. 

Praktek pembuatan artwork untuk pengunjung di Nakula Sadewa Edupark dibedakan dari jenis bahan material yang digunakan dan harga : pahat batu 50K, cetak aluminium 50K dan tanah liat 10K.   

Taman sanggar seni Nakula Sadewa Edupark ini diresmikan sejak tahun 2018 silam, penataan tamannya ditata indah dan memiliki berbagai karya seni tinggi di dalam areanya.

Diantaranya: kolam renang, kebun binatang mini [jenis burung dan reptil, merupakan koleksi dari pemilik sanggar] salah satunya ular phyton albino ..., ini sempat membuatku begidik karena melihat besar ukurannya yang jumbo 😱 seperti 'ular' milik kamu], gunungan, kereta kuda dan patung para tokoh pewayangan berukuran raksasa. 

O, iya ..., karena sebelum kedatanganku saat itu ke Nakula Sadewa Edupark aku tak mengetahui informasi adanya fasilitas kolam renang di area tamannya, aku tak membawa perlengkapan swim wear atau celana renang dari rumah. 

So, saat itu setelah berpuas diri mengelilingi area dan melihat dari dekat kesemua koleksi pahatan patung, aku cukup memilih duduk - duduk santai saja di kursi taman di pinggir kolam renang sambil melihat birunya air yang dilengkapi beberapa pancuran dan mengamati replika patung Liberty ..., sambil menyantap makan siang yang kupesan dari kantin bernuansa tropis Nakula Sadewa Edupark.

Lokasi: 

Nakula Sadewa Edupark  

Jl. Raya Magelang - Yogyakarta, Batikan, Pabelan, Mungkid, Kabupaten Magelang

Jam Operasional : 

09. 00 - 17. 00

Tiket masuk Nakula Sadewa Edupark:

▪️ Wisatawan Indonesia :  anak - anak < 3 tahun gratis, anak - anak 3 - 5 tahun 10K, dewasa  20K. 

▪️ Terusan [masuk + berenang] : anak - anak 3 - 5 tahun 20K, dewasa 30K. 

▪️ International Visitor :  child < 3 years free, child 3 - 5 years 30K, adult 50K.