Skip to main content

Candi Ijo - Candi Cantik Spot Foto Apik

Saat keringat di tubuhku belum juga berhenti mengalir karena akibat merasakan panasnya terpaan kuat sinar matahari menjelang tengah hari, setelah berjalan kaki beberapa meter dari lahan parkir di seberang jalan menuju ke loket pembelian tiket dan setelah melalui pemeriksaan protokol kesehatan oleh petugas, aku segera bergegas menaiki undakan anak tangga menuju ke area teras tertinggi candi Ijo

Sambil melangkah, di pikiranku timbul h2c alias  harap - harap cemas #lol ..., kalau di area teras tertinggi candi Ijo semoga saat itu suasananya sedang minim pengunjung berada disana, tak seperti keadaan ketigakalinya pada waktu itu, sebelum kedatanganku keempatkalinya disana kali ini. 

Lah, kok timbul kayak gitu pikiranku sih ...., ha ha ha 😆!. 

Pasalnya tuh begini, kalau saat suasana ramai pengunjung, aku mengalami kesulitan untuk memotret obyek candi terlihat 'bersih' secara utuh, tanpa terlihat adanya pengunjung atau orang lain ikut mejeng nimbrung di bingkai gambar. 

Dan memang aku menyukai fotografi untuk penyerta artikel tak terlihat banyak orang di lokasi. Kalau terlihat berjubel pemandangan pengunjung di foto, kesannya kok obyek foto jadi tampak terlihat seperti penampakan cendol dawet, *eh 🤭. 

Dan bukan suatu kebetulan dari h2c  di pikiranku, area teras tertinggi candi Ijo peninggalan Kerajaan Mataram di satu hari itu memang benar sedang sepi pengunjung. 

Hanya ada aku dan dua remaja putri yang tampak saling bergantian saling bantu memotret di depan candi utama. 

Kesempatan minim pengunjung saat itu segera kugunakan untuk mengambil keseluruhan gambar candi Ijo  melalui kamera digitalku dari berbagai sudut dan kuusahakan hasil obyek pengambilan gambar terlihat semenarik mungkin. 


"candi ijo - candi cantik spot foto apik"


Jadi, bagaimana ..., apakah hasil bidikan kameraku di candi Ijo bercorak Hindu ini memang terlihat bagus adanya ..., pemirsaa ... aah ?. 

Ha ha ha, maaf pakai acara tanya jawab segala begitu. Maklum, lagi sedikit er - ro- rrr😅. 

Di teras tertinggi, di kompleks percandian yang berundak - undak dan candi Ijo memiliki 11 teras berundak dengan ketinggian berbeda - beda, terdapat satu candi induk dan 3 candi perwara yang letak ketiganya berada dalam satu garis lurus dan menghadap ke arah candi induk. 


"candi ijo - candi cantik spot foto apik"


Sayangnya pada masa new normal atau adaptasi baru dari pandemi ini diberlakukan larangan adanya pemasangan tali pembatas di depan candi. 

Pengunjung tidak diperkenankan memasuki ke dalam ruang bilik candi induk dan ketiga candi perwara


Tapi tak perlu khawatir, aku masih teringat dengan baik dan menceritakan disini apa saja yang terdapat di dalam masing - masing bilik keempat candi di teras tertinggi tersebut. 


Di sekeliling luar badan candi induk atau utama candi Ijo terdapat beberapa pahatan relung tanpa terlihat adanya arca. 


"candi ijo - candi cantik spot foto apik"


Memasuki pintu candi utama yang berhiaskan pahatan relief kepala Kalamakara, makhluk raksasa penolak unsur keburukan dan kejahatan, terpahat artistik berada di ambang atas pintunya untuk selanjutnya menuju ke dalam bilik candi induk. 

Di dalam bilik candi induk aku sempat terhenyak kagum saat melihat besarnya ukuran sepasang arca lingga dan yoni, ukuran sebesar itu belum pernah kulihat sebelumnya di candi Hindu manapun yang pernah kudatangi.

 

Arca lingga yoni merupakan simbol kesuburan kepercayaan Hindu bersatunya Dewa Siwa dan istrinya, Dewi Parvati. 


Sekeluar dari dalam bilik candi induk, aku menuruni undakan anak tangga kemudian kufoto satu persatu ketiga candi perwara atau candi pendamping. 


Ketiga candi pendamping yang kesemuanya menghadap ke arah timur atau menghadap ke arah candi utama ini, masing - masing di dalam bilik candinya terdapat jenis arca yang berbeda.  

Arca yoni tanpa adanya lingga berada di dalam bilik candi pendamping di sebelah kiri dilihat dari depan candi utama. 


"candi ijo - candi cantik spot foto apik"


Candi perwara kedua, atau letaknya berada di tengah, ruang bilik dalamnya terdapat arca berbentuk bulat sempurna semacam umpak, tempat meletakkan sesaji dan terdapat arca lembu Nandini, lembu betina kendaraan yang digunakan oleh Dewa atau Batara Siwa. 


"candi ijo - candi cantik spot foto apik"


Candi Perwara ketiga, atau candi yang letaknya di sebelah kanan dilihat dari candi utama, memiliki tampilan badan candi yang unik dan berbeda dengan kedua candi pendamping lainnya. 


"candi ijo - candi cantik spot foto apik"


Sekeliling badan candinya dilengkapi ventilasi berbentuk belah ketupat untuk sarana pembuangan asap dan di dalam bilik candinya terdapat lubang berbentuk kotak tempat pembakaran. Diduga dahulu kala lubang kotak tersebut dipergunakan sebagai tempat pembakaran peralatan upacara sembahyang setelah selesai dipergunakan.


Candi Ijo dinamakan demikian bukan berarti tampilan dinding batu candinya berwarna hijau [Ijo : Hijau, bahasa Jawa]. 


Penamaan candi purbakala yang berada di ketinggian lereng gunung padas 375 dpl ini didasarkan dari catatan di dalam Prasasti Poh tahun 906 M yang menyatakan letak keberadaan lokasi candi Ijo berada di Gunung Ijo yang diperkirakan memiliki ketinggian 427 dpl. 


Candi Ijo diperkirakan dibangun pada saat zaman Kerajaan Medang, antara abad X - XI Masehi.


"candi ijo - candi cantik spot foto apik"


Karena berada di ketinggian lereng gunung, tepatnya terletak di Desa Groyokan,Kelurahan Sambirejo, Kecamatan Prambanan, Kabupaten Sleman, lokasi candi Ijo merupakan lokasi candi Hindu tertinggi yang berada di Daerah Istimewa Yogyakarta dan memiliki beberapa fakta unik. 


Berikut kutuliskan fakta unik yang dimiliki candi Ijo :


▫️ Berada di lokasi gersang 

Lokasi suatu candi menurut keterangan kitab kuno hampir selalu bisa dipastikan lokasinya berada di lahan subur dan dekat dengan letak sumber mata air ataupun sungai. 

Tetapi tidak halnya dengan lokasi keberadaan candi satu ini yang berada di tanah berkapur. 

Menurut para ahli arkeolog, kemungkinan besar kompleks candi Ijo berdasarkan letak lokasinya yang berbeda dengan letak lokasi candi pada umumnya tersebut, candi Ijo  bukanlah kompleks percandian yang kegunaannya bukan diperuntukkan untuk Dewa.


▫️ Memiliki pola percandian berbeda 

Candi - candi lain yang berada di dataran Prambanan memiliki pola memusat ke tengah, atau candi induk berada di tengah. 

Nah, pola ini berbeda dengan pola candi Ijo.  

Pola candinya yang berada di 11 teras berundak dan terdapat 17 bangunan candi, diantaranya berupa sisa reruntuhan candi yang belum direkonstruksi ulang, candi Ijo  memiliki pola semakin meninggi ke belakang, dan candi induk terletak berada di teras tertinggi. 


▫️ Memiliki panorama alam memikat 

Letak komplek percandiannya berada di suatu ketinggian lereng gunung dan menghadap ke bentangan pemandangan terbuka luas, lokasi candi Ijo memiliki satu nilai plus. 

Dari lokasi candi dan sekitarnya dapat terlihat jelas pemandangan kota Yogyakarta yang berada dibawahnya. 

Bahkan saat cuaca cerah dapat dengan mudah terlihat pesawat mendarat atau bersiap terbang di landasan pacu bandara udara Adisutjipto. 

Lokasi candi Ijo kerap dijadikan lokasi fotografi untuk berburu pemandangan matahari terbenam atau sunset. 

  Jadi, buat kalian yang ingin memiliki dokumen foto pribadi di candi berlatar belakang pemandangan cahaya langit matahari terbenam persiapkan peralatan fotografi secara maksimal, ya 😉. 



Diketemukan secara tidak sengaja saat pencarian lahan untuk penanaman tebu, candi Ijo diketemukan pertamakali oleh seorang pria berkewarganegaraan Belanda administrator pabrik gula Sorogedug bernama H.E Doorepaal pada tahun 1886. 

Pelaksanaan rekonstruksi candi dilaksanakan secara bertahap sejak tahun 1996 hingga sekarang.

Dan saat terakhir kali aku datang ke lokasi candi Ijo minggu lalu, kulihat beberapa candi di teras yang lebih rendah sedang berlangsung proses rekonstruksi dilakukan oleh beberapa pekerja. 

Aku cukup melihat proses rekonstruksi candi dari dua tiang gapura batu kuno di teras tertinggi. 


"candi ijo - candi cantik spot foto apik"


Kembali berjalan kaki dari rute jalur keluar kompleks percandian candi Ijo  menyeberang ke arah lahan parkir kendaraan, arah mataku sekelebatan melihat ada satu spot berfoto atau selfie, *eh atau mau berwefie ria disana boleh juga, ding ..., di samping salah satu kedai kuliner. 

Ternyata spot foto terbuat dari susunan kayu berbentuk runcing diujung yang letaknya bersebelahan dengan lahan parkir kendaraan dan nangkring di tepi jurang menganga itu memang sarana pelengkap dari kedai kuliner tersebut.  

Pengunjung yang tidak membeli makanan dan minuman, tetap diperbolehkan berfoto di spot foto yang dinamakan Lereng Ijo, cukup membayar dua ribu rupiah untuk satu orang berfoto. Kalau berwefie maksimal bertiga berada di dalam spot foto cukup membayar tiga ribu rupiah. Itu juga tak ada petugas disana, uang beaya buat bernarsis ria hanya dimasukkan ke dalam kotak kaca. 


"candi ijo - candi cantik spot foto apik"


Dan sebagai 'maniak' selfie, *eh wwkkkwwkk ..., tentu dong yaaa ..., aku ngga mau ketinggalan gegayaan pasang diri berfoto di depan layar ponsel dengan alat bantu tongsis alias tongkat narsis atauuu ..., tenar eksis. Ha ha ha!.



Lokasi : 

Candi Ijo 

Kikis, Desa Groyokan, Kelurahan Sambirejo, Kecamatan Prambanan, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta

Tiket :

▫️ Wisatawan lokal 5K   ▫️ Wisatawan mancanegara 10K

▫️ Jam operasional : 

Selama masa pandemi jam 09. 00 - 15. 00


Comments

  1. Foto2nya bagus2 bgd Mas Himawant.. kereenn..
    Btw, untung ada pengunjung lain ya, jd ada yg diminta tolong buat motoin 😁
    Jd penasaran, Mas himawan klo pergi2 sndiri gt ga bawa tripod? Kan lumayan bisa bebas foto2. Hehehe..

    ReplyDelete
    Replies
    1. Ini yang bikin aku penasaran juga. Kak Himawan kalau pergi-pergi bawa tripod sendiri atau minta difotoin? 😂

      Delete
    2. @ Thessa & Lia :

      Halo dua kakak cantik, Thessa & Lia 🙌.
      Makasih ya udah ikut penasaran nebak2 siapa yang kebanyakan ato seringkali motretin aku di lokasi hihihi 😄.
      Dan jawabannya adalah ... eng ing eeeng tradaa ..., Tripod!, hahaa 😅

      Delete
    3. Wah, kalau gitu, aku kasih 4 jempol buat Kak Himawan karena setting tripodnya niat banget! 😂
      Angle-nya itu lho suka susah-susah. Keren banget lah Kak Himawan! 🙌🏻🙌🏻

      Delete
    4. Hehehe terimakasih buat jempol 2 orang (karena jempolnya ada 4 😆), kak 🙏.
      Baca komen kak Lia begitu rasanya badan pegel linu gegara sibuk bolak balik ngatur timer kamera ... langsung wes ewees bablas pegelnya, huahaha 😅

      Delete
    5. Tapi memang benar lho, susah ngatur tripod kamera agar hasilnya bagus perlu angle yang tepat. Katanya sih begitu soalnya saya belum pernah pakai tripod, biasanya kalo mau foto minta tolong orang lain.😃😁

      Delete
  2. I would love to visit, the photos are so beautiful! :)
    --
    O diário da Inês | Facebook | Instagram

    ReplyDelete
    Replies
    1. Amen, I wish you the fulfillment of your wish. Big thanks for your appreciation, Ines.

      Delete
  3. Baru tahu ada candi namanya candi ijo. Dalam hati mbatin, wah apa batu candinya warnanya hijau kali ya makanya dinamakan candi ijo. Eh ternyata nama itu berasal dari Prasasti Poh ya.

    Enak memang tempatnya buat selfie selfie mas, pemandangan nya bagus karena berada di 375 dpl dikelilingi daerah pegunungan.

    Itu waktu selfie di dekat jurang apa ngga takut ya mas? 😱

    ReplyDelete
    Replies
    1. Ngga takut, mas. Malah pengin foto gaya levitasi alias loncat .. tapi takutnya papan kayu pijakan jadi ambroool , wuahaha 😂

      Delete
  4. Fallo el traductor pero el lugar es precioso y me ocurre como a ti en mis fotos esta arquitectura me encanta.

    Saludos.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Oh, perdón por la falta de un traductor ineficaz. Muchas gracias por apreciar mi foto, Tomas.
      Saludos.

      Delete
  5. Acredito que seja uma benção, amigo, viver em um local tão cheio de belas paisagens e de tanta tradição cultural e religiosa. São preciosas, as tuas viagens e as tuas fotos! Meu abraço, boa semana.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Ah, muito obrigado pela sua opinião sobre a história e a cultura do meu país, meu amigo árabe. Desejo a você uma boa semana. Abraço

      Delete
  6. Kak, aku senang deh kalau baca tulisan-tulisan kakak apalagi tentang candi-candi seperti ini. Aku jadi tahu ternyata banyak sekali candi-candi kecil di Jawa yang selama ini kurang terkenal padahal keindahan dan kecantikannya tidak kalah menarik dari candi-candi yang terkenal. Aku senang main ke sini, soalnya jadi bisa belajar sejarah sambil menikmati keindahan candi lewat foto hihihi

    ReplyDelete
    Replies
    1. Terimakasih banyak apresiasimu, kak Lia.
      Aku merasa ikut senang jika keterangan yang kusertakan cukup nambah pengetahuan atau juga ngingetin tentang sejarah hehehe

      Delete
  7. Tus imágenes muestran lo bello que es tu país , me alegro mucho .,, No usais las mascarillas , aquí es obligatorio. Un buen reportaje muchas gracias pues lo disfrutamos junto a ti . Un abrazo y feliz semana.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Muchas gracias por todo.
      Tomo una foto cada vez que me quito la máscara, después de eso rápidamente me vuelvo a poner una máscara ... jajaja ..., me siento extraño tomando fotos para artículos usando una máscara 😅.
      Abrazos y felices siempre.

      Delete
  8. Yeeey, akhirnya mampir ke Blog ini di saat komentar masih sepi. Belum sampe 10. Btw, kapan2 boleh dong mas share gimana tips n trik agar Blog nya dikunjungi banyak orang.. Tengkyu! :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. Suatu kebanggaan tersendiri ya, Kak Dodo, untuk bisa komentar di blog Kak Himawan saat jumlah komentar belum sampai 10. Wkwk. Rasanya ingin berteriak "yay! First 10 comments!" Pas lihat ya 🤣
      Habisnya, kolom komentar Kak Himawan ramai banget, keren 🤩

      Delete
    2. @ Dodo & Lia :

      Oh, whadz 😱 hahaha .., aku sampe kaget bacanya loh 😆.
      Ngga nyangka kalian berdua blogger keren berkomentar begitu di blogku yang sederhana gini 😊. Terimakasih ya 🙏.
      Tips kecil dariku cuman berbaik hatilah bersedia berkunjung balik ke orang yang sudah berkomentar.
      Cuman itu hehe 🙂

      Delete
    3. Waahahaha.. Kebanggaan duniawi ini mah 😅😅

      Delete
    4. Kadang bingung mau komentar kalo artikelnya bahasa Inggris atau Spanyol, biarpun ada google translate tapi tetap kurang afdol.

      Delete
  9. Semangat milenial tempat mistis ini terpampang jelas dan mengagumkan di setiap foto, sobat Himawan. Ketika mata memutuskan pada sebuah foto, ia hanya tinggal menemukan momen yang ideal ketika objek atau lanskap yang akan difoto mengekspresikan dirinya dalam integritas totalnya, yaitu, ketika setuju untuk membiarkan dirinya difoto dengan maksud fotografer untuk mengabadikannya ... mentransmisikan (terlihat) di foto.

    Pelukan erat, teman.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Terimakasih besar untuk apresiasi anda ,sobat Carlos.
      Usaha yang saya lakukan memperoleh komposisi foto yang menarikk diapresiasi baik oleh anda 🙏.
      Pelukan erat, sobat Carlos.

      Delete
  10. Very nice temple.
    In Poland also many places are closed because of the pandemic. You can see the gardens, but not the basement of the palace for example. :(
    It is very difficult to take a photo of a popular place without any people disturbing the shot! I know what you mean!

    ReplyDelete
    Replies
    1. Przykro mi, że wiele obiektów turystycznych w Polsce jest nadal zamkniętych z powodu pandemii. Podobnie, niektóre miejscowości turystyczne w Indonezji, przyjaciele. Niech pandemia wkrótce się skończy. Bardzo się cieszę, że dobrze znasz historie, które tu napisałem. Bardzo to doceniam. Pozdrawiam, stary.

      Delete
  11. Ha sido un placer visitar a través de tus magníficas fotografías ese lugar milenario.
    Gracias.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Realmente un gran agradecimiento por mis fotos en esta publicación. Realmente lo aprecio y le doy las gracias, Maripaz Saludos.

      Delete
  12. Otra entrada con bellas fotografías que hacen ver la hermosura de tu gran país. He observado que el cielo estaba con nubes nada amigables y aún así has completado tu estupendo reportaje.
    Como siempre Himawan, te envió un gran saludo desde España hasta Indonesía.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Muchas gracias por tu valoración de mi foto y reportaje sobre este templo, amigo Miguel. Me reconforta leer sus comentarios debido a mis esfuerzos mientras estuve allí.
      Saludos cordiales en España.

      Delete
  13. Les paysages sont beaux et je vois encore de bien jolis temples. C'est une belle visite!Bonne soirée

    ReplyDelete
    Replies
    1. Bonne nuit a vous aussi. Merci pour votre avis sur la beauté de ce temple. Cordialement.

      Delete
  14. This place is so incredible. Amazing photos!

    Xoxo.
    Cores do Vício

    ReplyDelete
  15. This looks amazing and wonderful photo of you at the end! :-D

    I don't cope well in the heat so Scotland is perfect for me!

    ReplyDelete
    Replies
    1. Oh, wow .. I was surprised to read your opinion about my photo. Big thanks, Ananka.

      I would like to know more about your country Scotland and all its beauty.
      Greetings of friendship.

      Delete
  16. Replies
    1. I am happy that you like this location and will be visiting it in the future. I pray that this is done.

      Delete
  17. candi ijo memang juara mas
    pemandangannya keren banget
    aku suka liat YK dari atas sini
    tapi memang daerah situ bagus bagus wisatanya

    ReplyDelete
  18. Looks warm out there great sites

    ReplyDelete
    Replies
    1. In your opinion, this location feels warm and tends to be hot. It would be nice to use sunscreen if you come there.

      Delete
  19. Me encanto conocer el templo verde y parte de su historia. Las fotografías están geniales. Te mando un beso y te deseo una buena semana

    ReplyDelete
    Replies
    1. Me complace presentarles la ubicación y la historia del templo de Ijo. También envío besos de amistad. Que tu día sea siempre alegre también.

      Delete
  20. Me da gusto conocer más acerca de tu país. Es muy bello el templo. Tus fotografías logran captar lo maravillo de aquel lugar. Que tengas una buena semana! Abrazo desde Chile.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Muchas gracias por tener interés en conocer la historia de mi país, especialmente los templos. Te mando un beso de amistad. También les deseo felices días en Chile.

      Delete
  21. Hello! Very nice pictures of the church (?) and scenery ....I cannot find a way to translate your blog and sadly I can only read English. ... thank you for your visit to mine .

    ReplyDelete
    Replies
    1. But I am happy and thankful that you liked my photos even though the translator was ineffective. Please tolerate that, Eillen.

      Delete
  22. I only associate Hindu with Bali, but it seems i am wrong. You look very stylish in front of the temple. Is that enough of a compliment?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Oh, wow that's enough, Andrew. Even I did not think that my photo standing in front of the temple would be praised by you stylishly. Big thanks for that 😊🙏.
      Hinduism first entered my country to Java, then continued on to Bali. Hopefully this little information can add to your knowledge. Regards

      Delete
  23. ¡Hola Himawan!
    Me ha sorprendido gratamente tu blog, está lleno de lugares maravillosos que me ayudan a conocer un poco de tu bonito país.

    Un gran saludo desde Madrid, España.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hola, Carmen.
      Me sorprende presentarles una serie de lugares turísticos de mi país. Muchas gracias por tu gran agradecimiento.
      También te mando un abrazo amistoso en Madrid, España.

      Delete
  24. Ouw begitu jadi kalau travelling mesti h2c ya 😀semoga pengunjungnya sepi.. nggak ramai ..biar hasil jepretannya nggak tertangkap ada pengunjung lain dan kali ini doanya dan h2c nya terkabul..😅
    Picture 1 kan ada pertanyaan tuch, aku jawab .. nice. bagus... hasil bidikan picture pertamanya.. gambarnya oke puadang jingglang. 😀
    Picture no. 2 dari bawah itu view nya keren banget.👌. gambar view tsb diambil itu dari atas teras candi yang ke berapa ya? Kira-kira masih ingat nggak ya? Hehehe..

    ReplyDelete
    Replies
    1. Yuhuu.., begitulah ngarepnya sista Fidy syantek 😄.
      Penginnya pas aku datang ke suatu lokasi wisata, ambil foto lokasinya sebisa mungkin ngga kelihatan ada pengunjung lainnya.
      Ingat dong, aku berada di teras ke 9 pas ambil gambar di undakan tangga sambil jongkok wwkk 🙈

      Delete
    2. Oouw begitu ngarepnya dan doanya.. setiap di lokasi wisata. I see.. I see.. cute brad Him.😅
      Oh ya mau nanya ada bilik -bilik candi yang sekarang ditutup nggak boleh dimasuki pengunjung selama pandemi ini apa karena menjaga agar nggak ada kerumunan orang dalam ruangan mungkin ya?
      Di picture terakhir paling bawah.. di spot dekat parkiran dekat depot kiuliner, pengunjung dibolehkan foto messki nggak harus jajan kuliner.... hanya dikenakan biaya 2K..mantap 👌
      Dan hasil selfie di picture terakhir view nya dan orangnya memang oke.. pas lay out nya nice. 👌
      Ooh jadi picture no. 2 dari bawah itu ngambilnya dari atas ketinnggian di teras ke 9 candi ? Dan take kamera nya sambil jongkok?. Apa posisi jongkok lebih nyaman ya ?wkwkwk😅
      Awas...!. jangan terjun loncat lho.. dari teras ke 9 ? kecuali di bawah nya ada matras tebal .. kayak adegan akrobat aja..😂

      Delete
    3. Kurasa memang iya buat menghindari kerumunan di dalam bilik candi adanya larangan itu. Di masa pandemi ini aku juga ngga berani megang2 apapun di lokasi.
      Ya penginnya sih motretnya teras tertinggi pakai gaya nungging, "eh hahah.. tapi karena takut kena bully motret kakean gaya jadilah aku berpose jongkok 😅🤭

      Delete
    4. Iya .benar masa pandemi begini sebisa mungkin jangan pegang apa-apa di lokasi wisata.. boleh pegang kamera aja. Sebelum berangkat travelling harus prepare hand sanitizer, tissue basah juga. Kalau masker udah pasti bawa tapi kalau gunain face shield kira-kira berani nggak ?
      heheh😀
      What..? 😱 motret pakai gaya nungging?? Wkwkwkwkk😂
      Ngebayangin dari atas ketinggian begitu terus motret nya pakai gaya nungging, objeknya belum kejepret.. eh. tubuh sudah njungkel duluan.. kakean polah kakean gaya itu namanya.. wkwkwk😂 ada-ada aja...😅
      Tapi di acara on the spot ada lho si photographer yang kebanyakan gaya .. sementara objek orang nya diam, si photigrapher nya pencilak an loncat loncat sambil jepret kamera sampai akhirnya kecebur ke kolam renang 😅

      Delete
    5. Brani dong ya pake faceshield di lokasi, tapii ..., teteup .., buat berfoto kulepas sebentaran.
      Setelahnya buru2 kupake lagi 😊.
      Aneh saj arasanya berfoto pakai masker di lokasi wisata 😁.
      Iya ya kadang aksi gaya terkesan lebay fotografer tuh bikin ngakak ngelihatnya .., lebih heboh daripada yang difoto 😅

      Delete
    6. Berani ya gunain faceshield ke mana-mana termasuk ke lokasi wisata? Sipplah..👌
      Iya kalau mau foto.dilepas dulu sebentar trus dipasang lagi. Emang kalau foto pakai masker atau faceshield rasanya nggak ya nutupin wajah.😀
      Kalau aku gunain masker iya, tapi kalau gunain facesheld di tempat umum belum soalnya malu ..hihihi.☺️. habis belum banyak yang pakai. Pdahal udah ada face shield di rumah.
      Aksi fotografer yang heboh memang lucu.. bikin yang ngelihat jadi ngakak. Tapi oke juga lho... si fotografer itu semangat dan ekspresif banget dalam menjalankan kerjaannya.😅
      Aku nebak foto-foto brad Him di candi ijo ini gunain kamera digital ya.. hehehe.

      Delete
    7. O, iyakah penggunaan faceshield di tempat umum di Malang masih jarang ?. Kalau gitu beda ya dengan dikotaku.
      Iya, kamera digital tapi lawas kok. Seenganya masih berfungsi bagus hasil fotonya 😊

      Delete
    8. Iya di kota Malang masih jarang yang gunain face shield, banyakan yang pakai masker aja. Bagus.kalau di Magelang udah banyak yang gunain faceshield. Sshaarusnya memang begitu ya.
      Oh bener ya tebakanku kalau ini bidikan kamera digital.
      Meski lawas tapi nggak bisa dipungkiri kamera digital hasil fotonya memang jauh lebih bagus, tajam, nyata ketimbang kamera ponsel..🙂

      Delete
  25. Un gran reportaje, de texto e imágenes.

    Enhorabuena.

    Un abrazo.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Muchas gracias por todo tu agradecimiento, Tristan. Saludos abrazo amistad.

      Delete
  26. tadi nanya foto hasil bidikannya gimana? kujawab sae mas him, apik sangat, keberadaan candinya jadi pas banget dengan berpayungkan warna langitnya yang kelihatan mendung dramatis 😃

    btw aku ngakak kalau misal berjubelan uda kayak cendol dawet #mendadak dangdut deh gw hahha
    eh genti gentian foto ma remaja putri sekalian kenalan dong hihihi

    selalu seneng ke sini karena nambahi wawasanku tentang banyak candi dan bagian bagiannya, termasuk arca lingga dan yoni, terus lembu nandini kendaraane dewa siwa :D

    kalamakara ngingetin aku pas postingan keraton tempo hari mas him...

    ReplyDelete
    Replies
    1. Wueladalah ho'oh apik tow fotoku 😊. Nuwun nggih kalo ngonten, kak Mbul 🙏.
      Juga maturnuwun sampeyan seneng belajar sejarah dari yang kuselipkan di artikel hehehe ..

      Delete
  27. Estimado amigo, el traductor no me ha funcionado y no he podido traducir al español, pero las imágenes como siempre hablan por si solas y son fascinantes, soy un enamorado de esas edificaciones tan gloriosas. Tu país es maravilloso.
    Recibe un abrazo de amistad desde Alicante-España.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hola querido amigo. Me preocupa que los traductores no sean eficaces en todos los blogs. Solo en ciertos blogs el traductor puede ser eficaz. Ojalá Google preste atención a esto. Muchas gracias por la apreciación fotográfica en este artículo.
      Te mando un abrazo amistoso en Alicante de mi parte en Indonesia.

      Delete
  28. Bellísimo lugar y me encanta la arquitectura del templo.Vives en un pais precioso que me gustaría conocer.Gracias por tu comentario en mi blog.Saludos cordiales

    ReplyDelete
    Replies
    1. Gracias todo tu aprecio, Charo. Ojalá algún día su deseo llegue a Indonesia. Saludos.

      Delete
  29. Me encantan esas construcciones , propias de tu país. Hay en ellas mucha belleza y mucho arte.

    Detrás de ellas hya mucha historia, interesante de conocer.

    Que tengas un magnífico día

    ReplyDelete
    Replies
    1. Estoy de acuerdo con sus comentarios sobre este edificio que ha guardado muchas historias de hace miles de años.
      Que su día sea siempre alegre.

      Delete
  30. No manejo el idioma de los textos, pero me gustan las fotografías.

    Un abrazo.
    Gracias por tu visita.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Gracias por darle me gusta a las fotos que aparecen en esta publicación. Lo sentimos, el traductor de idiomas no es completamente efectivo. Saludos

      Delete
  31. Tampaknya pas cuacanya sangat panassss. Klo Mas Him sih gak takut hitam, ya? Udah modal kulit putih sih ya. Bhahahaha ...komentar macam apa iniii

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hhahaha .., tebakan kak Agustina ngga sratus persen benar looh .., lah wong kulitku kecoklatan.
      Malah paling item dibandingin sodara2ku 🤭

      Delete
  32. Hola: que emoción saber que alguien me está leyendo desde Indonesia. Lamento no poder entender tu idioma, pero si he podido disfrutar de tus fotos. Maravilloso y antiguo tu país. Gracias por tu visita.

    mariarosa

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hola, Maria Rosa. Gracias por su cálida bienvenida y gracias por acceder a visitar aquí. Por favor, comprenda que a veces los traductores no son efectivos. Envío saludos de amistad.

      Delete
  33. Wow candi-candi ini membuat kesan yang sangat menakjubkan di fotonya. Dan hidup, mereka harus terlihat lebih agung dan cantik. Saya akan senang mengunjungi tempat ini suatu hari nanti :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Senang rasanya mengetahui anda memiliki ketertarikan mengunjungi candi ini. kudoakan kelak terlaksana, Okiem.

      Delete
  34. Hello Himawan,
    This is so nice. Fantastic to see all these wonderful places which you have visit.
    Special the style and kind of temples of stones, they are so wonderful.
    A nice post again Himawan!!

    Greetings, Marco

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hello also Marco. I am pleased to have introduced you to the location of this temple, Marco. Thanks for the big appreciation, my friend Marco. Greetings.

      Delete
  35. What a nice places 😊 thanks for your sharing 😊

    ReplyDelete
    Replies
    1. Your welcome, friend.
      I'm glad I had the opportunity to introduce the location of this temple. Greetings of friendship to you.

      Delete
  36. Boa tarde meu querido Amigo. Fotos e materiais excelentes. Vou encomendar uns chaveiros para minha coleção. Grande abraço.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Boa tarde amigo do Luiz. Obrigado pelo seu apreço. Infelizmente, nem todos os locais turísticos têm lembranças. Um grande abraço de volta.

      Delete
  37. Excelentes fotografias de un lugar de una gran belleza, saludos amigo...cuidate mucho.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Saudações de volta meu amigo Jesus em português. Obrigado pelo seu grande apreço pela foto aqui. Abrace a amizade.

      Delete
  38. Tempat yang luar biasa! Anda dapat melihat bahwa usia berbicara. Gambar dengan awan gelap ini terlihat lebih atmosferik.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Saya mendoakan untuk anda agar kelak dapat juga melihat candi ini secara langsung, Amin.
      Terimakasih apresiasi anda,Rodzina. Salam persahabatan.

      Delete

  39. Hai himawan
    Tempat menarik dan indah lainnya yang kau bawa untuk kami.
    Saya setuju dengan Anda, keindahan dan minat artikel ini adalah untuk menunjukkan tempat yang tidak diketahui dan sedikit dieksploitasi, tetapi sangat indah.
    Oh wow bisakah kamu mengunjungi 11 teras itu dalam satu kunjungan? Maksudku, apakah itu mencapai stamina? Saya rasa itu tergantung pada masing-masing individu, bukan?😁 Bagaimana menurut Anda, apakah Anda beristirahat dan kemudian melanjutkan? Patung-patung ini membuat candi Hindu semakin penasaran dan menarik. Saya bisa membayangkan foto itu diambil dengan matahari terbenam di latar belakang. Selfie itu indah dengan latar belakang itu.
    Sebuah pelukan!

    ReplyDelete
    Replies
    1. Halo Yessy.
      Sangat betul seseorang memiliki stamina dan kesanggupan yang berbeda satu sama lain untuk menempuh satu area ke area berikutmya.
      Kebetulan saya termasuk yang memilih beristirahat sebentar 😊..
      Terimakasih untuk apresiasi anda tentang foto-foto disini, Yessy.
      Saya mengirimkan sebuah pelukan persahabatan juga untukmu.

      Delete
  40. candi ini indah 😍
    Saya berhasil menyadari bahwa Anda suka memotret ☺
    Salam pembuka

    ReplyDelete
    Replies
    1. 😄 akhirnya anda mengetahui jika semua foto saya di artikel adalah hasil karya sendiri di lokasi.
      Jadi tugas saya rangkap, mencari informasi dan sibuk memotret 😊.
      Terimakasih apresiasi besar dari anda, Lili 🙏.
      Salam hormat.

      Delete
  41. Mi amigo, que belleza, por ahí todo
    es hermoso, que divino debe de
    ser estar ahí presente, me encanto.

    Besitos dulces
    Siby

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hola también mi querida amiga, Siby. Gracias por gustarte la ubicación y las fotos de este templo milenario. Te mando besos de amistad.

      Delete
  42. yeay, tahun 2018 pernah ke candi ijo ini Mas Him.. udaranya sejuk banget ya, sayangnya waktu itu ramai pengunjung. tos dong kalau aku juga suka memotret obyek yang nggak ramai orang-orang alias 'bocor', hihi

    ReplyDelete
    Replies
    1. Toos kita samaan kurang suka memotret obyek yang lagi crowded, kak 🙌. Terkecuali memotret alun2 atau jalanan gpp 😊

      Delete
  43. Tahun kemaren aku juga kesini mas, kebetulan sepi, puas banget foto2 gitu pikirku, setelah sampe penginapan ealah, fotonya blurr semua, payah banget pak suami, satu2nya foto yg bagus cuma di lereng ijo, di pojokan parkiran motor itu kan, karna aku fotonya pake hp, jadi ga mungkin ngeblur hahaha. Gagal deh nulis tentang candi ijo ini karna ga ada foto yang mendukung

    ReplyDelete
    Replies
    1. Waduh, kok bisa gitu!.
      Kebayang gimana kecewanya lihat foto hasilnya jadi blur, padahal buat ngulang ke lokasi jauh jaraknya ya kak ..
      Ntar pan kapan diulang lagi saja nunggu si bayiknya kak Ursula udah gede dulu 😊

      Delete
  44. wah masih pandemi
    pasti berkurang pengunjung candi ijo ini

    ReplyDelete
    Replies
    1. Bisa jadi begitu, mas.
      Ngga kayak dulu sebelum adanya kororo, *eh korona maksudku

      Delete
  45. mujur tak ramai pelawat..dapat tangkap gambar yang bersih gitu

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya, kak.
      Itulah yang bikin saya jadi loncat salto hepi, hahaha

      Delete
  46. Gracias Himawan por tu visita a mi blog de sonetos.Tu país es una maravilla,no hay más que ver tus fotos para comprobarlo.Lástima no entender tu idioma para leer lo que escribes.

    Saludos cordiales desde España.

    ReplyDelete
    Replies
    1. De nada, Joaquin.
      Me alegra que esté encantado de volver a visitar mi blog. Gracias por tu apreciación. Por favor, perdone, los traductores de idiomas a veces son ineficaces. Saludos de amistad para ti en la hermosa España.

      Delete
  47. I Love these pictures! Have A great day!😊

    ReplyDelete
  48. Çok eski bir tapınağa benziyor ama biraz bakımsız gibi ama güzel bir eser tanıtım için teşekkürler.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Bu tapınak binlerce yıl önceyse fikriniz doğrudur. Sevgileriniz ve ziyaretleriniz için de teşekkür ederim arkadaşlar. Saygılarımızla

      Delete
  49. semoga bisa ngunjungi seluruh candi yang ada di indo mas hehe

    ReplyDelete
    Replies
    1. Amin dapat terkabulkan, mas.
      Kalau memang belum ada waktu dan dana ya ngga usah dipaksakan pakai ilmu kudu bisa datang ke semua candi di Indo demi ... konten artikel, hahhaa...

      Delete
  50. My friend! I love the mighty fortresses and the sky looks so beautiful with the deep shades of greys and blues!

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hello myfriend Stevenson. Right, the gradation of gray and sky blue looks beautiful and dramatic.

      Delete
  51. Bardzo ciekawe budowle, piękne miejsce, jestem pewna, ze warto je zwiedzić ;)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Zapewniam, że warto odwiedzić tę lokalizację, Martyna ;)

      Delete
  52. The Craftsmanship Is Impeccable - Love That Last Shot - Travel On

    Cheers

    ReplyDelete
    Replies
    1. Thank you for liking the last photo, Padre. Hopefully the tour will continue.
      Cheers.

      Delete
  53. saya juga sebel kalau pas main ke tempat wisata ramai banget. mau ambil foto banyak bocornya. hihi... makasih referensinya mas, belum pernah main ke Candi Ijo nih.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hahaha, tos kita samaan kaakk 😆.
      Sama2 ngga sreg lihat hasil foto 'bocor'.
      Sami-sami, aku juga terimakasih kak Rie udah mampir kesini.

      Delete
  54. Fotonya top markotop mas Hima.. hahah

    Tak sangka masnya bakal foto bareng sma 2 remaja itu.. ekekkeke
    Bagus emnk candi Ijo ini. Dlu soalnya pernah . Cuma rame bangett.. rusuh ngeliatnya.. hahha

    Ngebayangin candi borobudur sepi juga. Asik kali yahh .....

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hahaha ceriyuzan 😆?.
      Wadaww ge-erlah saiaaa jadinya 🤭.
      Tuh kan mas Bayu juga ngrasain gimana ramenya pengunjung di candi Ijo wwkk .., buat bikin foto 'bersih' perlu suabaar nunggu waktu luama 😂

      Delete
  55. Amén, algún día se hará, amigo mío. Saludos de amistad.

    ReplyDelete
  56. foto hasil bidikanya oke mas him, memang cocok jadi photografer hehehe :D, foto ke dua dari bawah oke banget mas view nya..

    memang surganya candi ya mas him, selain candi ijo sepertinya masih banyak yang belum di share :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. Wadidaaw kegeeran sayaaa jadinya, mas Khanif hahaa 😅🤭.
      Masih banyak candi lain yang belum kudatangi ulang buat di share disini, mas 😊

      Delete
  57. Dari destinasi hanyalah ke Jogja, tapi belum kesampean, soalnya belum ada waktu, dan tiap harinya hanya kerja, kadang iri lihat orang-orang yang berpose dengan background candi yang keren itu. Dan sekarang hanya bisa menikmati lewat virtual tour.
    Oh iya itu angle kamera dapat bangat mas. Keren.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Semangat, mas Andy. Lainkali pasti punya waktu luang buat lihat & fefotoan di candi.
      Terimakasih ya apresiasimu, mas.

      Delete
  58. Che posti favolosi!!! Voglio tornare in Indonesia io!

    ReplyDelete
    Replies
    1. Wow, sono sorpreso di sapere che vuoi visitare di nuovo l'Indonesia. Spero che questo accada, prego per te.

      Delete
  59. Himawan resimler harikamış,yazılar da öyle..Emeğinize sağlık..😊

    ReplyDelete
    Replies
    1. Fikrini okuduğuma gerçekten çok şaşırdım, Türkiye'deki arkadaşım. Bunun için çok teşekkür ederim. Bir gün Endonezya mutfağını tanıtacağım. Dostluktan selamlar.

      Delete
  60. Mas Him, engel 2 fotonya dapet bangetttt... fotonya jelas, bersih...
    Indah sekali.

    Aku perhatiin fotonya tentang pintu masuk candi utama yang ada pahatan relief kepala Kalamakara , makhluk raksasa penolak unsur keburukan dan kejahatan yang luarbiasa seninya. Itu pasti dikerjakan dengan tangan. Betapa terampilnya mereka yang mengerjakannya.

    Lihat aja susunan2 batu yang membentuk candi... so amazing...

    "Penamaan candi purbakala yang berada di ketinggian lereng gunung padas 375 dpl ini didasarkan dari catatan di dalam Prasasti Poh tahun 906 M yang menyatakan letak keberadaan lokasi candi Ijo berada di Gunung Ijo yang diperkirakan memiliki ketinggian 427 dpl."
    Mas Him, sulit gak si utk menuju tempat wisata [candi ini?] . Mengingat letaknya....

    Sapa tau suatu saat aku bisa berkunjung ke sana :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. Wah, terimakasih banyak jika dilihatnya demikian foto2 ku, kak 😊🙏.
      Rute jalan ke dan dari lokasi candi ini udah bagus jalannya, di hot-mix gitu, kak.
      Cuman nanjak banget jalannya. Turun pas pulang rem kendaraan juga kudu pakem.
      Kalau ngga, bisa bikin rem blong. Cukup tajam turunan jalannya kak.

      Delete
  61. Bagus bagus fotonya mas himawan. Rupanya ada triknya ya agar foto foto candi terlihat penuh , tidak uwel uwelan seperti cendol dawet :)
    Jadi pengen ke candi ijo

    ReplyDelete
    Replies
    1. Wwkk, aku kok malah jadi ngekek sendiri bisa2nya aku ngistilahin rame orang dengan istilah cendol dawet 😆.
      Yuk, kapan2 ada waktu cobalah melipir ke candi Ijo kak.

      Delete
  62. some more beautiful pictures of a beautiful place, Himawan. um abraço daqui do Brasil.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Muito obrigado por sua apreciação por esta foto, Ulisses.
      Envio de volta minhas saudações de amizade na Indonésia para vocês no Brasil.

      Delete
  63. The temples have withstood, although centuries have passed over them ...

    ReplyDelete
    Replies
    1. Your opinion is correct. Intensive care is carried out, such as cleaning the temple stone from moss. Regards

      Delete
  64. Tidak boleh masuk ke salam rupanya.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Sementara masa pandemi tidak boleh, kak. Cukup melihat ruang bilik candi dari batas anak tangga.

      Delete
  65. Stunning location! So much to see and explore.

    ReplyDelete
  66. lokasinya bener bener terliat tuingggiii ya, apalagi kalo diambil dari puncak atasnya itu, keliatan semua area di sekelilingnya
    kalau aku mungkin bakalan lupa kalau seandainya udah pernah dijelasin soal history nya sama guide nya.
    ada guide nya ga ya di candi ini?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Dari pengalamanku beberapakali kesana, ngga ada jasa guide, kak.
      Mau tidak mau sebelum datang mengenal lebih dulu bentuk dan nama2 arca dari buku pelajaran sejarah sekolah.

      Delete
  67. ya ampun lama aku nggak main ke sini. Apakabarnya mas him?

    foto-fotonya keceee kok. cuma kok agak blur ya kalo di laptopku, apa laptopku yang kotor ini yaaa? hihi

    Kok tulisannya lagi bahas candi Ijo nih, jangan-jangan mas him ini orang jogja asli yaa? aku stay di jogja juga nih, tapi belum berani buat jalan-jalan ke tempat wisata nih, ngeri. Kemarin aja mendadak jalan lewatin malioboro gara2 ambil paketan yang nyasar. ya ampun ruameeee banget itu yang namanya malioboro. ngeri euy

    ReplyDelete
    Replies
    1. Halo, kak Ghina. Ketemu lagi disini.
      Kabarku baik, semoga kabar kak Ghina juga.
      Rada blur dilihat dari lepi, *eh leptop itu pasti karena pikselnya turun akibat ukuran file aslinya kukompres buat artikel, hahaha 😀.

      Ow, kak Ghina domisilinya di Jogja tow .., aku di Magelang, kak.
      Aku pas ke Jogja kemarin juga sengaja ngga jalan2 di Malioboro karena khawatir, cuma ngliatin dari dalam kendaraan.

      Delete
  68. Pantesan keliatan panas banget. Ternyata kawasan Candi Ijo memang dikenal gersang dan jauh dari sumber air.

    Semasa pandemi gini, obyek wisata banyak yang sepi ternyata. Kemarin baca tulisan tentang curug yang njenengan datengin itu, juga cuma Mas Himawan tok yang ke sana. Eee, ini di Candi Ijo, juga cuma ada 3 orang. Ya bagus sih, orang-orang banyak yang karantina mandiri si rumah. Aku pengen dolan-dolan juga, tapi belum jadi. Hahaha.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Ayo dijadiin rencana, *eh kepengin jalan2nya, maas ..
      Ngga apa2 kok, asalkan di lokasi jangan nyentuh benda apapun dan juga ketat diri laksanain patuhi protokol kesehatan.

      Delete
  69. Niesamowite są takie budowle. Ma się ochotę pojechać i zobaczyć na żywo!

    ReplyDelete
    Replies
    1. Tak, starożytne budynki tysiące lat temu sprawiały, że chciałem je często odwiedzać, ponieważ byłem zdumiony, jak zostały wykonane.

      Delete
  70. What a great place !
    Have a nice weekend,
    Sylvia

    ReplyDelete
  71. spotnya keren-keren
    Pengambilan photonya mantap jiwa juga
    Pakai kamera apa nih ya
    Harga tiketnya sangat terjangkau

    ReplyDelete
    Replies
    1. Terimakasih pendapatnya, mas DB.
      Pakai kamera lama tapi masih bagus juga 😊

      Delete
  72. Wow, you always show us so many beautiful and interesting places to visit (guess for western people these place are even at least double fashinating since the cultures are very different)!
    And your posts are always so informative: really I hope that I can visit them too one day!
    Plus you photos are really amazing, you're becoming more and more skillfull on it!
    XO
    S
    https://s-fashion-avenue.blogspot.com

    ReplyDelete
    Replies
    1. Silvia, thank you very much for your great appreciation. I am happy that this review can add insight & cultural knowledge that exists in my country. I pray for you that your wish to visit Indonesia will come true. Greetings.

      Delete
  73. Interesante arquitectura. . La 2 y la 8 Me encantan. Buen reportaje. No usáis mascarilla ? . En España si es obligatioria. El traductor no traduce amigo.
    Te deseo un buen fin de semana. Cuídate.
    Un abrazo.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Oh, gracias por gustarme las fotos número 2 y 8. No tengo una máscara solo para tomar fotos, porque se ve feo ja ja ja .. Que tengas un buen fin de semana. Saludos de amistad.

      Delete
  74. Beautiful architecture, the buildings were built to last. Awesome sky views in your photos. Thanks for t he tour, have a great weekend!

    ReplyDelete
    Replies
    1. Have a great weekend also, Bill.
      Thank you very much for your impressive comments.

      Delete
  75. una interesante construcción...buen reportaje.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Gracias por tu agradecimiento, Meulen. Feliz fin de semana.

      Delete
  76. No he podido traducir el texto pero las fotos son preciosas, me encantaría conocer un lugar así tan diferente a donde vivo. Saludos :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Por favor, comprenda que a veces los traductores de idiomas son inestables, Kat. Oro para que vengas a Indonesia en el futuro. Envío saludos de amistad.

      Delete
  77. Wowww what a comments...thanks for your nice words...en in het Nederlands !....fijn weekend 🍀

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hallo, mijn vriend in Nederland. Hartelijk dank voor uw bereidheid om hier te bezoeken. Moge uw dag altijd vol vreugde zijn.

      Delete
  78. Muy buena la entrada, con preciosas fotos. Un saludo

    ReplyDelete
  79. What an incredible temple. You have taken great photos. I'd love to visit this place.

    ReplyDelete
  80. He estado paseando un poco por tu blog y me he quedado encantada con tus fotos, muestras unos lugares mágicos... los templos de esta entrada en particular, enmarcados en esos cielos, parecen pinturas. Te felicito por poder plasmar tanta belleza.

    Un beso.

    ReplyDelete
  81. master banget foto fotonya semoga suatu hari bisa travelling lagi mas hiwawant

    ReplyDelete
  82. Another wonderful place full of history!
    Beautiful photos!
    Have a nice day! :)

    ReplyDelete
  83. Mantap betul ( mantul ) jepretan l,uarbiasahhhh

    ReplyDelete
  84. Que templos y que fotografias mas maravillosas . Eres muy afortunado en tus visitas con esos cielos maravillosos. Saludos Himawan Sant.

    ReplyDelete
  85. Tus fotografías son muy buenas muestran la arquitectura y lo bonito de esos lugares, y tu reseña nos hace pasear por ellos. Besos

    ReplyDelete
  86. Cikbunga suka baca ni... Tak dapat pergi... Baca pon jadi ler🌹🌹

    ReplyDelete
    Replies
    1. kan cik tim... kite tengok gambar je laa😊😊

      Delete
  87. binaannya masih cantik dan terpelihara. lokasinya pun memang menggamit 'kaki-kaki' Instagram...

    ReplyDelete
  88. Paling nikmat melawat kawasan candi ni bila tiada ramai pelancong nya kan. Tenang gitu. Pasti shutter pun tidak henti-henti abadi kan dalam photo.

    ReplyDelete
  89. Wonderful place and nice pictures it's complicated taking photos without people.

    Congratulations, Himawan Sant.

    ReplyDelete
  90. h2c...ternyata harapan jd realiti...wahh..sudah 4 kali ya ke sini..

    menarik sekali photonya tanpa ada pengunjung lain..

    ReplyDelete
  91. Aku tuh slalu penasaran cara merekonstruksi candi yg sudah banyak hancur ini gimana yaaa, pengen deh bisa liat lgs yg begitu2 mas :).

    Aku agak susah ngebedain candi Hindu Ama candi Budha sbnrnya. Kdg hrs cari tau dulu tempat ini merupakan candi Hindu ato Budha. Mungkin yg suka wisata candi udh lgs ngeh ya tiap kali melihat candi :D

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Intip Begini Instagenicnya Warung Layar Sentuh 2.0 Magelang

Ketika awal pertamakali dibuka pada 31 Desember 2020 silam, nama Warung Layar Sentuh 2.0 saat itu mendadak hits ramai dibicarakan oleh banyak kalangan dan para milenials kawula muda sebagai pilihan baru lokasi nongki  [nongkrong kekinian] yang ada di Magelang. Bukan saja karena namanya terkesan unik, layar sentuh dan namanya terkesan sedikit berbeda dengan nama-nama kafe lain pada umumnya karena adanya penambahan bilangan angka 2.0 dibelakangnya, tetapi kafe, tepatnya Warung Layar Sentuh ini berkonsep bersantap hidangan berada di tengah hamparan perkebunan ladang tebu dan persawahan bernuansa alam pedesaan dikitari oleh indahnya pemandangan gunung yang mengelilinginya.  Area luasnya terbagi dua pilihan  indoor  dan  outdoor  berdinding kaca tempat makan Warung Layar Sentuh 2.0 yang buka setiap harinya mulai dari jam 07. 00 pagi hingga mendekati tengah malam jam 23. 00 tersebut dilengkapi dengan dekorasi cantik dan penataan ruang bergaya vintage  dan b...

Perkenalanku

Halo. Teman dan para pembaca semua, apa kabar ?. Perkenalkan kembali, namaku Himawan Sant. Perkenalkan kembali ?. Loh, kok ..., hmm ..., memang sebelumnya pernah aktif jadi seorang penulis blog atau blogger ?. Yups, benar. Mungkin diantara kalian pembaca masih teringat namaku dan nama blog lamaku tema travelling yang sekarang keberadaanya sudah tak lagi aktif. Sekarang aku aktif ngeblog lagi, dengan niche berbeda dari blog sebelumnya. Lebih variatif kontennya, tak hanya satu niche. Dan punya blog niche variatif yang kata orang disebutnya 'blog gado - gado', sekaligus juga kujadikan sebagai wadah penyaluran kreativitasku dalam hal tulis menulis. Masih tetap dengan gaya kepenulisanku, ringan dan mudah dibaca, aku berharap artikel - artikel yang berada di dalam blog ini punya banyak manfaat baik dan dapat menginspirasi para pembaca semuanya. Salam, Himawan Sant

Pengalaman Mistis di Mata Air Tuk Umbul Windusari

Boleh percaya atau tidak, ada pengalaman mistis aku temui saat berada di lokasi mata air Tuk Umbul Windusari, tapi ini aku kembalikan ke pembaca untuk mempercayainya atau tidak ceritaku.  Dan yang pasti tujuanku menceritakan pengalaman gaib yang kutemui di Tuk Umbul Windusari bukan bertujuan untuk mencari sensasi, sama sekali tidak ada maksud dan tujuan demikian.  Tujuanku untuk sekedar mengingatkan ke pembaca, dimanapun lokasi yang kita kunjungi sewajibnya memberikan salam dan permisi terlebih dahulu kepada penghuni dari dimensi lain sebelum memasuki lokasi. Demikian juga seperti yang telah kulakukan saat aku tiba di Tuk Umbul. Kata salam dan permisi cukup kuucapkan di dalam hati.  Nama Tuk Umbul dari bahasa Jawa, Tuk : mata air  dan Umbul  : dari kata mumbul, menyembul atau memancar keluar. Cerita bermula saat aku  melangkah mendekat ke letak mata air Tuk Umbul  tiba-tiba kepekaan bawaan indra keenamku memberikan signal  jika lokasi ini ada 'pe...