Dikitari oleh pemandangan persawahan yang menghijau dan tampak beberapa lelaki petani beraktivitas di salah satu lahan sawah di suatu pagi hari itu aku tiba berada di candi Ngawen peninggalan kerajaan Mataram Kuno dari Wangsa Syailendra yang terletak berada di desa Ngawen, kecamatan Muntilan.
Dari tepi jalan kecil pedesaan dimana candi Ngawen berasal dari kerajaan Mataram Kuno pada abad ke 8 ini menghadap ke sebelah timur, kulihat dari celah lebar pagar besi yang mengelilinginya di dalam area kompleks percandian Buddha ini terlihat sepi, tak ada wisatawan tampak berada disana.
Lokasi dan nama candi Ngawen Muntilan memang belum sepopuler nama candi - candi lain yang berada di kota tetangganya, Magelang.
Tak ada sarana transportasi umum yang dapat dipergunakan wisatawan untuk datang di lokasi candi dan sepulang dari candi Ngawen yang diperkirakan dibangun pada abad ke 8 ini ..., mungkin itu salah satu penyebabnya.
Pun letak lokasinya terpencil, berada di pelosok pedesaan yang cukup jauh ditempuh dari jalan raya lintas utama kota Magelang - kota Yogyakarta.
Tak lama kemudian setelah aku berpuas diri berdiri mengamati area candi Ngawen dari kejauhan di tepi jalan di sebelah timur, memanjakan mata sekejap di kesegaran pemandangan hijaunya persawahan dan juga beberapakali mengamati sekelompok burung kecil tampak terbang keluar dari balik tanaman padi ..., aku melajukan kembali kendaraanku ke arah utara candi dan memarkirkan kendaraan di depan halaman sekolah taman kanak - kanak, selanjutnya memasuki satu - satunya akses pintu masuk ke dalam area candi Ngawen.
Seorang lelaki petugas pengelola candi yang saat itu tampak menyapu halaman tergopoh - gopoh berlarian kecil menyambutku dan menanyakan dengan ramah namaku dan apa tujuanku datang ke candi Ngawen.
Kemudian masih dengan senyum ramah tergambar di wajahnya yang khas berwajah wong Jowo ia menyodorkan buku berukuran besar dan tebal memintaku untuk menuliskan keterangan data.
Lengkap dengan mengisi kolom tanggal, nama, alamat, kepentingan kunjungan dan menyertakan tanda - tangan.
Dan tak ketinggalan pula untuk menyertakan dana sukarela yang bertujuan untuk berperan serta ikut mengelola kebersihan lingkungan keberadaan situs cagar budaya peninggalan bersejarah yang masuk di dalam BPCB Jateng atau Balai Pelestarian Cagar Budaya Jawa Tengah ini.
Setelah itu aku bebas melenggang melanjutkan memasuki area candi Ngawen melalui jalan setapak taman.
Melewati reruntuhan puing - puing candi Ngawen di sisi jalan setapak taman adalah pemandangan pertama yang kuamati dan juga kusentuh pahatan relief dan potongan bagian - bagian candi yang diketemukan kembali setelah mengalami kerusakan parah akibat terjadinya erupsi dahsyat gunung Merapi ribuan tahun silam.
Sambil berdiri tertegun kubayangkan betapa dahsyatnya letusan erupsi gunung Merapi kala itu sampai meluluhlantakkan kesemua kompleks candi Ngawen yang terdiri dari 5 bangunan candi peninggalan dinasti atau wangsa Syailendra ini hingga rata tertutup timbunan tanah selama ratusan tahun ... .
Candi Ngawen diketemukan kembali pada tahun 1911 oleh pemerintahan kolonial Belanda.
Kemudian oleh seorang peneliti arkeologi berkewarganegaraan Belanda yang lahir di Ambon bernama Dr. Theodoor Van Erp pada tahun 1920 penemuan candi diteliti dan dieksvakuasi dengan cara mengeringkan lahan persawahan disekitarnya.
Menempati lokasi yang sama dengan lokasi terdahulu saat dibangun kelima candi yang berderet sejajar dari arah utara ke selatan dan menghadap ke arah timur ini, sampai saat ini hanya ada satu bangunan candi yang berhasil direkonstruksi ulang.
Bangunan candi kedua dari arah utara inilah yang berhasil direkonstruksi pada tahun 1927.
Keempat candi lainnya hanya menyisakan bagian kaki candi.
Ruang dalam bangunan candi ke II yang saat ini diberi tambahan pintu besi bercelah dan selalu dalam keadaan digembok itu terdapat sebuah patung Buddha dengan posisi duduk Ratnasambhawa yang sayangnya sudah tak utuh lagi sosoknya, bagian kepala sudah hilang tak diketemukan kembali.
Yang tak kalah menarik untuk diamati dari candi ke II ini adalah adanya relief Kalamakara di atas pintu candi yang jika dilihat dari kejauhan seperti tampak tersusun menempel dobel atau ganda.
Padahal tidaklah demikian.
Satu relief Kalamakara berada di atas pintu semacam gapura yang letaknya dibangun tepat di depan bangunan candi utama, kemudian satu relief Kalamakara menempel di atas pintu candi utama.
Jarak keduanya antara bangunan gapura dan bangunan candi terpisahkan jarak beberapa meter, sama - sama didirikan di atas satu batur candi.
Di badan candi terdapat ukiran makhluk penjaga kahyangan berbadan burung dan berkepala manusia, Kinara Kinari.
Keunikan lain dan menjadi ciri khas pembeda candi Ngawen dengan candi - candi lain, adanya Jaladwara atau saluran air berbentuk arca singa jantan.
Keempat arca singa yang menopang sisi bangunan candi yang terdapat di candi ke II dan candi ke IV berfungsi mengalirkan air hujan yang dikeluarkan melalui mulut arca singa.
Adanya ornamen arca singa sebagai Jaladwara sampai kini masih misterius dan juga sekaligus unik karena membuatnya jadi berbeda tampilan dengan candi - candi lainnya.
Candi Ngawen adalah kompleks bangunan suci.
Nama Candi Ngawen tercantum dalam prasasti Karang Tengah tahun 824 dan berdasarkan tahun pembangunannya candi Ngawen disebut dengan candi masa peralihan karena dibangun pada masa kepemimpinan dua dinasti yang berbeda, wangsa Syailendra beragama Buddha dan Rakai Pikatan yang beragama Hindu.
Wangsa Syailendra memimpin Mataram Kuno tahun 752 dan Rakai Pikatan memimpin tahun 840 - 856.
Meskipun dibangun pada kepemimpinan dinasti yang berbeda, candi Ngawen merupakan candi bercorak Buddha.
Ciri mudah untuk mengenalinya terdapat stupa berbentuk genta yang menghiasinya dan dilengkapi dengan teras berundak yang menjadi simbol dalam candi - candi Buddha.
Melewati jalur jalan pedesaan yang berbeda dengan jalur arah kedatangan dari arah desa Gunung Pring, plesiran seorang diri saat itu selanjutnya kulanjutkan mengeksplore candi lain yang berjarak tempuh sekitar lima kilometer jauhnya dari lokasi candi Ngawen.
Candi manakah selain Candi Ngawen yang kumaksudkan ..., tunggu di post selanjutnya ya, guys 😉.
Lokasi:
Candi Ngawen
Desa Ngawen, Kecamatan Muntilan, Kabupaten Magelang
Jawa - Tengah
Dari tepi jalan kecil pedesaan dimana candi Ngawen berasal dari kerajaan Mataram Kuno pada abad ke 8 ini menghadap ke sebelah timur, kulihat dari celah lebar pagar besi yang mengelilinginya di dalam area kompleks percandian Buddha ini terlihat sepi, tak ada wisatawan tampak berada disana.
Lokasi dan nama candi Ngawen Muntilan memang belum sepopuler nama candi - candi lain yang berada di kota tetangganya, Magelang.
Tak ada sarana transportasi umum yang dapat dipergunakan wisatawan untuk datang di lokasi candi dan sepulang dari candi Ngawen yang diperkirakan dibangun pada abad ke 8 ini ..., mungkin itu salah satu penyebabnya.
Pun letak lokasinya terpencil, berada di pelosok pedesaan yang cukup jauh ditempuh dari jalan raya lintas utama kota Magelang - kota Yogyakarta.
Tak lama kemudian setelah aku berpuas diri berdiri mengamati area candi Ngawen dari kejauhan di tepi jalan di sebelah timur, memanjakan mata sekejap di kesegaran pemandangan hijaunya persawahan dan juga beberapakali mengamati sekelompok burung kecil tampak terbang keluar dari balik tanaman padi ..., aku melajukan kembali kendaraanku ke arah utara candi dan memarkirkan kendaraan di depan halaman sekolah taman kanak - kanak, selanjutnya memasuki satu - satunya akses pintu masuk ke dalam area candi Ngawen.
Seorang lelaki petugas pengelola candi yang saat itu tampak menyapu halaman tergopoh - gopoh berlarian kecil menyambutku dan menanyakan dengan ramah namaku dan apa tujuanku datang ke candi Ngawen.
Kemudian masih dengan senyum ramah tergambar di wajahnya yang khas berwajah wong Jowo ia menyodorkan buku berukuran besar dan tebal memintaku untuk menuliskan keterangan data.
Lengkap dengan mengisi kolom tanggal, nama, alamat, kepentingan kunjungan dan menyertakan tanda - tangan.
Dan tak ketinggalan pula untuk menyertakan dana sukarela yang bertujuan untuk berperan serta ikut mengelola kebersihan lingkungan keberadaan situs cagar budaya peninggalan bersejarah yang masuk di dalam BPCB Jateng atau Balai Pelestarian Cagar Budaya Jawa Tengah ini.
Setelah itu aku bebas melenggang melanjutkan memasuki area candi Ngawen melalui jalan setapak taman.
Melewati reruntuhan puing - puing candi Ngawen di sisi jalan setapak taman adalah pemandangan pertama yang kuamati dan juga kusentuh pahatan relief dan potongan bagian - bagian candi yang diketemukan kembali setelah mengalami kerusakan parah akibat terjadinya erupsi dahsyat gunung Merapi ribuan tahun silam.
Sambil berdiri tertegun kubayangkan betapa dahsyatnya letusan erupsi gunung Merapi kala itu sampai meluluhlantakkan kesemua kompleks candi Ngawen yang terdiri dari 5 bangunan candi peninggalan dinasti atau wangsa Syailendra ini hingga rata tertutup timbunan tanah selama ratusan tahun ... .
Candi Ngawen diketemukan kembali pada tahun 1911 oleh pemerintahan kolonial Belanda.
Kemudian oleh seorang peneliti arkeologi berkewarganegaraan Belanda yang lahir di Ambon bernama Dr. Theodoor Van Erp pada tahun 1920 penemuan candi diteliti dan dieksvakuasi dengan cara mengeringkan lahan persawahan disekitarnya.
Menempati lokasi yang sama dengan lokasi terdahulu saat dibangun kelima candi yang berderet sejajar dari arah utara ke selatan dan menghadap ke arah timur ini, sampai saat ini hanya ada satu bangunan candi yang berhasil direkonstruksi ulang.
Bangunan candi kedua dari arah utara inilah yang berhasil direkonstruksi pada tahun 1927.
Dari kelima candi, hanya candi kedua inilah yang berhasil direkonstruksi ulang. |
Keempat candi lainnya hanya menyisakan bagian kaki candi.
Ruang dalam bangunan candi ke II yang saat ini diberi tambahan pintu besi bercelah dan selalu dalam keadaan digembok itu terdapat sebuah patung Buddha dengan posisi duduk Ratnasambhawa yang sayangnya sudah tak utuh lagi sosoknya, bagian kepala sudah hilang tak diketemukan kembali.
Yang tak kalah menarik untuk diamati dari candi ke II ini adalah adanya relief Kalamakara di atas pintu candi yang jika dilihat dari kejauhan seperti tampak tersusun menempel dobel atau ganda.
Padahal tidaklah demikian.
Satu relief Kalamakara berada di atas pintu semacam gapura yang letaknya dibangun tepat di depan bangunan candi utama, kemudian satu relief Kalamakara menempel di atas pintu candi utama.
Jarak keduanya antara bangunan gapura dan bangunan candi terpisahkan jarak beberapa meter, sama - sama didirikan di atas satu batur candi.
Di badan candi terdapat ukiran makhluk penjaga kahyangan berbadan burung dan berkepala manusia, Kinara Kinari.
Keunikan lain dan menjadi ciri khas pembeda candi Ngawen dengan candi - candi lain, adanya Jaladwara atau saluran air berbentuk arca singa jantan.
Keempat arca singa yang menopang sisi bangunan candi yang terdapat di candi ke II dan candi ke IV berfungsi mengalirkan air hujan yang dikeluarkan melalui mulut arca singa.
Adanya ornamen arca singa sebagai Jaladwara sampai kini masih misterius dan juga sekaligus unik karena membuatnya jadi berbeda tampilan dengan candi - candi lainnya.
Candi Ngawen adalah kompleks bangunan suci.
Nama Candi Ngawen tercantum dalam prasasti Karang Tengah tahun 824 dan berdasarkan tahun pembangunannya candi Ngawen disebut dengan candi masa peralihan karena dibangun pada masa kepemimpinan dua dinasti yang berbeda, wangsa Syailendra beragama Buddha dan Rakai Pikatan yang beragama Hindu.
Wangsa Syailendra memimpin Mataram Kuno tahun 752 dan Rakai Pikatan memimpin tahun 840 - 856.
Meskipun dibangun pada kepemimpinan dinasti yang berbeda, candi Ngawen merupakan candi bercorak Buddha.
Ciri mudah untuk mengenalinya terdapat stupa berbentuk genta yang menghiasinya dan dilengkapi dengan teras berundak yang menjadi simbol dalam candi - candi Buddha.
Melewati jalur jalan pedesaan yang berbeda dengan jalur arah kedatangan dari arah desa Gunung Pring, plesiran seorang diri saat itu selanjutnya kulanjutkan mengeksplore candi lain yang berjarak tempuh sekitar lima kilometer jauhnya dari lokasi candi Ngawen.
Candi manakah selain Candi Ngawen yang kumaksudkan ..., tunggu di post selanjutnya ya, guys 😉.
Lokasi:
Candi Ngawen
Desa Ngawen, Kecamatan Muntilan, Kabupaten Magelang
Jawa - Tengah
So interesting all the history of this amazing place.
ReplyDeleteThat's right, Saruski. This location is still beautiful surrounded by rice fields.
DeleteLumayan bagus sebagai objek wisata.....kelihatan bersih......
ReplyDeleteperlu rekonstruksi candinya, agar lebih baik
Sayangnya komponen batu asli keempat candi lainnya telah rusak parah & hilang. Semisalpun direkonstruksi nantinya menggunakan material batu baru.
DeleteLooks like a nice place and I like how you always wear clothes that fit your body well, you know how to pick your size well.
ReplyDeleteOh, I'm really surprised my style of dress is your concern, Dezmon. My clothes just simple. By the way, thank you very much for your appreciation.
DeleteBuenos días, un templo muy bonito..
ReplyDeleteAmigo te diré que cuando cambio el traductor a la entrada se me vuelve a cambiar de idioma .
Me gustaría saber más de este templo pero solo me dio lugar a leer que tiene una estatua de león..
Un abrazo y muy feliz sábado.
Buenos dias. Gracias por comentar ,Campirela.
DeleteRealmente estoy confundido sobre cómo superar el traductor de idiomas de Google en este blog que no es efectivo. Por favor, perdona estas molestias.
Ha sido un placer la visita me encantan estos templos.
ReplyDeleteSaluditos.
Hola, Conchi.
DeleteMuchas gracias y me alegro de que también te hayan gustado las vacaciones en el templo.
sayang bgt ya cuma 1 aja yg bisa direkonstruksi..
ReplyDeleteyang ku heran, kenapa di bangunan-bangunan candi di Indonesia banyak ditemukan arca atau ukiran singa ya? padahal singa gak pernah ada di Indonesia.. apa zaman dulu singa dikenalkan oleh orang-orang India dan dibawa ke Indonesia? karena agama Hindu atau Budha sendiri asalnya dari India..
-traveler paruh waktu
Ya, mas. Keempat candi lainnya komponen batu aslinya telah banyak yang rusak parah & hilang.
DeleteMungkin, dugaan mas Bara ada benarnya jika singa ikut dibawa saat penduduk India menyebarkan agama Hindu & Buddha di nusantara.
Atau juga singa hanya sebatas simbolisasi.
wajar sih ya, karena pernah kena bencana..
Deletebisa juga begitu.. kalau harimau baru ada di pulau jawa, dulu..
kalau menurut saya, itu karena kepercayaan dari agama Buddha dan Hindu. Singa juga dijadikan simbol oleh The Great Ashoka yang beragama Buddha, mungkin candi yang bercorak Buddha di Indonesia juga meniru budaya dari India tersebut. Kalau candi corak Hindu ada arca singanya, kemungkinan pemuja Wisnu, karena ada awatara Wisnu yang berwujud manusia kepala Singa (NARASIMHA). ini just opini lho...hehehehehe
DeleteHello,
ReplyDeleteThat's a nice place. Very impressive to see this historical place.
Greetings, Marco
Hello also, Marco from Netherland.
DeleteThanks a lot.
Ik hoop dat je op een dag een vakantie naar Magelang kunt nemen. In deze stad staan veel historische tempels. Een van hen is de Borobudur-tempel.
Nice Post, You have a Safe and Good Day. . . :)
ReplyDeleteHi, Manav. Thanks a lot. Have a nice weekend for you :)
DeleteLovely photos as always!
ReplyDeleteOh, thank you so much, Bijoux. Your comments are encouraging for me to make interesting photos in the next article.
Deletebeautiful places !
ReplyDeleteThank you for your comment, Madziakowo.
Deletecandi ngawen sebenernya udah gak asing di telinga gw, cuman ya memang belom pernah kesana, maklum jarang piknik :D, tempatnya lumyan oke ya mas, hijau dan sejuk nuansa pedesaanya terasa banget.. mantab dah memang :D
ReplyDeleteIkut seneng kalo nama candi Ngawen sudah pernah didengar mas Khanif. Ntar kapan semoga kesampaian ke candi ini, mas.
Deletedi aminin aja mas, siapa tau bisa beneran kesana, ya kaan :D,
DeleteAmin terlaksana :)
Deletetapi pertama aku pengen ke candi borobudur dulu mas, kemudian candi 1000, baru ke tempat yang lain-lain hehehe.. karna itu salah satu tempat yang pengen banget aku kunjungi di jogja :D
Deletesama satu lagi malioboro, dulu pernah kesana sekali dan pengen lagi kesana :D
DeleteHello, it is an interesting historical place, great tour and photos. Have a great day!
ReplyDeleteHello also, Eileen. Have a great day also and big thanks for all.
DeleteSaya baru tahu candi Ngawen kec Muntilan, lebih kenal dengan candi Borobudur, atau Prambanan.😃
ReplyDeleteWaktu ditemukan candi Ngawen itu terkubur dalam tanah ya, berarti letusan gunung Merapi jaman dahulu itu besar sekali ya, soalnya kan letaknya cukup jauh tapi material letusannya bisa mengubur candi. Serem bayangkan.
Tempatnya bersih dan enak dipandang mas, apalagi karena cukup jauh dari jalan raya jadinya tidak terlalu ramai, cocok buat rekreasi.😃
Kumaklumi, mas hehehe 🙂. Nama kedua candi itu memang sudah very famous in the world. Iya, banyak candi lain yang juga rusak dan terkubur erupsi gunung Merapi. Berarti saat itu sangat dahsyat letusannya.
DeleteSaya tadi barusan nyari info di Wikipedia, ternyata lebih detil artikelnya mas Hino.😊
DeleteSayangnya dari kelima candi peninggalan wangsa Syailendra itu cuma satu yang bisa di rekontruksi secara lengkap ya mas. Tapi setidaknya lumayanlah dari pada tidak ada sama sekali.😄
Wwkk .. hadeuuh sempat2nya mas Agus searching info di wikipedia segala ckckck ... 😅.
DeletePenasaran ya pengin lihat langsung candi Ngawen yaaa, mas ?.
Yuk akh cuuz kesana .. 😁
Biasa buat perbandingan mas, jadinya tahu mana yang lebih lengkap informasinya.😊
DeleteTapi kalo mau, mas Himawan bisa edit informasi di Wikipedia tapi harus punya akun Wikipedia dulu sih. Nanti akan ditinjau oleh moderator dan kalo bagus maka informasinya bisa berubah.😄
Kemarin sebenarnya sudah menabung buat jalan jalan mas, tapi sayangnya keburu ada corona, duit buat jalan jalan terpaksa dipakai buat yang lain.😂
Di Indonesia ada berapa candi sih, kok saya malah penasaran ya. Soalnya cuman tau candi yang terkenal doang kayak Prambanan, Borobudur, candi yang di tempatku aja lupa. Waduhh dasar😂
ReplyDeleteKalo lihat yang Candi Ngawen ini masih terawatlah ya kak. Tempatnya juga mendukung, kiri dan kanan mata memandang masih tampak dedaunan hijau. Cuci mata yang menyegarkanlah kalo ke situ hehe
Banyak banget jumlah candi purbakala di Indonesia, kak. Akhir2 ini juga banyak diketemukan candi lagi terkubur dalam tanah dan ada juga yang hilang karena diduga jadi lokasi perkampungan rumah penduduk.
DeleteWah, ada candi juga di kota tempat kak admin Kuskus tinggal ..., nama candinya apakah ?.
Betul mbak Kus, kan dulu banyak kerajaan Hindu dan Budha di Indonesia jadinya banyak bangunan candi.
DeleteDi zaman modern juga masih ada candi sih yaitu Candi Satrio yang main di Angling darma sebagai Patih batik madrim..😂
Keren juga lokasi candinya kang juga bangunan candinya walau ada beberapa yang sudah rusak. Syukur2 tempatnya juga terawat dengan baik sehingga keliatan nyaman dan bersih. Walau new normal pake masker bang buat jaga2
ReplyDeleteSependapat, mas. Meski candi ini baru 1 yang berhasil direkonstruksi, kompleks percandian ini keren. Arca singa salah satu daya pikatnya.
DeleteBersih banget ya mas tempatnya. Masih terjaga banget.
ReplyDeleteRasanya pengen ke sini.. tapi kapan ya hmmmm :v.
Besok berangkatnya , Mike hehehe :)
Delete...a great piece of history! I thought that before there was a translator on your blog, am I missing it?
ReplyDeleteYes the existence of this temple thousands of years ago is a great historical marker that ever existed in my country.
DeleteI apologize if the Google language translator is not effective at translating languages, Tom. I do not understand what causes it.
That is a beautiful and fascinating place to visit. Your photos are lovely.
ReplyDeleteThank you so much my friend. I pray that one day you can take a vacation to this temple.
DeleteOh thanks for sharing these ancient ruins! How cool to get travel and see this!
ReplyDeleteAllie of
www.allienyc.com
Your welcome, Allie. I was happy to provide information about the history of this temple.
DeleteSayang banget dari lima candi hanya satu candi yang bisa direkonstruksi, seandainya lima-limanya bisa direkonstruksi tentunya candi Ngawen akan lebih terkenal
ReplyDeleteKalo sudah terkenal nanti bisa jadi tempat mangkal kang satria.😂
DeleteSemoga nantinya keempat candi lainnya berhasil direkonstruksi ulang berdasarkan bentuk aslinya. Sangat beruntung kolonial Belanda dulu mengarsipkan data candi2 yang ada di pulau Jawa.
DeleteMungkin juga bisa jadi tempat mangkalnya.. hahahaha
DeleteYa semoga aja bisa tapi kalau pun nantinya berhasil direkonstruksi mungkin material candinya udah ngga murni lagi mungkin pakaian material yang baru
Orangnya belum datang tuh satria, sepertinya masih mangkal di tempat lama sama sampean mas kal El.😂
DeleteQue belleza himawan todos esos paisajes hermosos me encantan esos lugares verdes .
ReplyDeleteBesos!!
Estoy feliz de poder presentarte este templo de Ngawen y su área, Gra. Muchas gracias por tu apreciación. Saludos de amistad.
DeleteBaru tahu kalau di daerah Muntilan terdapat candi Ngawen.
ReplyDeleteCandi Ngawen belum banyak terdengar dan dikenal oleh banyak orang ya?
Bisa aja nemu candi ini yang letak nya di pelosok jauh dari keramaian jalan raya. Sayangnya belum ada transportasi umun ya untuk tujuan ke lokasi desa candi Ngawen.
Dilihat dari gambar lokasinya terdapat taman yang tertata apik dan asri.
Dari 5 bangunan candi hanya 1 bangunan yang bisa direkonstruksi ulang. Puing -puing reruntuhan bangunan candi menandakan betapa dahsyatnya erupsi letusan gunung Merapi.
Patung arca Singa sebagai saluran air hujan tampak sangat unik yang mungkin nggak akan bisa ditemukan pada bangunan candi lain.
Semoga candi Ngawen bisa terjaga kelestariannya sebagai situscagar budaya warisan beesejarah bangsa , dan kelak bisa lebih dikenal dan dikunjungi banya k wisatawan mancanegara. :)
Sebetulnya sebelum datang ke candi ini, aku sempat lihat plang nama candi di tepi jalan utama Magelang-Jogja, tapi plang-nya kecil ukurannya ngga gitu kelihatan diantara gedung2 pertokoan. Nah, dari situ aku nyoba nelusurin rutenya & ketemu. Meski sempat berhenti tanya2 warga si rutenya :).
DeleteSemoga benar nantinya candi ini banyak dikunjungi turis, terutama turis mancanegara agar foto2nya dikenal banyak negara.
Oh bagus syukurlah sudah ada plang nama candi Ngawen di tepi jalan raya Magelang-Yogya. Jadi paling nggak untuk promosi wisata ke lokasi candi Ngawen agar bisa dikenal banyak orang yang kebetulan lalu lalang lewat di jalan raya tsb.
DeleteIya semoga nantinya promosinya bisalebih gencar lagi agar bisa meluas di kenal banyak turis mancanegara :)
Aku masih penasaran dengan nama candi ini.
Mau nanya nich boleh? Dulunya sebelum terkena bencana alam erupsi gunung Merapi pada saat kerajaan Mataram kuno itu apakah bangunan candi ini mempunyai nama asli tersendiri ya?
Ataukah mungkin ada prasasti yang mencantum kan menulis nama asli candi ini?
Mungkin bisa jadi ya ada prasasti nya ya tapi kemudian prasasti tsb kut hancur nggak tersisa terkena erupsi gunung Merapi.
Jadi saat bangunan candi ditemukan kembali nggak ditemukan prasasti dan nggak bisa diketahui nama asli candi.
Apakah pada akhirnya mungkin warga setempat menamakan candi Ngawen seauai dengan nama lokasi desa tempat ditemukan candi ?
Aku penasaran dan si mbah google mungkin yang paling tahu ya?
Panjang sekali komentarnya, ya kayak rangkaian gerbong kereta :D.
DeleteNama candi Ngawen diberikan penduduk setempat mengikuti nama desa. Nama aslinya tidak diketahui.
Komen kayak kereta nggak boleh?
DeleteKalau kayak pesawat boleh ? :)
Oh begitun jadi nama aslinya nggak diketahui.
Mungkin ada prasasti yang bertuliskan nama aslinya tapi siapa tahu ya kemudian ikut hancur oleh bencana erupsi letusan gunung Merapi. Jadi prasasti nya nggak ditemukan..
Duluaku punya teman kuliah cewek asal Muntilan.
Aku pikir Mntilan itu kabupaten ternyata Muntilan itu kecamatan dan masih termasuk kabupaten Magelang hehehe..
Sangat betul 100% dan seperti yang sudah kucantumkan diatas, jika ... Muntilan adalah kecamatan & termasuk kabupaten Magelang.
DeleteMeski statusnya kecamatan, status administratifnya Muntilan tetap disebut dengan Kota.
Ooh begitu .. pantesan kalau temanku itu di tanya asal kamu dari mana? Jawabnya dari kota Muntilan . Temanku nggak ngomong kalau dia dari Magelang.
DeletePadahal sebenarnya statusnya kecamatan dari kabupaten Magelang.
Apa Muntilan punya perbedaan dengan kecamatan -kecamatan lainnya ? atau mempunyai kelebihan sehingga secara admistratif disebut kota Muntilan ?
Aku baru tau nih mas candi Ngawen.
ReplyDeleteSetelah liat di google ternyata daerah muntilan ada candi yah,
masih asri dan sepertinya dirawat juga sama pemerintah
Iya, mas Aldhi. Lokasinya adem sejuk buat nongki sambil duduk2 lama ngelihatin candi. Monggo kapan kalo mau ke candi ini, mas.
DeleteIt looks beautiful place, peaceful being in a remote area. It ‘s hard to preserve all these old buildings but glad the second temple could be reconstructed.
ReplyDeleteI agree with your opinion, Tamago.
DeleteI am happy to have introduced you to this thousand year old temple.
Boa tarde. Que lugar lindo e maravilhoso. Dá uma vontade de conhecer.
ReplyDeleteBom dia Luiz. Obrigado por sua apreciação deste templo de mil anos.
DeleteSayang banget. dari sekian banyak serpihan hanya satu yang berhasil direkonstruksi. Namun, hasil rekonstruksinya cakep, lingkungannya juga adem
ReplyDeleteYa, kak. Semoga keempat candi lainnya kelak bisa direkonstruksi ulang meski menggunakan material batu baru karena batu aslinya telah banyak yang hancur & hilang.
DeleteJangan jangan batu aslinya bukan hancur, tapi hilang diambil penduduk setempat buat pondasi rumah.😂
DeletePenduduk sekita ga tau, barangkali dikirain batu nganggur...
DeleteHehehe khas sekali terjadi di situs sepuh yang tidak populer di Indonesia. Biasanya memang konstruksinya sudah lapuk, entah karena usia atau karena bencana, atau dua-duanya. Tidak ada karcis resmi dan retribusi seiklasnya diberikan untuk penjaga atau juru kunci.
ReplyDeleteSitus sejarah seperti Candi Ngawen begini dulunya pasti situs penting. Soalnya ada lebih dari satu bangunan candi. Saya jadi inget dengan candi-candi di Dieng dan candi Gedong Songo. Candinya begitu hidup dan secara ajek dihidupi baik oleh penduduk setempat, maupun pengunjung. Semoga makin banyak yang tertarik untuk mengunjungi situs cagar budaya seperti ini. Sayang kalau hanya 'dikerangkeng' dan pintu pagarnya digembok.
Wuah nama candi Gedong Songo di Ungaran & candi Arjuna di Dieng disebut disini, aku kangen kesanaa ..
DeleteApik banget ya kompleksnya.
Semoga nama candi Ngawen ini nantinya juga ikut populer.
Waaah, saya beberapa kali ke Gunung Pring. Suatu saat, bila dari Gunung Pring lagi, bisa direncanakan lanjut ke Candi Ngawen nih...
ReplyDeleteOh, aku tau mas Akhmad beberapakali datang ke Gunung Pring untuk ziarah kan ya .., aku jadi keingetan di desa sana ada tempat ziarah yang cukup banyak didatangi orang dari luar kota.
DeleteNah, dari desa Gunung Pring itu rute ke candi ini sudah ngga gitu jauh, mas dan ngga bakal kesasar karena rutenya mudah hehehe :).
Monggo datang ke candi ini, mas ...
Menakjubkan. Luar biasa sejarah negri ini. Masih banyak candi-candi kecil yang aku sendiri belum tau. Nanti kalo aku punya uang mau keliling Indonesia ah, mau foto semua candi-candi yang ada di Indonesia. Ya dicicil, gak semuanya langsung bareng. Mudah-mudahan bisa nabung dan punya duit sendiri... AMIN YA ALLAH.
ReplyDeleteAmiin ikut kudoakan kelak terlaksana keinginan kak Rani keliling Indonesia.
DeleteDoain aku juga ya keinginanku mengeksplore banyak lokasi juga dimudahkan.
I think it is odd that there was knowledge of lions when the temples would have been built. Clearly Javanese were travelling and people from overseas were visiting for trade I expect.
ReplyDeleteThe beginnings of Hinduism and Buddhism were brought and spread by Indians, then they settled on Java and worked with local artists to build temples as places of worship. The existence of this lion statue is surprising because it does not exist in other temples, for whatever reason the existence of the lion statue.
DeleteMi-a făcut o deosebită plăcere să descopăr prin intermediul blogului tău, locuri atât de drăguțe, care nu credeam că pot exista..
ReplyDeleteSalutari din România.!!!
Mă bucur că prietenul meu din România a venit să comenteze aici. Vă mulțumesc pentru aprecierea dumneavoastră. Salutări de prietenie s-au întors de la mine în Indonezia, Stef Rof.
DeleteSuper post!
ReplyDeletehttp://redamancyy.blogspot.com/
Big thanks, friend.
DeleteGüzel bir gezi olmuş tanıtım için teşekkürler hayırlı günler kolay gelsin.
ReplyDeleteTekrar teşekkürler, Türkiye'deki yeni arkadaşım. Blogunu takip ettim. Herşey için teşekkürler. Çok güzel bir gün var.
DeleteKalau sekarang tempatnya terlihat begitu apik, apakah pada masanya tampak sama ya...pingin kembali ke masa lalu melihat suasana aslinya he he he.. gak ada mobil, pesawat, kapal hanya jalan kaki atau kayaan dikit punya kuda.
ReplyDeleteSepertinya di masa lalu saat Mataram Kuno ada suasananya lebih keren ya, mas .., sayangnya ribuan tahun silam belum ada sarana buat merekam dokumentasi, jadi kita cuma sebatas membayangkan.
DeleteSuch beautiful photos!
ReplyDeleteThanks for sharing!
Your welcome, Rob. I am also glad you visited here. Thank you for your appreciation.
Deleteyou took us again to another beautiful trip in your beautiful Indonesia! Thank you very much my friend Himawan and hope you have a great new week!
ReplyDeleteHello my friend Stevenson. I also say thank you to all. I hope you are fine and have a great day.
DeleteThe temple is really nice. I like the lion. :)
ReplyDeleteWaiting for the next place. :)
Oh, thank you my friend ..., you are pleased to wait for the next story of the place I went to.
DeleteLooks like a gorgeous place :-D
ReplyDeleteThanks a lot, Ananka ;)
DeleteBeautiful place!
ReplyDeletedreamerworldfototravel.blogspot.com
Thank you do much, Marzycielka.
Delete
ReplyDeleteArtikel yang sangat bagus sekali lagi, Himawan, mereka adalah kronik deskriptif yang benar dan memang sangat diriwayatkan dengan sangat baik, sehingga sugestif sehingga orang dapat melihat aliran sejarah dan tradisi yang tidak berubah. Sebagai seorang Buddhis, saya sangat tertarik dengan segala hal tentang Buddhisme yang berbeda. Terima kasih teman
Pelukan besar.
Sungguh apresiasi yang besar dari anda, Carlos. Saya mengucapkan banyak terimakasih untuk apresiasi anda.
DeleteMenyenangkan mengetahui anda adalah seorang Buddhist dan kebetulan saya menuliskan sejarah saks agama Buddha berupa candi ribuan tahun silam.
Tunggu ya artikel candi berikutnya, Carlos.
Pelukan besar.
Awesome pics:)
ReplyDeleteThank you so much, Emmy
DeleteQue fotos maravilhosas. Não conhecia esse lugar!
ReplyDeleteBeijos.
http://vinteedoisdemaio.blogspot.com/
Saudações beijam de volta. Obrigado pela visita, Gabriele.
DeleteGambar cantik dan info menarik.
ReplyDeleteThanks for sharing :)
Your welcome, Kak Pya. Terimakasih untuk apresiasinya ya.
DeleteMas Himawan memang spesial menulis percandian yaaa salut. BTW aku suka banget mas kalau denger nama-nama dari unsur candinya itu, terdengar kuno dan klasik. Bisa jadi referensi buat nama anak juga ya eheheheh. Padahal pacar aja nggak ada huhu
ReplyDeleteEh#😁 iya juga ya nama-nama istilah di candi unik juga digunain buat nama anak hehehe..
DeleteSemangat, kaak ..Ntar lagi pasti dapet pangeran impian 😉
Ku baca tulisannya mas himawan ini jelasinnya ngalahin guru sejarahku nih, haha.. yg deket sama candi ngawen candi borobudur bukan yaa? hehe *ngawur
ReplyDeleteWwkk .. jadi malu nih 😆. Masa penjelesanku dibilang ngalahin guru sejarah, hahaha ..
DeleteTunggu ya candi manakah yang akan kuulas berikutnya 😉
This place looks amazing !! Lovely photos 💚💚💚 Regards!
ReplyDeleteBig thanks for all, my friend. Regards 💚💚💚
DeleteLuar biasa pengen kesana juga
ReplyDeleteSemangat,mas. Next pasti kesampian kesana.
DeleteTernyata ada banyak candi di seluruh indonesia. Saya tahunya candi borobudur, prambanan, sama candi mendut😁. Itu membuktikan kalau zaman dulu kerajan-kerajan tersebar di seluruh indonesia juga.
ReplyDeleteUniknya candi ngawen ini ada patung singa untuk mengalirkan air yang berasal dari hujan, keren ya....
Ada banyaaak banget nama & lokasi candi yang belum banyak diekspose media, kak.
DeleteSemoga ya kelak aku bisa kesana semua & kemudian mengulasnya agar candi2 nya itu bisa dikenal banyak orang.
Iya, kak candi Ngawen punya keunikan tersendiri karena ada arca singanya.
Oh, gracias por tu opinión, mi buen amigo, Yonosoy.
ReplyDeleteThanks for the information! ✔️✔️✔️ Have a great week! 🎀🎀🎀
ReplyDeleteYour welcome, Carolina. Thanks a lot for all 🙏. Have a great week also 🙂
Deleteini adalah kuil yang indah! Saya suka pandangan seperti itu
ReplyDeleteTerimakasih banyak saya ucapkan, Sys.
DeleteGretings and have a nice week 🙂
Gracias por tu apreciación, amigo. Por supuesto, yo también iré a la habitación. Gracias por venir a visitarnos.
ReplyDeleteIndonesia dengan segala keindahan budayanya.
ReplyDeletePaling menarik kalau udh ngomongin sejarah candi. Panjang akan cerita2 legenda. Tapi sayang, candi2 sekarang udh banyak yg rusak atau hilang.
Kira2 selain di rekonstruksi, bagian yg hilang bisa dibuat lagi nggk yah? Tapi kayanya walaupun bisa, pasti nilai budayanya nggk sekuat yg dlu..
Berhasil tidaknya bentuk asli bangunan candi direkonstruksi ulang tergantung juga arsip kelengkapan gambarnya yang dulu didokumentasikan oleh kolonial Belanda, mas.
DeleteWow such stunning and exotic place. Thank you for sharing this all stunning pictures with us xx
ReplyDeleteYou're welcome, Carolyna. Thank you also for your appreciation.
DeleteHola.
ReplyDeleteLas fotos como siempre una maravilla, el lugar el impresionante y bonito, desde luego que me das mucha envidia por poder visitarlo, ojalá algún día pueda hacerlo.
Muchos besos.
Hola mi amiga Rubies. Amin más tarde se le concederá su deseo de ir de vacaciones a Indonesia y ver templos hace miles de años como este templo. Muchas gracias por tu apreciación. Un abrazo desde Indonesia.
DeleteNgawen nama kampung saya di Klaten
ReplyDeleteTernyata juga menjadi nama Candi
Wah candinya keren banget ya
Saya jadi penasaran dengan bapak-bapak itu yang menyodorkan buku tamu
Oh, di Klaten juga ada nama Ngawen. Unik ya :). Silahkan kapan2 datang liburan kesana, mas.
DeletePiękne miejsce, z chęcią bym je zwiedziła ;)
ReplyDeleteAmen, mam nadzieję, że pewnego dnia wasze życzenie przyjdzie zobaczyć tę tysiącletnią świątynię.
DeleteWhaaaaaa, percandian wgwgw :D saya belom pernah main ke candi ngawen ini tapi ._.
ReplyDeleteTapi ..., ayok disegerakan kesana wwkk :D
DeleteCudowne miejsce <3
ReplyDeleteDziękuję za opinię, mój przyjacielu w Polsce :)
DeleteThat's a beautiful place!!
ReplyDeletexoox
marisasclosetblog.com
Thanks a lot for your appreciation, Marisa.
DeleteStunning photos of a beautiful place I will probably never see. Many thanks.
ReplyDeleteI join in praying that one day you will have the opportunity to see the temples directly from thousands of years ago. Keep spirit, my friend.
DeleteOh its nice be there
ReplyDeleteRight your opinion, Czerwona. Hopefully someday you can visit this location. I pray for you.
DeleteGaya cerita yang menarik. Lengkap dengan info sejarah.
ReplyDeleteTerimakasih apresiasimu, kak Ujie.
Deletekenapa yaa kalau liat candi agak ngeri2 sedap gtu. tapi seneng sama history nya lengkap banget ka himawant
ReplyDeleteTerimakasih kak Vika :).
DeleteMungkin buat kak Vika lihat digambar agak kerasa gimana gitu hehehe, tapi kalo lihat aslinya candi wow kita dibuat takjub sama seninya :)
Bagus juga dibuat prmuliharaan candi ke-2 itu? Pasti kosnya tinggi untuk baik pulih kan?
ReplyDeletePernah dengar info katanya cost untuk rekonstruksi bangunan 1 candi bisa mencapai milyaran, kak.
DeleteHola mi amigo lindo, tus imágenes son de ensueños,
ReplyDeletequien como tu que las puedes visitar, todo lo que
nos obsequias es una maravilla, gracias por tu visita.
Besitos dulces
Siby
Hola también mi bella amiga Siby, muchas gracias por el aprecio que diste y también gracias por visitar aquí. Saludos de amistad, besitos dulces.
DeleteMaravilloso viaje por tus letras y fotos. Un lugar misterioso lleno de historia y belleza. Saludos a la distancia.
ReplyDeleteSaludos desde lejos, Sandra. Gracias por todo tu agradecimiento.
DeleteLooks like a great place with historical significance.
ReplyDeleteVery true what you commented on, Shiju. This temple is one of the great proofs of the country's history.
DeleteTienes un blog muy interesante, lleno de bonitas fotografías.
ReplyDeleteEnhorabuena.
Un saludo desde España.
Les agradezco mucho su aprecio por mi blog, Enrique. Saludos amistad de mi parte en Indonesia para ti en España.
DeleteUn paseo muy bonito el que proporcionas con la visita a este templo con hermosas imágenes y tu explicación sobre ello.
ReplyDeleteUn abrazo y muchas gracias por tu visita a mi blog.
Oh, realmente aprecio todo tu aprecio, Elda. Saludos de amistad míos en España.
DeleteLike your blog. I follow you 88 , follow back maybe? Thanks! :)
ReplyDeletehttps://bubasworld.blogspot.com/
Hello, mother. Thank you very much for everything. I will follow your blog too. Greetings of friendship.
DeleteSepertinya masih banyak orang yang belum tahu Candi Ngawen ya termasuk akuh hiihihii :) Kurang familiar gitu, apa karena kecil candinya ya jadi ga ngeh :D Enaknya ke sini pagi2 biar udara masih sejuk dan bisa pepotoan ketjeh :)
ReplyDeleteHalo, kak Nurul. Kurasa nama candi Ngawen ini kurang populer namanya karena masih minimnya promosi & sarana transportasi umum untuk kesana.
DeleteVery nice pictures!
ReplyDeleteBig thanks your opinion, friend.
DeleteA sido un placer viajar por tu blog y poder disfrutar de esta preciosidad de Templo... Me encanta los templos y lo que conlleva su historia.
ReplyDeleteSi me lo permites, por aquí me quedo y te sigo.
Un placer.
Es una alegría para mí poder presentar los nombres de los templos y su historia. Gracias por todo y seguiré tu blog también. Saludos de amistad.
DeleteBurası Endonezyadı mı?
ReplyDeleteBu tapınağın yeri Endonezya'da çok doğru, arkadaşım.
DeleteBeautiful Palaces, a bit old though.
ReplyDeleteThank you for your opinion of this thousand-year-old temple, Bob
DeleteKeren mas foto foto candinya. lebih keren lagi sejarah yang mas Himawan ceritakan. Memang sepertinya banyak candi-candi yang ditemukan dan direkonstruksi di zaman Belanda ya. Kalau ke Borobudur, bisa dipaketkan nih ke Candi Ngawen ini, soalnya belum banyak dikenal orang. Sejarahnya pun menarik untuk diceritakan. Pasti banyak yang tertarik
ReplyDeleteTerimakasih pendapatnya mas Cipu. Semoga saja nantinya candi ini banyak dimasukkan dalam daftar kunjungan turis satu paket tujuan dengan kunjungan ke candi Borobudur.
Deletein my to visit list. suka tengok candi2 yang dijaga rapi sekitar indonesia termasuk yang disini. someday, wish to visit her. amazing historical place.
ReplyDeleteHopefully your wish is carried out seeing all the temples directly. It will be a very memorable experience. Hope it will come true.
DeleteIt's great that there is the opportunity to travel to such unusual places. The temple looks mysterious.
ReplyDeleteI agree with you, Oksana. Visiting places thousands of years ago like this, our imagination seemed to be brought in that time period.
DeleteGracias por compartir toda esa belleza.
ReplyDeleteSaludos.
Gracias nuevamente y también agradezco su visita, Toro.
DeleteSaludos
¡Hola Himawan! Precioso lugar que viviendo tan lejos, sólo he podido conocer gracias a este post. Bonitas fotos también. Siempre es agradable conocer nuevos lugares, aunque sea a través de fotografías. Gracias por el reportaje. Saludos.
ReplyDeleteHola Isabel, estoy muy feliz de presentarte este templo hace miles de años. También estoy agradecido por el aprecio que da. Saludos de amistad.
DeleteA beautiful, mysterious and mystical place. Your photos are simply wonderful. Waiting for the next post you promised (about visiting another temple).
ReplyDeleteI really appreciate your great appreciation, Crouschynca.
DeleteThank you also for your willingness to wait for the next temple post. Greetings friendship from me.
Beautiful photos Himawan. So I can see something of your country. Have a nice evening. Greeting Caroline
ReplyDeleteHello, Caroline. Thank you very much for your appreciation.
DeleteHave a nice week.
Keren Mas. Suasananya juga menyejukkan hati.
ReplyDeleteSaya kalau melihat situs sejarah dan purbakala begini selalu bisa berdoa dan berharap supaya pemerintah dan warga setempat tetap setia menjaga dan melestarikannya. Jangan dihimpit dengan arus pembangunan yang tidak terarah dan terencana dengan detail, yang mungkin bisa mengganggu atau bahkan merusak situs-situs tersebut, seperti Candi Ngawen ini.
Terimakasih, mas Agung. Saya sangat setuju dengan harapan yang disampaikan.
DeleteSatu alasan saya mengulas candi agar generasi muda ikut menyukai berlibur ke candi & ikut melestarikannya.
Que hermoso lugar. Gracias por llevarnos a visitar esos sitios tan lindos. Un abrazo y hasta pronto.
ReplyDeleteGracias también por visitar aquí, Maria. Nos vemos en la siguiente publicación. Saludos
Deletebeautiful... great memories.
ReplyDeleteThanks for all, Burcu.
DeleteHow nice for you that it wasn't littered with tourists and you could view the area in peace. It seem like it is so fully of history. A fascinating place to wander, indeed!
ReplyDeleteThere is also true quiet atmosphere when I was there, so I can explore more freely and can get pictures that are not visible to other people there. :)
DeleteNice place!!
ReplyDeleteGreetings.
NEW POST IN MY FASHION BLOG!!: http://www.adrianosle.com/2020/06/la-nueva-normalidad.html
Precioso lugar y preciosas fotos
ReplyDeletesaludos
Mary
Seperti biasa, kalau baca ulasan candi emang paket lengkap kalau bacanya di blog Mas Him...
ReplyDelete#kiblat blogger wisata sejarah sepertinya patut disematkan padamu mas, hahahha
Informasi Candi Ngawennya bikin ku ikut sinau baik dari sisi arsitektur/bagian-bagian penting dari candinya maupun info tahun pembangunan dan coraknya. Keren ! Jadi ikut memperluas wawasan pembaca yang hobi wisata sejarah.
Oh ya, beydewey si bapak penjaganya ramah amat mas, tapi jarang juga sih aku mendapati petugas wisata yang sekalian minta turis buat nulis keterangan data diri..
Tapi menilik lokasinya yang berada di Munthilan berarti ini cukup dekat dengan Borobudur ya Mas?
Hola Himawan. Viendo las fotos tan preciosas de esos lugares, uno siente algo de envidia al no poder verlas físicamente ya que su entorno debe ser algo maravilloso. Por aquí no estamos acostumbrados, salvo determinados lugares, a esa exuberante vegetación.
ReplyDeleteUn abrazo.
What an amazing place to visit and great photos.
ReplyDeleteThank you so much for your visit and very kind comment, it is much appreciated. Keep well and have a good day, Diane
This very old and wonderful temple makes a great impression.
ReplyDeleteStatues of lions are also impessive.
Have a nice day :)
ngebayangin pengunjungnya cuma kak hima aja betapa sepinya candi ini, meskipun misalnya nih seharian nggak ada pengunjung, tapi petugasnya tetep bekerja sepenuh hati ya, menyapu, membersihkan pelataran candinya
ReplyDeletebeberapa bangunan candi yang hancur berarti udah sampai titik maksimal sampe nggak bisa direkonstruksi lagi, saking parahnya kejadian gunung merapi waktu itu
aku bertanya tanya, kak himawan sampe ngerti nama reliefnya gitu, apa di dinding candi ada huruf honocoroko atau tulisan kuno gitu? aku aja nggak ngerti ngerti banget istilah beginian. pengetahuan kak hima emang juwarak soal bangunan candi
Looks like a really interesting place to visit. More of us need to visit Asia.
ReplyDelete