Alkisah diceritakan, seperti yang tertulis di sebuah prasasti Kalasan pada tahun 700 Saka atau 778 Masehi ..., para penasehat keagamaan Wangsa Syailendra memberikan saran kepada Maharaja Tejapurnama Panangkarana atau Raja Panangkaran untuk membangun dua bangunan candi berbeda kegunaan.
Bangunan pertama yang disarankan adalah mendirikan bangunan suci untuk keperluan pemujaan Dewi Tara, yang selanjutnya dinamai candi Kalasan.
Bangunan kedua mendirikan bangunan biara yang dipergunakan sebagai asrama atau tempat tinggal para biksu, atau calon pendeta dan pendeta Buddha, kemudian dinamakan candi Sari.
Itulah sekilas cerita tentang asal mula berdirinya bangunan Candi Sari yang terletak berada di Desa Bendan, Kelurahan Tirtomartani, Kecamatan Kalasan, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta yang kudatangi sebagai lokasi liburanku kali ini untuk menelusuri jejak kejayaan kebudayaan masa lalu Nusantara di kota yang juga dikenal sebagai kota gudeg.
Candi Sari merupakan corak candi Buddha.
Ini terlihat dari bentuk khas stupa menyerupai bentuk genta yang berada di atas badan candi.
Menggelembung di bawah.
Dahulu kala, pada jaman Mataram Kuno candi Sari dipergunakan sebagai asrama atau tempat tinggal para biksu dan pendeta Buddha.
Tak hanya sebagai sarana tempat tinggal, tetapi juga dipergunakan oleh para biksu dan pendeta Buddha sebagai tempat belajar, berdiskusi dan melaksanakan kegiatan keagamaan, kemudian mengajarkan ilmu yang mereka tempa untuk diajarkan kepada masyarakat Mataram Kuno.
Dugaan kuat dahulu kala fungsi candi Sari dipergunakan untuk asrama para biksu dan pendeta Buddha, terlihat dari bentuk bangunan candi yang tampak bertingkat dan dilengkapi beberapa ventilasi atau lubang jendela.
Di bagian dalam dinding candi bagian tengah terlihat adanya bagian yang menonjol dan terlihat tatahan cekungan - cekungan tempat menancapkan balok penyangga.
Bentuk candinya memang unik, tak seperti bentuk candi - candi lain pada umumnya yang pernah kulihat sebelumnya.
Berbentuk persegi panjang.
Berukuran lebar 17, 31 x 10 meter dan memiliki ketinggian sekitar 18 meter.
Memasuki bagian dalam candi terdapat 3 bagian ruangan berjajar ukuran sekitar 3, 48 meter x 5, 80 meter.
Ruangan tengah berada di garis lurus pintu masuk yang berhiaskan relief ukiran indah Kalamakara.
Ruangan tengah dan kedua ruangan lainnya dihubungkan oleh pintu dan jendela.
Dari informasi yang kuperoleh dari penjelasan petugas di lokasi, kemungkinan ketiga ruangan sejajar dalam candi dahulu kala terbagi menjadi 2 lantai kayu bertingkat atau loteng yang disangga oleh 14 balok kayu yang melintang dan dihubungkan dengan anak tangga kayu.
Jadi keseluruhan jumlah ruangan terdiri dari 6 ruangan kamar.
Ruangan bagian atas difungsikan sebagai ruangan penyimpanan perlengkapan keagamaan dan ruangan bawah digunakan sebagai asrama dan tempat menimba ilmu.
Kini bagian dalam candi Sari tak lagi terdapat papan kayu penyekat antar ruangan, hanya menyisakan 3 bagian ruangan kosong.
Bagian relung yang biasanya sebagai tempat untuk meletakkan arca juga terlihat kosong, tak ada satupun arca berada di dalam ruangan dalam candi Sari.
Bagian dalam atap candinya kuperhatikan sebagai tempat tinggal atau sangkar burung liar.
Mungkin burung Sriti [sejenis burung walet].
Ciutan suaranya yang rame sebagai penanda kawanan unggas kecil itu betah bermukim di dalam sana.
Hanya saja, kotorannya meninggalkan bekas kotor di lantai candi dan aroma kotorannya tercium apek cukup tajam.
Yang tak kalah menarik untuk diamati, meski sebagian terlihat tak lagi utuh sempurna bentuk reliefnya, di sekeliling luar badan candi Sari terdapat hiasan ukiran 36 relief arca.
8 relief di dinding timur yang juga merupakan letak arah depan, 8 relief di dinding sebelah utara, 12 relief di dinding sebelah barat dan 8 relief di dinding sebelah selatan.
Keindahan pahatan relief dinding luar candi Sari dilengkapi relief ukiran makhluk penjaga khayangan Kinara Kinari, Kumuda, Jaladwara dan relief suluran yang rumit.
Keunikan lain candi Sari adalah latar belakang dibalik pembangunan candi yang diperkirakan bersamaan waktu dengan pembangunan candi Kalasan, ini bisa disimpulkan artinya candi Sari merupakan candi Buddha tertua yang berada di lembah Prambanan.
Selain itu jika ditelusuri, keyakinan yang dianut Rakai Panangkaran bukanlah seorang penganut agama Buddha, melainkan beragama Hindu.
Namun Rakai Panangkaran bersedia membangun candi untuk pemeluk agama Buddha.
Ini menandakan nenek moyang leluhur telah mengajarkan dan memberikan contoh untuk toleransi beragama.
Menurut catatan kearsipan sejarah, candi Sari diketemukan kembali pada awal abad ke 20.
Diketemukan kembali setelah sekian lama terkubur dalam tanah oleh kolonial Belanda dalam kondisi bangunan candi telah mengalami kerusakan parah.
Dibawah instruksi ahli arkeologi berkebangsaan Belanda sir A. j Bernet Kempers, pemugaran dilaksanakan pada tahun 1929 sampai dengan 1930 dengan tingkat keberhasilan rekonstruksi ulang tidak sempurna dikarenakan banyak bagian candi yang telah hilang, termasuk material kayu yang dulu pernah dipergunakan sebagai elemen tambahan ruangan dalam candi.
Jarak kedua lokasi candi, candi Kalasan dan candi Sari yang dibangun berdasarkan nasehat dari para penasehat keagamaan kepada Rakai Panangkaran ini cukuplah dekat jarak lokasi antar keduanya.
Hanya sekitar 3 kilometer.
Dan sekarang ini kedua candi terpisahkan oleh jalan besar utama 2 arah Jalan Raya Yogyakarta - Solo.
Untuk tiba di lokasi candi Sari, tak kutemui kesulitan berarti menentukan rutenya karena cukup mudah diketemukan.
Jika arah kedatangan dari pusat kota Yogyakarta, ditempuh menuju ke arah bandara Adi Sutjipto atau ke arah timur, lurus sampai bertemu lokasi Rumah Sakit Bhayangkara.
Tak jauh dari depan Rumah Sakit Bhayangkara, bertemu dengan lokasi aliran Selokan Mataram.
Kemudian tak jauh dari situ, terdapat belokan ke kiri ke arah perkampungan padat penduduk, masuklah disitu.
Tak jauh dari belokan tersebut, segaris lurus lokasi candi Sari sudah terlihat.
Kini candi Sari masuk dalam situs Balai Pelestarian Cagar Budaya Yogyakarta.
Notes :
⚜️ Kinara Kinari : makhluk penjaga khayangan berbentuk setengah burung setengah manusia.
⚜️ Kumuda : bunga dan daun yang menjuntai keluar dari jambangan.
⚜️ Kalamakara : makhluk raksasa penjaga dan penolak bala dari hal negatif atau buruk.
⚜️ Jaladwara : saluran air hujan.
Lokasi :
Candi Sari
Desa Bendan, Kelurahan Titomartani, Kecamatan Kalasan, Kabupaten Sleman Daerah Istimewa Yogyakarta
Tiket :
🔸5K turis lokal
🔸10K turis mancanegara
Bangunan pertama yang disarankan adalah mendirikan bangunan suci untuk keperluan pemujaan Dewi Tara, yang selanjutnya dinamai candi Kalasan.
Bangunan kedua mendirikan bangunan biara yang dipergunakan sebagai asrama atau tempat tinggal para biksu, atau calon pendeta dan pendeta Buddha, kemudian dinamakan candi Sari.
Itulah sekilas cerita tentang asal mula berdirinya bangunan Candi Sari yang terletak berada di Desa Bendan, Kelurahan Tirtomartani, Kecamatan Kalasan, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta yang kudatangi sebagai lokasi liburanku kali ini untuk menelusuri jejak kejayaan kebudayaan masa lalu Nusantara di kota yang juga dikenal sebagai kota gudeg.
Candi Sari merupakan corak candi Buddha.
Ini terlihat dari bentuk khas stupa menyerupai bentuk genta yang berada di atas badan candi.
Menggelembung di bawah.
Dahulu kala, pada jaman Mataram Kuno candi Sari dipergunakan sebagai asrama atau tempat tinggal para biksu dan pendeta Buddha.
Tak hanya sebagai sarana tempat tinggal, tetapi juga dipergunakan oleh para biksu dan pendeta Buddha sebagai tempat belajar, berdiskusi dan melaksanakan kegiatan keagamaan, kemudian mengajarkan ilmu yang mereka tempa untuk diajarkan kepada masyarakat Mataram Kuno.
Dugaan kuat dahulu kala fungsi candi Sari dipergunakan untuk asrama para biksu dan pendeta Buddha, terlihat dari bentuk bangunan candi yang tampak bertingkat dan dilengkapi beberapa ventilasi atau lubang jendela.
Di bagian dalam dinding candi bagian tengah terlihat adanya bagian yang menonjol dan terlihat tatahan cekungan - cekungan tempat menancapkan balok penyangga.
Bentuk candinya memang unik, tak seperti bentuk candi - candi lain pada umumnya yang pernah kulihat sebelumnya.
Berbentuk persegi panjang.
Berukuran lebar 17, 31 x 10 meter dan memiliki ketinggian sekitar 18 meter.
Jika dilihat dari depan, bentuk bangunan candi Sari menyerupai bentuk bangunan sebuah kastil batu lengkap dengan beberapa jendela dan satu pintu
Memasuki bagian dalam candi terdapat 3 bagian ruangan berjajar ukuran sekitar 3, 48 meter x 5, 80 meter.
Ruangan tengah berada di garis lurus pintu masuk yang berhiaskan relief ukiran indah Kalamakara.
Ruangan tengah dan kedua ruangan lainnya dihubungkan oleh pintu dan jendela.
Dari informasi yang kuperoleh dari penjelasan petugas di lokasi, kemungkinan ketiga ruangan sejajar dalam candi dahulu kala terbagi menjadi 2 lantai kayu bertingkat atau loteng yang disangga oleh 14 balok kayu yang melintang dan dihubungkan dengan anak tangga kayu.
Jadi keseluruhan jumlah ruangan terdiri dari 6 ruangan kamar.
Ruangan bagian atas difungsikan sebagai ruangan penyimpanan perlengkapan keagamaan dan ruangan bawah digunakan sebagai asrama dan tempat menimba ilmu.
Kini bagian dalam candi Sari tak lagi terdapat papan kayu penyekat antar ruangan, hanya menyisakan 3 bagian ruangan kosong.
Bagian relung yang biasanya sebagai tempat untuk meletakkan arca juga terlihat kosong, tak ada satupun arca berada di dalam ruangan dalam candi Sari.
Bagian dalam atap candinya kuperhatikan sebagai tempat tinggal atau sangkar burung liar.
Mungkin burung Sriti [sejenis burung walet].
Atap ruangan dalam candi Sari. |
Ciutan suaranya yang rame sebagai penanda kawanan unggas kecil itu betah bermukim di dalam sana.
Hanya saja, kotorannya meninggalkan bekas kotor di lantai candi dan aroma kotorannya tercium apek cukup tajam.
Yang tak kalah menarik untuk diamati, meski sebagian terlihat tak lagi utuh sempurna bentuk reliefnya, di sekeliling luar badan candi Sari terdapat hiasan ukiran 36 relief arca.
8 relief di dinding timur yang juga merupakan letak arah depan, 8 relief di dinding sebelah utara, 12 relief di dinding sebelah barat dan 8 relief di dinding sebelah selatan.
Keindahan pahatan relief dinding luar candi Sari dilengkapi relief ukiran makhluk penjaga khayangan Kinara Kinari, Kumuda, Jaladwara dan relief suluran yang rumit.
Keunikan lain candi Sari adalah latar belakang dibalik pembangunan candi yang diperkirakan bersamaan waktu dengan pembangunan candi Kalasan, ini bisa disimpulkan artinya candi Sari merupakan candi Buddha tertua yang berada di lembah Prambanan.
Selain itu jika ditelusuri, keyakinan yang dianut Rakai Panangkaran bukanlah seorang penganut agama Buddha, melainkan beragama Hindu.
Namun Rakai Panangkaran bersedia membangun candi untuk pemeluk agama Buddha.
Ini menandakan nenek moyang leluhur telah mengajarkan dan memberikan contoh untuk toleransi beragama.
Menurut catatan kearsipan sejarah, candi Sari diketemukan kembali pada awal abad ke 20.
Diketemukan kembali setelah sekian lama terkubur dalam tanah oleh kolonial Belanda dalam kondisi bangunan candi telah mengalami kerusakan parah.
Dibawah instruksi ahli arkeologi berkebangsaan Belanda sir A. j Bernet Kempers, pemugaran dilaksanakan pada tahun 1929 sampai dengan 1930 dengan tingkat keberhasilan rekonstruksi ulang tidak sempurna dikarenakan banyak bagian candi yang telah hilang, termasuk material kayu yang dulu pernah dipergunakan sebagai elemen tambahan ruangan dalam candi.
Jarak kedua lokasi candi, candi Kalasan dan candi Sari yang dibangun berdasarkan nasehat dari para penasehat keagamaan kepada Rakai Panangkaran ini cukuplah dekat jarak lokasi antar keduanya.
Hanya sekitar 3 kilometer.
Dan sekarang ini kedua candi terpisahkan oleh jalan besar utama 2 arah Jalan Raya Yogyakarta - Solo.
Untuk tiba di lokasi candi Sari, tak kutemui kesulitan berarti menentukan rutenya karena cukup mudah diketemukan.
Jika arah kedatangan dari pusat kota Yogyakarta, ditempuh menuju ke arah bandara Adi Sutjipto atau ke arah timur, lurus sampai bertemu lokasi Rumah Sakit Bhayangkara.
Tak jauh dari depan Rumah Sakit Bhayangkara, bertemu dengan lokasi aliran Selokan Mataram.
Kemudian tak jauh dari situ, terdapat belokan ke kiri ke arah perkampungan padat penduduk, masuklah disitu.
Tak jauh dari belokan tersebut, segaris lurus lokasi candi Sari sudah terlihat.
Kini candi Sari masuk dalam situs Balai Pelestarian Cagar Budaya Yogyakarta.
Notes :
⚜️ Kinara Kinari : makhluk penjaga khayangan berbentuk setengah burung setengah manusia.
⚜️ Kumuda : bunga dan daun yang menjuntai keluar dari jambangan.
⚜️ Kalamakara : makhluk raksasa penjaga dan penolak bala dari hal negatif atau buruk.
⚜️ Jaladwara : saluran air hujan.
Lokasi :
Candi Sari
Desa Bendan, Kelurahan Titomartani, Kecamatan Kalasan, Kabupaten Sleman Daerah Istimewa Yogyakarta
Tiket :
🔸5K turis lokal
🔸10K turis mancanegara
Banyak bangunan candi yang ditemukan sudah terkubur dalam tanah ya kang, termasuk candi Kalasan dan candi Sari. Apa mungkin dulu ada gempa bumi hingga menimbun candi ataukah ada letusan gunung berapi yang parah hingga abunya bisa mengubur candi ya?
ReplyDeleteAku baca kirain asmara, ternyata asrama.🤣
Tapi bener juga sih kayak asrama, bentuk bangunan candi yang tampak bertingkat dan dilengkapi beberapa ventilasi atau lubang jendela agar orang didalamnya semriwing ya mas.😁
Asmaraaaa ..., kemana lagi akan kucari. Siapa yang kan mengusir sepi, di saat ku sendiri .. Uuuuooow 🎶🎵 .. ,Wwwkkk lah kok .. malah nyanyi lagunya Novia Kolopaking seeh ini, yaa 🤣🤣
DeleteHampir mirip bunyi ya antara asrama dan asmara 😅
Sumpah, jadi auto ngakak baca komentar asmara dan semriwing ... Hahaha , hadeeuuh 😂
Candi Sari ini salah satu candi yang terkubur material erupsi gunung Merapi 🌋 , mas .
Wih, berarti erupsi gunung Merapi itu sangat dahsyat ya sampai bisa mengubur candi juga. Borobudur juga katanya dulu terkubur kenangan mantan, eh terkubur tanah juga ya.
DeleteWow memang dahsyat sekali erupsi Gunung Merapi saat itu, sob ...
DeleteKetebalan abu dan materialnya sanggup mengubur banyak lokasi.
Sampai sekarang pun masih sering diketemukan candi baru yang tersebar di berbagai lokasi akibat hilang tertimbun tanah.
Mas Agus ini kyk nya lagi kasmaran nih. Sampai-sampai tulisan asrama jadi terbaca asmara. Cieeeeeee.😂
DeleteAtas saya Nyamber aja kayak bensin.😬
DeleteAsyik dapat pertamak, dapat hadiah pulsa apa piring cantik nih mas? 😁
ReplyDeleteCendol dawet hadiahnya 🥤
DeleteFix, hadiah bisa diambil di BTN.
Ngga mau ah, ngambilnya paling di Bang Toyib Nyendol
DeleteWwwkkk ..
DeleteKok tauuu kalo BTN itu Bank Toyib Nangkring, eh#Nyendol 😆
blog baru om? lama engak koment di blog sampeyan saya.,,,hehehe
ReplyDeleteHaloooo, om Nopan ...
DeleteIya nih, ini blog baruku.
Yok sering saling kunjung, ya ... 😁
Terimakasih ya masih ingat juga namaku 😄🙏
Ulasan menarik. Kadang saya akan mengunjungi kuil-kuil kuno itu. Terima kasih banyak atas informasi detail yang sensitif ini.
ReplyDeletePelukan, teman.
Your welcome, Carlos 🙏.
DeleteSaya senang ulasan tentang candi ini bermanfaat untuk anda.
Semoga kelak anda dapat mengunjungi Indonesia untuk melihat langsung candi purbakala.
Hug from Indonesia
Interesting place. Kind regards from Poland!
ReplyDeleteThanks your appreciation, Inka 🙏
DeleteGreetings back to you in Poland from me in Indonesia.
Beautiful photos and very interesting place :)
ReplyDeleteThank - you so much Agata 🙏
DeleteHopefully you can come on vacation to the location of this Buddhist temple :)
Deskripsi tempat sangat menarik dan sugestif, sangat jauh dari saya. Terima kasih atas laporan ini. Semoga harimu menyenangkan.
ReplyDeletesinforosa
Terimakasih apresiasimu, Sinforosa 🙏.
DeleteSaya merasa surprise, anda menulis komentar menggunakan bahasa Indonesia.
Have a nice days, friend 🙂
La ricerca offre spunti di riflessione.
ReplyDeleteSì. Molto danzante. Grazie per la visita, Gus 🙏
DeleteOuw sudah ada postingan artikel baru.. yach aku keduluan lagi...wkwkwkwk😀
ReplyDeleteÒoh candi Sari ini candi Budha ya yang lokasinya ada di sekitar candi Prambanan.ya?
Candi Sari ini dibangun pada jaman Mataram kuno ya?
Kalau begitu candi Sari peninggalan dinasti Syailendra ya?
Eh kolom.komenku posisinya dibawah komen-komen para bule.. wkwkwk..😂
Kenalan saja sama bule bule mbak, siapa tahu jadi teman gitu.😊
Delete@ Justcherry =
DeleteBelum ketinggalan jauh, kok.
Masih termasuk di kolom teratas 😁
Wow, sekalinya bertanya ...berentet banyak pertanyaan, ya .. , hahahaa..., 3 sekaligus 😆!.
Karena candi Buddha, candi Sari termasuk peninggalan wangsa atau dinasti Syailendra.
Hanya saja pembangunan candinya dilaksanakan oleh penguasa atau raja Hindu.
Mas Agus kasi saran, tuh sista .. 😁.
Yok, dilaksanain.
iya yah, gw tiap kesini pasti nemu bule, bahasa spanyol apa yaa...
Delete@ Khanif =
DeleteAsiiik kan ...
Jadi sekalian bisa belajar bahasa teman-teman luar negeri 😁
Blog memang dapat menerobos batas lintas negara 😉
@Himswan Sant =
DeleteHehehe... jadi masih termasuk kolom komen teratas ya? Syukurlah..😅
Jadi begitu ya candi Sari itu memang peninggalan dinasti Syailendra tapi dibangun oleh kerajaan Hindu.
Jadi hasil bentuk bangunannya candi itu bisa dibilang campuran ya arsitekturnya ?
Ada ciri khas Budha juga ada ciri khas Hindu nya?
Oh iya mau nanya lagi .. boleh?🙂
Kastil dan Temple itu beda artinya ya?
Yang aku tahu kastil peninggalan bangsa luar Eropa dsb.
Kalau temple (candi) peninggalan bangsa kita.
Apa ada perbedaan lain lagi di antara kastil dan temple?
Aku sudah pernah bw ke beberapa blog para bule-bule itu seperti saran brad Him kapan itu. Tapi masih sedikit yang bw balik ke aku.
@Agus Warteg =
Sebelum ada sarannya mas Agus warteg , aku sudah pernah kok bw ke blog para bule itu.hehehe..
Kalau diperhatikan dan coba dibandingkan, bentuk candi Sari tidak ada campuran arsitektur khas bangunan candi Buddha & Hindu, sista.
DeleteKalau candi Buddha cirinya khas arsitekturnya bagian bawahnya rata-rata melebar membulat, kalau candi Hindu ciri khasnya meruncing ke atas.
Nah, kalau bentuk bangunan candi Sari persegi panjang.
Nah, itu dia ..., yang sempat jadi tanya tanya buatku juga antara perbedaan & persamaan antara bangunan candi & kastil.
Seperti kita tau, bangunan candi jauh lebih tua usia pembangunannya daripada kastil di Eropa ..., mungkinkah bangunan kastil bentuknya terinsipirasi dari bangunan candi ?.
Dugaanku mengarah ke arah sana.
Mungkin, kearsipan keberadaan penemuan candi-candi dibukukan oleh kolonial Belanda, kemudian buku kearsipan disebarluaskan melalui media surat kabar antar negara dan bentuk candi berventilasi seperti candi Sari ini menginspirasi bentuk bangunan kastil.
Siip .., saranku sudah diterapkan 👌🙂.
Dan sudah mulai ada yang bersedia singgah di 'rumah'nya sista hehehe ...
Maaf kelupaan...
Delete@Agus Warteg =
Makasih atas sarannya🙏
Monggo silahkan mas Agus juga kenalan sama para bule-bule ngunjungi blog nya mereka lumayan nambah teman daripada manyun 😀
@Khanif =
Silahkan kenalan sama para bule Eropa Amerika Latin, dsb.
Lumayan tambah teman daripada nambah musuh..wkwkwk😀 #becanda
Ooh begitu jadi bangunan Candi Sari ini nggak ada sama sekali campuran arsitektur Budha dan Hindu. Candi Sari mempunyai ciri khas tersendiri bangunannya berbentuk persegi panjang.
DeleteOoh bangunan bersejarah candi ini dulu dibukukan diarsipkan oleh kolonial Belanda dan disebarluaskan melalui media surat kabar ke Eropa ya? Jadi kemungkinan besar kalau bangunan kastil di Eropa sana terinspirasi dari bangunan candi?
Bisa jadi begitu ya?
candi yang memiliki.ventilasi dan kastil juga mempunyai ventilasi.
Perbedaan nya usia Candi jauh lebih tua dari kastil.
Candi adalah peninggalan kerajaan-kerajaan di Indonesia.
Bangsa kita patut bangga ya kalau memang bangunan kastil terinspirasi dari candi di Indonesia..👌😀
Bangunan candi berseni budaya tinggi dilihat dari bentuk stupa-stupa yang rumit, dinding beberapa candi terdapat ukiran berupa gambar -gambar tentang kerajaan dan tulisan bahasa Sansekerta.
Sedang kastil nggak ada yang seperti itu.
Iya saran nya Brad Him sudah aku lakukan ..blog bule yang ngunjungi aku masih 1, 2 orang nggak apa-apa hehehe.. tetap bersyukur..
Ini aku ntar mau nyoba bw lagi ke blog bule-bule itu.. dan harus bondo translate dulu.. wkwkwkwk😂
Perkiraan atau dugaanku sih begitu, sista.
DeleteTapi itu berdasarkan perkiraan pribadi, loh ya.
Entah benar tidaknya bentuk kastil diadaptasi dari bentuk candi seperti candi Sari yang memiliki ventilasi atau jendela ini, aku tidak tau pasti.
Aku sependapat jika leluhur kita memang punya bakat dan jiwa seninya sangat tinggi.
Malah bisa dikatakan masterpiece.
Ribuan ton batu bisa disusun sedemikian presisi, kemudian diukir dengan relief yang rumit dan sangat detil.
Ngga ngejinjing kamus segede gaban saja kemana-mana gitu, sista ... Wwwkkkk 😅🤭
Hehehe... Yes I see .
DeleteIt just your thougth.
Who knows that's true
Bisa jadi bangunan kastil sedikit banyak diadaptasi dan dinspirasi oleh bangunan candi.
Yeah leluhur kita jaman dahulu memang punya jiwa seni budaya yang sangat tinggi. Sehingga bisa membangun candi dari batu -batuan plus pahatan dan ukiranan dengan tingkat kerumitan yang tinggi.
Nggak salah kalau dibilang candi adalah hasil karya dari para masterpiece leluhur kita.
Bangunan candi yang kokoh nggak mudah rusak hancur kecuali oleh letusan dahsyat gunung berapi.
Maintenance yang baik akan membuat bangunan candi awet lestar sebagai cagar budaya bangsa kita. 🙂
Wkwkwkwk... nggak ngejinjing kamus segede gaban juga sich .. but it needs spend much time for answer with other language..
Aku ngejinjing bule kuat nggak yaw? Wkwkwkwk .. 😂 #kidding
Bentaaar ..., biarin aku ngakak duluan yaaa .. bhuawaaaahaa 😂😂!
DeleteItu kok ..,ngejinjing bule siih ?.
Emang koper kali dijinjing segala 😅🤭
Yakin, kalo para teman bule disini ikut menerjemahkan komentar ini bakalan mereka pada ketawa heboh😆
Yups, perkiraanku memang bentuk bangunan kastil sedikit banyak mengadaptasi dari bangunan candi.
Mungkin, terinspirasi dari gambar candi yang diterbitkan di surat kabar oleh pemerintahan Nedherland ke seluruh dunia waktu itu.
Mengingat usia candi-candi yang diketemukan kembali di Indonesia jauh lebih tua daripada usia bangunan kastil.
Semoga pemerintah terus mengelola atau maintenance keberadaan situs-situs candi jangan sampai rusak oleh pengaruh alam dan dari tangan tak bertanggung jawab.
Saya sering kok mengunjungi blog bule buat titip backlink, tapi artikelnya kurang paham karena ngga paham bahasa Inggris apalagi Spanyol dan lainnya.
DeleteJadi kadang aku pakai google translate untuk komentar, mungkin kalimatnya ngawur kali ya? 😂
@Himawan Sant =
DeleteWkwkwkwk... silahkan ngakak..😂
Aku sendiri bayangin ngejinjing bule.. bagaimana bisa ya? yang ada malah aku yang kejinjing..😂🤣
Ooh bisa sich.. kuat aku asal aku ngejinjing anaknya bule usia balita. 😂 #kidding
Iya syukurlah kalau misalnya bangunan kastil diluar sana dibangun diinspirasi dan diadaptasi dari bangunan candi bangsa kita. Karena melihat bangunan candi di negara kita melalui surat kabar yang diterbitkan oleh pemerintah Nedherland.
Iya semoga semus situs-situs candi di seluruh negara kita bisa terus di maintenance terpelihara dan terlindungi dari tangan tangan orang banyak yang nggak menghargai warisa budaya bangsa kita.
Oh ya turis -turis mancanegara mungkin lebih senang berfoto dengan latar belakang candi ya karena bentyknya berseni dan unik🙂
Kalau bangunan kastil bentuknya maaf rada kaku begitu.
@Agus Warteg =
Ooh jadi sudah sering toh ngunjungi blog-blog nya para bule sambil nitipkan backlink?
Tapi mas Agud sering komen juga ya di blog bule?
Ya nggak apa-apa harus ditranslate dulu baru dikomen sekalian menambah ilmu memperlancar bahasa asing. Nggak ada ruginya lho..😀
Nanti temannya bisa nambah banyak dan kita akan senakin dikenal oleh orang bule-bule di luar karena keramah tamahannya orang Indonesia.
@ Agus=
DeleteNgga apa-apa kalimat hasil penerjemahan dari google translate agak kurang pas, mas Agus 😄.
Sedikit banyak mereka tetap ngerti kok dengan apa yang kita tulis.
Semoga saja nantinya google translate lebih dapat akurat menerjemahkan bahasa.
@ Justcherry =
DeleteBisa jadi begitu, bakalan dijinjing balik oleh bule 😆.
Postur tubuh mereka kan lebih besar daripada rata-rata fisik orang dari Asia 😁
Itu pasti, sista.
Berfoto di depan candi pasti jadi dambaan banyak orang.
Ngga cuma turis lokal, turis asing pun juga.
Wkwkwkwk... iya bakalan aku yang dijinjing balik sama bule.. itu sama bule blasteran kayak Keanu Reeves gitu ya?
DeleteWkwkwkwk😂🤣 #kidding
Iya turis lokal n turis asing demen foto di depan candi karena unik berseni dan artistik. 🙂
Wuaaah ketahuan niih ..., ngarep dijinjing sama mas Nunu Reeves yuaa .. ,wwkkk 😂
DeleteMoga aja si pemeran film Matrix itu juga demen ngeblog, terus dia ikutan baca komentarnya sista Fidy ..., lalu dia nyamperin ke Indo buat jemput ngejinjing sista Fidy !.
Hahahaa 😆
Betul, tuh buktinya banyak banget foto bule di candi di Indonesia bersileweran di feeds instagram.
Mereka semua kelihatan happy punya kesempatan dan kenangan berfoto di candi 😁.
Nah, orang Indo pun harusnya kayak gitu.
Gracias amigo Gabriele 🙏.
ReplyDeleteEste es un edificio del templo hace miles de años.
Saludos de mi parte nuevamente en Indonesia.
Se non ho capito male, qui siamo in Malesia ! Molto lontano da me, luoghi che non conosco proprio. Un post interessante , con delle belle foto. Saluti.
ReplyDeleteNon in Malesia, amico. Ma la posizione di questo tempio è in Indonesia. Prego che un giorno tu possa fare una vacanza nel luogo di questo tempio esotico.
DeleteGrazie per il tuo apprezzamento 🙏
Saluti anche a te, Mirtillo
Bom dia:- Não será um monumento um pouco aterrador? Parece um edifício sombrio, sem vida, de meter medo.
ReplyDeleteNão está em causa a sua imponência, mas sim, o que transmite visualmente
Cumprimentos.
Boa noite da Indonésia, Ricardo.
DeleteConstruir templos de milhares de anos atrás não é assustador, amigo.
Não existe um ser sobrenatural assustador lá. É que precisamos manter nossas atitudes e palavras, porque lembrar deste templo é para atividades religiosas.
Saudações de volta para você.
Beautiful photos and very interesting place. I would like to go there.
ReplyDeleteAmen ..., I pray that you will see the location of the temple in the future.
DeleteThank you for your appreciation, Os Pirucas 🙏.
The travels are wonderful!
ReplyDeleteYou visit beautiful places.
Regards :)
Pola from Poland
Thank you very much for your appreciation, Pola 🙏.
DeleteGreetings return to you in Poland from me in Indonesia 🙂
Gracias, tu amigo, también le gustan las vacaciones a templos como este templo Sari. Ora sí, espero que más tarde pueda ir a la ubicación de otros templos y revisarlos en el artículo para que puedas ver los otros templos.
ReplyDeleteTambién rezo para que un día puedas ver el templo directamente.
Sí, es cierto que todavía no hemos seguido los blogs de los demás. Estaré encantado de seguir tu blog. Estoy esperando que sigas mi blog también.
ReplyDeleteGracias por eso, amigo 🙂🙏
epik mas candinya :D... sepertinya di daerah jogja memang banyak sekali wisata candi ya, salah satunya adalah candi sari hehehe, tapi btw nama candinya kayak nama mantan gbtan gw :D
ReplyDeleteCiyeeeee ... , ciyeee ... yang lantas teringatkan sama sang mantan ter-indah 😆
DeleteApa mungkin si mantan lahirnya di dekat candi kali, ya ...namanya bisa samaan gitu 😀🤭
Jogja dan Magelang bisa dikatakan 'gudang' nya candi purbakala, mas Khanif.
Cie, berarti nama mantan mas khanif itu ada nama Sari ya.
DeleteCoba aku tebak namanya siapa?
Sepertinya Sariawan.😁
bukan mantan, tapi masih gebetan dulu, sekarang sih dia sudah menikah :D
DeleteKok aku jadi sedih bacanya ya ..., si mantan sekarang udah jadi milik orang lain 🙁
DeleteWonderful temple.
ReplyDeleteYou are traveller with passion - it is so nice :)
Greetings from Poland :)
I am honored by your appreciation, Hana. Thank you very much for that 🙏.
DeleteGreetings to you and I pray that your days are always pleasant 🙂
As far as I can tell, there is no translator linked to this blog, so I am unable to read the text. Perhaps you would consider adding one. I am sure it would be an interesting narrative. Or perhaps even include a short summary in English. Have a great day!
ReplyDeleteHello, David.
DeleteI'm glad you visited here and nice to know you.
Actually my blog has been equipped with a translator application, language.
When viewed from the cellphone screen the language translator application is in the horizontal three lines on the top left.
Hope you will find it.
Have a great days also, David.
Hai Kak Hima... Duh ke mana saja sih? Dulu tuh sampai sering kubuka blognya kok ya nggak ada kabar dan hilang. :(
ReplyDeletePadahal aku selalu suka baca karena berasa diajak jalan-jalan.
Hmm... kali ini tentang Candi Sari Asmara. Wow... aku baru tau, padahal pernah ke Jogja beberapa kali. Wkwkwk...
Tapi, dasar anak muda, cuma tau yang famous-famous aku ini.
Halo, kak Enid.
DeleteGimana kabarnya, kak ?.
Masih jadi relawan covid-19 kah ?.
Blog lamaku telah vakum, kak.
Berganti blog baru ini.
Ssst, bukan candi Sari Asmara, kaaaaaak 🤫
Tapi asrama 😆
hahaha kan..kaannn... banyak yang kangen.
DeleteSoalnya Hino selalu membahas hal-hal anti mainstream, kayak candi, jaraaangg banget ada yang mau mengulas sedetail ini :)
Hello, what a beautiful temple. Wonderful photo. Take care, wishing you a happy day!
ReplyDeleteOh, thank-you so much your appreciation, Eileeninmd 🙏.
DeleteTake care and have a nice days.
This temple is beautiful
ReplyDeletegreetings
Lili
Greetings back, Lili.
DeleteThanks your visiting 🙏
I'm confused about the translation but the picture of the crumbling but beautiful ancient building is so interesting. Thank you for sharing.
ReplyDeleteOh, please forgive if the work of the Google language translator does not work correctly translating sentences.
DeleteHopefully later it can work well.
Thank you for your opinion about my photo, Penelope 🙏.
Greetings from me again in Indonesia for you
nice info. tqq for sharing
ReplyDeleteYour Welcome, Nadhie.
DeleteSalam :)
It is sooooo beautiful!!!! I love this kind of buildings. It reminds me of La Sagrada Familia in Barcelona, of course before they put tiles and paint on it and destroyed all the beauty. ;)
ReplyDeleteWe're the same, friend.
DeleteWe both like historical heritage buildings like this.
I became curious to see photos La Sagrada Familia in Barcelona ......, and hope that one day I will have the opportunity to see directly there.
I don't think I've ever seen anything like that in person. I loved your pictures.
ReplyDeleteI pray that one day you can get a chance to see the historical heritage temple firsthand.
DeleteThank you very much for your appreciation, Mary 🙏.
El hombre necesita conocer los secretos que esconde su corazón y atraves de el, su alma. Necesita saber y conocer pero, debe de cumplir un camino para llegar a la meta...La sabiduría consiste en alcanzar ese viaje atraves de su mente. De esa manera descubre la sencillez de las cosas para comprenderlas y lo infinito que es Dios que lo puede todo...Quién llegue a esa meta, tendra cinientos sólidos además de sabiduría...
ReplyDeleteYo he cruzado la frontera que me lleva a la 5ª dimensión y también he conocido a Dios: He hablado con el...Pero mi camino es largo para madurar, muy largo. A lo largo de los tiempos en hombre ha tenido la inquietud de conocer a Dios. Muchos han abandonado su búsqueda porque no encontraron nada y otros, tuvieron la dicha de conocer el infinito y el amor; a Dios...
La felicidad existe
Un saludo
Es cierto lo que dices, Dios siempre es leal con nosotros. Que tus días se pasen siempre con amabilidad y felicidad, amigo.
DeleteGracias por tu consejo consejo, Buscador 🙏
Dios te bendiga.
Saludo
It's a very interesting place. I really like to learn about the history of such places.
ReplyDeleteThank you for sharing :)
Thank you , Okiem 🙏
DeleteI will try to review historical heritage buildings as often as possible so that we can increase our knowledge.
Beautiful temple. I'll like to visit it.
ReplyDeleteStay safe.
galerafashion.com
Stay safe also.
DeleteThanks your visiting, Adriana 🙏
An interesting report, I did not know any of this. Good pictures as well.
ReplyDeleteI am pleased to have introduced the location of this historic heritage building to you.
DeleteThank you for your appreciation, Ginny 🙏
Hello! Her blog seems very interesting to me, I am a follower. The temple looks beautiful, I loved reading about its history.
ReplyDeleteHello, Esther.
DeleteThank you for your appreciation.
I am very happy and thankful for that.
I have followed back your blog.
I will try to be able to frequently review the history of cultural heritage in order to increase our knowledge of all of us, besides of course the location reference for a vacation.
Di jogja banyak banget ya candi-candi yang bisa dikunjungi. Kalau di sulawesi malah ngga ada candi sama sekali. Padahal dari dulu pengen punya foto di candi. Hehe.
ReplyDeleteOhh, ntar kalau ke pulau Jawa dinoted liburan ke candi ya, kak .. jangan sampai kelupaan bikin fefotoan sebanyak mungkin di lokasi candi 😁
DeleteWhat a lovely temple to visit! I am always amazed at the artistic nature of such structures!
ReplyDeleteYes, it is true. The history and building of temples such as the Sari temple is an interesting holiday location to visit.
DeleteI agree with you.
Thank you for coming here, Theresa 🙏
How gorgeous and very interesting. I love history and some beautiful architecture. You can't help but ask yourself, what secrets are held here?
ReplyDeleteIt turns out we are both history buffs and vacationers to locations like this, Jax.
DeleteThe secret story that is stored in Sari temple in my opinion is that the inner room seems sacred because it was used for religious activities. The aura is positive and good.
Interesting and beautiful temple.
ReplyDeleteExcellent report
Greetings from Portugal
Thank-you for your visiting and appreciation, Maria 🙏.
DeleteGreetings back for you in Portugal from me in Indonesia
Jika suatu hari bisa ke Prambanan
ReplyDeleteIndahnya telah ssampai impian
:)
Semoga impian
DeleteKelak terwujudkan
Bukan hanya sebatas angan.
Tetapi terwujud kenyataan.
😉
Kororo kl udh pergi dr bumi mau main ke candi sari lagiii. Huhu
ReplyDeleteEmg ya wisata candi selalu bikin takjub mas meskipun ya cm bangunan batu kata orang2 tp q suka😼😹
Sama kita, kak.
DeleteBerharap penuh si virus menyebalkan itu segera musnah binasa.
So ..., bisa jalan-jalan ke candi lagi deeh 😆
This comment has been removed by the author.
Delete@ Tari =
Delete6 tahun lalu 😱 ?!
Whua .. hahaha ...
Ngga sekalian 6 abad aja nyebutnya 🤣🤣 ?.
Punya blog lama aja belum ada 2 tahun ini, kaaaak ...
Kok bisa 6 tahun.
Gimana storynya tuh ... wekeekeew 😅
This comment has been removed by the author.
DeleteOhhh .. jadi ...
DeleteDulu blogger yang pakai nama Titi itu ... , adalah ... Kak Tari 😱😱😱 ??
Lah, sekarang kok berganti nama lagi jadi Tari ?.
Bisa jadi nih, ntar punya blog lain lagi berganti nama pula ..., jadi Titu .. 🤭
Dua suku kata gitu ya, kak 😁
This comment has been removed by the author.
DeleteEh betewe Titu itu nama girlband kan ya? :D
Deletekira-kira arsitek bisa desain bangunan bagus-bagus, kalau desain seperti prambanan bisa ga ya... untuk memantapkan bahwa candi itu menjadi salah satu keajaiban dunia
ReplyDeleteItu pasti bisa, mas Agoes.
DeleteNenek moyang leluhur kita kan terkenal karya seninya mumpuni.
Sangat keren kan batuan besar bisa dibentuk sedemikian rumit dan detil desainnya ..., itu dibuat sejak ribuan tahun silam.
Yeah 😃
ReplyDeleteWah lokasi candinya ini di jogja ya kak? Keren tuh, cinta sejarah *eaa
ReplyDeleteKayaknya di Jogja dan sekitarnya emang banyak candi yah. Emang pusat sejarah dulu disana sih, kraton-kraton juga banyak di Jawa. Tapi, sayangnya saya belum pernah lihat candi secara langsung dududh T_T
Betul, lokasi candi berbentuk unik ini berada di Yogyakarta, kak.
DeleteBanget suka sejarah, terutama kisah sejarah pendirian candi :)
Sabar ya, ntar kapan pasti kesampaian lihat langsung bentuk candi.
Jangan lupa nantinya jeprat jepret foto diri di depan candi sebanyak mungkin 😁
Dalla fotografia direi che è stupendo, un Tempio da visitare.
ReplyDeleteTi auguro un sereno venerdi.
Esatto, amico, questo antico sito del tempio merita una visita, visitando qui oltre alle vacanze puoi anche dare un'occhiata da vicino ai dettagli del rilievo del tempio.
DeleteGrazie e buona giornata, Giancarlo
This comment has been removed by the author.
ReplyDeleteTolong digarisbawahi tujuan awal anda memiliki blog itu sebenarnya apa.
DeleteMenyebarkan informasi yang baik di artikel dan di kolom komentar kepada publik ...., atau bertujuan membuat keonaran dan mencemarkan nama baik lewat tulisan di kolom komentar ?.
Kata - kata anda menyebutkan saya telah memberikan janji palsu kepada anda , membanding-bandingkan anda dengan seseorang, menjelek-jelekkan anda ... , itu semua adalah rekayasa anda.
Saya tidak mengenal sama sekali dengan anda dan tidak ada hubungan sama sekali dengan anda.
Tolong selanjutnya jika anda berkomentar disini gunakan kata - kata yang sopan.
Tidak menulis komentar hasutan.
Semua komentar yang telah anda tulis telah saya screenshoot sebelum anda menghapusnya.
Wah sy paling buncit ternyata, maklum beberapa hr ada sedikit gawean mas, maklum jelang puasa 😀 kayaknya memang agak beda ya tipe candi Sari ini karena ada jendelanya, biasanya candi itu yg sy liat kayak borobudur itu ga ada jendelanya alias bangunan tinggi dan stupa, prambanan juga gitu, klo yg ini kan ada sirkulasi udaranya jadi mereka bisa melihat keluar saat itu, wah banyak penggemar dr luar semua yaakk 😄
ReplyDeleteBelum di posisi paling buncit datangnya kok, kak .. , masih bakalan akan ada kereta lewat lagi, eh#"! .. apaan ini kok jadi kayak angkutan mudik, hahahaa 😅
DeleteBetul, bentuk candi Sari ini terlihat beda dengan bentuk candi pada umumnya.
Sebenarnya ada juga candi yang ada sedikit kemiripan bentuk dengan candi Sari ini, namanya candi Plaosan.
Yok, kenalan juga dengan teman-teman dari luar, kak ..., biar nambah wawasan kita 😉
What a beautiful place to visit glad you share it with us.
ReplyDeleteThank you very much for visiting here, Jackie 🙏.
DeleteI am glad to have invited you to see the beauty of ancient temples.
Have a great days
Beautiful place :)!!!
ReplyDeleteThank you for visiting my blog :)!!!
Your welcome, Filifionka
Delete.And thank you also for your appreciation 🙏
Seems like it was a great trip for you, Himawan! :)
ReplyDeleteYes, makes me happy, Hot guys.
DeleteI hope you also experience a pleasant trip 😉
This temple has been well preserved for tourist. Thanks for sharing. Have a great day.
ReplyDeleteCorrect your opinion, Nancy.
DeleteJust need a little maintenance, especially the inside of the temple.
Thanks for your visiting 🙏
Greetings
Such a spectacular building...and thank you so much for sharing it's history! I really enjoyed reading!!😊😊
ReplyDeleteI would really love to visit it someday...
Have a great day!
I pray for your wishes to go to this location later, Ygraine.
DeleteI also thank you for visiting here 🙏
Have a nice days also 🙂
Nice place and nice history. I would like to visit someday.
ReplyDeleteAmen, may your wishes be granted. Thank you for coming here Saruski 🙏
DeleteHave a great day
Beautiful photos and place!
ReplyDeleteThanks a lot your appreciation, Sunika.
DeleteHave a great days
Looks fantastic!
ReplyDeleteOh, thank-you so much, Christine.
DeleteHopefully someday you can take a vacation to the location of this temple.
¡¡¡Un lugar espléndido!!!
ReplyDeleteSaludos.
Gracias por tu apreciación, Alfred 🙏.
DeleteSaludos de mi parte en Indonesia para ti en España.
Very interesting place. I like this kind of building :)
ReplyDeleteGreetings from Poland :)
Thank you greetings from Poland. With regards to returning from Indonesia 🙂
DeleteThank-you your appreciation, Monika 🙏
Cantik bangunan lama ni,masih terpelihara.
ReplyDeleteBetul apa yang anda tulis, mengenai bangunan bersejarah ini, Thomas.
DeleteHave a nice days
Se ve precioso el exterior del edificio. Tiene una arquitectura muy interesante y característica de su país.
ReplyDeleteTe agradezco tu visita y comentario en mi blog.
Muy correcto tu opinión, amigo.
DeleteLos patrones de relieve en el templo parecen representar fuertemente la cultura javanesa. Aunque el budismo tiene el mismo estilo que los templos en Tailandia, algunos relieves en los templos budistas en Java tienen motivos tradicionales, como el relieve Kalamakara.
También agradezco que hayas venido aquí, gracias por eso 🙏
Amei esse lugar!
ReplyDeleteinstagram.com/juliamodelodemodelo
juliamodelodemodelo.blogspot.com
Obrigado Julia 🙏 Espero que um dia você possa se divertir no local do templo.
DeleteExistem muitos locais de templos antigos na ilha de Java (uma região da Indonésia), especialmente em Yogyakarta e Magelang.
Jadi ingat kalau gagal traveling awal April lalu nih, Mas. Padahal niatnya mau jalan ke Jogja. Gara-gara Corona nih, jadi gagal..
ReplyDeleteBaca artikel yang ini jadi timbul lagi hasrat pengen main ke sana. Tapi kapan ya Corona ini selesainya? Aku pengen cepet-cepet keluar. Aku butuh jalan-jalan😭😭😭😭
Tabah ya, kak Roem.
DeleteNih tisu .....🧻
Yok dihapus dulu air matanya , wwwkkk
😄🤭
Sama yang aku rasain, kak.
Pengin keluar rumah bisa jalan-jalan bebas kemana pun yang aku suka.
Jenuh rasanya banyak beraktivitas di dalam rumah 🤢
Komentar ini telah dihapus pengarang karena ketahuan bini
DeleteWkwkwk..
DeleteHusss...
Deletehahaha, ya udah Roem, sementara jalan-jalan keliing rumah aja dulu :D
DeleteSatu lagi candi yang luput saya kunjungi ketika wisata ke Yogya. Bentuk candinya unik mungkin karena awal pendiriannya dikhususkan buat asrama jadi ada lubang jendela untuk ventilasi udara atau untuk sekedar mengintip.
ReplyDeleteYah, sayang ya waktu itu candi unik ini ngga dikunjungi mas Kal El sekalian waktu itu ...
DeleteNext, lokasinya dinoted ya, mas.
Monggo dieksplore candi Sarinya 🙂
Dugaanku juga begitu, kalau candi dilengkapi ventilasi tujuannya untuk pergantian sirkulasi udara karena difungsikan sebagai asrama.
Maklumlah orang Jakarta ke Yogya taunya cuma obyek wisata yang sangat terkenal seperti candi Borobudur dan Prambanan dan ngga begitu tau obyek wisata kurang terkenal lainnya walaupun obyek wisatanya itu bagus.
DeleteBaiklah dicatat alamatnya siapa tau suatu saat bisa ke Yogya lagi
Sepertinya candi itu kurang terawat dengan adanya banyak kotoran burung sampai menimbulkan aroma yang tidak sedap?
Kuralat sedikit komentarnya mas Kal El, ya ..., kalau candi Borobudur itu lokasinya bukan di Yogya.
DeleteTapi berada di Magelang, mas.
Mungkin saat itu ada beberapa sarang burung di bagian atap dalam candi, sudah cukup lama belum dilakukan ulang perawatan berkala.
Iya tau lokasi Borobudur bukan di Yogya tapi di Magelang udah beda provinsi tapi kalau orang Jakarta ke Yogya pasti pergi ke candi Borobudur itu udah satu paket sama seperti Gorojogan Sewu Tawangmangu itu adanya di Karanganyar kalau ke Yogya pun kadang paketnya juga ke situ.
DeletePertama pergi ke Borobudur juga saya mengira adanya di Yogja setelah pergi yang kedua kalinya baru tau Borobudur adanya di Magelang soalnya pergi berdua sama teman bukan ikut rombongan tour.
Oh ada perawatan berkalanta mungkin dananya belum turun jadi belum dibersihkan,hehehe.. btw itu perginya sebelum wabah Corona kan?
Betul hehehe .. , travelling ini kulakukan sebelum 'kororo keropi' menyerbu Indonesia..
DeleteSekarang ini lokasinya pasti ditutup sementara waktu entah sampai kapan.
Beruntungnya sekarang travel agent sudah mulai sadar menginformasikan yang benar letak lokasi candi Borobudur ada di kota mana.
Di kawasan prambanan memang banyak sekali candi yang bisa ditemui. Yaa kalau punya waktu bisa mengunjungi banyak candi.
ReplyDeleteaku malah baru tahu jika ada candi yang dikhususkan untuk tempat tinggal para pendeta, biksu, dan bikkhu. Bentuk candinya juga sangat unik dan beda dengan candi-candi yang ada di sekitarnya.
Iya ya paling enak kalau bisa punya banyak waktu, 3 hari sekaligus misalnya buat mengeskplore satu persatu kesemua candi yang ada di sekitaran Prambanan.
DeleteQué maravilla!!!
ReplyDeleteSeguro que ahora, sin turistas, debe ser mucho mejor poder visitarlo.
DeleteSí, este edificio del templo hace miles de años es increíble. Desafortunadamente, en la situación actual de pandemia, la ubicación del templo estaba cerrada, a los turistas no se les permitía venir.
Saludos desde Indonesia, Toro. Gracias por venir aqui 🙏
Yuhuuuuu... candi is BACK!!! hahahaha.
ReplyDeleterasanya kayak terobati kangennya membaca ini, setelah sekian lama nggak ketemu ama tulisannya Hino tentang candi.
Dan seperti biasaaaa, ulasannya detail banget, jadinya saya bakal nambah ilmu lagi tentang candi.
Kalau nggak kayak gini, ketemu candi paling saya biasa aja.
Tapi sejak tahu Hino suka bahas candi, setiap kali liat candi saya jadi ingat Hino hihihi
Hahaahaa ..
DeleteKak Rey bisaan deh bikin aku ngakak 😂!
Kak Rey bilang setiap lihat candi keingetan aku ... ,mendadak keingetan sama julukan yang diberikan oleh kang Nata sebagai master candi .. hahaha 😅
Ngomong-ngomong, kang Nata itu kemana ya 🤔?.
Apa udah ngga aktif ngeblog lagi , ya ?.
Juga si Kuan Yu juga ngga kelihatan ada dimana ...
kalo piknik ke candi akan selalu teringat 'dimana ada candi, disitu ada hino',
Deletecek juga mba rey, tengok tengok di dalam candi, ehh sapa tau kak hino nya ada disana #lahhh
@ Ainun =
DeleteWwwkkk ...
Waduh jadi maluku, eh# malu aku 😅
Auto kebayang aku kepergok sesama temen blogger saat aku bertapa di dalam candi 😂
bagus sekali sejarahnya..
ReplyDeleteYa, kak Nur.
DeleteHebatnya lagi pembangunan candi ini diprakarsai oleh raja berbeda agama.
Itu menandakan nenek moyang telah mengajarkan toleransi antar agama.
What a treasure. It is beautiful!
ReplyDeleteOh, thank you very much for your appreciation for the location of this ancient temple.
DeleteI appreciate, friend 🙏
great report.
ReplyDeleteit looks so bautifull temple
Thanks a lot of your comment.
DeleteI appreciate.
Hola Himawan. Siempre me han llamado la atención esos edificios tan monumentales que se ven por esa zona. Son impresionantes y de una gran belleza. Lástima que no pueda verlos "in situ", pero uno no puede tener todo 🤣🤣.
ReplyDeleteUn abrazo.
Hola tambien Juan. Corrija lo que dice, vea edificios históricos como este.
DeleteY corrige tus palabras, estoy incluyéndonos a todos, solo se nos permite venir a verlo. Nuestra obligación es mantenerlo vivo y sostenible. S
Saludos
Precioso país y precioso blog. Gracias por traerme hasta aquí.
ReplyDeleteUn abrazo.
Marta.
Un abrazo de mi parte, Marta. Muchas gracias por visitarnos y por su impresionante aprecio.
DeleteSaludos desde indonesia, Marta.
Bangunan itu megah sekali pertanda zaman dulu itu citarasa arsitektur sudah sangat tinggi.
ReplyDeleteSaya sebenarnya berharap Alkisah nya lebih panjang lagi... He He He
Ntar ya aku masuk ke mesin ruang pemutar waktu dulu ..., lalu aku coba sebisa mungkin dapat masuk ke tahun 778 Masehi biar tau kelanjutan alkisahnya, wwwkkk 😅
DeleteBetul opini mas Sofyan jika sejak ribuan tahun ketrampilan seni yang dimiliki leluhur kita sudah mumpuni.
Saya pernah dengar dan baca soal Candi Kalasan, tapi baru tau ada Candi Sari di dekat area sana :D dan baru tau juga ternyata candi bisa jadi tempat tinggal karena selama ini taunya kan candi digunakan sebagai tempat beribadah :3 jadi penasaran, bagaimana ya rasanya tinggal di dalam candi hehehehe.
ReplyDeleteEniwei, saya jadi belajar lebih dalam soal percandian dari blog mas Himawan. Thanks a lot mas ~ ngomong-ngomong saat ke Kalasan sempat coba ayam bakar Kalasan juga nggak? :D
Aku juga sempat icip-icip ayam bakar Kalasan seperti kak Eno 😄 ..
DeleteEnak ya rasanya.
Sayangnya kelupaan ngga sekalian kudokunentasikan lokasinya buat artikel.
Kak Eno sempat mengulas restonya, ngga ?.
Wah, terimakasih ya aku udah dianggap menularkan pengetahuan tentang candi hehehe :)
Hello Himawan. This temple looks so beautiful! It reminds me of pictures of the Borobudur and also slightly resembles the Angkor Wat also. What makes it similar to Borobudur the most are the gray bricks that are so clean and free from moss which makes the structure looking new and ancient at the same time. Thank you so much for taking us there.
ReplyDeleteI am so happy to visit your blog and I really want to thank you for visiting my blog too :) I will frequently visit your blog my friend! Terima Kasih!
Hello also my new friend, Stevenson Que. I am very glad you are pleased to visit my blog.
DeleteAs an appreciation from me for you, I will follow your blog.
The stone structure of the Borobudur temple, Sari temple and ancient temples is made of andesite stone. So the appearance of the temple stone body looks the same.
The difference is the shape of the temple made from each other is different and the motifs of relief. Hopefully this little explanation from me helps answer your curiosity. I am very happy to explain for you.
Regards
I truly liked seeing that temple, and reading what you posted, it was very informative, thank you!
ReplyDeleteAlso, I thank you so much for commenting on one of my posts!
Followed!
Thank you very much for your appreciation, Anderson. Also thank you I wish you please visit my blog.
DeleteI'm ready to following your blog too.
Candi Sari ini cantik dengan aksesori relief nya, seperti namanya juga, yang namanya Sari cantik dan sweet, ga heran kalo candi ini juga mempesona. Fotonya bagus.
ReplyDeleteTerimakasih menyukai fotoku, kak 🙏.
DeleteSemoga candi Sari tetap terpelihara agar tampilannya terus sweet 🙂
seperti biasa tiket masuknya murah
ReplyDeleteaku kira selama ini di dalam candi candi, duluuunyaaa cuman sebatas pembangunan candi aja, tanpa dimanfaatkan sebagai suatu ruangan.
aku kadang mikir, moso candi dibuat tempat tinggal, kan kayak gelap, pengap.
yang cerita raja siapa itu lupa, sang raja bangun candi untuk ratunya, ehh kayaknya roro jonggrang ya. aku mikir mungkin candi jaman dulu itu bagaikan istana mewah
Kisah Roro Jonggrang di candi Prambanan itu cerita fiksi dibuat pada masa Mataram Islam, kak.
DeleteCerita aslinya pendirian candi Prambanan di masa Mataram Kuno [terpisah kurun waktu sangat jauh] bukanlah seperti itu.
Bagusnya penerangan ni..lengkap. Hi salam kenal daripada malaysia
ReplyDeleteHalo, salam kenal juga dari Indonesia, ya.
DeleteTerimakasih apresiasi kamu.
Ngeri² sedap kalau main ke blog Mas Himawant ini. Mau koment harus scroll dulu "sepanjang tali beruk" ke bawah.
ReplyDeleteIni membuktikan kualitas konten Mas Himawant luar biasa.
Waduh aku mah masih dalam tahap belajar dan belum apa-apa, mas Afriant 🙈.
DeleteJadi malu dibilang gitu ☺️
seperti biasa tiap berkunjung kesini yang koment banyak banget, gw sampai bingung nyari komenan gw yang lama :D
ReplyDeleteKelamaan nyari komen lama, ya saya ikutan bingung di sini.hihi
Delete@ Khanif & Lantana =
DeleteAku juga pribadi ngga kalah bingung wwwkkk .., aku dari tadi bolak-balik tengok ulang balasan komentar yang kutulis kok .. ngga muncul.
Kayaknya udah overload halaman komentar 😆
Ada yang tau ngga ya caranya agar balasan komentarku bisa muncul semua ?.
Aku kebingungan nih 🤔
Kayaknya lebih bagus Candi Sari ketimbang Candi Kalasan. Sayang banget kemarin aku kelewatan dari candi ini, padahal udah singgah di Candi Kalasan.
ReplyDeleteTapi gara-gara ngejar waktu buat ngunjungi Keraton Jogja, gagal deh singgah ke Candi Sari.
Preciosa imagen. Muy interesante.
ReplyDeleteUn placer llegar hasta aquí.
Un saludo.
Keren ya, masih terawat Candinya :D.
ReplyDeleteBahas tentang candi jadi inget blognya mas himawan yg dulu deh, expert bgt ttg candi :)
ReplyDeleteSaya juga berpikir gitu mbak Id.
DeleteGreetings from Boston, Massachusetts, USA Thank you for the wonderful armchair tour of the temples. Just beautiful. Take care.
ReplyDeleteDos monumentos importantes de la cultura indonésica antigua, rescatados, no sólo para goce de la vista, sino de los arqueologos y arquitectos, para hacer sus juicios sobre la sociedad y la jerarquía política y religiosa de tiempos prístino. Un abrazo
ReplyDeleteMuy interesante información para compartir al mundo, éstas construcciones antiguas sirven también para recordar que todo pasa, que sólo andamos de paso por está vida y que no nos llevamos nada! Gracias por tu visita!
ReplyDeleteAbrazos inmensos!!
Woooo malah belum pernah ke Candi Sari ini
ReplyDeleteSaya pernahnya ke Candi Sambisari, ini juga deket prambanan juga, tadi pas awal buka postingan, sekilas kirain Sambisari, tentang Sari. Jangan-jangan ada koneksi cerita diantara candi Sambisari dan candi Sari?
Yang pasti sih, postingan serba jalan-jalan begini, bikinnnn mupeng piknik, dan berharap corona segera berlaluuuu, biar bisa keluar rumah tanpa was was lagiii
I'm not able to read your posts, as I can only understand English. You take fantastic photos. Thank you for visiting my "let it be" post and for your words. It looks like you enjoy traveling,
ReplyDeletejust like my daughters. : )
Have a pleasant week.
~Sheri
Macam baca sejarah aaje.
ReplyDelete