Skip to main content

Posts

Candi Plaosan, Simbolisasi Cinta Era Mataram Kuno

Lantunan alunan suara  gendhing - gendhing gamelan Jawa yang diperdengarkan melalui corong speaker pengeras suara dari dalam area candi Plaosan terasa terdengar syahdu di pendengaran, saat kendaraan yang membawaku di satu siang hari itu tiba berada di tepi jalan desa lokasi keberadaan candi Candi Plaosan.  Iramanya yang lembut mendayu - dayu menenteramkan hati seakan memanggilku untuk cepat - cepat aku beranjak turun dari kendaraan untuk segera memasuki kompleks situs candi purbakala yang dibangun pada abad ke 9 Masehi dan melihat keeksotikannya dari dekat.  Sebelum berbelok arah jalan tiba berada di tepi jalan pedesaan tempat lokasi candi Plaosan berada, beberapa puncak - puncak candinya yang artistik menjulang tinggi terlihat dari kejauhan dan sebagian pemandangan candinya tertutup oleh deretan rumah penduduk pun membuatku sudah tak sabar untuk segera memasuki kompleksnya.  Terutama setelah melihat kompleks candi Plaosan dari dekat di tepi jalan desa dan terdengar suara gamelan Jawa

Taman Seribu Cinta - Keindahannya Tersembunyi di Bawah Jembatan

Saat kendaraan yang membawa kalian dalam perjalanan melintasi kota Muntilan yang berada di jalan utama penghubung Daerah Istimewa Yogyakarta - Magelang untuk suatu keperluan tertentu, mungkin tujuan berlibur atau juga mampir berbelanja oleh - oleh makanan khas, tape ketan ..., cobalah sempatkan pandangan arah mata kalian melongok ke bawah jembatan Kali Blongkeng.  Lihat dan cobalah tengok ..., dahan dan ranting, pohon dan kebun basah semuaaaaa ... , lah kok malah nyanyi sih, iniii ..., lagu anak - anak kali akh ha ha ha ..., di bawah jembatan terdapat lokasi taman syantik  dan banyak dihiasi berbentuk lope - lopean  atau tanda lengkung jantung hati berwarna pink  lagi falling in love  alias kasmaran gitu hi hi hi ..., nah itulah keberadaan lokasi Taman Seribu Cinta.  Nama lokasi taman satu ini, banyak orang menyebutnya dengan nama Taman Seribu Cinta Kali Blongkeng Muntilan karena lokasinya memang terletak berada di kota kecil Muntilan dan 'tersembunyi' berada di bawah jembatan

Pesona Grojogan Watu Purbo Tanggul Air Terjun Berundak

Mendung langit pagi di kotaku di satu pagi hari itu, dan beberapakali sempat hujan gerimis dalam perjalanan tak mengurungkan niatanku untuk tetap bepergian ke lokasi wisata Grojogan  Watu Purbo yang berada di perbatasan antara wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta dan wilayah Jawa - Tengah.  Lokasi tepatnya di Dukuh Bangunrejo, Desa Merdikorejo, terletak di Kecamatan Tempel, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Sebenarnya mudah saja menemukan lokasi keberadaan air terjun Grojogan Watu Purbo yang beberapa waktu lalu namanya sempat viral di media sosial karena keindahan dan keunikannya yang menyerupai air terjun berundak, cukup berpedoman menemukan letak lokasi aliran kali Krasak yang besar dan dilengkapi jembatan besi dua arah. Kali Krasak membatasi wilayah Jawa Tengah dan wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta. Terdapat g apura besar nama perbatasan wilayah melintang di atas badan jalan utama Yogyakarta - Magelang.  Di aliran sungai Krasak itulah air dari pertemuan dua sungai di lere

Pulo Kenanga - Pulau Buatan Tertinggi Taman Sari

Ketika kalian, kamu dan aku, atau juga kita saat menghabiskan waktu bersenang - senang berlibur berada di pusat kota Yogyakarta  dan kemudian saat perjalanan melintasi Jalan Ngasem dari arah utara, cobalah perhatikan pemandangan yang tampak segaris lurus arah pandangan mata dengan jalan raya.  Pemandangan reruntuhan puing sisa bangunan kuno yang terletak berada di suatu ketinggian lokasi tersebut dilihat dari jarak cukup jauh pun telah tampak terlihat sangat jelas. Bentuk bangunannya tampak tinggi menjulang terlihat kokoh, meskipun sekarang ini sudah tak lagi berbentuk utuh sempurna.  Bentuk bangunannya yang memiliki bentuk berbeda dengan bentuk bangunan - bangunan yang ada di sekitarnya, membuat lokasi dan bangunan bagian dari taman plesiran  dan sekaligus benteng pertahanan milik Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat ini mudah untuk dikenali dari jarak pandang yang cukup jauh. Itulah letak keberadaan pulau buatan yang dinamakan dengan  Pulo  Kenanga dan gedung bangunan yang terdiri dari

Umbul Senjoyo - Pemandian Eksotis di Lereng Gunung Merbabu

Terpaan sinar cahaya matahari pagi yang melimpah menjelang siang tengah hari saat itu, terasa cukup menyilaukan pandangan mata namun udara tetap terasa semilir sejuk menerpa permukaan kulit, mengiringi perjalananku memasuki kota Salatiga dan selanjutnya mengarah ke arah kota Boyolali untuk menuju lokasi liburan yang berada di lereng gunung Merbabu, Umbul Senjoyo .  Wisata Umbul Senjoyo terletak berada di desa Jubug, kecamatan Tengaran, kelurahan Tegalwaton, kota Salatiga, kabupaten Semarang. Untuk mencari dan menemukan keberadaan letak lokasi pemandian umum Umbul Senjoyo yang dua dari lima bentuk kolam besarnya memiliki bentuk lebih menyerupai sendang alami dan berair sangat jernih ini, tidaklah menemukan kesulitan berarti dalam mencarinya.  Lokasinya cukuplah mudah untuk diketemukan.  Rute ke arah lokasi patokan termudahnya adalah terminal bus Tingkir kota Salatiga.  Tak begitu jauh jaraknya dari Terminal Tingkir, di lampu traffic light belokan pertama perjalanan dilanjutkan berbelok