Skip to main content

Sakral dan Mewahnya 23 Kereta Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat

Menempati di sebuah bangunan tua, salah satu bangunan bagian dari kompleks besar Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat di Jalan Rotowijayan yang berada di sisi barat Keraton terdapat museum Kareta Karaton Ngayogyakarta yang menyimpan benda pusaka kereta - kereta mewah penuh sejarah milik Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat. 

Penamaan lokasi bukan dengan nama Kereta Keraton, tetapi Kareta Karaton berdasarkan nama kepenulisan dalam bahasa Jawa Kuno.


"dibacain, yuk"
Aku dan replika kuda putih Kyai Dhurmasari, kuda kesayangan Sri Sultan Hamengku Buwono I


Jalan Rotowijayan merupakan ruas jalan umum penghubung antara area wisata Tepas Keprajuritan Karaton dan Tepas Pariwisata Karaton. 


"dibacain, yuk"
Jalan Rotowijayan


Bisa dikatakan letak lokasi bangunan Museum Kereta Keraton berada di tengahnya di sisi barat, antara area wisata Keraton di sebelah utara dan area wisata Keraton di sebelah selatan. 

Berjalan kaki pun sangat dekat ditempuh untuk mencapai ketiga lokasinya. 
Tak lebih ditempuh dari 3 menit.
Itu juga yang kulakukan ..., berjalan kaki melenggang penuh gaya bak model kesiangan dari halaman parkir Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat sebelah utara menuju ke museum kereta yang menyimpan ke 23 kereta mewah, dan diantaranya kereta yang disakralkan merupakan peninggalan dari para Sri Sultan Hamengku Buwono. 


"sakral dan mewahnya 23 kereta keraton ngayogyakarta hadiningrat"


Memasuki halaman museum kereta, hal pertama yang terlihat adalah bangunan museum berada di tengah halaman. 
Kanan kiri bangunan museum dikitari oleh deretan hunian rumah warga yang konon masih memiliki hubungan kekerabatan dari Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat dan area kompleksnya tidak diperkenankan untuk dimasuki wisatawan. 
Dahulu kala deretan rumah warga tersebut merupakan gedhogan atau istal atau kandang kuda. 

Sekarang ini kulihat hanya tersisa 3 istal kuda yang masing - masing istal dihuni 1 ekor kuda berperawakan gagah.
2 ekor kuda berwarna putih dan 1 ekor kuda berwarna hitam. 
Letak istal berada di sisi utara bagian depan. 

Berada di dalam ruangan museum kereta yang telah dibangun sejak masa kepemerintahan Sri Sultan Hamengku Buwono VI ini tersimpan koleksi kereta - kereta asli, bukan replika milik Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat. 



"dibacain, yuk"
Kyai Roto Biru


Ke 23 koleksi kereta kuda dapat dilihat dari dekat dan difoto, tetapi tentu saja tidak diperkenankan untuk disentuh dan dinaiki. Kesemua koleksi kereta diberi jarak tali pembatas dan setiap sore hari setelah museum kereta ditutup jam operasionalnya, badan kereta kembali diselimuti kain berwarna putih oleh abdi dalem tetua penjaga museum kereta Keraton. 
Keesokan paginya tirai kain putih penutup badan kereta dibuka kembali di saat jam operasional museum akan dimulai. 

Pada jaman dahulu, hanya Keraton yang memiliki kereta dan merupakan kendaraan prestigious atau mewah.



"sakral dan mewahnya 23 kereta keraton ngayogyakarta hadiningrat"
Kyai Jolodoro


Sesuai kepercayaan adat turun temurun yang dianut oleh Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat bahwa setiap bangunan dan benda memiliki roh maka masing - masing kereta juga diberi nama. 
Jika dibandingkan dengan transportasi jaman sekarang mungkin kereta merupakan mobil kelas premium. 

Dan sebagai bagian dari benda pusaka Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat yang bersifat sakral, ke 23 kereta ini setiap tahunnya diadakan Jamasan atau dimandikan dengan kembang tujuh rupa kemudian didoakan. 
Acara Jamasan dilakukan setahun sekali dalam bulan Sura penanggalan Jawa. 


"sakral dan mewahnya 23 kereta keraton ngayogyakarta hadiningrat""
Kanjeng Nyai Jimad


Dalam acara Jamasan, kereta Kanjeng Nyai Jimad sebagai kereta yang sangat dikeramatkan dimandikan berdampingan hanya dengan satu kereta. 

Prosesi Jamasan dilaksanakan oleh abdi dalem laki - laki dilakukan di depan halaman museum kereta. 
Dan air Jamasan bekas air untuk mencuci kereta dibagikan kepada warga dalam acara yang dinamakan Ngalap Berkah

Air tersebut memiliki tuah untuk menyuburkan tanah pertanian, perkebunan juga dipercaya memperlancar usaha. 

Maka dalam prosesi Jamasan selalu ramai dikunjungi banyak orang untuk menyaksikan ritual keramat dan memperebutkan air bekas memandikan kereta Kanjeng Nyai Jimad dan didampingi satu kereta yang digilir satu persatu setiap tahunnya. 

Sayangnya sampai detik ini aku belum berkesempatan melihat langsung prosesi Jamasan.

Di dalam museum, kereta - kereta yang paling mewah bentuknya diantaranya kereta :  Kyai Garuda Yeksa, Kyai Manik Retno, Kyai Jetayu dan kereta yang sangat disakralkan Kanjeng Nyai Jimad ditempatkan di ruangan tengah. 



"sakral dan mewahnya 23 kereta keraton ngayogyakarta hadiningrat""
Kareta Kus No: 10


Sementara koleksi kereta - kereta lainnya ditempatkan mengelilingi ruangan berdampingan dengan lemari display yang memajang bermacam koleksi pelana kuda, seragam sais atau pengendali kuda dan atribut lainnya.




"sakral dan mewahnya 23 kereta keraton ngayogyakarta hadiningrat""


Dan foto - foto prosesi upacara - upacara yang diselenggarakan Keraton dengan menggunakan kereta terpajang rapi di sekeliling dinding museum yang kuamati satu persatu dengan jeli karena aku juga punya ketertarikan khusus untuk belajar menunggangi kuda seperti almarhum papaku dulu yang pernah memelihara seekor kuda dan beliau piawai menunggangi kuda kesayangannya.  

Berikut kusertakan ke 23 daftar nama kereta museum Kareta Karaton Ngayogyakarta yang kucatat namanya dan keterangan informasi mengenai sejarah kereta kuperoleh dari abdi dalem yang bertugas sebagai pemandu yang mendampingiku mengitari ruangan museum :


  • Kanjeng Nyai Jimad merupakan kereta paling tua usianya dan paling dikeramatkan. Dibuat tahun 1750. Hadiah hubungan dagang dari Gubernur Jenderal Jacob Mossel. Kereta kebesaran kendaraan sehari - hari digunakan Sri Sultan Hamengku Buwono I sampai dengan Sri Sultan Hamengku Buwono IV. Kereta ditarik oleh 8 ekor kuda.
  • Kyai Garuda Yeksa merupakan kereta kencana yang didesain oleh Sri Sultan Hamengku Buwono I berhiaskan lambang garuda yang terbuat dari emas murni 24 karat seberat 20 kilogram. Digunakan untuk kirab penobatan Sri Sultan Hamengku Buwono VI sampai Sri Sultan Hamengku Buwono X. Buatan Belanda tahun 1861. Badan kereta dilengkapi jendela kaca berlian anti peluru dan dilengkapi tekhnologi tangga turun otomatis saat pintu kereta terbuka layaknya pintu tangga di pesawat terbang. Kereta ditarik oleh 8 ekor kuda dipilih dengan kesamaan warna dan jenis kelaminnya.
  • Kyai Harsunaba merupakan sarana transportasi keseharian Sri Sultan Hamengku Buwono VI sampai dengan Sri Sultan Hamengku Buwono VIII dan juga dipergunakan untuk menonton pacuan kuda. Dibeli pada tahun 1870. Kereta ditarik oleh 4 ekor kuda.
  • Kyai Jetayu merupakan kereta yang dipergunakan untuk putra putri Sultan saat mereka masih berusia remaja. Dibeli pada masa kepemerintahan Sri Sultan Hamengku Buwono XIII. Kereta ditarik oleh 4 ekor kuda.
  • Kyai Wimana Putra merupakan kereta yang dipergunakan untuk upacara penobatan putra mahkota. Dibeli pada masa pemerintahan Sri Sultan Hamengku Buwono VI pada tahun 1860. Kereta ditarik oleh 6 ekor kuda.
  • Kyai Mondro Juwolo merupakan kereta yang pernah dipergunakan oleh Pangeran Diponegoro dari Tegalrejo untuk menghadap Sultan di Keraton. Buatan Inggris tahun 1800. Kereta ditarik oleh 6 ekor kuda.
  • Kyai Manik Retno merupakan kereta yang dipergunakan oleh Sultan dan permaisuri untyk pesiar. Buatan Belanda dan dibeli tahun 1815 pada masa kepemerintahan Sri Sultan Hamengku Buwono IV. Kereta ditarik oleh 4 ekor kuda.
  • Kyai Roto Praloyo merupakan kereta jenasah. Dibeli pada tahun 1938 pada masa kepemerintahan Sri Sultan Hamengku Buwoni IX. Terakhir kereta digunakan untuk menghantarkan jenasah Sri Sultan Hamengku Buwono XI ke kompleks pemakaman raja - raja di Imogiri.
  • Kyai Jongwiyat merupakan kereta manggala yudha atau dalam masa peperangan. Buatan Belanda pada tahun 1880. Peninggalan Sri Sultan Hamengku Buwono VII. Kereta ditarik oleh 6 ekor kuda.


Nah, itulah kesembilan kereta keramat teristimewa yang ditempatkan di dua ruangan terpisah. 

Ditengah ruangan terdapat dua replika kuda hitam dan kuda putih kesayangan Sri Sultan Hamengku Buwono I yang dilengkapi replika pelana kuda bernama Kanjeng Kyai Cekathak. 


"sakral dan mewahnya 23 kereta keraton ngayogyakarta hadiningrat""


Pelana kuda asli Kanjeng Kyai Cekathak merupakan pelana kuda putih bernama Kyai Dhurmasari berhiaskan emas, perak, kuningan dan bertaburkan berlian. Pada suatu upacara atau perayaan yang diadakan oleh Keraton jika Kyai Cekathak diikutkan, pelana mewah itu dipasang pada punggung kuda Kyai Dhurmasari tetapi tidak ada penunggangnya.


"sakral dan mewahnya 23 kereta keraton ngayogyakarta hadiningrat""
Kyai Jetayu



Sementara 14 kereta keramat lainnya yang juga memiliki bentuk menawan diletakkan mengelilingi ruang dalam museum :

  • Kyai Roto Biru merupakan kereta manggala yudha atau digunakan dalam masa peperangan oleh panglima perang. Dibuat di Belanda pada tahun 1901. Dibeli pada masa pemerintahan Sri Sultan Hamengku Buwono VIII. Kereta ditarik oleh 6 ekor kuda.
  • Kyai Jaladara merupakan kereta plesiran dengan pengemudi atau sais berada di belakang. Buatan Belanda tahun 1815. Peninggalan dari Sri Sultan Hamengku Buwono IV. Kereta ditarik oleh 4 ekor kuda.
  • Kareta Premili merupakan kereta untuk penjemputan para penari Keraton. Dirakit di Semarang dengan suku cadang didatangkan dari Belanda. Mulai dipergunakan pada masa Sri Sultan Hamengku Buwono VIII.
  • Kareta Landower buatan Belanda tahun 1901. Dibeli oleh Sri Sultan Hamengku Buwono VIII. Kereta ditarik oleh 4 ekor kuda.
  • Kareta Landower Surabaya buatan Swiss. Kereta ini dipesan pembuatannya pada masa pemerintahan Sri Sultan Hamengku Buwono VII, namun baru dapat dipergunakan pada masa pemerintahan Sri Sultan Hamengku Bueono VIII. Dipergunakan untuk penyuluhan yang diadakan di Surabaya.
  • Kareta Landower Wisman merupakan kereta yang dipergunakan oleh bupati Keraton. Buatan Belanda tahun 1901 pada masa pemerintahan Sri Sultan Hamengku Buwono VIII. Dipergunakan oleh Sultan pada saat penyuluhan pertanian. Kereta ditarik oleh 4 ekor kuda.
  • Kareta Landower Ngabean merupakan kereta pesiar. Buatan Belanda tahun 1901. Dibeli pada masa pemerintahan Sri Sultan Hamengku Buwono VIII. 
  • Kareta Kus no: 10 merupakan kereta pengantin. Buatan Belanda tahun 1901. Dibeli pada masa pemerintahan Sri Sultan Hamengku Buwono VIII.
  • Kareta Kus Gading buatan Belanda. Dibeli pada masa pemerintahan Sri Sultan Hamengku Buwono VIII.
  • Kareta Kapulitin kegunaannya untuk pacuan kuda. Dibeli pada masa pemerintahan Sri Sultan Hamengku Buwono VII yang memang menyukai kegiatan olah raga berkuda.
  • Kyai Kutha Raharjo buatan Berlin tahun 1927. Dibeli pada masa pemerintahan Sri Sultan Hamengku Buwono IX. Digunakan untuk mengiringi upacara yang diadakan Keraton.
  • Kyai Puspoko Manik buatan Belanda. Dipergunakan untuk pengiring acara dan pengiring pengantin. Kereta ditarik oleh 4 ekor kuda.
  • Kyai Noto Puro merupakan kereta manggala yudha. Buatan Belanda. Dibeli pada masa pemerintahan Sri Sultan Hamengku Buwono VII. Kereta ditarik oleh 4 ekor kuda.
  • Kyai Rejo Pawoko merupakan kereta yang dipergunakan untuk adik - adik Sultan. Dibeli pada masa pemerintahan Sri Sultan Hamengku Buwono VIII. Kereta ditarik oleh 4 ekor kuda.


Saat aku memotret satu persatu kesemua kereta, kuamati dari dekat terdapat sesajen yang diletakkan di badan kereta paling keramat Kanjeng Nyai Jimat
Sesajen bunga mawar yang diletakkan di wadah berbentuk kotak terbuat dari daun pisang tampak sedikit mengering namun tetap tercium aroma wanginya. 
Tetapi aku tak merasa merinding berada di dekat kereta yang paling dikeramatkan tersebut. 


"sakral dan mewahnya 23 kereta keraton ngayogyakarta hadiningrat""
Kyai Roto Praloyo


Aku tiba - tiba merasa merinding, bulu kudukku terasa meremang saat aku berada di dekat dua kereta keramat, Kyai Roto Praloyo dan Kyai Garuda Yeksa
Apa pasal ?. 
Penyebabnya karena 'bakat' kepekaan yang aku miliki sejak lahir, sedikit banyak dapat merasakan ada 'sesuatu'. 

Banyak saksi mata yang telah melihat, terutama orang - orang yang punya indra keenam yang kuat, dan aku juga masih teringat sewaktu aku masih remaja beritanya pernah diterbitkan oleh surat kabar tentang hal mistis terjadi pada proses iring - iringan kirab setelah penobatan Sultan mengelilingi jalanan kota Yogyakarta menggunakan kereta kencana Kyai Garuda Yeksa. 


"sakral dan mewahnya 23 kereta keraton ngayogyakarta hadiningrat""
Kyai Garuda Yeksa


Di dalam kereta yang konon kacanya dibuat anti peluru tersebut Sultan duduk seorang diri menyapa rakyatnya setelah beliau dinobatkan menjadi raja, tanpa didampingi permaisuri.  

Tetapi orang - orang yang memiliki 'penglihatan' atau indera keenam yang kuat melihat Sultan tidaklah duduk seorang diri berada di dalam kereta kencana yang mewah. Seorang wanita sangat cantik jelita berkebaya putih lengkap dengan sanggul berhiaskan bunga melati duduk mendampingi Sultan bak sepasang pengantin. 
Sosok itulah sosok Nyai Roro Kidul, penguasa gaib ratu laut pantai selatan yang mempunyai ikatan perjanjian dengan Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat terjadi sejak Sri Sultan Hamengku Buwono I.



Lokasi:
Museum Kareta Karaton
Jalan Rotowijayan, Kadipaten, Kecamatan Kraton, Kota Yogyakarta. 
Daerah Istimewa Yogyakarta

Tiket:
šŸ”øTiket 5K
šŸ”ø Ijin berfoto 1K

Jam Operasional:
08.00 - 16.00

Comments

  1. Replies
    1. I pray that later your curiosity to visit this location will be done.

      Delete
  2. Fajny koń na zdjęciu šŸ˜Š

    ReplyDelete
  3. Mas Himawan bisa lengkap gini postingannya, apa pas main ke sana bawa buku catatan dan wawancara sama penjaga Museum Kareta Karatonnya? Atau juga ditambah dengan desk research saat menulis postingan. Mantap mas.

    Kayaknya saya tuh pernah deh ke tempat ini, cuma agak agak lupa karena sering ke Yogya itu di tahun 2008 - 2010 mas, jadi banyak lupanya. Coba dulu rajin ngeblog ya, bisa jadi saya ada catatan yang bisa dilengkapi tentang tempat ini.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Karena liburanku juga buat keperluan artikel mau ngga mau nyatetin info apa yang ada di lokasi, mas Cipu. Rempong ribet sih sebenarnya sibuk di lokasi, ngga cuma nikmatin murni liburan hahaha.
      Penyesalan mas Cipu sama seperti yang kurasain..., seandainya dari dulu sudah punya blog sudah berapa banyak lokasi yang kudatengin. Nyeselnya lagi banyak file foto lama liburan yang ngilang entah kemana.

      Delete
  4. wah sama mas hin, akupun merinding deket2 kereta yang dikeramatkan, eh tapi memang udah merinding sejak di loket tiket masuk itu sih, wkwkwk
    keren2 banget ya keretanya, bayangin harganya mungkin bisa milyar2an ya

    ReplyDelete
    Replies
    1. Eh, kita samaan sempat merinding disana hehe.
      Iya, betul kak bisa dipastikan harga keretanya em em-an :)

      Delete
  5. tepat di depan bangunan dan di jalan ini anak saya mau naik becak nangis karena takut sama pak becaknya :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. Wwkk sampai hafal betul ya lokasi di jalan ini anaknya kak Abas nangis. Keingetan gegara kakinya jadi gempor ya jalan sampai stasiun Tugu :D

      Delete
    2. iya, soalnya anak yang kedua ini benar benar extra penangannanya kna sedikit ngambek, beda dengan kakak e lebih mandiri dari kecilnya

      Delete
    3. Gitu ya, kak šŸ™‚.
      Kayaknya niru kak Abas waktu kecil tuh

      Delete
  6. WOW... banget..
    Ngeliat kaya gini auto kepikiran angling darma sama kereta kencana di film nyi roro kidul yang hiasannya ular naga. hahah nggak nyambung emnk.
    Tiket masuk masih 5000 mas smpe skrang?? tak sangka udh jadi 10 ribu atau 15 ribu... haha

    ngebayangin saya naik kereta kencana sama kuda ke pabrik.. Auto sultan kayanya.. wkwkkw

    ReplyDelete
    Replies
    1. Wwkk bikin ngakak deh baca komentarnya mas Bayu :D!.
      Murmer kan tiketnya. Ini kunjunganku kesana setelah museum dibuka kembali setelah ditutup gegara epidemi.

      Delete
  7. It's a pity that there are so few of these stables, I like them more
    horses are adorable šŸ’ž
    best regards

    ReplyDelete
    Replies
    1. I also love seeing the horse replica because it is almost similar to the original horse šŸ’•. Best Regards, Lili.

      Delete
  8. Helo!
    Saya ingin bertemu dengan kereta suci Sri Sultan Hamengku Buwono.
    Apakah maksud dua kuda putih dan satu kuda hitam?
    Koleksi gerabak sangat mengagumkan, begitu juga pelana. Seorang rakan memberitahu saya bahawa, kremonia atau ritual, Jamasan sangat luar biasa. Oh, sekarang saya faham mengapa kuda hitam dan putih menjadi kegemaran Sri Sultan Hamengku.
    Kisah indah mengenai kereta.
    Ucapan mesra!

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hello juga, Yessy. Saya merasa senang mengetahui anda sebelumnya telah mendengar kisah seputaran museum dan jamasan dari cerita teman anda. Saya doakan kelak anda terlaksana datang disana. Salam erat persahabatan.

      Delete
  9. Lokasinya dekat dengan wisata keraton di sebelah Utara dan wisata keraton di barat, cuma yang untuk menyimpan kereta milik keraton ada di sebelah barat ya mas.

    Jadi tiap bulan Sura maka ke 23 kereta kencana ini dimandikan dengan kembang tujuh rupa atau jamasan ya mas. Airnya lalu jadi rebutan karena dipercaya bisa menyuburkan tanaman. Berarti tiap bulan Sura keraton pasti rame pada rebutan air jamasan ya.

    Wah, mas Hino bisa merinding dekat kereta Kyai Roto Praloyo dan Kyai Garuda Yeksa karena punya Indra keenam. Luar biasa sekali, cocok jadi pengganti Roy Kiyoshi mas.

    Btw, kalo Indra keenam saya biasanya bisa bergetar kalo ada duit jatuh di jalan, terutama yang berwarna merah mas.šŸ¤£

    ReplyDelete
    Replies
    1. Wwkk tuh kaan bikin ngakak baca komennya..,kayak2nya ngga cuma indera keenam mas Agus yang langsung aktif lihat duit merah jatoh dijalanan.
      Aku jugaaa hahaha šŸ˜†!.
      Aku malah kurang suka mengasah indera keenam kayak roy begitu, mas.

      Delete
  10. Hola amigo , vuelvo a tener problemas con el traductor cuando entro a la entrada para leerla vuelve otra vez al idioma original ainsss que pena ...
    Tengo que decirte que las imagenes son lindas y te dirƩ mƔs , mi marido hace maquetas muy parecidos a los carros que veo aquƭ ..Un abrazo y un buen mes de Agosto.

    ReplyDelete
    Replies
    1. OlƔ tambƩm minha amiga Campirela.
      Por favor, perdoe o tradutor de idiomas novamente ineficaz. Fico feliz em saber que seu marido tem um trem, deve ser muito caro.
      Obrigado pelo seu apreƧo. SaudaƧƵes de amizade.

      Delete
  11. Wow! Odwiedziłeś naprawdę świetne miejsce! Te karety wyglądają nieziemsko!
    Pozdrawiam ;)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Och, bardzo dziękuję za uznanie, mĆ³j przyjacielu Clovdi. Pozdrowienia z przyjaÅŗni.

      Delete
  12. Una entrada espectacular Himawan. Me encantan las fotografƭas que han realizado con esos carruajes quƩ bien pudieran seguir utilizƔndose en cualquier pelƭcula de la Ʃpoca retratada.

    Me tomo unas vacaciones y me despido ya hasta septiembre. Espero que nos sigamos leyendo a partir de esa fecha.

    Un fuerte abrazo desde EspaƱa y disfruta del mes de agosto.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Gracias, el mejor amigo de Miguel. Parece que esta colecciĆ³n de trenes sagrados de KeratĆ³n nunca se utilizarĆ” para filmar pelĆ­culas comerciales.
      Que tengan unas buenas vacaciones, que tengan unas buenas vacaciones. Nos vemos de nuevo en septiembre. Te mando un fuerte abrazo en EspaƱa desde Indonesia.

      Delete
  13. Replies
    1. Yes. Even though the horse is only a replica :)

      Delete
  14. Wah museum kereta kkeraton ini isinya kereta-kereta kerajaan yang semuanya keren-keren dan antik.šŸ‘Œ
    Aku suka kereta yang warnanya biru dan Garuda Yeksa.. tapi aku jadi agak merinding juga karena kendaraan-kendaraan antik ini ternyata sedikit banyak ada hubungannya dengan kanjeng Nyi Roro Kidul.
    Dan ada ritual memandikan kereta juga Memang kendaraan -kendaraan antik ini sangat dikeramatkan ya?
    Aku suka lihat kuda putih tsb , awalnya aku kira itu brad Him foto bareng sama kuda beneran tahunya replikašŸ˜€
    Oh ternyata alm papanya brad Him pinter menunggang kuda ya? Hebat.
    Apa dulu saat kecil juga brad Him sering diajarin naik kuda ?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Oh,dulu sista ke Keraton ngga sekalian mampir ke museum kereta inikah ?.
      Sayangnya aku masih bocah ingusan saat papaku punya kuda tunggang, jadi ngga diajarin caranya.

      Delete
    2. Dulu sayangnya aku malah nggak ngerti kalau ada museum kereta keraton ini.. šŸ™‚
      Oh l dulu masih bocah ingusan jadi belum sempat diajarin nunggang kuda, I see..
      Aku kalau lihat orang lomba pacuan kuda kayak wah keren banget ya bisa mengendalikan kuda . Hehehe..
      Apalagi jenis white horse cool ..That's cool ride white horse
      Btw... brad Him dikaruniai indera ke 6 ya hebat tuchšŸ‘Œ
      Selain bisa ngerasai adanya mahluk ghaib, pasti indera nya brad Him tajam banget tentang sifat manusia hehehe

      Delete
    3. Yah sayang banget dulu sista terlewatkan ngga ke museum ini padahal dekeeet banget jaraknya. Tinggal nyebrang udah sampai.
      Biasa saja kok punya seperti 'itu', cuma keuntungannya bisa mengenal lebih tentang seseorang. Kalau lihat yang 'begitu' malah bikin kaget. Untungnya sekarang intesitas lihatnya sudah berkurang.

      Delete
    4. Ooh deket banget ya ? Tahu begitu kan bisa ke museum kereta sekalian? Wah sayang sekali terlewatkan. Kurang info aku.. habis dulu fokusnya ke keraton.šŸ˜€
      Jadi punya sixthsense itu ada enaknya ada nggak nya ya? Enaknya kalau bisa mengenall lebih sifat seseorang. Nggak enak kalau melihat mahluk ghaib ya? Oh setiap orang apa bisa saja punya kelebihan itu? Tapi itu bawaan dari lahir kan? Aku kepingin sich tapi ingin tahu nya sebatas sifat karakter manusia aja, kalau lihat yang "begitu" mah nngak soalnya takut. Hehehe.

      Delete
  15. Peninggalan dan gerbong yang jauh lebih baik untuk modernitas dan kehidupan saat ini. Tentu saja, ini fantasi, tetapi saya ingin memulihkan lanskap itu di kota besar. Itu juga akan berkontribusi untuk tidak lagi mencemari lingkungan. Hebat seperti biasa entri Anda, teman Himawan.

    Pelukan besar.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Sebelumnya saya ingin menyampaikan terimakasih besar untuk apresiasi dari anda, Carlos.
      Seandainya harapan anda ingin mengaktifkan kembali transportasi kereta mengurangi polusi mobil & motor hal itu terlaksana pasti udara di dunia akan jauh lebih bersih & sehat. Semoga jadi kenyataan.
      Pelukanbl besar kembali, Carlos.

      Delete
  16. OlĆ”!
    Gostei muito das fotos, ir em exposiƧƵes e museus Ć© muito bom, Ć³timo passeio.
    Beijocas.


    https://www.parafraseandocomvanessa.com.br/

    ReplyDelete
    Replies
    1. OlĆ” Vanessa. Fico feliz que vocĆŖ tenha se divertido fazendo um tour virtual pelas fotos aqui.

      Delete
  17. Me encantaron tanto los carruajes como las esculturas de caballos . Te mando un beso

    ReplyDelete
    Replies
    1. SaudaƧƵes beijam de volta, amigo. Fico feliz que vocĆŖ tenha se divertido ao ver esta foto do trem de Keraton.

      Delete
  18. What beautiful carriages! Unfortunately not made of "emas" like that of Queen Elizabeth but still antique and with many carvings. No 10, the yellow is bright and unique

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hello, Kestrel. If you look at the shape of the Garuda Yeksa train, there is a slight resemblance to the shape of the train used by Queen Elizabeth from the British Empire and is equally decorated with pure gold.
      Right, the yellow train Kus no: 10 is very unique and beautiful.

      Delete
  19. Mamy taki sam pogląd na te pociągi.

    ReplyDelete
  20. wah keretanya antik-antik ya mas him, seperti pusaka yang tiap tahun harus di mandikan, sesekali pas proses jamasan kesana mas him, minta airnya biar berkah :D.. btw tiap kereta namanya unik ya, seperti orang jaman dulu

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hayok acara Jamasan nanti kita nonton rame2 & ikutan minta airnya, mas Khanif ;)

      Delete
    2. Benar mas khanif, siapa tahu setelah mandi air jamasan nanti mas khanif jadi don juan dan direbutkan cewe cewe cantik.šŸ˜„

      Delete
    3. amin mas, dalam setiap doaku semoga cwe-cwe pada nempel hehe :D

      Delete
  21. Me gusto el Museo hay carruajes con mucha historia y estan bien conservadas. Me encantan los museos porque guardan muchos hechos historicos.
    Besos Hiwaman!!

    ReplyDelete
    Replies
    1. Me alegra saber que tambiĆ©n te gusta visitar museos histĆ³ricos. Gracias por su visita, Gra. Besos

      Delete
  22. Muy lindas fotos. Un gusto pasar a saludarte. Cuidate.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Muchas gracias por su visita y agradecimiento. Saludos de amistad.

      Delete
  23. Ternyata penamaan lokasinya menggunakan bahasa jawa kuno. Saya pikir bahasa dulu yang ada bahasa sansekerta saja. Jadi nambah ilmu sejarah nih

    ReplyDelete
    Replies
    1. Ikut senang mas Ridsal dapat nambah wawasan disini :)

      Delete
  24. Those carriages are amazing. Wonderful to see.
    Thanks for commenting and visiting my blog.
    Take care.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Thank you also for your visit. I agree with your assessment of these horse-drawn carriages. Regards.

      Delete
  25. Unfortunately the word for carriage translated as train, as in a vehicle for passengers that runs on steel rails. I was a little confused to start with.
    Haha, walking in style like a late night model. That translated well.

    ReplyDelete
    Replies
    1. hahaha you read the way I walk like a late model šŸ˜‚.
      Yes, all of these chariots are horse-drawn carriages, Andrew.

      Delete

  26. What a fascinating exhibiton. Like Andrew I was initially confused by the word train, but fascinated just the same.

    ReplyDelete
    Replies
    1. I am glad that you are fascinated to see this collection of horse carriages owned by the palace.

      Delete
  27. Replies
    1. I also agree with your opinion about the means of transportation in this horse-drawn carriage.

      Delete
  28. ¡Hola, holaaaaaaaaaaaaaaa ^-^!

    Que sitio tan bonito.

    ¡SE MUUUUUUUY FELIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIZ šŸ„°šŸ’›!

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hola tambien amigo. Me alegra que te guste la ubicaciĆ³n del museo del carruaje del Palacio del Caballo. Les mando saludos de amistad šŸ™‚

      Delete
  29. Super miejsce,taki mały skok w przeszłość:)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Zgadzam się też z wizyty w muzeum, że możemy poznać historię przeszłości :)

      Delete
  30. Eh, serius, mas himawant bisa merasakan hal-hal gaib gitušŸ˜±waduh., kalau liburan ke tempat bersejarah gitu sering lihat nggak mas?

    Kembali ke topik he...he...berarti kereta itu udah lama banget ya, dari 1700 an dan rata-rata buatan belanda ya. Jadi zaman dulu, setelah indonesia merdeka. Indonesia tetap menjalin kerjasama dengan belanda ya...

    ReplyDelete
    Replies
    1. Beruntungnya selama ini ke tempat bersejarah ngga pernah nemuin hal gaib. Tapi kalau saat di kedung Kembang Soka aku pernah ngalami, kak.
      Betul, setelah resmi merdeka Indonesia tetap menjalin hubungan baik dengan Belanda.

      Delete
  31. Hello, Great tour. I love the horses and the carriages. Great post and photos. Enjoy your day, have a great new week!

    ReplyDelete
    Replies
    1. Oh, thank you all for your appreciation, Eileend. Have a nice week also.

      Delete
  32. Himawan Sant, gracias por tu comentario.
    El museo que has visitado es muy bueno. Ahƭ vemos en los coches y carruajes las distintas etapas de la historia. La creatividad del hombre, que ha sabido manejar la tƩcnica. OjalƔ tambiƩn supiera mejorar su espƭritu y se ocupara de la paz, de la justicia y de la solidaridad entre las naciones.
    Mi abrazo y mi Ɣnimo, amigo.
    Feliz mes de agosto Himawan.

    ReplyDelete
    Replies
    1. De nada, JesĆŗs MuƱoz. TambiĆ©n digo muchas gracias por su visita y comentarios. Estoy de acuerdo con lo que dices Saludos en agosto y saludos de amistad.

      Delete
  33. That is a very beautiful museum my friend Himawan! I would love to visit that place someday and see interesting carriages from the old times. They look very classy and royal!

    ReplyDelete
    Replies
    1. I join in praying for your wish that someday visit this museum my friend Stevenson.
      May hope come true.

      Delete
  34. Beautiful photos and very interesting museum

    ReplyDelete
  35. WOW...these carriages are truly spectacular! I have always loved carriages of all kinds, but these are the most unique and beautiful ones I have ever seen. One of my most fondly held dreams is to ride in one someday...šŸ˜ŠšŸ˜Š
    I really like the horse too!

    Oh thank you so much for this wonderful post...I have enjoyed it so, so much! The only downside is that I am not actually there...


    Have a great day and stay safe, my friend!šŸ™šŸ™

    ReplyDelete
    Replies
    1. Oh, thank you so much for everything you said, my very good friend YGrainešŸ™.
      To be honest I also want to have experience riding a train like that but it seems to be just a delusion šŸ˜†.
      Have a nice week and stay safe also my friend.

      Delete
  36. Kereta ini sangat mirip dengan yang digunakan di Spanyol pada tahun 1900. Dan kuda-kuda juga sangat mirip dengan yang kita miliki di Andalusia asal Arab.
    Saya sangat menyukai postingan Anda.
    Pelukan dari Spanyol

    ReplyDelete
    Replies
    1. Sungguh senang dan saya ingin sekali melihat kereta di Spanyol, pasti bentuknya juga sangat mewah.
      Terimakasih besar apresiasi anda, Gumer.
      Pelukan dari Indonesia

      Delete
  37. kuda berwarna putih, nampak lebih cantik ya
    mas himawan punya indra keenam kah?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Kuda putih tampak lebih imut ya, kak šŸ˜.
      Beruntungnya sekarang udah ngga sesering dulu 'penglihatan'ku, kak Ami.

      Delete
  38. Your photos are so beautiful. Thank you for sharing.

    New Post - https://www.exclusivebeautydiary.com/2020/07/marc-jacobs-decadence.html

    ReplyDelete
    Replies
    1. Oh, thanks a lot for your opinion, friend. Greetings

      Delete
  39. Boa tarde meu Querido e Grande Amigo. Fotografias maravilhosas, as carruagens sĆ£o espetaculares.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Boa tarde, meu bom amigo Luiz. Obrigado pela sua visita e agradecimento. SaudaƧƵes de amizade.

      Delete
  40. Luar biasa mewah kerajaan Hadiningrat ini, kareta-kareta yang bawah anggun dan penuh dengan artistic yang menarik. Namanya juga keren ada landrover gitu, ya...makanya kesannya luxury dan bsa off road...

    ReplyDelete
    Replies
    1. Pengin punya kereta kuda juga ya, kak šŸ˜ ? . Ntar ajak aku keliling kota naik kereta yaa ..

      Delete
  41. Hermosas fotos, los carruajes son sencillamente magnĆ­ficos , son recuerdos de un pasado glorioso, gracias por tu paso por mi blog, que tengas un buen fin de semana, saludos

    ReplyDelete
    Replies
    1. Sim, felizmente todos os trens fazem parte da histĆ³ria do passado atĆ© agora, ainda estĆ£o bem conservados. Obrigado pela visita. Saludos.

      Delete
  42. Un museo en el que se pueden ver los mas diversos carruajes en los que en otros tiempos se hicieron los viajes incluido el ultimo de los viajes.
    Una pena que el traductor no funcione correctamente para disfrutar con las explicaciones que nos dejas.

    Saludos.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Gracias por visitarnos, TomƔs. Disculpe las molestias del traductor de idiomas. Saludos

      Delete
  43. Nice photos. :-)

    Greetings from London.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Thanks a lot, friend.
      Greetings back from Indonesia for you in London.

      Delete
  44. Me alegra saberlo. Y tenemos el mismo placer de visitar sitios histĆ³ricos.

    ReplyDelete
  45. Cantik bangat photo nyer šŸ“øšŸ“øšŸŒ¹šŸŒ¹

    ReplyDelete
    Replies
    1. Wah terimakasih opinimu, kak Nay šŸ™‚šŸ™

      Delete
  46. Wow... keren-keren Kak. Aku baru tau di Jogja ada kereta keraton segitu banyaknya. Kok luar biasa ya?
    Anyway, aku jadi inget Sinterklas. Mungkin kereta-kereta mereka kayak gini juga deh.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Keingetan kereta Sinterklas doang, kak ?. Keingetan juga sama kereta Cinderella ngga ? ... Hehehe šŸ˜.

      Delete
  47. suatu ketika dahulu, siapa yang memiliki kuda, itu sudah dianggap billionaire...
    macam tak percaya je...bila tengok ada macam2 jenis kereta kuda...

    ReplyDelete
    Replies
    1. Tentunya jaman dulu pemilik jenis kuda Eropa & kuda Arab yang disebut billlionare ya, kak ..

      Delete
    2. ya... sebab bukan semua orang mampu miliki kuda. apatah lagi keretanya... sebab itu kereta Ferrari logonya kuda ;-) ada maksud tersirat, kan?

      Delete
  48. Replies
    1. Glad to know you have an interest in antiques, Nancy.

      Delete
  49. What an interesting article, thank you for sharing this information with us!
    Greetings from Sri Lanka!

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hello, Janitha. Thanks a lot for your visiting and appreciation. Nice to know you.
      Greetings back for Indonesia for you in Sri Lanka.

      Delete
  50. Museums are wonderful places. I like them. They sort of take you to a different world. I liked that horse-drawn carriages.

    ReplyDelete
    Replies
    1. I'm glad to know you also like museums. Thank you for your appreciation, Radeep.

      Delete
  51. Banyak betul kereta kuda tapi penuh misteri.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Betul. Kita tetap wajib ikut menjaga kelestariannya, kak.

      Delete
  52. Mas Him, aku agak mrinding liat kreta Kyai Roto Praloyo dan Kyai Garuda Yeksa. Yang liat foto aja mrinding, apalagi kayak mas Him yg langsung berdekatan...

    "Kyai Garuda Yeksa merupakan kereta kencana yang didesain oleh Sri Sultan Hamengku Buwono I berhiaskan lambang garuda yang terbuat dari emas murni 24 karat seberat 20 kilogram. "

    Kyai Garuda didesain Sri Sultan Hamengku Buwono, waw... beliau sungguh hebat.

    Luar biasa. Indah dan antik dan terlihat mewah kereta2 keraton tsb. berikut sejarahnya.....hmmmm

    ReplyDelete
    Replies
    1. Ntar kalau liburan ke Jogja silahkan berkunjung ke museum ini, kak :).
      Piawai & berbakat besar dalam mendesain ya SSHB I tersebut ..

      Delete
  53. Hello Himawan,
    Great pictures.
    So special all these old carriages. Beautiful that they have been so honored.

    Greetings, Marco

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hello also Marco.
      Ik ben het eens over de schoonheid van deze paardenkoetscollectie. Bedankt voor je waardering.
      Hartelijke groeten, Marco.

      Delete
  54. I think I like the yellow carriage best! Did your sultans use elephants as well for travelling?

    ReplyDelete
    Replies
    1. The yellow train is also beautiful, I like it too. The Sultan does not use elephants as his means of transportation, Dezmon.

      Delete
  55. Interesting :) Great pictures :)

    ReplyDelete
  56. ...this is a museum that I would love to see for myself, thanks for taking me along.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Thanks, Tom. Hopefully someday you can visit there. I pray for you.

      Delete
  57. MistĆ©rios e belezas da IndonĆ©sia... quanta histĆ³ria e quantos sonhos as suas fotos nos trazem, amigo! Muito bom, ter encontrado o seu blog! Meu abraƧo, boa semana.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Estou muito honrado pelos elogios de vocĆŖs, Ć”rabes. Muito obrigado eu digo. TambĆ©m estou muito feliz por poder encontrar seu blog e conhecĆŖ-lo. SaudaƧƵes de amizade.

      Delete
  58. Reka bentuk kereta kuda sangat menarik dan antik

    ReplyDelete
  59. OlƔ amigo muito interessante seu blog e vim agradecer a visita que fizestes no meu. Grande abraƧo e te espero no Ostra da Poesia. AbraƧos

    ReplyDelete
    Replies
    1. OlĆ” amigo, muito obrigado pela sua opiniĆ£o e visita. Eu visitarei novamente em breve. SaudaƧƵes de amizade.

      Delete
  60. Visita muy interesante. Me han gustado mucho los coches de caballos. Gracias por compartir y hacernos viajar. Un saludo ^.^.

    ReplyDelete
    Replies
    1. De nada, tambiƩn estoy agradecido por todo esto. Saludos de amistad :)

      Delete
  61. Aku liat kereta kencana itu ingetnya dulu film suzana tentang ratu pantai selatan. Eh bener ternyata Mas Himawan paling bawah mention itu. Aku jd merinding sendiri..btw aku penasaran, mas himawan bisa ngerasain aja atau bisa liat juga kah?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hehehe keingetan sama si ratu horrornya Indonesia ya šŸ˜.
      Beruntung intensitasnya sudah berkurang ngga seperti dulu lagi, kak Thessa.

      Delete
  62. Ein sehr interessanter Beitrag mit wundervollen Bildern. LG ROmy

    ReplyDelete
    Replies
    1. Vielen Dank fĆ¼r Ihre Anerkennung, Romy. GrĆ¼ĆŸe der Freundschaft.

      Delete
  63. Setiap kali saya datang ke situs Anda, saya belajar lebih banyak tentang sejarah negara atau wilayah Anda.
    Saya ingat cerita mitologis tentang Garuda. Saya sudah banyak mendengar dan membacanya. Tentang saya terkejut melihat bahwa ada upeti antara gerbong. Meskipun saya tidak menyadari di foto mana yang itu.
    Peluk teman

    ReplyDelete
    Replies
    1. Peluk kembali temanku Frodo :).
      Saya senang ternyata sedikit banyak anda telah belajar sejarah Indonesia.
      Sayangnya saat itu upeti atau sesaji kereta tidak saya foto close up, seharusnya saya memfotonya untuk diperkenalkan wujudnya kepada anda.

      Delete
  64. Looks like a great place to visit, I'd enjoy it :-D

    ReplyDelete
    Replies
    1. I recommend this museum for you to visit later :)

      Delete
  65. OlĆ”!
    Fotos mega interessantes!
    Um abracinho infinito!šŸ€šŸ’šŸŒˆ
    Megy MaiašŸŒˆ

    ReplyDelete
    Replies
    1. OlĆ”. Obrigado por sua avaliaĆ§Ć£o, Magie šŸ™. Grande abraƧo šŸ¤—

      Delete
  66. Those are some elegant carriages. Thank you for visiting my blog.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Your welcome, Bijoux. Thank you also for your visit & appreciation.

      Delete
  67. This post is fascinating .... you are a superb photographer.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Oh, wow I feel honored. I'm not a photographer, just trying my best to make good photos to complement the article. Thank you very much for your appreciation, Fram. Greetings of friendship.

      Delete
  68. Semuanya bersih dan terawat ya. Berapa dana yang dibutuhkan ut menjaga ini semua yak :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Aku lupa tanya berapa besar anggaran dana perawatannya, bang .. wwkkk!.

      Delete
  69. Those antique horse carriages are quite lovely! We have a similar museum here called The Studebaker that has these old carriages on display. We can also photo, but no touching.

    ReplyDelete
    Replies
    1. I am curious to see the museum of The Studebaker, who knows if someday God allows me to have a vacation there.

      Delete
    2. I hope you are able to come some day. The US has lots of wonderful places to explore!

      Delete
  70. Un interesante recorrido y muy buenas fotos. Abrazo

    ReplyDelete
  71. I like such museums. The collection of carriages makes a great impression. They are all in great condition. Cool photo with a horse.
    Regards, have a nice day.

    ReplyDelete
    Replies
    1. I'm happy to know that you also like museum tours. Thank you very much for all your appreciation, Wkraj. Have a nice week, regards.

      Delete
  72. masih bagus dan terawat dengan baik ya

    ReplyDelete
    Replies
    1. Betul, kesemua kereta masih berfungsi dengan baik, mas Arif.

      Delete
  73. Tempat yang sangat menarik. Saya belum pernah mendengar tentang tempat ini. Gerbong ini terlihat mengesankan. Dekorasi yang sangat indah! Anda bisa merasa seperti bangsawan di dalamnya :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Tepat yang anda katakan jika saat itu saya merasanya seperti bangsawan saat berada disekeliling kereta šŸ˜. Terimakasih untuk apresiasimu, Rodzina.

      Delete
  74. Selalu ada cerita sejarah dalam setiap ulasan mas Himawan. Bagus banget mas ulasannya !

    Berasa sekolah lagi kalo baca postingan blognya mas Himawan.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Terimakasih mas Riza, aku jadi maluku eh* salah malu aku yang bener hihihi šŸ¤­

      Delete
  75. Eski faytonların at arabalarının sergilendiği bir mĆ¼zeye benziyor tanıtım iƧin Ƨok teşekkĆ¼r ederiz.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Ziyaret etme isteğiniz iƧin tekrar teşekkĆ¼r ederiz. Evet, burası kraliyet arabası mĆ¼zesi.

      Delete
  76. Beautiful historical carriages. It is really interesting to see different designs.

    ReplyDelete
    Replies
    1. I'm glad you like the location of this royal museum. Hopefully one day you have the opportunity to visit it.

      Delete
  77. saya pernah deh ke museum kereta ini
    hehe
    kok familiar liat foto2nya

    ReplyDelete
    Replies
    1. Mantap. Berasa jadi nostalgia ya, mas šŸ™‚

      Delete
  78. Precioso y bello reportaje de hermosas antigĆ¼edades amigo.
    Un abrazo.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Muchas gracias por todos mis amigos. Saludos de amistad.

      Delete
  79. Himawan, you taken lots of photos, very royalistic.

    ReplyDelete
    Replies
    1. In order to be informative and include entertaining you, Bob šŸ˜

      Delete
  80. Replies
    1. Thanks for your appreciation, Paola. Kisses back :)

      Delete
  81. wahh...banyaknya koleksi kereta kuda...

    ReplyDelete
    Replies
    1. Ya, kak Nohas. Kereta-keretanya mewah ya šŸ™‚

      Delete
  82. I really like to visit museums and this one seems to be very interesting. And all those carriages look amazing :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. I'm glad to know that you like museums too. I hope that one day you will come to see this royal train museum, Okiem.

      Delete
  83. I've never been in this kind of museum, but this place seems to be very interesting. Many greetings to you!

    ReplyDelete
    Replies
    1. Greetings back, Crouschynca šŸ¤—.
      Hopefully one day you can see this museum first hand.

      Delete
  84. Bardzo ciekawe miejsce. SzczegĆ³lnie dla miłośnikĆ³w koni i dorożek.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Twoim zdaniem, ElaR. Dziękujemy za wizytę.

      Delete
  85. Yaaayyy finally ceritanya di-upload šŸ˜‚ kemarin saya sempat tanya di post sebelumnya karena penasaran. Jadi dulu tuh saya pernah ke sana, tapi dari awal masuk saya merasa takut entah kenapa badan saya merinding dan keringatan. Seperti ada yang melihat ke arah saya šŸ™ˆ jadi saya nggak bisa fokus lihat-lihat keretanya mas, bawaannya mau cepat-cepat pergi ke luar šŸ˜…

    Saya ingat kalau nggak salah ada patung kuda di pojok belakang, entah sekarang masih ada apa nggak, tapi dulu ada dan seraaam seakan-akan hidup kudanya šŸ˜‚ ohya kereta yang paling membuat saya bergidik takut itu yang untuk bawa peti jenazah kalau nggak salah. Besar keretanya šŸ˜† sama kereta yang terakhir di foto atas, yang mas bilang pak HB seperti nggak duduk sendirian. Entah kenapa hawanya nggak enak pas lihat, jadi saya betul-betul nggak berani lihat kacanya mas šŸ¤£

    Bahkan saya sampai nggak berani lho buka folder foto saya yang berisi foto-foto kereta kencana. Padahal sudah bertahun-tahun lewat semenjak saya ke sana, sampai akhirnya folder tersebut saya hapus total karena nggak mau buka atau lihat hahahahaha. Baru deh sekarang saya bisa lihat sekilas dari foto-foto mas Himawan meski tetap fotonya feels magis di mata saya šŸ™ˆ

    ReplyDelete
    Replies
    1. Yeaayy juga, kak ...
      Akhirnya museum kereta yang juga pernah bikin kak Eno punya pengalaman merinding akhirnya kupublish šŸ˜„.
      Betuul , ada satu patung kuda hitam disudut belakang yang tampilannya agak misterius & ngga kufoto hehehe šŸ˜.
      Sebetulnya aku juga takut memotret foto dua kereta itu tapi kuberaniin šŸ¤­

      Delete
  86. Yang dipamerkan itu kereta aslinya? Wah, harus rajin-rajin dijaga tuh, jangan sampai pengunjung yang datang malah mengganggu keretanya. Saya malah penasaran seperti apa perawatan kereta kayu kuno begini ya. Mestinya disemprot anti rayap secara rutin? Atau diberi sesajen dan dimandikan secara berkala saja cukup?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Sepertinya ngga ada yang bakal berani mengusik kesemua kereta karena takut kena tulah, kak.
      Perawatan kereta dilakukan secara kontinyu dikerjakan tehnisi Keraton dan pasti disemprot cairan anti rayap ya.

      Delete
  87. Hola Himawant Sant. Que lugares mƔs hermosos visitas y que gusto da verlos contigo. Que lindos carruajes , me gusta mucho el modo de mostrarlos porque los realza y los caballos son muy artisticos. Un gran saludo y gracias por tus palabras hacia mi ultimo post. Espero que esteis un poquito mas frescos que en EspaƱa que estamos pasando lo que se llama "ola de calor". Hasta pronto.

    ReplyDelete
  88. sayang ya tahun ini corona jadi engga bisa liat kereta keraton yang biasanya dipamerkan

    aku suka banget liat parade kereta ini apalagi yang jetayu

    ReplyDelete
  89. Yg Garuda yeksa aku sukaaaa banget liat designnya. Ngebayangin logo Garuda dari emas seberat 20 kg, duuuuh lgs mikir kapan emas batanganku sebanyak ituuu hahahahaha .

    Kadang aku pengen loh mas bisa ngerasain something asthral begitu :D. Penasaran tp kok yaa ga yakin berani juga :D.

    Aku srg denger memang nyai ratu Roro kidul yg mendampingi sultan Yogyakarta saat penobata n. Menarik tapi merinding bacanya yaaa :).

    Aku pertengahan Agustus planning ke Jogja, walopun blm pasti. Tp seandainya jadi, aku pengeeeen bisa ke museum ini. Anak2 pasti tertarik Ama benda2 bersejarah gini. Akupun bangetttt.apalagi ada kaitan dengan sultan dan sejarahnya dulu :)

    ReplyDelete
  90. Berasa lengkap banget tulisannya. Jadi, gaperlu lagi harus jogja. Tinggal baca disini jadi bisa menikmati museumnya.

    ReplyDelete
  91. Wow! great photos , I like that carriage ;)
    Have a nice day ;)

    ReplyDelete
  92. It's nice to always discover new places by reading your posts :)
    fiftyshadesfashion.com

    ReplyDelete
  93. Interesante entrada y fotos increĆ­bles.
    Besos

    ReplyDelete
  94. keren keretanya dan model kudanya.....
    mantap

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Intip Begini Instagenicnya Warung Layar Sentuh 2.0 Magelang

Ketika awal pertamakali dibuka pada 31 Desember 2020 silam, nama Warung Layar Sentuh 2.0 saat itu mendadak hits ramai dibicarakan oleh banyak kalangan dan para milenials kawula muda sebagai pilihan baru lokasi nongki  [nongkrong kekinian] yang ada di Magelang. Bukan saja karena namanya terkesan unik, layar sentuh dan namanya terkesan sedikit berbeda dengan nama-nama kafe lain pada umumnya karena adanya penambahan bilangan angka 2.0 dibelakangnya, tetapi kafe, tepatnya Warung Layar Sentuh ini berkonsep bersantap hidangan berada di tengah hamparan perkebunan ladang tebu dan persawahan bernuansa alam pedesaan dikitari oleh indahnya pemandangan gunung yang mengelilinginya.  Area luasnya terbagi dua pilihan  indoor  dan  outdoor  berdinding kaca tempat makan Warung Layar Sentuh 2.0 yang buka setiap harinya mulai dari jam 07. 00 pagi hingga mendekati tengah malam jam 23. 00 tersebut dilengkapi dengan dekorasi cantik dan penataan ruang bergaya vintage  dan b...

Perkenalanku

Halo. Teman dan para pembaca semua, apa kabar ?. Perkenalkan kembali, namaku Himawan Sant. Perkenalkan kembali ?. Loh, kok ..., hmm ..., memang sebelumnya pernah aktif jadi seorang penulis blog atau blogger ?. Yups, benar. Mungkin diantara kalian pembaca masih teringat namaku dan nama blog lamaku tema travelling yang sekarang keberadaanya sudah tak lagi aktif. Sekarang aku aktif ngeblog lagi, dengan niche berbeda dari blog sebelumnya. Lebih variatif kontennya, tak hanya satu niche. Dan punya blog niche variatif yang kata orang disebutnya 'blog gado - gado', sekaligus juga kujadikan sebagai wadah penyaluran kreativitasku dalam hal tulis menulis. Masih tetap dengan gaya kepenulisanku, ringan dan mudah dibaca, aku berharap artikel - artikel yang berada di dalam blog ini punya banyak manfaat baik dan dapat menginspirasi para pembaca semuanya. Salam, Himawan Sant

Pengalaman Mistis di Mata Air Tuk Umbul Windusari

Boleh percaya atau tidak, ada pengalaman mistis aku temui saat berada di lokasi mata air Tuk Umbul Windusari, tapi ini aku kembalikan ke pembaca untuk mempercayainya atau tidak ceritaku.  Dan yang pasti tujuanku menceritakan pengalaman gaib yang kutemui di Tuk Umbul Windusari bukan bertujuan untuk mencari sensasi, sama sekali tidak ada maksud dan tujuan demikian.  Tujuanku untuk sekedar mengingatkan ke pembaca, dimanapun lokasi yang kita kunjungi sewajibnya memberikan salam dan permisi terlebih dahulu kepada penghuni dari dimensi lain sebelum memasuki lokasi. Demikian juga seperti yang telah kulakukan saat aku tiba di Tuk Umbul. Kata salam dan permisi cukup kuucapkan di dalam hati.  Nama Tuk Umbul dari bahasa Jawa, Tuk : mata air  dan Umbul  : dari kata mumbul, menyembul atau memancar keluar. Cerita bermula saat aku  melangkah mendekat ke letak mata air Tuk Umbul  tiba-tiba kepekaan bawaan indra keenamku memberikan signal  jika lokasi ini ada 'pe...