Menempati di sebuah bangunan tua, salah satu bangunan bagian dari kompleks besar Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat di Jalan Rotowijayan yang berada di sisi barat Keraton terdapat museum Kareta Karaton Ngayogyakarta yang menyimpan benda pusaka kereta - kereta mewah penuh sejarah milik Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat.
Penamaan lokasi bukan dengan nama Kereta Keraton, tetapi Kareta Karaton berdasarkan nama kepenulisan dalam bahasa Jawa Kuno.
Jalan Rotowijayan merupakan ruas jalan umum penghubung antara area wisata Tepas Keprajuritan Karaton dan Tepas Pariwisata Karaton.
Bisa dikatakan letak lokasi bangunan Museum Kereta Keraton berada di tengahnya di sisi barat, antara area wisata Keraton di sebelah utara dan area wisata Keraton di sebelah selatan.
Berjalan kaki pun sangat dekat ditempuh untuk mencapai ketiga lokasinya.
Tak lebih ditempuh dari 3 menit.
Itu juga yang kulakukan ..., berjalan kaki melenggangpenuh gaya bak model kesiangan dari halaman parkir Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat sebelah utara menuju ke museum kereta yang menyimpan ke 23 kereta mewah, dan diantaranya kereta yang disakralkan merupakan peninggalan dari para Sri Sultan Hamengku Buwono.
Memasuki halaman museum kereta, hal pertama yang terlihat adalah bangunan museum berada di tengah halaman.
Kanan kiri bangunan museum dikitari oleh deretan hunian rumah warga yang konon masih memiliki hubungan kekerabatan dari Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat dan area kompleksnya tidak diperkenankan untuk dimasuki wisatawan.
Dahulu kala deretan rumah warga tersebut merupakan gedhogan atau istal atau kandang kuda.
Sekarang ini kulihat hanya tersisa 3 istal kuda yang masing - masing istal dihuni 1 ekor kuda berperawakan gagah.
2 ekor kuda berwarna putih dan 1 ekor kuda berwarna hitam.
Letak istal berada di sisi utara bagian depan.
Berada di dalam ruangan museum kereta yang telah dibangun sejak masa kepemerintahan Sri Sultan Hamengku Buwono VI ini tersimpan koleksi kereta - kereta asli, bukan replika milik Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat.
Ke 23 koleksi kereta kuda dapat dilihat dari dekat dan difoto, tetapi tentu saja tidak diperkenankan untuk disentuh dan dinaiki. Kesemua koleksi kereta diberi jarak tali pembatas dan setiap sore hari setelah museum kereta ditutup jam operasionalnya, badan kereta kembali diselimuti kain berwarna putih oleh abdi dalem tetua penjaga museum kereta Keraton.
Keesokan paginya tirai kain putih penutup badan kereta dibuka kembali di saat jam operasional museum akan dimulai.
Pada jaman dahulu, hanya Keraton yang memiliki kereta dan merupakan kendaraan prestigious atau mewah.
Sesuai kepercayaan adat turun temurun yang dianut oleh Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat bahwa setiap bangunan dan benda memiliki roh maka masing - masing kereta juga diberi nama.
Jika dibandingkan dengan transportasi jaman sekarang mungkin kereta merupakan mobil kelas premium.
Dan sebagai bagian dari benda pusaka Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat yang bersifat sakral, ke 23 kereta ini setiap tahunnya diadakan Jamasan atau dimandikan dengan kembang tujuh rupa kemudian didoakan.
Acara Jamasan dilakukan setahun sekali dalam bulan Sura penanggalan Jawa.
Dalam acara Jamasan, kereta Kanjeng Nyai Jimad sebagai kereta yang sangat dikeramatkan dimandikan berdampingan hanya dengan satu kereta.
Prosesi Jamasan dilaksanakan oleh abdi dalem laki - laki dilakukan di depan halaman museum kereta.
Dan air Jamasan bekas air untuk mencuci kereta dibagikan kepada warga dalam acara yang dinamakan Ngalap Berkah.
Air tersebut memiliki tuah untuk menyuburkan tanah pertanian, perkebunan juga dipercaya memperlancar usaha.
Maka dalam prosesi Jamasan selalu ramai dikunjungi banyak orang untuk menyaksikan ritual keramat dan memperebutkan air bekas memandikan kereta Kanjeng Nyai Jimad dan didampingi satu kereta yang digilir satu persatu setiap tahunnya.
Sayangnya sampai detik ini aku belum berkesempatan melihat langsung prosesi Jamasan.
Di dalam museum, kereta - kereta yang paling mewah bentuknya diantaranya kereta : Kyai Garuda Yeksa, Kyai Manik Retno, Kyai Jetayu dan kereta yang sangat disakralkan Kanjeng Nyai Jimad ditempatkan di ruangan tengah.
Sementara koleksi kereta - kereta lainnya ditempatkan mengelilingi ruangan berdampingan dengan lemari display yang memajang bermacam koleksi pelana kuda, seragam sais atau pengendali kuda dan atribut lainnya.
Dan foto - foto prosesi upacara - upacara yang diselenggarakan Keraton dengan menggunakan kereta terpajang rapi di sekeliling dinding museum yang kuamati satu persatu dengan jeli karena aku juga punya ketertarikan khusus untuk belajar menunggangi kuda seperti almarhum papaku dulu yang pernah memelihara seekor kuda dan beliau piawai menunggangi kuda kesayangannya.
Berikut kusertakan ke 23 daftar nama kereta museum Kareta Karaton Ngayogyakarta yang kucatat namanya dan keterangan informasi mengenai sejarah kereta kuperoleh dari abdi dalem yang bertugas sebagai pemandu yang mendampingiku mengitari ruangan museum :
Nah, itulah kesembilan kereta keramat teristimewa yang ditempatkan di dua ruangan terpisah.
Pelana kuda asli Kanjeng Kyai Cekathak merupakan pelana kuda putih bernama Kyai Dhurmasari berhiaskan emas, perak, kuningan dan bertaburkan berlian. Pada suatu upacara atau perayaan yang diadakan oleh Keraton jika Kyai Cekathak diikutkan, pelana mewah itu dipasang pada punggung kuda Kyai Dhurmasari tetapi tidak ada penunggangnya.
Sementara 14 kereta keramat lainnya yang juga memiliki bentuk menawan diletakkan mengelilingi ruang dalam museum :
Di dalam kereta yang konon kacanya dibuat anti peluru tersebut Sultan duduk seorang diri menyapa rakyatnya setelah beliau dinobatkan menjadi raja, tanpa didampingi permaisuri.
Tetapi orang - orang yang memiliki 'penglihatan' atau indera keenam yang kuat melihat Sultan tidaklah duduk seorang diri berada di dalam kereta kencana yang mewah. Seorang wanita sangat cantik jelita berkebaya putih lengkap dengan sanggul berhiaskan bunga melati duduk mendampingi Sultan bak sepasang pengantin.
Penamaan lokasi bukan dengan nama Kereta Keraton, tetapi Kareta Karaton berdasarkan nama kepenulisan dalam bahasa Jawa Kuno.
Aku dan replika kuda putih Kyai Dhurmasari, kuda kesayangan Sri Sultan Hamengku Buwono I |
Jalan Rotowijayan merupakan ruas jalan umum penghubung antara area wisata Tepas Keprajuritan Karaton dan Tepas Pariwisata Karaton.
Jalan Rotowijayan |
Bisa dikatakan letak lokasi bangunan Museum Kereta Keraton berada di tengahnya di sisi barat, antara area wisata Keraton di sebelah utara dan area wisata Keraton di sebelah selatan.
Berjalan kaki pun sangat dekat ditempuh untuk mencapai ketiga lokasinya.
Tak lebih ditempuh dari 3 menit.
Itu juga yang kulakukan ..., berjalan kaki melenggang
Memasuki halaman museum kereta, hal pertama yang terlihat adalah bangunan museum berada di tengah halaman.
Kanan kiri bangunan museum dikitari oleh deretan hunian rumah warga yang konon masih memiliki hubungan kekerabatan dari Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat dan area kompleksnya tidak diperkenankan untuk dimasuki wisatawan.
Dahulu kala deretan rumah warga tersebut merupakan gedhogan atau istal atau kandang kuda.
Sekarang ini kulihat hanya tersisa 3 istal kuda yang masing - masing istal dihuni 1 ekor kuda berperawakan gagah.
2 ekor kuda berwarna putih dan 1 ekor kuda berwarna hitam.
Letak istal berada di sisi utara bagian depan.
Berada di dalam ruangan museum kereta yang telah dibangun sejak masa kepemerintahan Sri Sultan Hamengku Buwono VI ini tersimpan koleksi kereta - kereta asli, bukan replika milik Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat.
Kyai Roto Biru |
Ke 23 koleksi kereta kuda dapat dilihat dari dekat dan difoto, tetapi tentu saja tidak diperkenankan untuk disentuh dan dinaiki. Kesemua koleksi kereta diberi jarak tali pembatas dan setiap sore hari setelah museum kereta ditutup jam operasionalnya, badan kereta kembali diselimuti kain berwarna putih oleh abdi dalem tetua penjaga museum kereta Keraton.
Keesokan paginya tirai kain putih penutup badan kereta dibuka kembali di saat jam operasional museum akan dimulai.
Pada jaman dahulu, hanya Keraton yang memiliki kereta dan merupakan kendaraan prestigious atau mewah.
Kyai Jolodoro |
Sesuai kepercayaan adat turun temurun yang dianut oleh Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat bahwa setiap bangunan dan benda memiliki roh maka masing - masing kereta juga diberi nama.
Jika dibandingkan dengan transportasi jaman sekarang mungkin kereta merupakan mobil kelas premium.
Dan sebagai bagian dari benda pusaka Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat yang bersifat sakral, ke 23 kereta ini setiap tahunnya diadakan Jamasan atau dimandikan dengan kembang tujuh rupa kemudian didoakan.
Acara Jamasan dilakukan setahun sekali dalam bulan Sura penanggalan Jawa.
Kanjeng Nyai Jimad |
Dalam acara Jamasan, kereta Kanjeng Nyai Jimad sebagai kereta yang sangat dikeramatkan dimandikan berdampingan hanya dengan satu kereta.
Prosesi Jamasan dilaksanakan oleh abdi dalem laki - laki dilakukan di depan halaman museum kereta.
Dan air Jamasan bekas air untuk mencuci kereta dibagikan kepada warga dalam acara yang dinamakan Ngalap Berkah.
Air tersebut memiliki tuah untuk menyuburkan tanah pertanian, perkebunan juga dipercaya memperlancar usaha.
Maka dalam prosesi Jamasan selalu ramai dikunjungi banyak orang untuk menyaksikan ritual keramat dan memperebutkan air bekas memandikan kereta Kanjeng Nyai Jimad dan didampingi satu kereta yang digilir satu persatu setiap tahunnya.
Sayangnya sampai detik ini aku belum berkesempatan melihat langsung prosesi Jamasan.
Di dalam museum, kereta - kereta yang paling mewah bentuknya diantaranya kereta : Kyai Garuda Yeksa, Kyai Manik Retno, Kyai Jetayu dan kereta yang sangat disakralkan Kanjeng Nyai Jimad ditempatkan di ruangan tengah.
Kareta Kus No: 10 |
Sementara koleksi kereta - kereta lainnya ditempatkan mengelilingi ruangan berdampingan dengan lemari display yang memajang bermacam koleksi pelana kuda, seragam sais atau pengendali kuda dan atribut lainnya.
Dan foto - foto prosesi upacara - upacara yang diselenggarakan Keraton dengan menggunakan kereta terpajang rapi di sekeliling dinding museum yang kuamati satu persatu dengan jeli karena aku juga punya ketertarikan khusus untuk belajar menunggangi kuda seperti almarhum papaku dulu yang pernah memelihara seekor kuda dan beliau piawai menunggangi kuda kesayangannya.
Berikut kusertakan ke 23 daftar nama kereta museum Kareta Karaton Ngayogyakarta yang kucatat namanya dan keterangan informasi mengenai sejarah kereta kuperoleh dari abdi dalem yang bertugas sebagai pemandu yang mendampingiku mengitari ruangan museum :
- Kanjeng Nyai Jimad merupakan kereta paling tua usianya dan paling dikeramatkan. Dibuat tahun 1750. Hadiah hubungan dagang dari Gubernur Jenderal Jacob Mossel. Kereta kebesaran kendaraan sehari - hari digunakan Sri Sultan Hamengku Buwono I sampai dengan Sri Sultan Hamengku Buwono IV. Kereta ditarik oleh 8 ekor kuda.
- Kyai Garuda Yeksa merupakan kereta kencana yang didesain oleh Sri Sultan Hamengku Buwono I berhiaskan lambang garuda yang terbuat dari emas murni 24 karat seberat 20 kilogram. Digunakan untuk kirab penobatan Sri Sultan Hamengku Buwono VI sampai Sri Sultan Hamengku Buwono X. Buatan Belanda tahun 1861. Badan kereta dilengkapi jendela kaca berlian anti peluru dan dilengkapi tekhnologi tangga turun otomatis saat pintu kereta terbuka layaknya pintu tangga di pesawat terbang. Kereta ditarik oleh 8 ekor kuda dipilih dengan kesamaan warna dan jenis kelaminnya.
- Kyai Harsunaba merupakan sarana transportasi keseharian Sri Sultan Hamengku Buwono VI sampai dengan Sri Sultan Hamengku Buwono VIII dan juga dipergunakan untuk menonton pacuan kuda. Dibeli pada tahun 1870. Kereta ditarik oleh 4 ekor kuda.
- Kyai Jetayu merupakan kereta yang dipergunakan untuk putra putri Sultan saat mereka masih berusia remaja. Dibeli pada masa kepemerintahan Sri Sultan Hamengku Buwono XIII. Kereta ditarik oleh 4 ekor kuda.
- Kyai Wimana Putra merupakan kereta yang dipergunakan untuk upacara penobatan putra mahkota. Dibeli pada masa pemerintahan Sri Sultan Hamengku Buwono VI pada tahun 1860. Kereta ditarik oleh 6 ekor kuda.
- Kyai Mondro Juwolo merupakan kereta yang pernah dipergunakan oleh Pangeran Diponegoro dari Tegalrejo untuk menghadap Sultan di Keraton. Buatan Inggris tahun 1800. Kereta ditarik oleh 6 ekor kuda.
- Kyai Manik Retno merupakan kereta yang dipergunakan oleh Sultan dan permaisuri untyk pesiar. Buatan Belanda dan dibeli tahun 1815 pada masa kepemerintahan Sri Sultan Hamengku Buwono IV. Kereta ditarik oleh 4 ekor kuda.
- Kyai Roto Praloyo merupakan kereta jenasah. Dibeli pada tahun 1938 pada masa kepemerintahan Sri Sultan Hamengku Buwoni IX. Terakhir kereta digunakan untuk menghantarkan jenasah Sri Sultan Hamengku Buwono XI ke kompleks pemakaman raja - raja di Imogiri.
- Kyai Jongwiyat merupakan kereta manggala yudha atau dalam masa peperangan. Buatan Belanda pada tahun 1880. Peninggalan Sri Sultan Hamengku Buwono VII. Kereta ditarik oleh 6 ekor kuda.
Ditengah ruangan terdapat dua replika kuda hitam dan kuda putih kesayangan Sri Sultan Hamengku Buwono I yang dilengkapi replika pelana kuda bernama Kanjeng Kyai Cekathak.
Pelana kuda asli Kanjeng Kyai Cekathak merupakan pelana kuda putih bernama Kyai Dhurmasari berhiaskan emas, perak, kuningan dan bertaburkan berlian. Pada suatu upacara atau perayaan yang diadakan oleh Keraton jika Kyai Cekathak diikutkan, pelana mewah itu dipasang pada punggung kuda Kyai Dhurmasari tetapi tidak ada penunggangnya.
Kyai Jetayu |
Sementara 14 kereta keramat lainnya yang juga memiliki bentuk menawan diletakkan mengelilingi ruang dalam museum :
- Kyai Roto Biru merupakan kereta manggala yudha atau digunakan dalam masa peperangan oleh panglima perang. Dibuat di Belanda pada tahun 1901. Dibeli pada masa pemerintahan Sri Sultan Hamengku Buwono VIII. Kereta ditarik oleh 6 ekor kuda.
- Kyai Jaladara merupakan kereta plesiran dengan pengemudi atau sais berada di belakang. Buatan Belanda tahun 1815. Peninggalan dari Sri Sultan Hamengku Buwono IV. Kereta ditarik oleh 4 ekor kuda.
- Kareta Premili merupakan kereta untuk penjemputan para penari Keraton. Dirakit di Semarang dengan suku cadang didatangkan dari Belanda. Mulai dipergunakan pada masa Sri Sultan Hamengku Buwono VIII.
- Kareta Landower buatan Belanda tahun 1901. Dibeli oleh Sri Sultan Hamengku Buwono VIII. Kereta ditarik oleh 4 ekor kuda.
- Kareta Landower Surabaya buatan Swiss. Kereta ini dipesan pembuatannya pada masa pemerintahan Sri Sultan Hamengku Buwono VII, namun baru dapat dipergunakan pada masa pemerintahan Sri Sultan Hamengku Bueono VIII. Dipergunakan untuk penyuluhan yang diadakan di Surabaya.
- Kareta Landower Wisman merupakan kereta yang dipergunakan oleh bupati Keraton. Buatan Belanda tahun 1901 pada masa pemerintahan Sri Sultan Hamengku Buwono VIII. Dipergunakan oleh Sultan pada saat penyuluhan pertanian. Kereta ditarik oleh 4 ekor kuda.
- Kareta Landower Ngabean merupakan kereta pesiar. Buatan Belanda tahun 1901. Dibeli pada masa pemerintahan Sri Sultan Hamengku Buwono VIII.
- Kareta Kus no: 10 merupakan kereta pengantin. Buatan Belanda tahun 1901. Dibeli pada masa pemerintahan Sri Sultan Hamengku Buwono VIII.
- Kareta Kus Gading buatan Belanda. Dibeli pada masa pemerintahan Sri Sultan Hamengku Buwono VIII.
- Kareta Kapulitin kegunaannya untuk pacuan kuda. Dibeli pada masa pemerintahan Sri Sultan Hamengku Buwono VII yang memang menyukai kegiatan olah raga berkuda.
- Kyai Kutha Raharjo buatan Berlin tahun 1927. Dibeli pada masa pemerintahan Sri Sultan Hamengku Buwono IX. Digunakan untuk mengiringi upacara yang diadakan Keraton.
- Kyai Puspoko Manik buatan Belanda. Dipergunakan untuk pengiring acara dan pengiring pengantin. Kereta ditarik oleh 4 ekor kuda.
- Kyai Noto Puro merupakan kereta manggala yudha. Buatan Belanda. Dibeli pada masa pemerintahan Sri Sultan Hamengku Buwono VII. Kereta ditarik oleh 4 ekor kuda.
- Kyai Rejo Pawoko merupakan kereta yang dipergunakan untuk adik - adik Sultan. Dibeli pada masa pemerintahan Sri Sultan Hamengku Buwono VIII. Kereta ditarik oleh 4 ekor kuda.
Saat aku memotret satu persatu kesemua kereta, kuamati dari dekat terdapat sesajen yang diletakkan di badan kereta paling keramat Kanjeng Nyai Jimat.
Sesajen bunga mawar yang diletakkan di wadah berbentuk kotak terbuat dari daun pisang tampak sedikit mengering namun tetap tercium aroma wanginya.
Tetapi aku tak merasa merinding berada di dekat kereta yang paling dikeramatkan tersebut.
Aku tiba - tiba merasa merinding, bulu kudukku terasa meremang saat aku berada di dekat dua kereta keramat, Kyai Roto Praloyo dan Kyai Garuda Yeksa.
Apa pasal ?.
Penyebabnya karena 'bakat' kepekaan yang aku miliki sejak lahir, sedikit banyak dapat merasakan ada 'sesuatu'.
Penyebabnya karena 'bakat' kepekaan yang aku miliki sejak lahir, sedikit banyak dapat merasakan ada 'sesuatu'.
Banyak saksi mata yang telah melihat, terutama orang - orang yang punya indra keenam yang kuat, dan aku juga masih teringat sewaktu aku masih remaja beritanya pernah diterbitkan oleh surat kabar tentang hal mistis terjadi pada proses iring - iringan kirab setelah penobatan Sultan mengelilingi jalanan kota Yogyakarta menggunakan kereta kencana Kyai Garuda Yeksa.
Kyai Garuda Yeksa |
Di dalam kereta yang konon kacanya dibuat anti peluru tersebut Sultan duduk seorang diri menyapa rakyatnya setelah beliau dinobatkan menjadi raja, tanpa didampingi permaisuri.
Tetapi orang - orang yang memiliki 'penglihatan' atau indera keenam yang kuat melihat Sultan tidaklah duduk seorang diri berada di dalam kereta kencana yang mewah. Seorang wanita sangat cantik jelita berkebaya putih lengkap dengan sanggul berhiaskan bunga melati duduk mendampingi Sultan bak sepasang pengantin.
Sosok itulah sosok Nyai Roro Kidul, penguasa gaib ratu laut pantai selatan yang mempunyai ikatan perjanjian dengan Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat terjadi sejak Sri Sultan Hamengku Buwono I.
Lokasi:
Museum Kareta Karaton
Jalan Rotowijayan, Kadipaten, Kecamatan Kraton, Kota Yogyakarta.
Daerah Istimewa Yogyakarta
Tiket:
šøTiket 5K
šø Ijin berfoto 1K
Jam Operasional:
08.00 - 16.00
Lokasi:
Museum Kareta Karaton
Jalan Rotowijayan, Kadipaten, Kecamatan Kraton, Kota Yogyakarta.
Daerah Istimewa Yogyakarta
Tiket:
šøTiket 5K
šø Ijin berfoto 1K
Jam Operasional:
08.00 - 16.00
So interesting and curious!!!
ReplyDeleteI pray that later your curiosity to visit this location will be done.
DeleteFajny koÅ na zdjÄciu š
ReplyDeletePociÄ g też jest dobry, prawda š?
DeleteMas Himawan bisa lengkap gini postingannya, apa pas main ke sana bawa buku catatan dan wawancara sama penjaga Museum Kareta Karatonnya? Atau juga ditambah dengan desk research saat menulis postingan. Mantap mas.
ReplyDeleteKayaknya saya tuh pernah deh ke tempat ini, cuma agak agak lupa karena sering ke Yogya itu di tahun 2008 - 2010 mas, jadi banyak lupanya. Coba dulu rajin ngeblog ya, bisa jadi saya ada catatan yang bisa dilengkapi tentang tempat ini.
Karena liburanku juga buat keperluan artikel mau ngga mau nyatetin info apa yang ada di lokasi, mas Cipu. Rempong ribet sih sebenarnya sibuk di lokasi, ngga cuma nikmatin murni liburan hahaha.
DeletePenyesalan mas Cipu sama seperti yang kurasain..., seandainya dari dulu sudah punya blog sudah berapa banyak lokasi yang kudatengin. Nyeselnya lagi banyak file foto lama liburan yang ngilang entah kemana.
wah sama mas hin, akupun merinding deket2 kereta yang dikeramatkan, eh tapi memang udah merinding sejak di loket tiket masuk itu sih, wkwkwk
ReplyDeletekeren2 banget ya keretanya, bayangin harganya mungkin bisa milyar2an ya
Eh, kita samaan sempat merinding disana hehe.
DeleteIya, betul kak bisa dipastikan harga keretanya em em-an :)
tepat di depan bangunan dan di jalan ini anak saya mau naik becak nangis karena takut sama pak becaknya :D
ReplyDeleteWwkk sampai hafal betul ya lokasi di jalan ini anaknya kak Abas nangis. Keingetan gegara kakinya jadi gempor ya jalan sampai stasiun Tugu :D
Deleteiya, soalnya anak yang kedua ini benar benar extra penangannanya kna sedikit ngambek, beda dengan kakak e lebih mandiri dari kecilnya
DeleteGitu ya, kak š.
DeleteKayaknya niru kak Abas waktu kecil tuh
Interesting pics, thanks for sharing!
ReplyDeleteKisses, Paola.
Expressyourself
My Instagram
Your welcome, Paola.
DeleteThanks for visiting.
WOW... banget..
ReplyDeleteNgeliat kaya gini auto kepikiran angling darma sama kereta kencana di film nyi roro kidul yang hiasannya ular naga. hahah nggak nyambung emnk.
Tiket masuk masih 5000 mas smpe skrang?? tak sangka udh jadi 10 ribu atau 15 ribu... haha
ngebayangin saya naik kereta kencana sama kuda ke pabrik.. Auto sultan kayanya.. wkwkkw
Wwkk bikin ngakak deh baca komentarnya mas Bayu :D!.
DeleteMurmer kan tiketnya. Ini kunjunganku kesana setelah museum dibuka kembali setelah ditutup gegara epidemi.
It's a pity that there are so few of these stables, I like them more
ReplyDeletehorses are adorable š
best regards
I also love seeing the horse replica because it is almost similar to the original horse š. Best Regards, Lili.
DeleteHelo!
ReplyDeleteSaya ingin bertemu dengan kereta suci Sri Sultan Hamengku Buwono.
Apakah maksud dua kuda putih dan satu kuda hitam?
Koleksi gerabak sangat mengagumkan, begitu juga pelana. Seorang rakan memberitahu saya bahawa, kremonia atau ritual, Jamasan sangat luar biasa. Oh, sekarang saya faham mengapa kuda hitam dan putih menjadi kegemaran Sri Sultan Hamengku.
Kisah indah mengenai kereta.
Ucapan mesra!
Hello juga, Yessy. Saya merasa senang mengetahui anda sebelumnya telah mendengar kisah seputaran museum dan jamasan dari cerita teman anda. Saya doakan kelak anda terlaksana datang disana. Salam erat persahabatan.
DeleteLokasinya dekat dengan wisata keraton di sebelah Utara dan wisata keraton di barat, cuma yang untuk menyimpan kereta milik keraton ada di sebelah barat ya mas.
ReplyDeleteJadi tiap bulan Sura maka ke 23 kereta kencana ini dimandikan dengan kembang tujuh rupa atau jamasan ya mas. Airnya lalu jadi rebutan karena dipercaya bisa menyuburkan tanaman. Berarti tiap bulan Sura keraton pasti rame pada rebutan air jamasan ya.
Wah, mas Hino bisa merinding dekat kereta Kyai Roto Praloyo dan Kyai Garuda Yeksa karena punya Indra keenam. Luar biasa sekali, cocok jadi pengganti Roy Kiyoshi mas.
Btw, kalo Indra keenam saya biasanya bisa bergetar kalo ada duit jatuh di jalan, terutama yang berwarna merah mas.š¤£
Wwkk tuh kaan bikin ngakak baca komennya..,kayak2nya ngga cuma indera keenam mas Agus yang langsung aktif lihat duit merah jatoh dijalanan.
DeleteAku jugaaa hahaha š!.
Aku malah kurang suka mengasah indera keenam kayak roy begitu, mas.
Hola amigo , vuelvo a tener problemas con el traductor cuando entro a la entrada para leerla vuelve otra vez al idioma original ainsss que pena ...
ReplyDeleteTengo que decirte que las imagenes son lindas y te dirĆ© mĆ”s , mi marido hace maquetas muy parecidos a los carros que veo aquĆ ..Un abrazo y un buen mes de Agosto.
OlƔ tambƩm minha amiga Campirela.
DeletePor favor, perdoe o tradutor de idiomas novamente ineficaz. Fico feliz em saber que seu marido tem um trem, deve ser muito caro.
Obrigado pelo seu apreƧo. SaudaƧƵes de amizade.
Wow! OdwiedziÅeÅ naprawdÄ Åwietne miejsce! Te karety wyglÄ dajÄ nieziemsko!
ReplyDeletePozdrawiam ;)
Och, bardzo dziÄkujÄ za uznanie, mĆ³j przyjacielu Clovdi. Pozdrowienia z przyjaÅŗni.
DeleteUna entrada espectacular Himawan. Me encantan las fotografĆas que han realizado con esos carruajes quĆ© bien pudieran seguir utilizĆ”ndose en cualquier pelĆcula de la Ć©poca retratada.
ReplyDeleteMe tomo unas vacaciones y me despido ya hasta septiembre. Espero que nos sigamos leyendo a partir de esa fecha.
Un fuerte abrazo desde EspaƱa y disfruta del mes de agosto.
Gracias, el mejor amigo de Miguel. Parece que esta colecciĆ³n de trenes sagrados de KeratĆ³n nunca se utilizarĆ” para filmar pelĆculas comerciales.
DeleteQue tengan unas buenas vacaciones, que tengan unas buenas vacaciones. Nos vemos de nuevo en septiembre. Te mando un fuerte abrazo en EspaƱa desde Indonesia.
Nice horse. ;)
ReplyDeleteYes. Even though the horse is only a replica :)
DeleteWah museum kereta kkeraton ini isinya kereta-kereta kerajaan yang semuanya keren-keren dan antik.š
ReplyDeleteAku suka kereta yang warnanya biru dan Garuda Yeksa.. tapi aku jadi agak merinding juga karena kendaraan-kendaraan antik ini ternyata sedikit banyak ada hubungannya dengan kanjeng Nyi Roro Kidul.
Dan ada ritual memandikan kereta juga Memang kendaraan -kendaraan antik ini sangat dikeramatkan ya?
Aku suka lihat kuda putih tsb , awalnya aku kira itu brad Him foto bareng sama kuda beneran tahunya replikaš
Oh ternyata alm papanya brad Him pinter menunggang kuda ya? Hebat.
Apa dulu saat kecil juga brad Him sering diajarin naik kuda ?
Oh,dulu sista ke Keraton ngga sekalian mampir ke museum kereta inikah ?.
DeleteSayangnya aku masih bocah ingusan saat papaku punya kuda tunggang, jadi ngga diajarin caranya.
Dulu sayangnya aku malah nggak ngerti kalau ada museum kereta keraton ini.. š
DeleteOh l dulu masih bocah ingusan jadi belum sempat diajarin nunggang kuda, I see..
Aku kalau lihat orang lomba pacuan kuda kayak wah keren banget ya bisa mengendalikan kuda . Hehehe..
Apalagi jenis white horse cool ..That's cool ride white horse
Btw... brad Him dikaruniai indera ke 6 ya hebat tuchš
Selain bisa ngerasai adanya mahluk ghaib, pasti indera nya brad Him tajam banget tentang sifat manusia hehehe
Yah sayang banget dulu sista terlewatkan ngga ke museum ini padahal dekeeet banget jaraknya. Tinggal nyebrang udah sampai.
DeleteBiasa saja kok punya seperti 'itu', cuma keuntungannya bisa mengenal lebih tentang seseorang. Kalau lihat yang 'begitu' malah bikin kaget. Untungnya sekarang intesitas lihatnya sudah berkurang.
Ooh deket banget ya ? Tahu begitu kan bisa ke museum kereta sekalian? Wah sayang sekali terlewatkan. Kurang info aku.. habis dulu fokusnya ke keraton.š
DeleteJadi punya sixthsense itu ada enaknya ada nggak nya ya? Enaknya kalau bisa mengenall lebih sifat seseorang. Nggak enak kalau melihat mahluk ghaib ya? Oh setiap orang apa bisa saja punya kelebihan itu? Tapi itu bawaan dari lahir kan? Aku kepingin sich tapi ingin tahu nya sebatas sifat karakter manusia aja, kalau lihat yang "begitu" mah nngak soalnya takut. Hehehe.
Peninggalan dan gerbong yang jauh lebih baik untuk modernitas dan kehidupan saat ini. Tentu saja, ini fantasi, tetapi saya ingin memulihkan lanskap itu di kota besar. Itu juga akan berkontribusi untuk tidak lagi mencemari lingkungan. Hebat seperti biasa entri Anda, teman Himawan.
ReplyDeletePelukan besar.
Sebelumnya saya ingin menyampaikan terimakasih besar untuk apresiasi dari anda, Carlos.
DeleteSeandainya harapan anda ingin mengaktifkan kembali transportasi kereta mengurangi polusi mobil & motor hal itu terlaksana pasti udara di dunia akan jauh lebih bersih & sehat. Semoga jadi kenyataan.
Pelukanbl besar kembali, Carlos.
OlĆ”!
ReplyDeleteGostei muito das fotos, ir em exposiƧƵes e museus Ć© muito bom, Ć³timo passeio.
Beijocas.
https://www.parafraseandocomvanessa.com.br/
OlĆ” Vanessa. Fico feliz que vocĆŖ tenha se divertido fazendo um tour virtual pelas fotos aqui.
DeleteMe encantaron tanto los carruajes como las esculturas de caballos . Te mando un beso
ReplyDeleteSaudaƧƵes beijam de volta, amigo. Fico feliz que vocĆŖ tenha se divertido ao ver esta foto do trem de Keraton.
DeleteWhat beautiful carriages! Unfortunately not made of "emas" like that of Queen Elizabeth but still antique and with many carvings. No 10, the yellow is bright and unique
ReplyDeleteHello, Kestrel. If you look at the shape of the Garuda Yeksa train, there is a slight resemblance to the shape of the train used by Queen Elizabeth from the British Empire and is equally decorated with pure gold.
DeleteRight, the yellow train Kus no: 10 is very unique and beautiful.
Mamy taki sam poglÄ d na te pociÄ gi.
ReplyDeletewah keretanya antik-antik ya mas him, seperti pusaka yang tiap tahun harus di mandikan, sesekali pas proses jamasan kesana mas him, minta airnya biar berkah :D.. btw tiap kereta namanya unik ya, seperti orang jaman dulu
ReplyDeleteHayok acara Jamasan nanti kita nonton rame2 & ikutan minta airnya, mas Khanif ;)
DeleteBenar mas khanif, siapa tahu setelah mandi air jamasan nanti mas khanif jadi don juan dan direbutkan cewe cewe cantik.š
Deleteamin mas, dalam setiap doaku semoga cwe-cwe pada nempel hehe :D
DeleteMe gusto el Museo hay carruajes con mucha historia y estan bien conservadas. Me encantan los museos porque guardan muchos hechos historicos.
ReplyDeleteBesos Hiwaman!!
Me alegra saber que tambiĆ©n te gusta visitar museos histĆ³ricos. Gracias por su visita, Gra. Besos
DeleteMuy lindas fotos. Un gusto pasar a saludarte. Cuidate.
ReplyDeleteMuchas gracias por su visita y agradecimiento. Saludos de amistad.
DeleteTernyata penamaan lokasinya menggunakan bahasa jawa kuno. Saya pikir bahasa dulu yang ada bahasa sansekerta saja. Jadi nambah ilmu sejarah nih
ReplyDeleteIkut senang mas Ridsal dapat nambah wawasan disini :)
DeleteThose carriages are amazing. Wonderful to see.
ReplyDeleteThanks for commenting and visiting my blog.
Take care.
Thank you also for your visit. I agree with your assessment of these horse-drawn carriages. Regards.
DeleteUnfortunately the word for carriage translated as train, as in a vehicle for passengers that runs on steel rails. I was a little confused to start with.
ReplyDeleteHaha, walking in style like a late night model. That translated well.
hahaha you read the way I walk like a late model š.
DeleteYes, all of these chariots are horse-drawn carriages, Andrew.
ReplyDeleteWhat a fascinating exhibiton. Like Andrew I was initially confused by the word train, but fascinated just the same.
I am glad that you are fascinated to see this collection of horse carriages owned by the palace.
DeleteBut beautiful vehicles!
ReplyDeleteI also agree with your opinion about the means of transportation in this horse-drawn carriage.
Delete¡Hola, holaaaaaaaaaaaaaaa ^-^!
ReplyDeleteQue sitio tan bonito.
¡SE MUUUUUUUY FELIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIZ š„°š!
Hola tambien amigo. Me alegra que te guste la ubicaciĆ³n del museo del carruaje del Palacio del Caballo. Les mando saludos de amistad š
DeleteSuper miejsce,taki maÅy skok w przeszÅoÅÄ:)
ReplyDeleteZgadzam siÄ też z wizyty w muzeum, że możemy poznaÄ historiÄ przeszÅoÅci :)
DeleteLooks really cool and fun:**Regards!
ReplyDeleteThat's right as you say ;). Regards
DeleteEh, serius, mas himawant bisa merasakan hal-hal gaib gituš±waduh., kalau liburan ke tempat bersejarah gitu sering lihat nggak mas?
ReplyDeleteKembali ke topik he...he...berarti kereta itu udah lama banget ya, dari 1700 an dan rata-rata buatan belanda ya. Jadi zaman dulu, setelah indonesia merdeka. Indonesia tetap menjalin kerjasama dengan belanda ya...
Beruntungnya selama ini ke tempat bersejarah ngga pernah nemuin hal gaib. Tapi kalau saat di kedung Kembang Soka aku pernah ngalami, kak.
DeleteBetul, setelah resmi merdeka Indonesia tetap menjalin hubungan baik dengan Belanda.
Hello, Great tour. I love the horses and the carriages. Great post and photos. Enjoy your day, have a great new week!
ReplyDeleteOh, thank you all for your appreciation, Eileend. Have a nice week also.
DeleteHimawan Sant, gracias por tu comentario.
ReplyDeleteEl museo que has visitado es muy bueno. AhĆ vemos en los coches y carruajes las distintas etapas de la historia. La creatividad del hombre, que ha sabido manejar la tĆ©cnica. OjalĆ” tambiĆ©n supiera mejorar su espĆritu y se ocupara de la paz, de la justicia y de la solidaridad entre las naciones.
Mi abrazo y mi Ɣnimo, amigo.
Feliz mes de agosto Himawan.
De nada, JesĆŗs MuƱoz. TambiĆ©n digo muchas gracias por su visita y comentarios. Estoy de acuerdo con lo que dices Saludos en agosto y saludos de amistad.
DeleteThat is a very beautiful museum my friend Himawan! I would love to visit that place someday and see interesting carriages from the old times. They look very classy and royal!
ReplyDeleteI join in praying for your wish that someday visit this museum my friend Stevenson.
DeleteMay hope come true.
Beautiful photos and very interesting museum
ReplyDeleteThank you all for your appreciation, Sunika.
DeleteWOW...these carriages are truly spectacular! I have always loved carriages of all kinds, but these are the most unique and beautiful ones I have ever seen. One of my most fondly held dreams is to ride in one someday...šš
ReplyDeleteI really like the horse too!
Oh thank you so much for this wonderful post...I have enjoyed it so, so much! The only downside is that I am not actually there...
Have a great day and stay safe, my friend!šš
Oh, thank you so much for everything you said, my very good friend YGraineš.
DeleteTo be honest I also want to have experience riding a train like that but it seems to be just a delusion š.
Have a nice week and stay safe also my friend.
Kereta ini sangat mirip dengan yang digunakan di Spanyol pada tahun 1900. Dan kuda-kuda juga sangat mirip dengan yang kita miliki di Andalusia asal Arab.
ReplyDeleteSaya sangat menyukai postingan Anda.
Pelukan dari Spanyol
Sungguh senang dan saya ingin sekali melihat kereta di Spanyol, pasti bentuknya juga sangat mewah.
DeleteTerimakasih besar apresiasi anda, Gumer.
Pelukan dari Indonesia
kuda berwarna putih, nampak lebih cantik ya
ReplyDeletemas himawan punya indra keenam kah?
Kuda putih tampak lebih imut ya, kak š.
DeleteBeruntungnya sekarang udah ngga sesering dulu 'penglihatan'ku, kak Ami.
Your photos are so beautiful. Thank you for sharing.
ReplyDeleteNew Post - https://www.exclusivebeautydiary.com/2020/07/marc-jacobs-decadence.html
Oh, thanks a lot for your opinion, friend. Greetings
DeleteBoa tarde meu Querido e Grande Amigo. Fotografias maravilhosas, as carruagens sĆ£o espetaculares.
ReplyDeleteBoa tarde, meu bom amigo Luiz. Obrigado pela sua visita e agradecimento. SaudaƧƵes de amizade.
DeleteLuar biasa mewah kerajaan Hadiningrat ini, kareta-kareta yang bawah anggun dan penuh dengan artistic yang menarik. Namanya juga keren ada landrover gitu, ya...makanya kesannya luxury dan bsa off road...
ReplyDeletePengin punya kereta kuda juga ya, kak š ? . Ntar ajak aku keliling kota naik kereta yaa ..
DeleteHermosas fotos, los carruajes son sencillamente magnĆficos , son recuerdos de un pasado glorioso, gracias por tu paso por mi blog, que tengas un buen fin de semana, saludos
ReplyDeleteSim, felizmente todos os trens fazem parte da histĆ³ria do passado atĆ© agora, ainda estĆ£o bem conservados. Obrigado pela visita. Saludos.
DeleteUn museo en el que se pueden ver los mas diversos carruajes en los que en otros tiempos se hicieron los viajes incluido el ultimo de los viajes.
ReplyDeleteUna pena que el traductor no funcione correctamente para disfrutar con las explicaciones que nos dejas.
Saludos.
Gracias por visitarnos, TomƔs. Disculpe las molestias del traductor de idiomas. Saludos
DeleteNice photos. :-)
ReplyDeleteGreetings from London.
Thanks a lot, friend.
DeleteGreetings back from Indonesia for you in London.
Me alegra saberlo. Y tenemos el mismo placer de visitar sitios histĆ³ricos.
ReplyDeleteCantik bangat photo nyer šøšøš¹š¹
ReplyDeleteWah terimakasih opinimu, kak Nay šš
DeleteWow... keren-keren Kak. Aku baru tau di Jogja ada kereta keraton segitu banyaknya. Kok luar biasa ya?
ReplyDeleteAnyway, aku jadi inget Sinterklas. Mungkin kereta-kereta mereka kayak gini juga deh.
Keingetan kereta Sinterklas doang, kak ?. Keingetan juga sama kereta Cinderella ngga ? ... Hehehe š.
Deletesuatu ketika dahulu, siapa yang memiliki kuda, itu sudah dianggap billionaire...
ReplyDeletemacam tak percaya je...bila tengok ada macam2 jenis kereta kuda...
Tentunya jaman dulu pemilik jenis kuda Eropa & kuda Arab yang disebut billlionare ya, kak ..
Deleteya... sebab bukan semua orang mampu miliki kuda. apatah lagi keretanya... sebab itu kereta Ferrari logonya kuda ;-) ada maksud tersirat, kan?
DeleteI love to see all the antiques.
ReplyDeleteGlad to know you have an interest in antiques, Nancy.
DeleteWhat an interesting article, thank you for sharing this information with us!
ReplyDeleteGreetings from Sri Lanka!
Hello, Janitha. Thanks a lot for your visiting and appreciation. Nice to know you.
DeleteGreetings back for Indonesia for you in Sri Lanka.
Museums are wonderful places. I like them. They sort of take you to a different world. I liked that horse-drawn carriages.
ReplyDeleteI'm glad to know you also like museums. Thank you for your appreciation, Radeep.
DeleteBanyak betul kereta kuda tapi penuh misteri.
ReplyDeleteBetul. Kita tetap wajib ikut menjaga kelestariannya, kak.
DeleteMas Him, aku agak mrinding liat kreta Kyai Roto Praloyo dan Kyai Garuda Yeksa. Yang liat foto aja mrinding, apalagi kayak mas Him yg langsung berdekatan...
ReplyDelete"Kyai Garuda Yeksa merupakan kereta kencana yang didesain oleh Sri Sultan Hamengku Buwono I berhiaskan lambang garuda yang terbuat dari emas murni 24 karat seberat 20 kilogram. "
Kyai Garuda didesain Sri Sultan Hamengku Buwono, waw... beliau sungguh hebat.
Luar biasa. Indah dan antik dan terlihat mewah kereta2 keraton tsb. berikut sejarahnya.....hmmmm
Ntar kalau liburan ke Jogja silahkan berkunjung ke museum ini, kak :).
DeletePiawai & berbakat besar dalam mendesain ya SSHB I tersebut ..
Nice place š!!!
ReplyDeleteI think so š!
DeleteHello Himawan,
ReplyDeleteGreat pictures.
So special all these old carriages. Beautiful that they have been so honored.
Greetings, Marco
Hello also Marco.
DeleteIk ben het eens over de schoonheid van deze paardenkoetscollectie. Bedankt voor je waardering.
Hartelijke groeten, Marco.
I think I like the yellow carriage best! Did your sultans use elephants as well for travelling?
ReplyDeleteThe yellow train is also beautiful, I like it too. The Sultan does not use elephants as his means of transportation, Dezmon.
DeleteInteresting :) Great pictures :)
ReplyDeleteThanks a lot, Leyraa. Greetings š
Delete...this is a museum that I would love to see for myself, thanks for taking me along.
ReplyDeleteThanks, Tom. Hopefully someday you can visit there. I pray for you.
DeleteMistĆ©rios e belezas da IndonĆ©sia... quanta histĆ³ria e quantos sonhos as suas fotos nos trazem, amigo! Muito bom, ter encontrado o seu blog! Meu abraƧo, boa semana.
ReplyDeleteEstou muito honrado pelos elogios de vocĆŖs, Ć”rabes. Muito obrigado eu digo. TambĆ©m estou muito feliz por poder encontrar seu blog e conhecĆŖ-lo. SaudaƧƵes de amizade.
DeleteReka bentuk kereta kuda sangat menarik dan antik
ReplyDeleteBetul, mas Khairul :)
DeleteOlƔ amigo muito interessante seu blog e vim agradecer a visita que fizestes no meu. Grande abraƧo e te espero no Ostra da Poesia. AbraƧos
ReplyDeleteOlĆ” amigo, muito obrigado pela sua opiniĆ£o e visita. Eu visitarei novamente em breve. SaudaƧƵes de amizade.
DeleteVisita muy interesante. Me han gustado mucho los coches de caballos. Gracias por compartir y hacernos viajar. Un saludo ^.^.
ReplyDeleteDe nada, tambiƩn estoy agradecido por todo esto. Saludos de amistad :)
DeleteAku liat kereta kencana itu ingetnya dulu film suzana tentang ratu pantai selatan. Eh bener ternyata Mas Himawan paling bawah mention itu. Aku jd merinding sendiri..btw aku penasaran, mas himawan bisa ngerasain aja atau bisa liat juga kah?
ReplyDeleteHehehe keingetan sama si ratu horrornya Indonesia ya š.
DeleteBeruntung intensitasnya sudah berkurang ngga seperti dulu lagi, kak Thessa.
Ein sehr interessanter Beitrag mit wundervollen Bildern. LG ROmy
ReplyDeleteVielen Dank fĆ¼r Ihre Anerkennung, Romy. GrĆ¼Će der Freundschaft.
DeleteSetiap kali saya datang ke situs Anda, saya belajar lebih banyak tentang sejarah negara atau wilayah Anda.
ReplyDeleteSaya ingat cerita mitologis tentang Garuda. Saya sudah banyak mendengar dan membacanya. Tentang saya terkejut melihat bahwa ada upeti antara gerbong. Meskipun saya tidak menyadari di foto mana yang itu.
Peluk teman
Peluk kembali temanku Frodo :).
DeleteSaya senang ternyata sedikit banyak anda telah belajar sejarah Indonesia.
Sayangnya saat itu upeti atau sesaji kereta tidak saya foto close up, seharusnya saya memfotonya untuk diperkenalkan wujudnya kepada anda.
Looks like a great place to visit, I'd enjoy it :-D
ReplyDeleteI recommend this museum for you to visit later :)
DeleteOlĆ”!
ReplyDeleteFotos mega interessantes!
Um abracinho infinito!ššš
Megy Maiaš
OlĆ”. Obrigado por sua avaliaĆ§Ć£o, Magie š. Grande abraƧo š¤
DeleteThose are some elegant carriages. Thank you for visiting my blog.
ReplyDeleteYour welcome, Bijoux. Thank you also for your visit & appreciation.
DeleteThis post is fascinating .... you are a superb photographer.
ReplyDeleteOh, wow I feel honored. I'm not a photographer, just trying my best to make good photos to complement the article. Thank you very much for your appreciation, Fram. Greetings of friendship.
DeleteSemuanya bersih dan terawat ya. Berapa dana yang dibutuhkan ut menjaga ini semua yak :)
ReplyDeleteAku lupa tanya berapa besar anggaran dana perawatannya, bang .. wwkkk!.
DeleteThose antique horse carriages are quite lovely! We have a similar museum here called The Studebaker that has these old carriages on display. We can also photo, but no touching.
ReplyDeleteI am curious to see the museum of The Studebaker, who knows if someday God allows me to have a vacation there.
DeleteI hope you are able to come some day. The US has lots of wonderful places to explore!
DeleteUn interesante recorrido y muy buenas fotos. Abrazo
ReplyDeleteGracias a todos por todo, Hanna. Abrazo
DeleteI like such museums. The collection of carriages makes a great impression. They are all in great condition. Cool photo with a horse.
ReplyDeleteRegards, have a nice day.
I'm happy to know that you also like museum tours. Thank you very much for all your appreciation, Wkraj. Have a nice week, regards.
Deletemasih bagus dan terawat dengan baik ya
ReplyDeleteBetul, kesemua kereta masih berfungsi dengan baik, mas Arif.
DeleteTempat yang sangat menarik. Saya belum pernah mendengar tentang tempat ini. Gerbong ini terlihat mengesankan. Dekorasi yang sangat indah! Anda bisa merasa seperti bangsawan di dalamnya :)
ReplyDeleteTepat yang anda katakan jika saat itu saya merasanya seperti bangsawan saat berada disekeliling kereta š. Terimakasih untuk apresiasimu, Rodzina.
DeleteSelalu ada cerita sejarah dalam setiap ulasan mas Himawan. Bagus banget mas ulasannya !
ReplyDeleteBerasa sekolah lagi kalo baca postingan blognya mas Himawan.
Terimakasih mas Riza, aku jadi maluku eh* salah malu aku yang bener hihihi š¤
DeleteEski faytonların at arabalarının sergilendiÄi bir mĆ¼zeye benziyor tanıtım iƧin Ƨok teÅekkĆ¼r ederiz.
ReplyDeleteZiyaret etme isteÄiniz iƧin tekrar teÅekkĆ¼r ederiz. Evet, burası kraliyet arabası mĆ¼zesi.
DeleteBeautiful historical carriages. It is really interesting to see different designs.
ReplyDeleteI'm glad you like the location of this royal museum. Hopefully one day you have the opportunity to visit it.
DeleteIs so interesting!
ReplyDeleteXoxo.
Cores do VĆcio
I think so, Pathy š.
DeleteGreetings
saya pernah deh ke museum kereta ini
ReplyDeletehehe
kok familiar liat foto2nya
Mantap. Berasa jadi nostalgia ya, mas š
DeletePrecioso y bello reportaje de hermosas antigĆ¼edades amigo.
ReplyDeleteUn abrazo.
Muchas gracias por todos mis amigos. Saludos de amistad.
DeleteHimawan, you taken lots of photos, very royalistic.
ReplyDeleteIn order to be informative and include entertaining you, Bob š
DeleteBeautiful place!
ReplyDeleteKisses, Paola.
Expressyourself
My Instagram
Thanks for your appreciation, Paola. Kisses back :)
Deletewahh...banyaknya koleksi kereta kuda...
ReplyDeleteYa, kak Nohas. Kereta-keretanya mewah ya š
DeleteGreat post :)
ReplyDeleteBig thanks, Jolanta š
DeleteI really like to visit museums and this one seems to be very interesting. And all those carriages look amazing :)
ReplyDeleteI'm glad to know that you like museums too. I hope that one day you will come to see this royal train museum, Okiem.
DeleteI've never been in this kind of museum, but this place seems to be very interesting. Many greetings to you!
ReplyDeleteGreetings back, Crouschynca š¤.
DeleteHopefully one day you can see this museum first hand.
Bardzo ciekawe miejsce. SzczegĆ³lnie dla miÅoÅnikĆ³w koni i dorożek.
ReplyDeleteTwoim zdaniem, ElaR. DziÄkujemy za wizytÄ.
DeleteYaaayyy finally ceritanya di-upload š kemarin saya sempat tanya di post sebelumnya karena penasaran. Jadi dulu tuh saya pernah ke sana, tapi dari awal masuk saya merasa takut entah kenapa badan saya merinding dan keringatan. Seperti ada yang melihat ke arah saya š jadi saya nggak bisa fokus lihat-lihat keretanya mas, bawaannya mau cepat-cepat pergi ke luar š
ReplyDeleteSaya ingat kalau nggak salah ada patung kuda di pojok belakang, entah sekarang masih ada apa nggak, tapi dulu ada dan seraaam seakan-akan hidup kudanya š ohya kereta yang paling membuat saya bergidik takut itu yang untuk bawa peti jenazah kalau nggak salah. Besar keretanya š sama kereta yang terakhir di foto atas, yang mas bilang pak HB seperti nggak duduk sendirian. Entah kenapa hawanya nggak enak pas lihat, jadi saya betul-betul nggak berani lihat kacanya mas š¤£
Bahkan saya sampai nggak berani lho buka folder foto saya yang berisi foto-foto kereta kencana. Padahal sudah bertahun-tahun lewat semenjak saya ke sana, sampai akhirnya folder tersebut saya hapus total karena nggak mau buka atau lihat hahahahaha. Baru deh sekarang saya bisa lihat sekilas dari foto-foto mas Himawan meski tetap fotonya feels magis di mata saya š
Yeaayy juga, kak ...
DeleteAkhirnya museum kereta yang juga pernah bikin kak Eno punya pengalaman merinding akhirnya kupublish š.
Betuul , ada satu patung kuda hitam disudut belakang yang tampilannya agak misterius & ngga kufoto hehehe š.
Sebetulnya aku juga takut memotret foto dua kereta itu tapi kuberaniin š¤
Yang dipamerkan itu kereta aslinya? Wah, harus rajin-rajin dijaga tuh, jangan sampai pengunjung yang datang malah mengganggu keretanya. Saya malah penasaran seperti apa perawatan kereta kayu kuno begini ya. Mestinya disemprot anti rayap secara rutin? Atau diberi sesajen dan dimandikan secara berkala saja cukup?
ReplyDeleteSepertinya ngga ada yang bakal berani mengusik kesemua kereta karena takut kena tulah, kak.
DeletePerawatan kereta dilakukan secara kontinyu dikerjakan tehnisi Keraton dan pasti disemprot cairan anti rayap ya.
Hola Himawant Sant. Que lugares mƔs hermosos visitas y que gusto da verlos contigo. Que lindos carruajes , me gusta mucho el modo de mostrarlos porque los realza y los caballos son muy artisticos. Un gran saludo y gracias por tus palabras hacia mi ultimo post. Espero que esteis un poquito mas frescos que en EspaƱa que estamos pasando lo que se llama "ola de calor". Hasta pronto.
ReplyDeletesayang ya tahun ini corona jadi engga bisa liat kereta keraton yang biasanya dipamerkan
ReplyDeleteaku suka banget liat parade kereta ini apalagi yang jetayu
Yg Garuda yeksa aku sukaaaa banget liat designnya. Ngebayangin logo Garuda dari emas seberat 20 kg, duuuuh lgs mikir kapan emas batanganku sebanyak ituuu hahahahaha .
ReplyDeleteKadang aku pengen loh mas bisa ngerasain something asthral begitu :D. Penasaran tp kok yaa ga yakin berani juga :D.
Aku srg denger memang nyai ratu Roro kidul yg mendampingi sultan Yogyakarta saat penobata n. Menarik tapi merinding bacanya yaaa :).
Aku pertengahan Agustus planning ke Jogja, walopun blm pasti. Tp seandainya jadi, aku pengeeeen bisa ke museum ini. Anak2 pasti tertarik Ama benda2 bersejarah gini. Akupun bangetttt.apalagi ada kaitan dengan sultan dan sejarahnya dulu :)
Berasa lengkap banget tulisannya. Jadi, gaperlu lagi harus jogja. Tinggal baca disini jadi bisa menikmati museumnya.
ReplyDeleteI love these horses ;)
ReplyDeleteWow! great photos , I like that carriage ;)
ReplyDeleteHave a nice day ;)
I like your photos :)
ReplyDeleteIt's nice to always discover new places by reading your posts :)
ReplyDeletefiftyshadesfashion.com
Interesting vehicles!
ReplyDeleteInteresante entrada y fotos increĆbles.
ReplyDeleteBesos
keren keretanya dan model kudanya.....
ReplyDeletemantap