Disodori selembar kertas tebal berwarna hitam dan sebagian berwarna cokelat muda oleh salah satu petugas saat aku memasuki pintu sensor otomatis ruangan pertama Museum Sonobudoyo, dan kulihat dalam sekejapan mata kertas tersebut bergambar blencong , lampu penerangan dalam pertunjukan wayang berbahan bakar minyak tanah, refleks aku menanyakan ke petugas. "Apa ini, mbak ?", tanyaku. "Pembatas buku, mas", jawab petugas ramah sambil menebarkan senyumnya. Sejurus kemudian kulihat lagi kertas mengilap tersebut, tercantum tulisan harga Rp. 3. 000,_. berada dbawah sebelah kiri. "Baik, mbak", jawabku sembari mengeluarkan selembar uang dari tas pinggangku. "Oh, ini gratis, mas. Silahkan dibawa", kata si petugas dengan senyum yang masih tetap menghiasi wajah khas Jawanya. Sambil jalan melangkah meninggalkan meja resepsionis yang letaknya berhadapan dengan seperangkat alat musik traditional gamelan Slendro - Pelog Kyai - Ny a i R
Personal blog of Himawan Sant