Candi Sambisari adalah candi purbakala bercorak Hindu.
Posisi letak keberadaannya berada di sebelah utara kota Yogyakarta menuju ke arah rute ke kota Solo, kemudian untuk tiba di lokasi candi Sambisari perjalanan dilanjutkan melewati jalan pedesaan.
Dilihat secara administratif, candi Sambisari terletak berada di Dusun Sambisari, Desa Purwomartani, Kecamatan Kalasan, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta.
Dan letak jaraknya tidaklah begitu jauh dengan letak bandara udara Adisutjipto, hanya berjarak sekitar 3,3 kilometer.
Karena alasan kedekatan letak lokasi candi Sambisari dengan letak bandara, selain memang aku menyukai wisata sejarah dan budaya, rasanya sangat disayangkan jika tak sekalian menyempatkan waktu sejenak berlibur ke candi Sambisari setelah pesawat yang kutumpangi landing dan sebelum nantinya aku kembali melanjutkan perjalanan pulang ke kota tempat tinggalku.
Tak lebih waktu dari 10 menit perjalanan berkendara dengan transportasi online yang ku order by phone dari bandara, akhirnya aku tiba di lokasi candi Sambisari.
Memasuki berada di tepi halaman area atas taman candi Sambisari peninggalan kerajaan dari Mataram Kuno abad ke IX Masehi ini, dan melihat terdapat puluhan undakan anak tangga di keempat sisi tebingnya menandakan jika ..., candi Sambisari terletak berada di daratan yang lebih rendah dari daratan sekitarnya. Kira - kira di kedalaman tanah 6, 5 meter.
Fakta ini bisa dikatakan berbanding terbalik dengan letak lokasi candi Hindu lainnya, candi Ijo yang kedua candinya memang sama - sama merupakan candi beraliran Hindu.
Jika candi Ijo yang pernah kudatangi beberapa waktu lalu [ Baca juga: Candi Ijo - Candi Cantik Spot Foto Apik ] berada di lokasi tertinggi di Yogyakarta, justru candi Sambisari ini berada di kedalaman tanah atau di daratan yang lebih rendah dari daratan sekitarnya.
Dipikir - pikir unik juga, ya ..., ada dua lokasi candi Hindu di Yogyakarta yang letaknya memiliki berbeda ter, tertinggi dan terendah letaknya.
Untuk mendekati keempat Candi Sambisari bercorak Hindu atau aliran Siwa ini, terdiri dari 1 candi utama dan 3 candi perwara atau candi pendamping, sebelumnya aku menuruni undakan anak tangga dan melewati dua pagar batu kuno tanpa atap.
Pagar batu kuno atau purba berukuran tebal dan memiliki setinggi ukuran manusia dewasa mengelilingi halaman luas keempat bangunan sakral candi dan membatasi saluran parit diluar halamannya.
Sampai disini, ketakjuban dan rasa keherananku akan kepiawaian arsitektur yang dimiliki leluhur semakin bertambah setelah melihat bagaimana saluran air dirancang sedemikian rupa dengan perhitungan cermat.
Di setiap sudut halaman dalam pelataran candi terdapat 8 tonggak patok berbentuk lingga mengelilingi keempat candi.
Candi utama Sambisari menghadap ke arah barat, dilengkapi undakan anak tangga dan dikelilingi oleh pagar berpintu beratap yang disebut dengan langkan setinggi sekitar 1, 2 meter.
Di selasar candi utama yang dipagari langkan ini, aku mengelilingi badan candi dan memasuki ruang bilik dalam candi yang terdapat arca lingga dan yoni berukuran cukup besar ditopang oleh arca ular.
Di bagian luar dinding candi utama terdapat relung yang berisi patung arca Mahisasuramardhini berada di sebelah utara, patung arca Ganesha di sebelah dinding timur, patung arca Agastya berada di sebelah selatan dan 2 patung arca lainnya Mahakala dan Nandiswara mengapit pintu candi utama.
aku dan patung arca Agastya |
Setelah mengitari badan candi utama, aku menuruni undakan anak tangga dan berjalan mendekati tiga candi perwara.
Badan ketiga candi perwara di candi Sambisari menghadap ke arah timur dan tak lagi berdiri utuh sempurna. Hanya menyisakan batur atau bagian kaki candi yang dapat dilihat.
Dari ketiga candi perwara yang berdiri sejajar berhadapan dengan candi utama, hanya candi perwara bagian selatan yang diperbolehkan untuk naik berada di atas badan candi dan melihat dari dekat umpak, tempat untuk meletakkan sesaji, seperti yang tampak di fotoku pertama.
Setelah melihat dari dekat candi utama dan tiga candi perwara, kembali aku mendaki undakan anak tangga menuju ke halaman area atas dan sengaja mengitari keseluruhan areanya yang dikitari perkampungan warga.
Di sebelah barat halaman atas aku mengamati dari dekat beberapa potongan reruntuhan batuan candi perwara yang belum berhasil direkonstruksi ulang.
Juga aku memasuki bangunan ruang informasi candi Sambisari yang bisa dikatakan sebagai museum mini menyimpan berbagai dokumentasi saat candi diketemukan, proses pemugaran, proses penataan lingkungan, maket kompleks candi Sambisari terbuat dari kayu dan foto penemuan prasasti emas tahun 1976 di salah satu umpak di candi utama yang bertuliskan 'Om, Siwa Siwasthana' yang artinya 'Hormat, Rumah Dewa Siwa'.
Sejarah candi Sambisari berasal dari Kerajaan Medang pada kepemerintahan Rakai Garung ini mulai terkuak pada tahun 1966 setelah terkubur dalam tanah dan tertimbun material letusan erupsi besar gunung Merapi selama ratusan tahun.
Candi Sambisari diketemukan tanpa sengaja oleh seorang petani saat menggali tanah untuk lahan perkebunan milik Karyowinangun. Cangkulnya membentur batu ukir reruntuhan batu candi. Penemuan berharga ini kemudian ditindaklanjuti oleh kantor Arkeologi di kompleks candi Prambanan dan pada tahun 1987 diadakan penggalian dan rekonstruksi.
Banyak temanku tuh jadi kepo, setelah kuceritakan liburan singkatku keduakalinya ke candi Sambisari dan kuperlihatkan fotoku bergaya ala seorang ahli arkeolog sedang memegang umpak disana ha ha ha 😅 ... , mereka pastinya diam - diam pengin datang juga dong ya kesana 🤭.
Lantas keluarlah dari mulut mereka yang ceriwis menanyakan informasi candi Sambisari tutup jam berapa ... . So, selama masa situasi new normal pandemi ini jam operasional candi Sambisari cukup singkat waktu, dari jam 09. 00 - 15. 00. Kalau dulu sih, cukup gasik dari jam 07.00 sudah buka dan tutup jam 17. 00.
Lokasi:
Candi Sambisari
Jl. Candi Sambisari, Dusun Sambisari, Desa Puwomartani, Kecamatan Kalasan, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta.
Tiket:
🔸Turis lokal 5K
🔸Turis mancanegara 10K
Akupun jd penasaran kenapa letaknya serendah itu. Ga kebayang tertimbunnya pasti lumayan dalam ya mas, secara candi Borobudur dan lainnya yg lokasi lebih ke atas aja, juga tertimbun dr debu2 vulkanik. Apalagi candi yg LBH rendah begini.
ReplyDeleteLama2 aku jd percaya kalo pembangunan candi ini dibantu Ama jin wkwkwkwkw . Secara arsitekturnya luar biasa semuaaa :D . Dan bisa dibangun sesempurna itu saat teknologi aja g ada.
Wwkk weuadalaah wadidaaww .., kok bangun candinya dibantu jin, kak 😂 ?.
DeleteBukan jin berkuncir panjang rambut ekor kuda 'jeanny oh jeanny' kaaan ... 🤣 ?.
Iya sih rada misterius juga kesannya karena letak candi dibangun kok justru di bawah dari area sekitarnya 🤔
percaya atau enggak teknologi orang jaman dulu itu canggih-canggih :D
DeleteIt's a beautiful place.
ReplyDeleteI agree with your opinion, dear Saruski.
DeleteUnik juga yaa candi Sambisari berbeda dengan candi2 lainya....Seolah Candi Sambisari itu berada dalam luar area alam bebas.😊😊 Yang menyatu dengan alam...
ReplyDeleteJadi kepingin terbang kesana mas dengan baling2 Bambu..😂😂
Orderin satu baling-baling bambu milik doraemon buat aku juga yaa .. 😆. Aku pengin ke candi Sambisari lagi 🤩
DeleteLokasi Candi Sambisari bagus tuh mas buat shyuting Film pendekar..😊😊
DeleteBaling2 bambunya habis mas diborong Rongdo..🤣🤣
Oh, barangkali cerpen kisah pendekar karyanya mas Satria nantinya bakalan difilmkan & syutingnya di candi ini.
DeleteKira2 siapa ya aktornya 🤔?.
Aktornya siapa lagi kalo bukan juragan sueee yang berperan sebagai Wiro sableng.😂
DeleteWah malah baru digali tahun 1987 yaa. Kebayang pasti seru bgd para arkeolog berasa menemukan harta karun setelah ratusan tahun terpendam yaaa 😍
ReplyDeleteKonstruksi parit itu mungkin biar ga banjir ya mas, apalagi kan letaknya rendah gt. Hebat juga ya orng jaman dulu dlm bangun ini..
Yups, bisa dikatakan kemampuan arsitektur leluhur sangat mumpuni & membuat banyak orang jaman sekarang jadi keheranan, kak.
Deleteini 10 menit dari bandara Kulonprogo ya mas?
ReplyDeleteBukan, mas.
DeleteKalau ditempuh dari bandara NYIA Kulonprogo wuaah jauhnyaaa ... , dari ujung jogja ke ujung jogja lainnya, mas.
jd dari bandara Adi Sucipto yaa?
DeleteDear himawansant.blogspot.
ReplyDeleteThe world needs worthy active citizens like you, who are a note of consolation and bring a sense of well-being to the blog visitors.
Congratulations on the work you have done on the blog, its very nice aesthetics, and the beauty of your soul that is reflected through it.
I'm a songwriter and my name is Spyridon my first album entitled WORLD DOWN- ΠΑΓΚΟΣΜΙΑ ΚΑΤΗΦΟΡΑ
ALBUM ΠΑΓΚΟΣΜΙΑ ΚΑΤΗΦΟΡΑ-SPYRIDON
Lyrics-music: Spyridon
A sample of my work has been posted on YouTube
https://www.youtube.com/watch?v=s48ZZEXNnXY
It is orthodox Christian in content and proclaims repentance and points out the wrong course society has taken, with modern civilization trying to turn the world away from Christ and orthodoxy.
which is the only true religion
it's for the salvation of the people, it comes from an amazing album
if you think it's worth it spread it
god give
to end the pandemic
I always wish you and your family good health
good continuation in your very important work
with price
σπυριδων
Oh, thank you for stopping to comment here and thank you for the information on your YouTube channel. May all of us always be with Him, Amen.
DeleteBom dia meu querido amigo. Esse templo antigo é muito lindo. Belas imagens, parabéns.
ReplyDeleteOlá meu querido amigo Luiz. Obrigado a todos por sua apreciação.
Delete¡Hola!
ReplyDeleteLeerte es un placer. Tus fotos me alegran el día.
Un abrazo.
Hola. Me alegra que esta publicación te haya hecho feliz de leerla y las fotos complementarias te hayan entretenido. Un abrazo.
DeleteThis place is amazing. Totally Asian style that I love it. Thank you for sharing this all amazing pictures with us :-)
ReplyDeleteOh, I am very impressed to know that you like Asian style. Thank you very much back for all of your comments that make me touched, Carolyna.
DeleteOow... Ternyata ada candi Hindu yang dibangun di dataran rendah ya? 🤔
ReplyDeleteAku pikir selama ini candi dibangun di dataran tinggi aja hehehe..Now I know..
Aku baca kalimat :
"setelah pesawat yang kutumpangi landing dan sebelum nantinya aku kembali melanjutkan perjalanan pulang ke kota tempat tinggalku." Oh brad Him habis bepergian by plane terus turun di bandara dan langsung mampir ke lokasi candi Sambisari ini ya? 🙂
Gimana, keren kaan semangatku ngebolang, haha .. bela-belain diri nyempetin waktu sebentaran plesir ke candi setelah landing.
DeleteMoga menginspirasi yang lainnya 😉
Hmm ... iya tapi kalau setelah landing terus brad Him langsung ngebolang travelling kopernya masa iya dibawa juga ke tempat wisata? Wkwkwkwk.😅
DeleteKecuali nggak bawa kopor .hehehe.
Apa bepergian selalu harus membawa koper ?.
DeleteNggak harus kok, mau bawa koper boleh, bawa travel bag boleh, bawa ransel juga boleh . Suka-suka aja..bebas..
DeleteKomenku di atas hanya becanda kok sorry..
Menurutku kalo bepergian yang penting jangan lupa bawa duit.😆
DeleteVery beautiful and interesting place!
ReplyDeleteI think so :).
DeleteMenarik sekali Mas, karena biasanya candi-candi itu letaknya ada di atas bukit, atau dataran yang tinggi.
ReplyDeleteTapi Candi Sambisari ini malah terletak di dataran yang lebih rendah.
Menarik sekaligus juga menyisakan tanda tanya misterius ya entah alasannya apa lokasi candi dibuat dibawah permukaan tanah ..
DeleteC'est très différent des autres temples, que ce soit construit aussi bas.
ReplyDeleteMais toujours aussi beau, les pierres sont tellement anciennes, c'est incroyable. Le musé doit être sympa aussi.
Bonne journée
Votre avis est correct, il est assez étrange que l'emplacement du temple soit en dessous du niveau du sol mais ce temple est également unique et magnifique. Merci, j'espère que votre journée sera aussi amusante.
DeleteHello Himawan,
ReplyDeleteVery impressive to see these places. So nice to visit.
Your pictures are fantastic.
Greetings, Marco
Hello my good friend Marco. I am happy to know that you are eager to visit the location of this temple. Thank you very much for the appreciation of my photo. Regards
DeleteHalo, Himawan
ReplyDeleteKuil apa! spektakuler dan luar biasa arsitektur nenek moyang Anda. Kuil-kuil ini, dengan sendirinya, adalah alasan yang lebih dari terpuji untuk dikunjungi, mereka penuh dengan sejarah, fantasi, dan kenyataan. Terima kasih telah berbagi informasi, saya senang dengan gambar-gambar yang luar biasa ini!
Sebuah pelukan!
Halo sobat Yessy disana.
DeleteSaya senang anda menyukai pos tentang candi Sambisari berikut menyukai foto-foto saya.
Rasanya terbayar sudah perjuangan saya berpanas - panas cuaca di lokasi 😅.
Sebuah pelukan untukmu!
Hola amigo Himawan.
ReplyDeleteEl templo Sambisari así como sus templos auxiliares me han parecido una gran experiencia para verlos a través de tu mirada. Ojalá la pandemia que nos asola pueda acabar pronto y el turismo se vuelva a reactivar para conocer lugares tan especiales como este que nos traes.
Un abrazo desde España.
Hola amigo Miguel también. Con suerte, sus esperanzas se verán garantizadas, la pandemia pronto pasará y todos podremos tener más libertad para venir a muchos lugares turísticos. Gracias querido amigo. Un abrazo.
DeleteOh berbeda dengan candi ijo yang tinggi, candi Sambisari justru ada dibawah tanah ya. Cukup mengherankan juga ya karena biasanya candi itu terletak di tanah yang agak tinggi biar terlihat dari jauh. Kalo dibawah tanah seperti ini malah tidak terlihat.
ReplyDeleteKarena dalam tanah itulah maka baru ditemukan tahun 1966 ya. Coba kalo tinggi di atas tanah mungkin sudah ditemukan sejak zaman Belanda ya.
Jadi ingat, di daerah Brebes juga katanya ditemukan candi dari abad ke 9. Apa mungkin masih sejaman dengan candi Sambisari ya? 🙂
Oh, bisa jadi itu, mas ..
DeleteDan kabar mengejutkan sekaligus menggembirakan akhir2 ini banyak diketemukan lokasi candi2 baru di berbagai kota, mas.
Betul mas, makin banyak candi ditemukan nanti makin banyak mas Hino berkeliling.
DeleteBahkan katanya di Bekasi juga ada, kalo ngga salah juga dari abad ke 9. Sepertinya sejarah akan ditulis ulang nantinya.
Hahaha maaf mas, aku kalo bahas candi malah sukanya sejarahnya, dari tahun berapa, bukan bangunan nya, beda sama mas Hino ya.😂😂😂
Wuah menarik ya ..
DeleteBisa jadi dulunya kemungkinan ada kerajaan2 lain selain nama2 kerajaan yang namanya telah populer.
Aku juga menyukai sejarah tentang candi, mas. Hanya ngga kutulis secara mendetail, ntar dikiranya blog khusus sejarah hehehe 🤭
Estos sanitarios tiene tanta historia que es un lujo que lo compartas con todos , así sabemos de la historia y para qué fueron construidos . Sin duda todo un misterio . Un abrazo y muy feliz semana.
ReplyDeleteDéjeme enderezarlo un poco, si este lugar es un templo, no un sanitario. Entiendo que a veces los traductores no traducen el idioma a la perfección 😊.
DeleteGracias por tu gran agradecimiento, amiga Campirela.
Candi tuh menggambarkan keunggulan seni arsitektur jaman itu ya. Relief2nya rumit, presisi dan simetris
ReplyDeleteBikin kagum ya, bang
DeleteFajne miejsce. :)
ReplyDeletepodoba mi się pierwsze zdjęcie, wyglądasz, jakbyś budował. :)
Och, dziękuję bardzo. Podobała ci się moja pierwsza poza na zdjęciu ... wygląda na to, że robię jakąś konstrukcję huh :) 😄🙏
DeleteAmazing the engineering knowledge they had and also amazing thatit stayed hidden all those years ... and t
ReplyDeleteI agree, Sallie. I also admire the technique of making new temples carved in such an intricate way and can be shaped with the same precision.
DeleteHow many interesting places on the world map that I would like to visit. Thanks for the interesting story and beautiful photos.
ReplyDeleteYour welcome, Oksana.
DeleteJust as you wish, I also really want to be able to see all the beauty that exists in the world. Hopefully one day it will be done.
That looks great. Kind of place I would love to visit :-D
ReplyDeleteYour photos are great :-D
Big thanks, Ananka.
DeleteLater your wish will come true, Amen 😊
Sacar a la luz restos como estos que nos muestras nos enseña la forma de vivir de las personas que nos precedieron.
ReplyDeleteSaludos.
Estoy de acuerdo, amigo Thomas. Aprendiendo de las reliquias de la antigüedad, podemos llegar a conocer muchas cosas, incluso en términos de arquitectura. Saludos.
DeleteSaya heran bagaimana penemuan itu dibuat, oleh seorang petani secara tidak sengaja. Sepertinya ruang kecil bukan?
ReplyDeletePeluk sejak musim semi Argentina.
Setelah ditindaklanjuti penggaliannya, barulah diketahui jika penemuan itu dari sebagian kecil lokasi candi, JLO.
DeleteSalam peluk kembali untuk anda di Argentina dari Indonesia.
halo mas hima, masih kenal sayakah, jumpa lagi kita
ReplyDeletesaya waktu itu ada pergi ke jogja mas, tapi sayang enggak ketemu mas hima, ea
kangen rasanya sama mas hima, oh, iya mas, ngomong-ngomong blognya yang lama kemana mas ?
Haloo koko Kuan Yu ..
DeleteLama tak jumpa kita ya dalam blog. Tentu masih ingat dong sama ko Kuan Yu yang ramah & baik 😊.
Kapan kalau ke Jateng & Jigja lagi kabarin ea 😁.
Blog lama sudah ku close permanen, ko.
Sekarang berganti yang lebih variatif.
wah, ternyata blog yang lama dah di close, padahal banyak batu perbakala di dalamnya, wkwkck
Deletesip, nanti kalau ke jogja tak kabarin mas, soalnya belum tahu juga tempat wisata yang ada di sana, barangkali bareng mas hima bisa lebih seru, he-he
Keren ya mas, unik juga melihat dengan dataran rendah seperti itu, mungkin pada saat itu sebelum tertimbun dan terjadi letusan gunung merapi mungkin permukaan nya tinggi.
ReplyDeleteOh iya itu kerajaan Medang saya belum pernah baca sejarahnya mas.
Btw pas pulang kehujanan kagak mas? Soalnya awan nya mendung tu, hehe
Mungkin juga kali ya tanahnya amblas atau juga terjadi pergeseran permukaan tanah akibat erupsi besar , mas.
DeleteBeruntungnya saat itu ngga jadi hujan 😊
El templo Sanbisari es muy lindo adoraría conocerlo. Te mando un beso .
ReplyDeleteOjalá algún día puedas ver el templo de Sambisari. Rezo por ti, JP. Un beso de amistad también te mando.
Deletebelum ada penjelasan kenapa letak candinya lebih rendah dari tanah di sekitarnya mas..?
ReplyDeletecukup menarik sih kenapa candi ini bisa dibangun lebih rendah, atau mungkin dulu rata dengan dataran sekitarnya, kemudian seiring berjalannya waktu terjadi kenaikan muka tanah. Namun ketinggian candi tidak mengalami perubahan.
Melihat candi ini berasa dalam sebuah cekungan. Tiket masuk juga cukup murah. Hal yang membuat aku kagum para leluhur kita sudah bisa membuat sebuah candi dengan peralatan yang sederhana, tapi bisa bertahan hingga ratusan tahun.
Sampai sekarang belum ada penelitian lebih lanjut kenapa posisi candi ada di kedalaman letak, mas.
DeleteBisa jadi dugaan dari mas Rivai benar adanya, permukaan tanah mengalami pergeseran akibat gempa bumi hebat akibat erupsi.
Betul, keterampilan dan arsitektur para leluhur sangat mumpuni 👍
tebing di sekeliling candi ini tak ubah seperti sebuah stadium... bersih tempatnya...
ReplyDeletebila baca entry mas tentnag kunjungan ke candi2 ni barulah saya tahu di sana bukan sekadar Candi Borobodur sahaja ;-)
Wuih, tadinya aku mau nulis di artikel menyebutnya juga mirip arena stadion , kak ..
DeleteNgga taunya kak Anies menyebut demikian 😊.
Senang rasanya aku berkesempatan mengenalkan lokasi2 candi bikin kak Anies jadi mengenal mereka.
alaa... entry boleh di edit mas���� tapi di luar tanah jawa, ada candi yang seumpama in
Deletecandi ini favorit aku juga mas
ReplyDeletemengingatkaku pada permainan red alert
temboknya khas banget bisa asyik gitu
pertama ke sini dulu kukira candinya dekat tempat parkir kok ga keliatan
eh ternyata di bawah ya
saya suka pokoknya sama candi ini
sayang pandemi ini jadi terbatas ya operasionalnya
Iya, mas Ikrom.
DeleteUnik ya candinya dikitari pagar batu tebal & tinggi. Plus berada di bawah, jadi kayak lagi di tribun stadion kalau kita ada di halaman atasnya.
Eh iya, letak candi ini unik sekali, adanya di bawah daratan ya, padahal candi-candi lain seperti Borobudur atau Prambanan yang harus naik tangga tinggi ke atas untuk mencapai puncak. Terbayang waktu ada petani yang nggak sengaja menemukan candi ini. Aku pengin juga suatu hari nanti bisa menemukan candi #lho
ReplyDeleteAyo kak Lia jadi arkeolog biar bisa nemu candi.😀
Delete@ Lia :
DeleteKabar2in loh kalo tetiba kak Lia nemu lokasi candi dalam gundukan tanah ..., ntar kuulas setelahnya 😊.
Ntar candi temuannya kak Lia dikasi nama apa ya .. 😁
Di desa saya waktu bapak saya kecil katanya ada penemuan batu bata yang tertimbun dalam tanah mas, batanya gede gede, tidak seperti bata merah zaman sekarang yang kecil, terus bahkan nemu gong dan benda lainnya. Tapi sayangnya batu bata itu malah diambil buat bahan bangunan sampai tak tersisa, kalo gong dan benda lainnya katanya dibawa oleh balai kota.
DeleteOh ya 😱 ?.
DeleteBisa jadi batu bata merah itu adalah bagian dari suatu situs purbakala, mas ...
Sebetulnya aku juga menduga banyak situs kuno yang tanpa disadari terlanjur dijadikan perkampungan warga.
Me encanta seguir tus aventuras y conocer a través de tus reportajes y fotografías, magníficos lugares. Gracias por compartir.
ReplyDeleteQué contento estoy de que las ubicaciones que les he mostrado aquí puedan brindarles placer. Muchas gracias por eso, Maripaz. Saludos de amistad.
Deletespesialis blog yang banyak sejarahnya ini
ReplyDeletedetil juga infirmasinya mas
Hahaha aku bukan spesialis sejarah, maas ..., tetiba aku jadi malu dan berasa jadi guru pengajar sejarah di sekolah 😅.
DeleteBetewe, thanks mas Rezky.
Piękne miejsce jakże odległe od mojego miejsca zamieszkania . Pozdrawiam :-).
ReplyDeletePozdrowienia również ode mnie. Miejmy nadzieję, że pewnego dnia będziesz miał okazję tu przyjechać. Ja też mogę przyjechać do twojego kraju.
DeleteTiket ini membawa imajinasi saya, sobat Himawan. Laporan Anda dirinci dan suasananya tidak berubah. Waktu itu tidak hilang, itu tetap di dalam saat ini dan pasti akan bertahan banyak orang setelah momen ini. Tidak dapat dipungkiri bahwa seseorang berpikir di sana, bahkan jika dia tidak ingat pernah atau pernah berada di tempat itu. Mengapa hal yang sama tidak terjadi dengan lanskap lain?
ReplyDeletePeluk teman!!
Halo sobat Carlos.
DeleteTerimakasih besar apresiasi dari anda.
Saya senang anda begitu detil dan terlihat antusias mengetahui lebih banyak tentang candi ini.
Salam peluk persahabatan dari saya.
How good! Thanks to your blog I can virtually visit these beautiful Temples (each one with its own characteristics) and learn about their history.
ReplyDeleteOh, thank you very much, my appreciation my dear Esther. I really appreciate it.
Delete¡Hey!☺
ReplyDeleteQué bonito, ojalá viajar como tú ahora!!! a seguir disfrutando
nos leemos ~
¡Oye también Shine! 🙌😊.
DeleteMe alegra que haya pasado por aquí y muchas gracias por el apoyo que brindan. Saludos de amistad en todos los países.
What's happening there? nice site
ReplyDeleteI agree this site is beautiful, Steve.
Delete👍
DeleteI agree with you.
ReplyDeleteΣας ευχαριστώ για τη γνώμη σας, φίλε. Χαιρετισμοί.
ReplyDeleteLeerte es como estar ahí en tan lindo lugar, saludos amigo.
ReplyDeleteEspero en oración que algún día tengas la oportunidad de estar allí. Le envío saludos amistosos.
Deleteiena pernah pergi yogyakarta tahun lepas tapi tak pernah singgah sini..apa2 pun iena suka masakan dekat sana..sedap sedap :D
ReplyDeleteWuih, terpuaskan mencicipi masakan2 khas Jogja ya kak 😊.
DeleteYuk kapan diulang lagi kak Iena.
That place look amazing. Thank you for sharing.
ReplyDeleteNew Post - https://www.exclusivebeautydiary.com/2020/10/dr-brandt-xtend-your-youth-face-cream.html
Your welcome, friend. Thank you for stopping by.
DeleteInteresting to see the ruins.
ReplyDeleteI think so. From there we can see the cut shape of the temple structure.
DeleteA very interesting place.
ReplyDeleteGreetings.
NEW POST IN MY FASHION BLOG!!: http://www.adrianosle.com/2020/10/mi-diseno-de-ios-14.html
Greetings back, Andrian.
DeleteThanks for stopping by.
Tempatnya cantik dan menarik
ReplyDeleteSependapat, mas Zumal.
DeleteOh how I love this amazing architecture!! !
ReplyDeleteEach location you write about makes me long to visit myself one day.😊😊
Thank you so much for sharing. You have truly brightened up my day!!
Stay safe and happy, my friend.
A hug.
Hi YGraine 🙌.
DeleteI feel happy my posts can brighten up your day. Thank you very much for all of your great appreciation..
A hug.
Cantik
ReplyDeletemantap banget dekat dengan bandara 😀
Salam pembuka
Salam pembuka kembali, Lili.
DeleteAnda menulis menggunakan bahasa negara saya dengan fasih 😊
Precioso lugar. Tiene que ser fantástico visitarlo.
ReplyDeleteUn abrazo,
Tu estimación es correcta, Amalia. Un abrazo.
DeleteBeautiful.
ReplyDeleteYes that is.
DeleteWhat a beautiful place, thanks for sharing.
ReplyDeleteI agree with your opinion. Thanks for stopping by, Bill.
DeleteVocê nos mostrou um lugar muito belo. Gostei de saber os detalhes da construção. Uma rica postagem.
ReplyDeleteMuito obrigado por sua apreciação e interesse neste templo que apresento. Desejo a você a oportunidade de vê-lo pessoalmente um dia.
Delete
ReplyDeleteSaya juga tidak tahu Candi Sambisari, meskipun saya melihat peta kota Yogyakarta dan sekitarnya.
Terima kasih telah mendekatkan kami dengan budaya Anda, tempat Anda.
Peluk teman
Oh, mungkin di saat anda mengakses peta digital, signal sedang tidak stabil, Frodo.
DeleteSama-sama, saya juga berterimakasih anda telah singgah di artikel ini.
Sebuah pelukan.
Candi dengan letak terendah ini karakternya sama dengan candi candi Amerika latin yang di bangun di atas tanah dataran rendah...dibangun oleh kebudayaan inca, aztek dan maya
ReplyDeleteMachu Piccu kah yang dimaksud mas Sofyan ?.
DeleteVery nice.
ReplyDeleteThanks for your appreciation.
DeleteDisana banyak sekali tempat yang mempunyai candi atas peninggalan sejarah dulu dulu. Hampir confuse dimana satu letaknya.
ReplyDeleteKurasa juga demikian untuk warga asing dan warga luar daerah pasti mengalami confuse tentang keberadaan letak lokasi candi2 dimana tepatnya.
DeleteWah memang di Indonesia ini, candi Hindu kebanyakan bercorak Shiva.
ReplyDeleteKang Him, itu memang dibangun di area yang rendah, ataukah karena candi tersebut terpendam saat sebelum ditemukan?
Sampai sekarang belum ada penjelasan akurat tentang letaknya, pak dokter.
DeleteMemang awalnya berada di bawah, atau sewaktu gempa erupsi besar terjadi pergeseran permukaan tanah kemudian amblas.
Wow que genial arquitectura *-* muy buena entrada ;)
ReplyDeleteUn saludo enorme desde Plegarias en la Noche.
Sí, yo también lo vi así. Muchas gracias por tu agradecimiento 😊. Saludos desde Indonesia.
DeleteYg saya bertanya2.. itu mereka galinya gimana ya?? Wkwkw kalau terkubur dalam2..
ReplyDeleteSaya juga heran knapa candi kebanyakan ada di tengah pulau jawa yah.. kenapa di banten nggk pernah ada candi.. hahaha.
Sungguh sayang, candi perwiranya udh nggk komplit.. tpi keren sih spotnya.. bntuk lereng ke bawah gtu..
Pelan2 pastinya menggali tanahnya, mas mochi 😁.
DeleteEntah atas dasar pemilihan apa letak candi Hindu & Budha bermula di pulau Jawa bagian tengah .., aku juga penasaran sebetulnya hehe..
Interesante tu blog, Himawan.
ReplyDeleteGracias por pasar por mi pequeño e íntimo rincón de arte y poesía, Para mí es una alegría que se haya leído el poema desde ese país tan lejano y sugerente para mí.
Un abrazo grande desde Barcelona, y amistad.
De nada, meu novo amigo Teo Revilla de Barcelona.
DeleteObrigado também por sua visita de retorno e agradecimento. É ótimo fazer um blog sobre como fazer amizades entre países.
Sanırım sen çok tapınak seviyorsun ya da olduğun bölge de çok fazla teşekkür ederiz güzel tanıtım olmuş
ReplyDeleteFikriniz doğru, tapınakların mimarisini beğeniyorum ve hayranlık duyuyorum Türkiye'deki dostum.
DeleteI would not mind going through the Indonesian countryside with the aim of reaching those old Hindu temples. Sambisari Temple is located in a beautiful place.
ReplyDeleteYour adventures' reports allows us to discover those wonderful archeological sites. It's easy to see a lot of bloggers worldwide visited those temple virtually through your interesting post :-) Thanks for that
Thank you very much for your appreciation, Giorgio.
DeleteI am happy to know that you have the desire to explore the countryside to see archaeological sites in Indonesia. I pray that your wishes will come true.
Es precioso amigo y también me extraña ese ubicación con ese desnivel. Eran grandes arquitectos que realizaban templos maravillosos. Civilizaciones muy adelantadas.
ReplyDeleteUn abrazo de amistad desde España.
Estou muito feliz por ser considerado um amigo valioso por você. Muito obrigado por isso. Você também é um amigo precioso para mim. Com você posso conhecer muitos tipos de plantas que são diversas e bonitas. Abraço apertado.
DeleteHi Himawan, beautiful photos. Thank you for your friendship. Have a nice weekend. Greetings Caroline
ReplyDeleteHi also Caroline.
DeleteThank you for this friendship that has existed so far. Happy weekend.
Hola Himawan, que bonito tesoro arquitectónico. Es un regalo para nosotros conocer este lugar a través de tu blog. Un abrazo a la distancia. ¡Feliz día!
ReplyDeleteOlá também minha amiga Lady Blue em português. Estou feliz por ter feito um tour virtual por este templo. Bom fim de semana :)
DeleteSuch interesting and beautiful places you always shows us!
ReplyDeleteI love to see Asian art and history through your photos, everything looks so different and fascinating from what I'm used to!
XO
S
https://s-fashion-avenue.blogspot.com
Oh, what a pleasure it is for me to know you like the locations I have listed here. I really appreciate it, Silvia.
DeleteBig thanks. Greetings.
This is a truly amazing place. It must make an amazing impression :)
ReplyDeleteThank you very much for your appreciation, Rodzina. As you say, many people have the experience of being amazed after seeing it.
DeleteSayangnya, saya tidak mengerti apa-apa, tetapi tempat itu luar biasa. Semoga sukses:)
ReplyDeleteAmin, terimakasih doa dan apresiadi dari anda. Saya juga mendoakan sukses untuk anda :)
DeleteSo beautyful place :) xoxo
ReplyDeleteI think so ;). Cheers
Delete...you live in a part of the world with ancient roots!
ReplyDeleteThat's right, Tom. In ancient times thousands of years ago in my country, especially Central Java (part of the island of Java) there were quite a lot of kingdoms.
DeleteBanyak banget candi yg belum ku datangi wkwk
ReplyDeleteTapi satu dua lokasi candi sudah pernah didatangi kan ?, hehehe
Deletevery beautiful temple, thanks for the wonderful post
ReplyDeletehttp://www.mosaictrends.com/
Your welcome, friend.
DeleteNice to introduce you.
bersih begini ya area candinya, bener bener dijaga kebersihannya oleh petugas setempat. seneng liatnya
ReplyDeletenah candi ini belum aku kunjungi kak, banyak banget candi disana
seandainya waktu itu si petani ga pernah sengaja nemuin batuan candi, kayaknya candi ini bakalan tetep terkubur sampe sekarang ya
Bersih areanya iya, kak. Tapi kelak kalau kak Ainun kesana takut kena sengatan panas srengenge, *eh matahari maksudku ada baiknya datangnya pagi atau sore saja.
DeleteLa India tiene una mítica muy particular como su arquitectura, porque uno no se imagina, qué tecnología emplearon para construir sus templos tan hermosos , y el transporte y corte de las piedras. Qué buen disfrute de estas culturas y civilizaciones antiquísimas. UN abrazo. Carlos
ReplyDeleteO hinduísmo veio da Índia para a Indonésia, mas a arquitetura dos templos não era puramente indiana, mas tinha um toque da arte arquitetônica javanesa tradicional. Isso é o que distingue a forma dos templos na Índia e na Indonésia.
DeleteAgradeço muito a sua visita, Carlos. Un abrazo
I am delighted with the ancient architecture and mystical atmosphere of such places. Congratulations on a great trip. Greetings! :)
ReplyDeleteIt's nice to know that you have an interest in seeing ancient temples and feeling their mystical aura. Hopefully one day you will have the opportunity to see it in person.
DeleteThank you so much.
A hug.
Un lugar muy hermoso, como tu blog. Feliz día y me quedo entre todos tus seguidores
ReplyDeleteHola amigo mío .., me conmueve leer tus comentarios. Realmente lo aprecio. También seguiré siempre tu hermoso blog. Un abrazo.
DeleteHello, Himawan. How are you? It is always a pleasure to come here on your blog and be able to appreciate a little of the beauties that you share with us. I hope you get well!
ReplyDeleteHello also Ulisses. I'fine, thank you. I wish you well there too. Thank you very much for all of your appreciation. Greetings.
DeleteHola, ¡un gusto saludarte! Las imágenes son geniales, aunque no entiendo el texto. 😁 Que estés bien, amigo. 👍🏻
ReplyDeleteHola, gusto en conocerte también, Diego 🙌😊.
DeleteGracias por visitar aquí y también gracias por apreciar mi foto. Por favor, comprenda que a veces los traductores no son eficaces.
Visitar esos templos es una experiencia única . Esperemos que esta pandemia acabe amigo y podamos volver a viajar como antes. Himawan te contesté en mi blog a lo que preguntas . Son postes que indican las rutas a seguir. Gracias por compartir
ReplyDeleteBuen domingo . Cuídate.
Un abrazo.
Amén. Ojalá la pandemia termine pronto y podamos viajar de nuevo sin preocupaciones. Gracias por la respuesta a mi pregunta sobre la ruta en su blog. Envío saludos de amistad. Un abrazo.
Delete
ReplyDeleteVirtual lainnya bocor ke situs indah Candi Sambisari. Tempat yang indah. Semoga sukses.:)
Terimakasih untuk kunjungan dan doa dari anda, Hamali. Saya juga mendoakan kesuksesan untukmu.
DeleteUn templo muy bonito digno de visitarlo. Veo que te gusta viajar y eso es estupendo . Saludos
ReplyDeleteOh, fico vermelho ao ler sua lisonja Muito obrigado por ter visto assim, Charo.
DeleteMas realmente sou apenas uma pessoa comum, não tenho nenhuma vantagem. Eu envio saudações de amizade para você.
Me ha encantado la descripción que haces, tan pormenorizada, de ese mágico templo y lugares, amigo. Gracias por compartir arte y momentos. Un abrazo.
ReplyDeleteDe nada amigo. É um prazer saber que gosta do que explico neste post do templo. Saudações de amizade para você, Teo.
DeleteWow nice place
ReplyDeleteThanks for your nice comment, friend.
Deletecandinya di bawah ya mas .... eh kebanyakan candi kok tertutup oleh tanah ... eh apa namanya ya? terpendam? berati suatu saat apakah rumah rumah kita dapat terpendam seperti jaman candi candi itu terpendam juga kah?
ReplyDeleteBisa jadi kelak akan terulang. Namanya juga bencana besar kita tak tau kapan akan datangnya, kak.
DeleteYa semoga saja ngga terjadi, ya.
iya .... karena kebanyakan kalau di dataran tinggipun terpendam juga ... apa pernah lama bumi ini tak berpenghuni ya hehehe
Deletewow thank you for taking along
ReplyDeletei enjoyed each step as temple seems beautifully carved out of loveand respect
though it was not discovered much long ago
blessings !
Hello, Baili. Thank you for visiting the post about this ancient site of Hindu religious heritage. Greetings.
DeleteHola, Himawan.
ReplyDeleteAunque hoy el traductor de Google no ha funcionado si que he podido disfrutar de las imágenes que nos dejas y de poder disfruter de un nuevo lugar de tus rutas.
Te mando fuerte abrazo desde España y te deseo una bonita semana.
Hola Miguel. Realmente agradezco su disponibilidad para comentar aunque el traductor no esté funcionando. Muchas gracias por eso. Y también te mando un cálido abrazo desde muy lejos en Indonesia, que siempre estés sano.
Deletewaaa pengen ke candi Sambisari mas Him, ih sayang banget aku belum pernah kesana. kece banget ya
ReplyDeleteMonggo kapan ada waktu kesana, kak Ella (•‿•)
DeleteDeğerli bilgiler için teşekkürler :))
ReplyDeleteRica ederim dostum. Ziyaretiniz için de teşekkür ederim ;)
DeleteCandi Sambisari adalah permata mutlak. Fakta bahwa letaknya di sebelah bandara membuat kunjungan Anda semakin menarik, bukan?
ReplyDeleteSebuah pelukan
Quanta história, quanta beleza e religiosidade! São realmente abençoados o teu país e o teu povo, amigo! Meu abraço, boa semana.
ReplyDeleteMemang ada gaya seperti ahli arkeologi (foto pertama) 😀
ReplyDeleteFor 3,000 years, the temple looks very good.
ReplyDeleteRealle nice place and beautiful temple
ReplyDeleteAmazing temple!
ReplyDeletexoxo.
Cores do Vício