Skip to main content

Siti Hinggil, Area Penobatan Sultan Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat

Rasanya memang sangat disayangkan jika telah berkunjung ke area kompleks besar Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat sebelah kidul atau selatan yang sebagian bangunan - bangunan megahnya difungsikan sebagai museum, diantaranya museum batik dan museum kristal hadiah dari raja - raja negara Eropa, tidak sekalian menyempatkan diri berkunjung ke area Keraton Yogyakarta sebelah lor atau utara yang dinamakan area Pagelaran - Siti Hinggil

Area wisata kompleks Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat memang terbagi dua area dengan tiket masuk yang berbeda antara area Tepas Pariwisata Karaton Ngayogyakarta Hadiningrat di sebelah selatan dan area Tepas Kaprajuritan Karaton Ngayogyakarta Hadiningrat di sebelah utara.


"siti hinggil, area penobatan sultan keraton ngayogyakarta hadiningrat""
Undakan anak tangga di depan Regol Brajanala


Batas area keduanya dibatasi oleh Regol Brajanala, gapura berdinding tebal dan dilengkapi dua daun pintu berukuran tinggi dicat hijau tua yang kesehariannya selalu dalam keadaan tertutup dengan gembok besar dan hanya dibuka satu tahun sekali dalam acara Garebeg Syawal. 


Berada di dalam area Pagelaran - Siti Hinggil pendengaran kita tak akan dimanjakan oleh alunan lembut irama gendhing - gending Jawa atau gamelan dan tak akan menemui pemandangan para abdi dalem Keraton berbusana traditional Jawa seperti yang berada di area Keraton sebelah selatan yang terdapat Bangsal Sri Manganti yang secara rutin terjadwal mempertontonkan pertunjukan kesenian traditional Jawa yang berbeda setiap harinya.



"siti hinggil, area penobatan sultan keraton ngayogyakarta hadiningrat""




Suasananya sepi dan aura kesakralannya terasa kuat dikarenakan Siti Hinggil yang artinya tanah atau area yang sengaja dibangun lebih tinggi dari area sekitar Keraton merupakan bangunan sakral tempat putera mahkota dinobatkan sebagai Raja atau Sultan Ngayogyakarta Hadiningrat.

Siti Hinggil memiliki arti filosofi sebagai area kedudukan resmi Sultan beserta pengiringnya meninggalkan kediamannya untuk duduk di singgasana.



"siti hinggil, area penobatan sultan ngayogyakarta hadiningrat""
Bangsal Manguntur Tangkil


Berikut kusertakan daftar nama para putera mahkota yang pernah dinobatkan menjadi Raja di Keraton Kasultanan Ngayogyakarta Hadiningrat dan prosesi penobatannya selalu dilaksanakan di Tratag Siti Hinggil :


  1. Pangeran Mangkubumi Sri Sultan Hamengku Buwono I  periode 1755 - 1792
  2. Raden Mas Sundoro sebagai Sri Sultan Hamengku Buwono II periode 1792 - 1810
  3. Raden Mas Surojo sebagai Sri Sultan Hamengku Buwono III periode 1810 - 1813
  4. Gusti Raden Mas Ibnu Jarot sebagai Sri Sultan Hamengku Buwono IV periode 1814 - 1822
  5. Gusti Raden Mas Gatot Menol sebagai Sri Sultan Hamengku Buwono V periode 1822 - 1855
  6. Gusti Raden Mas Mustojo sebagai Sri Sultan Hamengku Buwono periode 1855 - 1877
  7. Gusti Raden Mas Murtejo sebagai Sri Sultan Hamengku Buwono VII periode 1877 - 1921
  8. Gusti Raden Mas Sujadi sebagai Sri Sultan Hamengku Buwono VIII periode 1921 - 1939
  9. Gusti Raden Mas Dorodjatun sebagai Sri Sultan Hamengku Buwono IX periode 1939 - 1988
  10. Bendara Raden Mas Herjuno Darpito sebagai Sri Sultan Hamengku Buwono 1988 - hingga sekarang.



Karena sebelumnya aku telah memasuki area Keraton sebelah selatan atau Tepas Pariwisata Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat dan berfoto di depan gerbang pembatas Regol Brajanala, maka aku akan menceritakan area Pagelaran - Siti Hinggil dimulai dari sebelah selatan, bukan dari area kedatangan. 


Baca juga : Melihat Keindahan Istana Raja, Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat



Beberapa meter di depan Regol Brajanala terdapat undakan anak tangga yang menghadap tembok pembatas dan undakan anak tangga tersebut menyambung di sisi kiri dan kanan, kemudian bertemu di halaman kawasan Siti Hinggil. 

Bangunan sakral Siti Hinggil dibatasi tali pembatas yang tidak diperkenankan dimasuki oleh pengunjung, cukup hanya melihat dari kejauhan. 



"siti hinggil, area penobatan sultan ngayogyakarta hadiningrat""
Bangsal Witana


Di dalam kawasan Siti Hinggil terdapat beberapa bangunan, diantaranya : Bangsal Siti Hinggil yang dipergunakan untuk prosesi pelantikan atau penobatan Raja dan pelaksanaan prosesi - prosesi penting kerajaan, Bangsal Manguntur Tangkil tempat duduk singgasana Sultan dalam upacara kerajaan dan Bangsal Witana sebagai tempat untuk meletakkan lambang - lambang kerajaan dan pusaka - pusaka keramat milik Keraton Kiai Gada Tapan, Kiai Ageng Plered, Kiai Baru Klinting dan Kiai Gada Wahana. 


"siti hinggil, area penobatan sultan keraton ngayogyakarta hadiningrat""
Museum lukisan kereta koleksi Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat


Masih berada kawasan Siti Hinggil terdapat dua Bangsal Kori di sebelah timur dan barat yang kulihat kedua ruangannya difungsikan sebagai ruangan display lukisan koleksi kereta - kereta kuda yang dimiliki Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat, foto - foto prosesi upacara kerajaan dan seperangkat gamelan.  



"siti hinggil, area penobatan sultan keraton ngayogyakarta hadiningrat""
Area menuju ke Pagelaran



Kemudian aku menuruni puluhan undakan anak tangga dari kawasan Siti Hinggil menuju ke kawasan yang lebih rendah dan sebagai tempat area pertama atau masuk Keraton yang dinamakan Pagelaran. 

Batas undakan terakhir menuruni undakan anak tangga memasuki area Pagelaran, terdapat bentangan relief di sebelah kiri dan kanan menceritakan perjuangan Pangeran Diponegoro, putra dari Sri Sultan Hamengku Buwono III saat melawan kolonial Belanda.

Di dalam area Pagelaran yang berhadapan langsung segaris lurus dengan alun - alun, jalan legendaris Malioboro, Tugu Jogja dan gunung Merapi ini terdapat beberapa nama bangsal, salah satunya sepasang Bangsal Pengapit atau Bangsal Pasewakan di sebelah timur dan barat yang dipergunakan sebagai ruangan dilapisi kaca tebal memajang diorama manekin menggambarkan busana prosesi pernikahan adat Keraton dan beberapa model busana para Bregada atau prajurit Keraton. 


"siti hinggil, area penobatan sultan keraton ngayogyakarta hadiningrat"
Diorama busana pengantin adat Keraton



Bangsal Pagelaran dahulu kala fungsinya dipergunakan sebagai tempat untuk bertemu dan berkumpulnya para punggawa kasultanan pada acara - acara resmi kerajaan sebelum menghadap ke Sultan. 

Sekarang Bangsal Pagelaran sering dipergunakan sebagai tempat penyelenggaraan acara kepariwisataan yang berkaitan dengan Keraton. 



"siti hinggil, area penobatan sultan keraton ngayogyakarta hadiningrat"
Mobil koleksi Sri Sultan Hamengku Buwono IX



Terakhir aku mengamati di sudut halaman Bangsal Pagelaran dipajang dua koleksi mobil antik milik peninggalan Sri Sultan Hamengku Buwono IX :

🔹Cadillac Fleetwood 75 produksi Amerika Serikat berplat nomor AB 9 HB merupakan mobil dinas saat beliau menjadi wakil Presiden Republik Indonesia periode tahun 1973 - 1978.

🔹 Ford Galaxie 500 dengan plat nomor AB 1881 HB produksi Amerika Serikat tahun 1960 yang pernah digunakan saat beliau menjabat Menteri Koordinator, Ekonomi, Keuangan dan Industri periode masa jabatan tahun 1966 - 1973. 


Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat dibangun dan diarsiteki oleh Pangeran Mangkubumi yang kemudian bergelar Sri Sultan Hamengkubuwono setelah terjadinya Perjanjian Giyanti pada tahun 1755.  


"siti hinggil, area penobatan sultan keraton ngayogyakarta hadiningrat"
Area menuju Tratag Siti Hinggil



Kepiawaian arsitektur beliau diakui oleh pemerintah Belanda dan kini kompleks bangunan Keraton Ngayogyakarta masuk ke dalam situs cagar budaya dunia UNESCO dinobatkan sebagai arsitektur istana Jawa terbaik.




Lokasi :
Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat - Tepas Kaprajuritan Karaton
Jalan Rotowijayan Blok No. 1, Panembahan, Kecamatan Keraton, Kota Yogyakarta.
Daerah Istimewa Yogyakarta


Tiket :
🔸Wisatawan domestik 5K
🔸Wisatawan mancanegara 15K
🔸Izin berfoto 1K

Comments

  1. Hai!
    Apa posting yang menarik, sangat detail.
    Yogyakarta adalah surga bagi pecinta candi kuno. Abang saya mengunjungi Candi Borobudur dua tahun lalu, dia mengatakan kepada saya bahwa tempat ini benar-benar indah dan salah satu keajaiban buatan manusia yang paling mengesankan di Indonesia. Istana-istana itu indah. Cadillac Feetwood tahun '75 dan Ford Galaxie 500 mengagumkan.
    Salam

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hai juga, Yessy. Thanks a lot for all.
      Saya ikut senang abang anda pernah berkunjung ke candi Borobudur di kota Magelang, bukan di Yogyakarta. Semoga kelak anda pun berkesempatan datang ke candi juga istana Yogyakarta ini. Salam.

      Delete
  2. Informasi yang sangat jelas dan lengkap. Mas himawan sepertinya senang sekali ya mempelajari sejarah 😊

    ReplyDelete
    Replies
    1. Terimakasih,kak Ami 🙏. Iya, aku menyukai sejarah. Meski njlimet ngafalin satu persatu nama tempatnya tapi aku suka 😁

      Delete
  3. Asik ni di ajak jalan-jalan keliling ngeliat tempat-tempat bersejarah. bangsal witananya keren dan unik.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hehehe terimakasih, kak Lantana 🙏. Ayook kapan kita jalan-jalan bareng 😉

      Delete
  4. Bardzo interesujące miejsce, myślę, że warto je zwiedzić 😊

    ReplyDelete
    Replies
    1. Bardzo dobrze. Polecam tę lokalizację do odwiedzenia. Mam nadzieję, że kiedyś tam przyjedziesz 🙂

      Delete
  5. What a beautiful and historical place!
    Wonderful photos of the palace and the museum!
    Thank you for the tour and all those informations!
    Enjoy your weekend!
    Dimi...

    ReplyDelete
    Replies
    1. Your welcome and thank you for all your appreciation, Dimi. Enjoy your weekend also :)

      Delete
  6. Very interesting place. I wish to visit Indonesia in the future..

    ReplyDelete
    Replies
    1. Amen, your wish to come to Indonesia will come true. I pray for you, Ashok.

      Delete
  7. Replies
    1. Boa noite. Tenha um bom final de semana para você.

      Delete
  8. Wahh lengkap informasinya mas.. penuh dengan info sejarah

    ReplyDelete
    Replies
    1. Terimakasih, Cik TK. Semoga dapat berguna buat banyak orang.

      Delete
  9. Tempat-tempatya cantik..penuh dengan sejarah.

    ReplyDelete
  10. What a beautiful place - no wonder it was on the UNESCO list ☺
    best regards

    ReplyDelete
    Replies
    1. Yes, Lili. I also agree that the palace complex is worthy of being included in the UNESCO list. Best regards back 🙂

      Delete
  11. Keraton ngayogyakarta ini luas banget ya berarti dan nuansa jawanya wow. Saya jadi ngebayaing kayak di film-film. Udah diakui UNESCO juga...
    Keren deh, jadi bangga sebagai penduduk indonesia😁

    Ngelihat goto diorama baju pengamtinnya kok jadi pengen😂

    ReplyDelete
    Replies
    1. Yup, kak jika ditotal luas kompleks 14 hektar. Sayangnya ada sebagian areanya telah berganti dengan pemukiman & pertokoan.
      Wwkk hayoo udah kepengin jadi pengantin yaa 😆

      Delete
  12. Hello, what a wonderful tour and great information . I love these historical and beautiful places. Thanks for sharing your visit. Have a happy day!

    ReplyDelete
    Replies
    1. Your welcome,Eileend.
      I am glad to have invited you to see a virtual tour. Thank you for visiting. Have a happy day!

      Delete
  13. Great place... As always 😉 have a great day!

    ReplyDelete
    Replies
    1. Thank you very much for your praise, I really appreciate. Have a great day also, Sys.

      Delete
  14. Hai. Istana yang indah, arsitektur yang indah dan sejarah ada di sana.
    Saya tidak tahu apakah penerjemah akan setia pada apa yang ingin saya katakan sekarang. Saya akan mencoba menjelaskan sedikit arti dari blog saya yang lain yang Anda lalui.
    Mereka semua adalah hal-hal tentang ansambel musik, band rock Argentina yang disebut "Patricio Rey y sus Redonditos de Ricota" dan yang kami pengikut sebut saja "Los Redondos". Dan sejarah khususnya, karena mereka tidak tergantung pada sistem pasar dan berhasil menjadi sangat populer di sekitar sini, dan terus berlanjut setelah 45 tahun aktivitas. Anggotanya masih hidup.
    Bisnis, adalah bisnis yang memiliki upeti pada poster mereka: gambar logo band, atau frasa dari lagu-lagu mereka.
    Peluk teman baik

    PS: dengarkan lagu-lagunya untuk melihat apakah kamu menyukainya, dan katakan padaku

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hai also Frodo. Penerjemahan anda ke bahasa Indonesia sangat benar. Terimakasih untuk itu. Senang anda menceritakan kisah karir band rock Argentina, Patricio Rey y sus Redonditos de Ricota".

      Delete
  15. Hola, Himawan!

    El blanco es el color de la pureza y es muy resaltable en el exterior de este bello palacio. También es muy apreciable el diorama que nos muestras y para concluir esos magníficos automóviles que nos muestras en la última fotografía. Siempre he soñado cómo poder conducir un coche clásico de este tipo.

    Un fuerte abrazo desde España y que pases un excelente fin de semana.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hola tambien Miguel!. Qué bueno saber que describe muy bien lo que muestro aquí. Al igual que tú, también tengo curiosidad por aprender a conducir un automóvil antiguo 😁. Un saludo desde lejos en Indonesia para ti y feliz de llenar los domingos felizmente.

      Delete
  16. ...a beautiful museum, but I found it interesting to see the two American cars!

    ReplyDelete
    Replies
    1. Yes, the two antique cars also caught my attention. I watched it for a long time :)

      Delete
  17. Hola buenas , qué bonitas imágenes y que bien contado , sabes para mi es muy especial ver como nos cuentas todo pues a pesar de estar bajo el mismo manto de estrellas hay cosas diferente en tu mundo y en el mio pero se complementan ..Gracias amigo un placer seguirte.,

    ReplyDelete
    Replies
    1. Olá também, Campirela. Também é bom conhecer outras partes do país porque estamos em uma terra, mas temos diversas histórias e culturas. Um abraço de amizade para você.

      Delete
  18. Replies
    1. Right, Mark. The body sizes of the two antique cars are bigger than the size of the car in general.

      Delete
  19. Can't understand a word and there is no translation, sorry

    ReplyDelete
    Replies
    1. Never mind, Gattina. Thank you for coming to visit here.

      Delete
  20. Hola!
    Que maravilla de lugares, son preciosos!

    ❀ Fantasy Violet ❀
    Besotes! 💋💋

    ReplyDelete
  21. Interesujące. Warte by spędzić tam chwilę

    ReplyDelete
  22. Un bello lugar el que nos muestras. También aquí tenemos lugares divididos para visitar con entradas distintas y que cobran por tomar fotos. Lo que no encontré con tarifas diferentes a los nacionales y como ves también visite lugares de Portugal al mismo precio que los nacionales.

    Saludos.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Espero que su explicación sobre la tarifa de entrada que no sea diferente para los turistas locales y extranjeros en su país pueda ser aportada por los gerentes de turismo en mi país. Gracias por su visita e información, Tomás. Saludos

      Delete
  23. Replies
    1. Oh, thanks. I was reminded of the way I squatted to take photos of the location of the last photo 😁

      Delete
  24. Interesting place! It was nice to be there for a moment.

    ReplyDelete
  25. A wonderful trip. I would like to visit this place someday, too. Many greetings to you!

    ReplyDelete
    Replies
    1. Amen, one day you will be granted the wish to visit there. I'm taking it for you from here.

      Delete

  26. Sekali lagi, terima kasih, saya telah mengunjungi tempat yang indah. Terima kasih telah mengunjungi daerah yang jauh dan eksotis untuk saya. Salam, nyaman dan hangat :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Terimakasih besar juga saya sampaikan anda telah menyempatkan waktu berkunjung disini mengikuti tur virtual saya, Fili. Salam persahabatan.

      Delete
  27. While we occasionally hear about Malaysian sultans in our media, we never hear about Indonesian sultans. Maybe that means there isn't a problem and everyone is happy with how things are.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Oh, maybe that's because lately the Keraton in Yogyakarta rarely hold large ceremonies and events because of the epidemic so that news isn't exposed to your country, Andrew.

      Delete
  28. Boa noite meu querido amigo. Espero que esteja tudo bem com você e sua família. Obrigado por nos apresentar mais um pouco da cultura da Indonésia. Cada vez aprendo um pouco mais do seu país.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Bom dia meu querido Luiz Gomes, obrigado por sua atenção por mim e minha família. Estamos bem e saudáveis. Espero que você e sua família também estejam em boas condições e saudáveis. Muito obrigado pelo seu interesse em conhecer a história e ver o que há no meu país.

      Delete
  29. Me encanto conocer el palacio es muy bello y tambien me gusto conocer mas sobre tu cultura. Te mando un beso

    ReplyDelete
    Replies
    1. Muchas gracias por su interés en conocer más sobre mi país. Saludos la amistad vuelve, Alexander.

      Delete
  30. selalu menarik, zaman feodal, zaman ke emasan raja raja di tanah jawa. Kita selalu dapat bercermin diri dari peninggalan sejarah ini dan untuk menjadi besar di masa depan

    ReplyDelete
  31. Saya udah pernah ke keraton Jogja, tetapi ga pernah liat yg ini. Mungkin dulu saya mainnya ke area Selatan keraton yaa.. Menarik ya, sampai ada koleksi mobilnya segala..

    ReplyDelete
    Replies
    1. Sepertinya saat itu kak Thessa memang benar berkunjungnya ke area wisata yang di sebelah selatan. Sayang ya yang bagian utara ini ngga sekalian didatangi.

      Delete
  32. Looks like an interesting place to visit.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Right. Hopefully someday the location of this royal palace is included in your list of vacation plans, Nancy.

      Delete
  33. kok saya belum kesini ya ?, sama dengan keraton yang kemarin gak tempatnya apa beda area, atau saya yang kurang keliling2nya

    ReplyDelete
    Replies
    1. ow inget waktu itu ada acara apa gitu jadi di tutup akhire masuk yang kidul bagian lewat barat

      Delete
    2. Yah, sayang ya waktu itu batal masuk ke Keraton area utara ini.
      Kapan diulangi lagi yuk kesana, kak

      Delete
    3. itu penuh perjuangan heheh jalan kaki dari stasiun sampai situ.... eh pas pulang mau naik becak anak saya takut sama bang becak nangis deh ... jalan lagi dan karena capek akhirnya hampir sampai lampu merah malioboro baru anak saya mau naik becak hehehe, sengaja berkereta dari klaten, tapi malah repot ya untuk menyenangkan anak anak si gpp

      Delete
    4. Mantul!, berjalan kaki dari stasiun Tugu 😁. Tapi ngga kerasa capek ya karena kita bisa lihat2 Malioboro. Oh kak Abazora tinggalnya di Klaten tow ?

      Delete
    5. iya dari tugu loh ... pegelnya pas udah sampai rumah

      Delete
  34. Ciekawe miejsce, mam nadzieję, że kiedyś uda mi się tam pojechać!

    ReplyDelete
    Replies
    1. Proszę, módlcie się za was stąd, miejmy nadzieję, że wasze życzenia się spełnią, amen.

      Delete
  35. hahaha, baiklah.
    Saya baru tahu dong kalau Sultan Hamengku itu bukan nama aslinya, kirain memang namanya Hamengku Buwono :D

    Betewe, saya dulu pernah masuk ke situ, tapi emang udah lama banget, pas tahun 2009, dulu rasanya nggak sebagus itu ya, sekarang bersih banget, catnya juga baru.

    Cuman saya memang kurang memperhatikan area-areanya. pokoknya jalan aja gitu, liat-liat hahaha.

    Justru lebih ngeh karena baca postingan Hino :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hihi aku terkikik geli ngebeyangin perkiraan kak Reyne begitu lahir bayi langsung namanya jadi Sri Sultan Hamengku Buwono 🤭.
      Bukan gitu, kaaak .. 😅.

      Delete
  36. WOW, such a beautiful place, and with such a fascinating history!
    The architecture is amazing...and I love those gorgeous cars!😊😊
    Oh thank you so, so much for taking us on this virtual tour...I have enjoyed it immensely!!👍👍

    Have a great day...and stay safe, my friend.

    Greetings from England.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hi Ygraine, I'm really glad you were entertained by a virtual tour through the beauty of what is at the Palace. Thank you very much for your appreciation. Have a nice week my kindly friend 🤗🙏

      Delete
  37. tempatnya bagus banget mas him, gw gak pernah meragukan tempat wisata keraton jogja yang di share disini pasti keren dan meninggalkan sejarah bagi rakyat indonesia :D.. btw gw suka mobil klasiknya, ford galaxie 500 pernah punya di dalam game :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. Yuhu keren arsitekturnya, ornamen kesannya Jawa banget 🙂. Koleksi mobil antik milik SSHB IX itu dipajang setelah Keraton sempat ditutup sementara karena pandemi. Sekarang setelah Keraton dibuka lagi, 2 mobil dijadikan 'bonus' pemandangan.

      Delete
    2. mobilnya cuma jadi pajangan ya mas him, andai mobilnya bisa di coba buat muter-muter keraton bentar :D

      Delete
  38. Nice photos and their perspective

    ReplyDelete
  39. i feel sad that i was not able to translate this post, it seems everyone else was able to. i enjoyed the images - the second, third and last were favorites!!!

    ReplyDelete
    Replies
    1. Please forgive the inconvenience because the translator is not effective. Thank you very much for your visit and appreciation, Debbie.

      Delete
  40. Very nice post ! Thanks for stopping for my blog ! Have a great week! 🎀🎀🎀

    ReplyDelete
    Replies
    1. Your welcome and thanks a lot for your stopping by also🌿Carolina. Have a great week 🙂🙏

      Delete
  41. Great photos, especially the old cars :-D

    ReplyDelete
    Replies
    1. Thanks a lot, Ananka. I also like the old car collection 🙂

      Delete
  42. Dari foto-fotonya saja sudah terasa ya suasana sakralnya :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Betul,kak. Akan terasa lebih kesakralannya apabila pas sendirian datangnya ngga ada pengunjung lain seperti aku saat itu 😁

      Delete
  43. Vaya lugar, esta buenísimo ir a visitarlo cuando pase todo :(

    Un saludo enorme desde Plegarias en la Noche.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Estoy de acuerdo contigo. Con respecto a volver a ti. Gracias por tu visita, Tiffany.

      Delete
  44. The ancient and ornate palace is beautiful and quite a contrast to the modern museum display halls. I enjoyed the tours!

    ReplyDelete
    Replies
    1. Yes, the museum room looks simple. While other parts look luxurious and artistic. Thank you for your willingness to visit here and also your appreciation. Greetings of friendship.

      Delete
  45. Bagi saya masuk Keraton tuh seperti masuk museum ya mas. Banyak informasi dan cerita sejarah jaman bahela yang harus kita dan generasi muda pelajari juga.

    Suka banget sama pakaian adat jaman dulu, ternyata sangat bagus, menarik dan cukup fashionable juga ya, nggak kalah sama tren pakaian saat ini :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Betul, kak. Bisa dikatakan juga sebagai museum hidup karena adanya kegiatan kesenian pelestarian kebudayaan Jawa. Iya ya, dilihat model busananya jaman dulu udah fashionable. Beberapa model busana Bregada juga apik2, kak :)

      Delete
  46. Aku salfok banget sama mobil kerennya itu mas, cakep banget. Aduh kapan ya pandemi ini berakhir, pgn bgt ke Jogja lagi, next time pgn jelajah museum & tempat2 bersejarah kaya gini

    ReplyDelete
    Replies
    1. Sekarang Keraton sudah dibuka kembali kok, kak dan post foto ini dibuat setelah rabu kemarin aku kesana :).

      Delete
  47. Sesekali pergi melawat tempat bersejarah boleh tambah ilmu dan melihat sendiri keindahan seni orang zaman dahulu.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Yup, aku juga sependapat. Ngga sebatas liburan cuci mata tapi juga dapat mengenal sejarahnya.

      Delete
  48. aku tersepona sama spot dimana ada
    diorama manekin yang menggambarkan busana prosesi pernikahan adat Keraton dan beberapa model busana para Bregada atau prajurit Keraton mas him 😃
    kelihatan mriyayeni dan sakral banget..
    memang urusan baju nganten, meski saat ini banyak sekali model busana kebaya modif yang kekinian, tapi aku paling suka adat jogja kalau ga surakarta, jogja style identik dengan warna ijonya..hihi

    oh ya, salfok sama koleksi mobil antik beliau..cadillac dan ford galaxie yang bener2 mencerminkan prestisiusnya mobil model bemper depan kotak pada masa itu ya 😃

    ReplyDelete
    Replies
    1. Aku juga kagum dengan desain kostum2nya, khas dan kelihatan punya pamor.
      Ada satu lagi mobil koleksi SSHB IX yang konon menyimpan sejarah misteri, sayangnya mobil itu ngga ikut dipajang di Keraton 🙂

      Delete
    2. Berarti yang ini dipajang dimana ya mas him, penasaran jadinya, tapi mas yang aku penasaran kan bagian ini dijadikan area cagar budaya dan untuk wisata, nah pertanyaanku kalau daleme atau tempat sehari2nya keluarga kerajaan sih di bagian mananya ya...aku penasaran dari lama emang

      Eh btw, keren asli akhirnya ditetapkan unesco sebagai arsitektur istana terbaik 👍👍👍

      Delete
    3. Keseharian Sultan & keluarga tinggalnya dibangunan yang dinamakan Gedong Kuning (karena gedungnya berwarna keemasan) di Keraton sebelah selatan, kak.

      Delete
  49. Ini adalah entri yang saya percaya berlanjut dan melengkapi yang sebelumnya. Itu berdampak bahwa semuanya putih dan tanpa noda.

    Saya membaca sejarah Indonesia di Wikipedia (singkat), jadi saya tahu sedikit tentang budaya Anda.

    Negara yang menarik karena sangat berbeda dengan budaya kita. Pelukan besar dari musim dingin Argentina!

    ReplyDelete
    Replies
    1. Wow, pernyataan anda sampai mencari informasi mengenai sejarah budaya negara Indonesia membuat saya kagum dan sangat menghargainya.
      Pelukan besar kembali untuk anda di Argentina.
      Terimakasih banyak, JLO 🙏

      Delete
  50. oh ya, selepas Sultan Hamengku, siapa yang akan naik takhta? setahu saya anak-anak Sultan semuanya perempuan. kalau perempuan naik takhta, adakah ini pernah berlaku sebelum ini?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Nah ini nih pertanyaan yang menarik karena sebelum ini pernah juga terjadi tetapi Sultan terdahulu kemudian memperistri selir atau istri kedua dan lahir anak laki-laki yang kelak jadi Sultan berikutnya.
      Sedangkan Sultan yang saat ini bertakhta tidak memiliki anak putra untuk jadi Sultan berikutnya.

      Delete
  51. Kereta-kereta tinggalan berkeadaan baik dan cantik.

    ReplyDelete
  52. Terimakasih banyak saya sampaikan atas apresiasi besar tulisan saya dari anda, Carlos.
    Sayangnya saat saya ke Keraton tidak sekalian merekam video pertunjukan kesenian, mohon dimaafkan untuk itu.
    Pelukan besar kembali.

    ReplyDelete
  53. It's such a beautiful and interesting place. Thanks for sharing.

    Best regards

    ReplyDelete
    Replies
    1. Your welcome, Joanna.
      Happy to share the history and beauty of this palace building. Greetings

      Delete
  54. What a great place! One of my favorite parts of a museum is seeing how people used to dress during those times. :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. I also think so :). It's just that unfortunately in this area there are no palace officials wearing traditional Javanese clothes.

      Delete
  55. Those sultans had some really long names :)

    ReplyDelete
  56. Piękna kultura! Bardzo interesujące miejsce:)))

    ReplyDelete
    Replies
    1. Dziękuję pendapay w sprawie lokalizacji pałacu tego króla jawajskiego, Urszla.

      Delete
  57. Una entrada muy interesante y muy bien desarrollada.
    Gracias por pasar por mi blog.
    Cordiales saludos.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Obrigado pela sua visita e agradecimento, amigo. Saudações de amizade.

      Delete
  58. Interesting place, well photographed and documented.

    ReplyDelete
  59. Mas Himawan apa kabar?
    Semoga sehat selalu, yah 😆

    By the way, setelah saya baca-baca soal Siti Hinggil, saya jadi sadar kalau saya tuh belum pernah ke sana 🙈 selama ini taunya cuma area selatan saja dan sepertinya area selatan memang lebih sering dijadikan tujuan wisata daripada yang utara. Apa mungkin karena yang utara lebih sakral, mas? Sebab waktu ikut tour pun nggak pernah diajak ke bagian utara (apa mungkin saya yang lupa) ahahahaha 😂

    Kagum juga dengan bangunannya karena dari sejarah yang mas Himawan jabarkan means bangunan tersebut sudah menjadi saksi sejarah sejak ratusan tahun silam 😍 dan bangunan tetap berdiri kokoh sampai sekarang, even sepertinya ketika ada gempa besar di Yogya tahun 2006 juga nggak begitu terdampak ya, mas?

    Eniho mas Himawan sudah pernah ke museum kereta kencana yang di dekat Keraton? Apa sudah pernah ditulis di post sebelumnya? Hihi. Penasaran. Ditunggu cerita berikutnya, mas 😁

    ReplyDelete
    Replies
    1. Halo juga,kak Eno. Kabarku baik,terimakasih. Semoga kabar kak Eno juga demikian 🙂.
      Biasanya wisatawan memang lebih cenderung ke area Selatan karena lebih banyak yang bisa dilihat areanya dibandingkan di area utara ini, kak.
      Udah ke museum kereta juga tapi belum dipublish hehhe 😁.

      Delete
  60. The wedding procession outfits are quite lovely! I sometimes wish we had such beautiful colors worn to the weddings here. I think our way of dress can be quite muted and boring at times.

    My husband would love those antique cars!

    Looks like you had a lovely visit there :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. It is also true that your opinion is sometimes saturated seeing a pair of brides wearing clothing in general. Glad I found out your husband likes classic cars too.

      Delete
  61. Replies
    1. Thank you for your opinion regarding the location of this king's coronation, Paola. Greetings.

      Delete
  62. Sempre muito bom, amigo, acompanhar as tuas andanças e as belas fotos do teu país! Meu abraço, boa semana,

    ReplyDelete
    Replies
    1. Muito obrigado por sua disposição de fazer um tour virtual, meu amigo
      O árabe. Um grande abraço de longe na Indonésia para você.

      Delete
  63. Aduh.. meronta hati ini mahu jelajah kota Yogyakarta

    ReplyDelete
  64. Aku ngunjungi keraton trrakhir tahun berapa ya? Udah lama banget..
    Sekarnang sudah banyak yang berubah dari Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat ini .
    Dulu sepertinya belum direnovasi. Sekarang jauh lebih bagus lebih kinclong
    Ooh ada display baju pengantin tradi sional keraton .
    Wah mobil antiknya juga keren. Dulu belum ada mobil antiknya.👌
    Jadi pingin ke keraton lagi. Yang belum kesampaian itu nonton pagelaran tari tradisional di keraton. Mungkin someday aku bisa ngulangi ke Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat ini lagi

    ReplyDelete
    Replies
    1. Koleksi mobil antik tersebut didisplaynya setelah Keraton dibuka lagi setelah ditutup sekian lama karena epidemi. Jadi pemandangan mobil klasik itu bisa dikatakan bonus hehehe

      Delete
    2. Oouw...ouw pantesan dari dulu kok ada mobil antik ternyata barusan aja di display setelah keraton dibuka kembali😅
      Kreatif, good idea n brilian display mobil antik di sini.👌
      Aku makin takjub keraton Nyayogyakarta Hadiningrat ini kok semakin bersih , resik, apik dan kinclong ya? ditambah hasil fotonya dari kamera yang bagus tajam mulus kinclong😀

      Delete
  65. Very nice pictures, Himawan. It reminds me a little bit of Bali, which I visited last year.
    Take good care.
    Robyn

    ReplyDelete
    Replies
    1. Oh thanks a lot Rwanknrobyn. I am glad to know that you have a vacation to Bali. Greetings from Indonesia to you.

      Delete
  66. Hola desde México , no pude traducir pero las imágenes son preciosas, un placer pasar a conocer por medio de tus letras y fotos. Saludos amigo.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hola amigo, Sandra. Lo siento, el traductor ineficaz repitió nuevamente. Sin embargo, realmente aprecio tu visita.

      Delete
  67. Dankeschön =) Ohja es war wirklich wieder mal sehr schön in Berlin =)
    Hab ebenfalls einen schönen Tag

    Ein schöner Post =) Vor allem die Oldtimer gefallen mir sehr gut, ich liebe alte Autos <3

    ReplyDelete
    Replies
    1. Gern geschehen, Yasmin. Ich bin auch dankbar für Ihren Besuch. Schön zu wissen, dass Sie auch alte Autos mögen.

      Delete
  68. Istana yang indah! Anda menggambarkannya dengan luar biasa! Sebelum mengunjungi istana seperti itu, saya harus membaca seberapa babyak yang mungkin untuk mengetahui seberapa banyak yang mungkin dan melihat tempat- tempat yang poling menarik minat saya, tempukan perhatian.Kepada mereka, Kerana untuk melihat semuanya sekaligus- sukar!

    ReplyDelete
    Replies
    1. Oh, saya sungguh tersanjung atas apresisasi anda yang sangat besar, Moja. Saya sangat berterimakasih dan juga bahagia perjuangan saya memperoleh informasi sedetil mungkin di lokasi serta membuat foto sebaik mungkin rasanya terbayar membaca opini dari anda. Salam persahabatan.

      Delete
  69. Haduh, aku baca sape gak kedip mata...
    Indah spot2nya, didukung dengan penjelasan yang lengkap buangettt...
    Duliu aku pernah kesana, tapi gak tahu buka sampe jam berapa. Alih2 pas nyampe dah tutup...

    Sekarang mah puas dah, meski blm pernah masuk n keling2 keraton, aku dah liat foto, tahu tentang sejarahnya. Siiip. Thanku mas Himawan..

    ReplyDelete
    Replies
    1. Wuah aku seneeeng pos ini bisa menebus kekecewaan dirimu [eh* namanya kakak siapa sih 😁 ?) yang dulu ngga kesampaian masuk ke Keraton sebelah utara.
      Karena masih situasi new normal sekarang ini Keraton buka dari jam 8 pagi sampai jam 1 siang, kak.
      Dulu tutupnya sampai jam 4 sore.

      Delete
  70. What A Fascinating Place - Dig The Old Cars - Appreciate The Description As Well - Stay Strong

    Cheers

    ReplyDelete
    Replies
    1. Thank you for all your comments, Padre. Cheers

      Delete
  71. ntar kalau udah mulai bisa mau ke jogja juga saya
    hehe

    ReplyDelete
    Replies
    1. Siyaap 😉.
      Sekarang obyek wisata di Jogja sudah dibuka kembali.

      Delete
  72. You described wonderfully this beautiful palace.
    Greetings :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Big thanks for your appreciation, Hanna. Greetings :)

      Delete
  73. Such interesting museum, with very interesting story as well!
    Even just the architecture looks unique!
    Loved the 2 old american cars, look a lot like those I saw at Cuba years ago! ^^
    Thanx for shared it with us!
    XO
    S
    https://s-fashion-avenue.blogspot.com

    ReplyDelete
    Replies
    1. Thank you for everything that you said, Silvia. It feels good to be able to visit the antique car belonging to the Palace that reminds you of your vacation in Cuba.

      Delete
  74. What a lovely place, beautiful photos and excellent documentation.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Big thanks for all, Bill. I really appreciate it. Greetings

      Delete
  75. Menarik sekali istananya....legasi kesultanan di Indonesia...

    saya pernah nonton TV program, lupa sih judulnya...kalau ngga silap judulnya "cooking for the prince"...the chef cooked for two Indonesian royal families, one in Ubud, Bali (the prince married to Australian) and the other one, in Solo, if not mistaken, the princess married to Johor royal...the princess bawa the chef lihat2 dalam istana...menarik sekali interior istananya..

    ReplyDelete
    Replies
    1. Wow, of course the shows on television attract a lot of people to watch because maybe there are parts of the palace that are usually not allowed to be seen for the public, on these shows are allowed to be covered.

      Delete
  76. Tempat ini terlihat luar biasa, saya suka mobil-mobil vintage ini. Mereka membuat kesan! :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Terimakasih, Rodzina. Saya juga sependapat dengan anda :)

      Delete
  77. Saya juga heran, bagian kraton yang ini kerap luput dari kunjungan wisatawan. Maka kondisi kesehariannya ya cenderung sepi. Hanya ramai ketika di situ ada pameran. Itu pun yang datang bukan para wisatawan luar kota sebab mereka juga enggak ngeh klo ada pameran keren. Muehehehehe .... BTW ini kunjungan sebelum serangan corona, ya?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Kunjunganku ini setelah Keraton dibuka kembali setelah beberapa waktu lalu sempat ditutup karena epidemi, kak.
      Dan pemandangan display mobil antik itu 'bonus' setelah Keraton dibuka lagi :).
      Mungkin area sebelah utara ini tak seramai kunjungan turis di area selatan karena lebih sedikit yang bisa dilihat & dipelajari, kak.

      Delete
  78. What a beautiful place! I love those costume!!

    akiko
    www.akikohiramatsu.com

    ReplyDelete
    Replies
    1. That's right your opinion. I am also amazed by the shape of the palace building and the costumes.

      Delete
  79. mantap bener mobilnya, itu gedungnya dari dulu apa sudah renov ya...bangunan mewah tempo dulu, kayanya kok pengkoh

    ReplyDelete
    Replies
    1. Sedikit banyak mengalami renov pasti iya, mengingat usianya yang sudah ratusan tahun. mas. Tapi renov tak mengubah struktur asli bangunan.

      Delete
  80. Sempre molto dettagliati i tuoi post, stupende fotografie, mi piacerebbe visitare il museo dei Treni.
    Buona giornata.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Un grande grazie per i risultati dei miei sforzi per ottenere informazioni e una buona foto sulla posizione. Spero che un giorno il tuo desiderio di venire da molto lontano in Italia in Indonesia possa essere realizzato, Amin.

      Delete
  81. Ternyata sultan Hamengkubuwono IX punya mobil antik juga ya, ada dua lagi yaitu Cadillac Fleetwood dan Ford galaxie 500. Tapi wajar karena beliau pernah menjabat sebagai wakil presiden tahun 1973-1978 ya.

    Wah, mas Hino ingat nama pusaka kerayon siti Hinggil yaitu Kyai Gede Tapan, Kiai Ageng Plered, Kiai Baru Klinting dan Kiai Gada Satria eh wahana.😄

    Itu tahu nama namanya dari pemandu keraton apa hasil bertapa di gunung kembar, eh gunung Merapi mas.😄

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hasil penglihatan kudapat setelah diriku melakukan tapa brata 50 hari diatas pohon kelapa, mas bwuahaha 😂. Ngga, ding. Ya infonya dari tour guide,jadinya aku sibuk ngrekam penjelasannya. Setelah itu sibuk nulis dengerin berulangkali untuk dituliskan disini 🙂

      Delete
  82. Hello!!
    When I was in Indonesia, I didn't get to know these museums. Are beautiful!! All decorated with gold. Then, in Indonesia the culture is very rich, right?

    Best regards,
    Fernanda
    www.purestyle.com.br

    ReplyDelete
    Replies
    1. I'm glad to know that you have come to Indonesia. The location of this palace is on the island of Java, precisely in Yogyakarta. You are very right that Indonesia has so many cultural customs. Hopefully someday you come back to Indonesia and see the beauty in Java, Fernanda. Best regards.

      Delete
  83. siti hinggil ini jadi lokasi yang penting dalam sebuah keraton
    jadi biasanya cukup diistimewakan
    koleksi mobil di keraton juga antik banget
    dan masih terawat dengan baik

    ReplyDelete
    Replies
    1. Sangat betul, mas Ikrom. Di Siti Hinggil inilah putra mahkota diambil sumpahnya untuk memimpin rakyat dan dinobatkan jadi Sultan.

      Delete
  84. Thank you for this beautiful virtual trip to this spectacular Palace.
    Great photos.
    Greetings

    ReplyDelete
    Replies
    1. Your welcome, Maria. Thanks a lot for all. Greetings

      Delete
  85. Ya ampun mas, bagus banget yah bangunannya. Bersih dan terawat banget. Beda banget sama Keraton Solo. Kaya kurang terawat kalo saya bilang.

    Orang dulu mah hebat-hebat. Bikin bangunan selalu awet-awet gak akaya bangunan jaman sekarang. Udah 5 tahun harus mulai di renovasi.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya,mas Riza. Aku juga pernah berkunjung ke Keraton Solo yang memang saat itu terlihat kurang adanya perawatan. Semoga saja sekarang sudah lebih bagus pengelolaannya.

      Delete
  86. Kalo di tempat saya di Palembang,, mungkin destinasinya sama dengan Museum Sultan Mahmud Badaruddin 2. Perlengkapannya apa ya nyebutnya, ornamen di dalam banguannya itu lho khas orang jaman dahulu jadi mirip-mirip gitu. Perbedaan yang paling ketara itu di baju adatnya, kalo di Jogja identik dengan kebaya nah kami identik dengan songket huehuee

    ReplyDelete
    Replies
    1. Cuuz segera aku meluncur surfing ke tekape Museum Sultan Mahmud Badaruddin2 buat nambah pengetahuan :)

      Delete
  87. Enaknya kalau sepi begitu

    Jadi bisa puas foto-foto ya mas

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Intip Begini Instagenicnya Warung Layar Sentuh 2.0 Magelang

Ketika awal pertamakali dibuka pada 31 Desember 2020 silam, nama Warung Layar Sentuh 2.0 saat itu mendadak hits ramai dibicarakan oleh banyak kalangan dan para milenials kawula muda sebagai pilihan baru lokasi nongki  [nongkrong kekinian] yang ada di Magelang. Bukan saja karena namanya terkesan unik, layar sentuh dan namanya terkesan sedikit berbeda dengan nama-nama kafe lain pada umumnya karena adanya penambahan bilangan angka 2.0 dibelakangnya, tetapi kafe, tepatnya Warung Layar Sentuh ini berkonsep bersantap hidangan berada di tengah hamparan perkebunan ladang tebu dan persawahan bernuansa alam pedesaan dikitari oleh indahnya pemandangan gunung yang mengelilinginya.  Area luasnya terbagi dua pilihan  indoor  dan  outdoor  berdinding kaca tempat makan Warung Layar Sentuh 2.0 yang buka setiap harinya mulai dari jam 07. 00 pagi hingga mendekati tengah malam jam 23. 00 tersebut dilengkapi dengan dekorasi cantik dan penataan ruang bergaya vintage  dan b...

Perkenalanku

Halo. Teman dan para pembaca semua, apa kabar ?. Perkenalkan kembali, namaku Himawan Sant. Perkenalkan kembali ?. Loh, kok ..., hmm ..., memang sebelumnya pernah aktif jadi seorang penulis blog atau blogger ?. Yups, benar. Mungkin diantara kalian pembaca masih teringat namaku dan nama blog lamaku tema travelling yang sekarang keberadaanya sudah tak lagi aktif. Sekarang aku aktif ngeblog lagi, dengan niche berbeda dari blog sebelumnya. Lebih variatif kontennya, tak hanya satu niche. Dan punya blog niche variatif yang kata orang disebutnya 'blog gado - gado', sekaligus juga kujadikan sebagai wadah penyaluran kreativitasku dalam hal tulis menulis. Masih tetap dengan gaya kepenulisanku, ringan dan mudah dibaca, aku berharap artikel - artikel yang berada di dalam blog ini punya banyak manfaat baik dan dapat menginspirasi para pembaca semuanya. Salam, Himawan Sant

Pengalaman Mistis di Mata Air Tuk Umbul Windusari

Boleh percaya atau tidak, ada pengalaman mistis aku temui saat berada di lokasi mata air Tuk Umbul Windusari, tapi ini aku kembalikan ke pembaca untuk mempercayainya atau tidak ceritaku.  Dan yang pasti tujuanku menceritakan pengalaman gaib yang kutemui di Tuk Umbul Windusari bukan bertujuan untuk mencari sensasi, sama sekali tidak ada maksud dan tujuan demikian.  Tujuanku untuk sekedar mengingatkan ke pembaca, dimanapun lokasi yang kita kunjungi sewajibnya memberikan salam dan permisi terlebih dahulu kepada penghuni dari dimensi lain sebelum memasuki lokasi. Demikian juga seperti yang telah kulakukan saat aku tiba di Tuk Umbul. Kata salam dan permisi cukup kuucapkan di dalam hati.  Nama Tuk Umbul dari bahasa Jawa, Tuk : mata air  dan Umbul  : dari kata mumbul, menyembul atau memancar keluar. Cerita bermula saat aku  melangkah mendekat ke letak mata air Tuk Umbul  tiba-tiba kepekaan bawaan indra keenamku memberikan signal  jika lokasi ini ada 'pe...