Skip to main content

Posts

Showing posts with the label wisata yogyakarta

Gerbang Samudra Raksa ~ Satu Gerbang Destinasi Wisata Super Prioritas Candi Borobodur

Gerbang Samudra Raksa  adalah pintu gerbang menuju ke kawasan destinasi wisata Candi Borobudur.  Gerbang terbuat dari relief batu berbentuk kapal kayu bercadik khas Nusantara purbakala yang terdapat dalam salah satu panel relief Candi Borobudur tersebut berada di Jalan Nanggulan Mendut, Klangon, Banjaroyo, Kecamatan Kalibawang, Kabupaten Kulon Progo dan perbatasan Kecamatan Ngluwar, Kabupaten Magelang. Letaknya tepat berada di atas tebing tepi jembatan Kali Progo.  Gerbang Samudra Raksa, satu akses pintu gerbang menuju ke kawasan Candi Borobudur dari arah bandara New Yogya International Airport atau NYIA yang saat kudatangi ini terlihat hampir seratus persen tahap akhir selesai penataan fungsinya.   Di sekitar area ikon Gerbang Samudra Raksa terdapat fasilitas tempat istirahat, pusat kuliner, kios oleh - oleh, informasi turis atau tourist information  dan dilengkapi dengan sarana deck view point  atau gardu pandang untuk melihat ketinggian sekitar yang dibangun di atas batu tebing yang

Pantai Ngrumput, Keeksotisannya Serasa Private Beach

Hitungan hari menjelang tutup akhir tahun berganti ke tahun baru yang hanya tinggal masuk dalam hitungan hari, sekian menit, sekian detik ini, aku akan menposting menceritakan liburan lokasi liburanku ke pantai tercantik menurut versiku, pantai Ngrumput ..., satu lokasi pantai dari beberapa lokasi pantai lainnya yang pernah kudatangi di sepanjang tahun 2020.  Pantai Ngrumput Kosakora berada di Gunung Kidul, merupakan salah satu pantai dari 102 deretan pantai eksotik lainnya yang berada di kawasan Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta.  Awalnya aku mengenal keberadaan lokasi pantai Ngrumput dengan bentangan hamparan pasir putih biru lautnya dan alunan ombak yang mengalun lantang sangat indah dinikmati dari setiap bibir pantainya ini bisa dikatakan tanpa sengaja, tepatnya tidak dimasukkan sebelumnya ke dalam daftar rencana lokasi beberapa pantai yang akan kudatangi sekaligus. Awalnya, saat itu kami akan menuju ke deretan pantai lainnya di kawasan Gunungkidul dan ketika melewati jalan b

Hijau Tosca-nya Bantaran Sungai Ledok Blotan

Tiba - tiba aku jadi teringat, di suatu ketika beberapa bulan lalu saat aku berkendara melintas di satu wilayah Yogyakarta,  sekelebatan mataku pernah melihat adanya satu tiang papan nama penunjuk arah berdiri di tepi jalan kampung menuju ke tempat lokasi wisata yang memiliki nama kedengaran cukup unik.   Tetapi karena di hari itu aku harus berkejaran dengan waktu untuk menyelesaikan kepentingan suatu pekerjaan, menyebabkan aku tak memilki cukup punya banyak waktu untuk langsung sekalian mencoba mampir liburan menuju ke lokasi wisata sungai yang nama uniknya terekam cukup lama di ingatanku.   Ledok Blotan, demikian nama wisata satu ini.  Ledok sendiri berasal dari kata bahasa Jawa yang artinya daratan tanah yang lebih rendah, berbentuk bulat dan cukup dalam. Sedangkan Blotan diambil dari nama dusun setempat. Wisata Ledok Blotan  tepatnya merupakan wisata bantaran sungai yang terletak berada di tepi perkampungan warga RT 01 RW 40 Dusun Blotan, Desa Wedomartani, Kecamatan Ngemplak, Kabup

Candi Sambisari, Lokasi Terendah Candi Hindu di Yogyakarta

Candi Sambisari adalah candi purbakala bercorak Hindu.  Posisi letak keberadaannya berada di sebelah utara kota Yogyakarta menuju ke arah rute ke kota Solo, kemudian untuk tiba di lokasi candi Sambisari perjalanan dilanjutkan melewati jalan pedesaan. Dilihat secara administratif, candi Sambisari terletak berada di Dusun Sambisari, Desa Purwomartani, Kecamatan Kalasan, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta.  Dan letak jaraknya tidaklah begitu jauh dengan letak bandara udara Adisutjipto, hanya berjarak sekitar 3,3 kilometer. Karena alasan kedekatan letak lokasi candi Sambisari dengan letak bandara, selain memang aku menyukai wisata sejarah dan budaya, rasanya sangat disayangkan jika tak sekalian menyempatkan waktu sejenak berlibur ke candi Sambisari setelah pesawat yang kutumpangi landing  dan sebelum nantinya aku kembali melanjutkan perjalanan pulang ke kota tempat tinggalku.  Tak lebih waktu dari 10 menit perjalanan berkendara dengan transportasi online yang ku order by phone  d

Candi Ijo - Candi Cantik Spot Foto Apik

Saat keringat di tubuhku belum juga berhenti mengalir karena akibat merasakan panasnya terpaan kuat sinar matahari menjelang tengah hari, setelah berjalan kaki beberapa meter dari lahan parkir di seberang jalan menuju ke loket pembelian tiket dan setelah melalui pemeriksaan protokol kesehatan oleh petugas, aku segera bergegas menaiki undakan anak tangga menuju ke area teras tertinggi candi Ijo .  Sambil melangkah, di pikiranku timbul  h2c  alias   harap - harap cemas   #lol  ..., kalau di area teras tertinggi candi Ijo  semoga saat itu suasananya sedang minim pengunjung berada disana, tak seperti keadaan ketigakalinya pada waktu itu, sebelum kedatanganku keempatkalinya disana kali ini.  Lah, kok timbul kayak gitu pikiranku sih ...., ha ha ha 😆!.   Pasalnya tuh begini, kalau saat suasana ramai pengunjung, aku mengalami kesulitan untuk memotret obyek candi terlihat 'bersih' secara utuh, tanpa terlihat adanya pengunjung atau orang lain ikut mejeng nimbrung  di bingkai gambar.  Da

Candi Plaosan, Simbolisasi Cinta Era Mataram Kuno

Lantunan alunan suara  gendhing - gendhing gamelan Jawa yang diperdengarkan melalui corong speaker pengeras suara dari dalam area candi Plaosan terasa terdengar syahdu di pendengaran, saat kendaraan yang membawaku di satu siang hari itu tiba berada di tepi jalan desa lokasi keberadaan candi Candi Plaosan.  Iramanya yang lembut mendayu - dayu menenteramkan hati seakan memanggilku untuk cepat - cepat aku beranjak turun dari kendaraan untuk segera memasuki kompleks situs candi purbakala yang dibangun pada abad ke 9 Masehi dan melihat keeksotikannya dari dekat.  Sebelum berbelok arah jalan tiba berada di tepi jalan pedesaan tempat lokasi candi Plaosan berada, beberapa puncak - puncak candinya yang artistik menjulang tinggi terlihat dari kejauhan dan sebagian pemandangan candinya tertutup oleh deretan rumah penduduk pun membuatku sudah tak sabar untuk segera memasuki kompleksnya.  Terutama setelah melihat kompleks candi Plaosan dari dekat di tepi jalan desa dan terdengar suara gamelan Jawa