Air Terjun Sekar Langit - Tempat Jaka Tarub Bertemu Bidadari Cantik Nawangwulan

Kalian penasaran dengan keberadaan lokasi air terjun Sekar Langit tempat asal mula legenda tanah Jawa turun temurun, Jaka Tarub dan 7 bidadari kahyangan yang kisah legendanya diabadikan di dalam naskah populer Babad Tanah Jawi ?.

Atau juga, kalian penasaran dengan kisah legenda tersebut yang kemudian mengilhami pelukis maestro legendaris Indonesia, Fransiskus Xaverius Basoeki Abdullah, atau lebih dikenal dengan nama Basuki Abdullah untuk melukis keindahan air terjun dan kisah legendanya yang divisualisasikan secara artistik dalam sebuah kanvas dan kemudian lukisan atas pesanan dari presiden RI pertama Soekarno tersebut menjadi terkenal hingga ke mancanegara ... ?. 

Nah, disinilah keberadaan lokasi air terjun Sekar Langit yang terdapat di dalam lukisan karya Basuki Abdullah tersebut.

Dan sekarang lukisan yang mengisahkan legenda turun temurun saat adegan Jaka Tarub mengambil selendang milik salah satu bidadari dari ke 7 bidadari cantik jelita dari kahyangan yang sedang mandi ini tersimpan di dalam istana kepresidenan Bogor. 

Wisata alam air terjun Sekar Langit yang telah kudatangi keduakalinya ini terletak berada di lereng gunung Telomoyo dan sumber mata airnya yang tak pernah surut berasal dari gunung Merbabu. 

Lokasi air terjun Sekar Langit yang memiliki arti Bunga Langit [Sekar : Bunga, bahasa Jawa] ini berada di sebelah utara dari pusat kota Magelang, tepatnya berada di desa Telogorejo, Kecamatan Grabag, Kabupaten Magelang. 

Untuk tiba ke lokasi wisata alam air terjun Sekar Langit keberangkatan dari pusat kota Magelang kutempuh dengan jarak sekitar 29 kilometer dan lama perkiraan waktu tempuh 45 menit melalui depan pasar Grabag dan melewati jalan pedesaan berpemandangan menawan gunung gemunung, puncak gunung Telomoyo dan puncak gunung Merbabu tampak terlihat dari kejauhan. 

Untuk menuju dan sepulang dari lokasi air terjun Sekar Langit, setelah dari lahan halaman parkir yang luas dan melewati gapura tiket tak perlu perjuangan ekstra untuk mencapainya karena jalurnya relatif datar dan mudah ditempuh karena telah dilengkapi satu jalan setapak berlapis semen. Adanya undakan anak tangga pun ke lokasi yang lebih tinggi dari dataran sebelumnya, hanyalah beberapa meter ketinggiannya. Jadi, cukuplah mudah dilalui.

Namun tetap perlu kewaspadaan saat berjalan di jalan setapak karena posisinya bersebelahan persis dengan tepi jurang dan aliran air terjun yang penuh dengan bongkahan bebatuan beragam ukuran. Ada beberapa titik lokasi tepi jurang yang kulihat ketinggiannya terlihat sangat dalam.

Melewati jalan setapak banyak sekali vegetasi subur yang bisa kulihat, terutama rerimbunan pohon bambu berlingkar ukuran besar. Di Jawa Tengah bambu berwarna hitam dan memiliki ukuran lebih besar beberapakali lipat dari ukuran bambu biasa itu dinamakan bambu petung. 

Jalan setapak satu sisi menuju ke dan dari air terjun Sekar Langit berbatasan langsung dengan jurang.

Setelah berjalan santai sejauh sekitar 600 meter, kuanggap sebagai jalan - jalan ala 'petualang sejati' karena di dalam kawasan hutan wisata saat itu hanyalah aku seorang diri berada disana, tak terlihat adanya satu pengunjung pun he he he ... , dan melewati jembatan beton gantung peninggalan kolonial Belanda yang di cat berwarna - warni, aku tiba di depan lokasi air terjun Sekar Langit. 

Air terjun cantik dengan ketinggian air ke permukaan telaga mencapai 25 meter ini telah dikenal juga sejak jaman kolonial Belanda. 

Dahulu sering dipergunakan oleh pejabat Belanda untuk bersenang - senang bermain air dan mandi di airnya yang jernih dan sejuk. 

Beberapa meter di depan telaganya yang berwarna hijau kebiruan terdapat sekumpulan bebatuan alam berukuran besar yang jadi tempat menyenangkan untuk duduk - duduk bersantai dan jadi spot menarik untuk obyek berfoto. 

Di area sekitar air terjun masih mudah ditemui kicauan burung terdengar bersahutan menandakan banyaknya habitat bermacam jenis burung berada disana.  

Rasanya menyenangkan duduk santai menyeruput kopi diselimuti udara sejuk sambil mendengarkan suara gemuruh jatuhnya aliran air terjun di satu - satunya warung makanan yang berada di dalam area.

Satu dataran yang lebih tinggi dari sekitar depan lokasi air terjun, terdapat lahan bergapura kayu bertuliskan 'Petilasan Jaka Tarub' yang hingga saat ini masih seringkali dipergunakan orang untuk melakukan ritual doa dan semedi untuk memohon kepentingan tertentu. Banyak sekali terlihat sisa bakaran kemenyan dan sesajen kembang disini.  

Mitos kegunaan aiir di air terjun Sekar Langit dipercaya oleh banyak orang mampu mendatangkan jodoh untuk seseorang yang masih lajang atau jomblo sepertiku, *eh ..., juga airnya dipercayai memiliki khasiat pengobatan bermacam jenis penyakit, seperti : gatal - gatal dan penyakit kronis. 

Menurut keterangan yang kuperoleh dari seorang pria warga setempat yang bertugas sebagai petugas parkir yang kuajak berbincang di depan lokasi parkir, setelah sekembaliku dari area hutan wisata alam air terjun Sekar Langit ..., lokasi ini seringkali didatangi peziarah dari luar kota dan luar pulau untuk melakukan ritual doa dan memohon kesembuhan penyakit. 

Biasanya yang terjadi, dan hanya orang 'tertentu' yang memiliki indra keenam kuat akan melihat kemunculan pelangi di sekitar air terjun yang menandakan pertanda bagus bahwa permohonan dikabulkan. 

Dan kemunculan pelangi di lokasi air terjun Sekar Langit dipercaya oleh warga setempat secara turun temurun dari dahulu kala hingga kini merupakan pertanda para dewi kahyangan sedang turun ke bumi untuk mandi dan bersenang - senang bermain air.

Tak heran, selain suguhan pemandangan alamnya yang indah, air terjun Sekar Langit dipercaya memiliki sisi spiritual kuat. 

Masih menurut penuturan petugas parkir, di musim kemarau air terjun yang tak pernah surut airnya ini aman digunakan oleh pengunjung untuk beraktifitas di telaganya. Di saat musim penghujan, setiap pengunjung diinstuksikan untuk tidak berada di telaga dan di alirannya.

Legenda air terjun Sekar Langit 

Dikisahkan seorang pemuda bujangan tampan bernama Jaka Tarub, asal desa Tarub memiliki kegemaran berburu burung menjelajah wilayah satu desa ke desa lainnya. 

Suatu hari saat berburu ia tiba di kawasan hutan yang terdapat air terjun Sekar Langit ...namun sayang setelah sekian lama ia belum berhasil memperoleh buruannya. 

Menjelang sore hari, samar - samar dari kejauhan Jaka Tarub mendengar suara para wanita bersendau gurau diantara suara gemuruhnya air terjun. 

Dibarengi dengan rasa keheranan dan penasaran karena sepertinya tidak mungkin terdapat beberapa wanita di dalam kawasan hutan yang lebat dan sepi, ia mendatangi air terjun. 

Alangkah terkejutnya ia melihat apa yang tampak di depan matanya dan seakan tak mempercayai penglihatannya Jaka Tarub dengan hati berdegup kencang melanjutkan aksi jahilnya mengintip dari balik sebuah batu besar mengintip 7 wanita cantik sedang mandi penuh suka cita tanpa busana di air terjun.

 

Lukisan artistik Jaka Tarub dan 7 bidadari karya maestro pelukis kenamaan Indonesia, Basuki Abdullah

Timbul niatan di dalam pikiran Jaka Tarub untuk mengambil salah satu selendang milik dari salah seorang wanita tersebut, setelah ia terpesona melihat kecantikan dan kemolekan tubuh para wanita di depan matanya tersebut.  

Jaka Tarub tetap melanjutkan mengintip setelah ia berhasil mengambil sebuah selendang.

Setelah mandi para wanita cantik jelita ini mengenakan pakaian dan selendang masing - masing dan kemudian terbang ke langit, hal ini membuat Jaka Tarub terkejut bukan kepalang bahwa para wanita tersebut adalah para bidadari kahyangan ... , tinggallah satu wanita ayu rupawan seorang diri yang selendangnya disembunyikan oleh Jaka Tarub. 

Ditengah kebingungan bidadari yang bernama Nawangwulan ini menangisi nasib  dirinya telah kehilangan selendang yang membuatnya tak bisa kembali terbang pulang ke kahyangan menyusul para saudaranya, ia bertemu Jaka Tarub. 

Dengan akal dan niatannya untuk memperistri bidadari, Jaka Tarub menawarkan diri mengajak Nawangwulan pulang kerumahnya. 

Akhirnya Nawangwulan bersedia diajak pulang ke rumah Jaka Tarub karena ia sadar ia tak mungkin kembali pulang ke kahyangan sebelum ia menemukan kembali selendang miliknya. 

Sesampai di rumah, Jaka Tarub menyembunyikan selendang milik Nawangwulan di sebuah rumah lumbung persediaan beras dan menimbunnya di tumpukan beras terbawah. 

Singkat kisah, setelah Jaka Tarub dan Nawangwulan menikah, lahirlah seorang bayi cantik yang mereka namai Nawangsih. 

Suatu ketika di masa paceklik, saat tumpukan persediaan beras mereka mulai menipis, Nawangwulan menemukan selendang miliknya berada disana. 

Murkalah Nawangwulan menyadari bahwa pelaku pencuri selendang dan yang menyembunyikan selendangnya adalah Jaka Tarub. 

Nawangwulan berpamitan kembali pulang ke kahyangan dan menitipkan Nawangsih untuk diasuh oleh Jaka Tarub.  

Nawangwulan turun dari kahyangan ke bumi saat mendengar suara tangisan bayi Nawangsih dan menyusuinya di balik sebuah gubug kecil tertutup rapat seperti permintaannya yang terakhir dan Jaka Tarub tak bisa lagi melihat wujud dirinya. 

Pemandangan alam dari pelataran parkir keren, ya !

Adanya cerita legenda Jaka Tarub dan 7 bidadari ini ikut menaikkan pamor nama air terjun Sekar Langit dan membuat banyak orang berdatangan untuk melihat pesonanya lebih dekat.

Lokasi :

Air terjun Sekar Langit 

Desa Telogorejo, Kecamatan Grabag, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah

Tiket : 

5K wisatawan lokal dan wisatawan mancanegara.

Jam operasional :

▫️ 07. 00 - 16. 00

▫️ Untuk penggunaan lokasi di luar jam operasional, pengunjung diminta melapor ke petugas jaga dan akan didampingi oleh satu warga setempat yang ditunjuk oleh petugas jaga untuk berada di dalam kawasan wisata alam air terjun Sekar Langit.