Desa Manukaya yang memiliki panorama pemandangan alam asri terletak berada di tengah pulau Bali.
Pulau Bali terkenal pula dengan sebutan pulau Dewata karena keindahan dan keeksotisannya alam panoramanya.
Di desa Manukaya terdapat sumber mata air alami yang dipercaya memiliki kekuatan spiritual atau suci.
Sumber mata air alami yang memiliki 14 pancuran air eksotik ini dinamakan Pura Tirtha Empul.
Lokasi tepatnya terletak berada di Kecamatan Tampak Siring, Kabupaten Gianyar, Bali.
Karena letaknya yang tak begitu jauh dari letak lokasi istana kepresidenan Tampak Siring, seringkali nama Pura Tirtha Empul disebutkan pula berada dalam satu area dengan istana kepresidenan yang pernah dipergunakan pada masa era presiden RI pertama, Ir. Soekarno.
Tetapi tidaklah demikian.
Jarak dari istana Tampak Siring yang berada di Jl. Dr. Ir. Soekarno ke Pura Tirtha Empul hanya berjarak atau terpisah sekitar 900 meter dengan jarak tempuh berkendara kurang lebih cuma sekitar 3 menit.
Sebelum memasuki area dalam Pura Tirtha Empul, kuputuskan tak kumasuki area dalamya.
Tetapi terlebih dahulu untuk membeli kain dengan motif dan warna yang kusuka kupilah pilih dengan sedikit kepandaian ilmu tehnik tawar menawar yang aku punya dengan pedagang di salah satu deretan kios pedagang souvenir di area pintu keluar, setelah sebelumnya kubaca pengumuman tata tertib peraturan yang wajib ditaati dengan baik oleh setiap pengunjung, baik laki - laki maupun wanita yang tertempel di loket tiket.
Salah satu peraturannya, tanpa terkecuali setiap pengunjung diwajibkan menutup bagian bawah tubuh dengan selembar kain, meskipun pengunjung mengenakan celana panjang.
Tujuannya adalah sebagai bentuk penghormatan karena memasuki berada di area suci, disakralkan.
Kain penutup bagian bawah tubuh memang telah disediakan oleh pengelola untuk dikenakan setiap pengunjung secara gratis.
Tapi karena aku ingin memiliki kain produksi asli pengrajin dari Bali aku memilih membeli kain, yang akhirnya kuperoleh separuh harga dari harga awal yang ditawarkan pedagang, dan akan kupergunakan untuk kepentingan memasuki area dalam Pura Tirtha Empul.
Juga nantinya akan kusimpan sebagai salah satu benda kenangan liburan di Bali.
Meski kain berwarna kalem biru kecokelatan itu sekarang keberadaannya entah kemana 😞 ... .
Ya, gimana ya ... , namanya juga seperti transaksi yang biasanya terjadi seperti di pasar betulan.
Tawar menawar harga barang pasti terjadi.
Demikian juga di Pura Tirtha Empul.
Dan seperti di lokasi wisata lainnya, keberanian menawar separuh harga dari harga yang ditawarkan semula oleh pedagang adalah suatu hal yang lumrah.
Akh, bilang aja ngaku pelit kenapa ..., pakai acara tawar menawar segala ... , ha ha ha 😝.
Tata tertib lainnya yang wajib ditaati pengunjung selain menutup bagian bawah tubuhnya dengan lilitan kain, berupa adanya peraturan :
🔺Wanita yang sedang haid atau datang bulan tidak diperkenankan memasuki area.
🔺Untuk pengunjung yang ingin melakukan melukat atau mandi di pancuran diwajibkan berganti pakaian yang dikenakan dengan kain yang telah disediakan pengelola.
🔺Rambut harus diikat saat melakukan ritual mandi.
🔺Tidak diperkenankan mandi mempergunakan shampoo dan sabun.
Ke 14 pancuran air berdaya magis spiritual ini dipercaya mendatangkan jenis kebaikan yang berbeda - beda.
Dan setiap pengunjung yang melakukan ritual mandi dianjurkan untuk mandi di pancuran secara berurutan di bawah kucuran deras 14 pancuran.
Mata air alami Pura Tirtha Empul dipercaya dapat membersihkan tubuh dari segala kesialan hidup dan nasib buruk, menyembuhkan bermacam penyakit yang diderita seseorang, juga berkemampuan membuang gangguan gaib ilmu santet.
Saat aku memasuki area dalam Pura Tirtha Empul suasana tampak cukup jauh berbeda kutemui dengan area luar yang cukup ramai oleh celotehan transaksi pedagang dan pembeli di 'pasar kecil' deretan kios souvenir.
Berada di area dalam suasana terasa begitu adem dan hening.
Gemericik suara kucuran air jatuh di kolam pemandian dari pancuran terdengar seperti irama penyatuan harmonisasi sempurna dengan pemandangan alam sekitar yang dikitari hijau pepohonan tumbuh subur.
Sesekali kudengar ciutan ramai suara burung yang tampaknya senang bersarang di pepohonan rimbun di sekitar area dan samar - samar tercium aroma harum wangi dupa yang tertancap di wadah persembahan sesajen ... .
Setelah mengitari area pemandian air suci dan berkempatan mencicipi airnya dengan kedua telapak tanganku, air alami mineral ini kurasakan terasa segar dan terasa ada rasa manis tertinggal di lidah, selanjutnya kulanjutkan langkah mengitari area bagian belakang Pura Tirtha Empul.
Disana telah terlihat beberapa umat Hindu yang sedang mempersiapkan acara doa di Pura.
Area Pura diperbolehkan untuk dikunjungi oleh pengunjung pemeluk agama lain.
Tentu saja wisatawan tetap wajib menjaga perilaku sikap sopan santun, menjaga tutur kata yang baik dan tidak mengganggu umat Hindu yang sedang menjalani peribadatan.
Menurut informasi terkini yang kuperoleh dari sumber yang dapat dipercaya, sekarang ini harga tiket Pura Tirtha Empul dibanderol 50K untuk turis mancanegara dan 30K untuk turis lokal.
Lokasi :
Pura Tirtha Empul
Jl. Tirta, Desa Manukaya, Kecamatan Tampak Siring, Kabupaten Gianyar
Bali
Pulau Bali terkenal pula dengan sebutan pulau Dewata karena keindahan dan keeksotisannya alam panoramanya.
Di desa Manukaya terdapat sumber mata air alami yang dipercaya memiliki kekuatan spiritual atau suci.
Sumber mata air alami yang memiliki 14 pancuran air eksotik ini dinamakan Pura Tirtha Empul.
Lokasi tepatnya terletak berada di Kecamatan Tampak Siring, Kabupaten Gianyar, Bali.
Karena letaknya yang tak begitu jauh dari letak lokasi istana kepresidenan Tampak Siring, seringkali nama Pura Tirtha Empul disebutkan pula berada dalam satu area dengan istana kepresidenan yang pernah dipergunakan pada masa era presiden RI pertama, Ir. Soekarno.
Tetapi tidaklah demikian.
Jarak dari istana Tampak Siring yang berada di Jl. Dr. Ir. Soekarno ke Pura Tirtha Empul hanya berjarak atau terpisah sekitar 900 meter dengan jarak tempuh berkendara kurang lebih cuma sekitar 3 menit.
Sebelum memasuki area dalam Pura Tirtha Empul, kuputuskan tak kumasuki area dalamya.
Tetapi terlebih dahulu untuk membeli kain dengan motif dan warna yang kusuka kupilah pilih dengan sedikit kepandaian ilmu tehnik tawar menawar yang aku punya dengan pedagang di salah satu deretan kios pedagang souvenir di area pintu keluar, setelah sebelumnya kubaca pengumuman tata tertib peraturan yang wajib ditaati dengan baik oleh setiap pengunjung, baik laki - laki maupun wanita yang tertempel di loket tiket.
Salah satu peraturannya, tanpa terkecuali setiap pengunjung diwajibkan menutup bagian bawah tubuh dengan selembar kain, meskipun pengunjung mengenakan celana panjang.
Tujuannya adalah sebagai bentuk penghormatan karena memasuki berada di area suci, disakralkan.
Kain penutup bagian bawah tubuh memang telah disediakan oleh pengelola untuk dikenakan setiap pengunjung secara gratis.
Tapi karena aku ingin memiliki kain produksi asli pengrajin dari Bali aku memilih membeli kain, yang akhirnya kuperoleh separuh harga dari harga awal yang ditawarkan pedagang, dan akan kupergunakan untuk kepentingan memasuki area dalam Pura Tirtha Empul.
Juga nantinya akan kusimpan sebagai salah satu benda kenangan liburan di Bali.
Meski kain berwarna kalem biru kecokelatan itu sekarang keberadaannya entah kemana 😞 ... .
Ya, gimana ya ... , namanya juga seperti transaksi yang biasanya terjadi seperti di pasar betulan.
Tawar menawar harga barang pasti terjadi.
Demikian juga di Pura Tirtha Empul.
Dan seperti di lokasi wisata lainnya, keberanian menawar separuh harga dari harga yang ditawarkan semula oleh pedagang adalah suatu hal yang lumrah.
Akh, bilang aja ngaku pelit kenapa ..., pakai acara tawar menawar segala ... , ha ha ha 😝.
Tata tertib lainnya yang wajib ditaati pengunjung selain menutup bagian bawah tubuhnya dengan lilitan kain, berupa adanya peraturan :
🔺Wanita yang sedang haid atau datang bulan tidak diperkenankan memasuki area.
🔺Untuk pengunjung yang ingin melakukan melukat atau mandi di pancuran diwajibkan berganti pakaian yang dikenakan dengan kain yang telah disediakan pengelola.
🔺Rambut harus diikat saat melakukan ritual mandi.
🔺Tidak diperkenankan mandi mempergunakan shampoo dan sabun.
Ke 14 pancuran air berdaya magis spiritual ini dipercaya mendatangkan jenis kebaikan yang berbeda - beda.
Dan setiap pengunjung yang melakukan ritual mandi dianjurkan untuk mandi di pancuran secara berurutan di bawah kucuran deras 14 pancuran.
Mata air alami Pura Tirtha Empul dipercaya dapat membersihkan tubuh dari segala kesialan hidup dan nasib buruk, menyembuhkan bermacam penyakit yang diderita seseorang, juga berkemampuan membuang gangguan gaib ilmu santet.
Saat aku memasuki area dalam Pura Tirtha Empul suasana tampak cukup jauh berbeda kutemui dengan area luar yang cukup ramai oleh celotehan transaksi pedagang dan pembeli di 'pasar kecil' deretan kios souvenir.
Berada di area dalam suasana terasa begitu adem dan hening.
Gemericik suara kucuran air jatuh di kolam pemandian dari pancuran terdengar seperti irama penyatuan harmonisasi sempurna dengan pemandangan alam sekitar yang dikitari hijau pepohonan tumbuh subur.
Sesekali kudengar ciutan ramai suara burung yang tampaknya senang bersarang di pepohonan rimbun di sekitar area dan samar - samar tercium aroma harum wangi dupa yang tertancap di wadah persembahan sesajen ... .
Setelah mengitari area pemandian air suci dan berkempatan mencicipi airnya dengan kedua telapak tanganku, air alami mineral ini kurasakan terasa segar dan terasa ada rasa manis tertinggal di lidah, selanjutnya kulanjutkan langkah mengitari area bagian belakang Pura Tirtha Empul.
Disana telah terlihat beberapa umat Hindu yang sedang mempersiapkan acara doa di Pura.
Area Pura diperbolehkan untuk dikunjungi oleh pengunjung pemeluk agama lain.
Tentu saja wisatawan tetap wajib menjaga perilaku sikap sopan santun, menjaga tutur kata yang baik dan tidak mengganggu umat Hindu yang sedang menjalani peribadatan.
Menurut informasi terkini yang kuperoleh dari sumber yang dapat dipercaya, sekarang ini harga tiket Pura Tirtha Empul dibanderol 50K untuk turis mancanegara dan 30K untuk turis lokal.
Lokasi :
Pura Tirtha Empul
Jl. Tirta, Desa Manukaya, Kecamatan Tampak Siring, Kabupaten Gianyar
Bali
baru kali ini bisa komentar pertama, nanti komen lagi habis baca
ReplyDeleteWwwkkk ..
DeleteKok .. bisa barengan siih kita saling jadi pengomentar pertama di artikel kita masing-masing 😅.
Cobain deh lihat di artikelnya kak Devina 😂
Halo Mas, wah senang sekali membaca tulisan ini karena mengingatkan masa-masa saya masih tinggal di Bali. Dulu, saya beberapa kali pernah berkunjung ke sana, baik bersama rombongan sekolah untuk study tour, atau bersama keluarga untuk rekreasi. Tapi itu sudah lama sekali, dan tulisan ini membawa pikiran saya kembali ke masa-masa itu. Terima kasih Mas.
ReplyDeleteHalo juga, bli Agung. Terimakasih dan senang sekali aku bisa membawa kenangan masa lalu bli Agung saat dulu tinggal di Bali lewat post ini.
DeleteSekaligus aku juga merasa sedih karena file foto di Bali nyaris raib semua entah kemana. Termasuk foto liburanku di kota-kota lain.
Dulu aku tinggal di Bali selama 3 bulan lamanya dalam rangka job training, bli.
Sudah banyak lokasi wisata yang menarik kudatangi selama disana.
Bli Agung asli dari Bali, ya ?.
Mandan pangling juga tadi aku pas buka postnya, takirain foro siapa
ReplyDeleteEalah..,ternyata pas jaman masih muda belia yo mas him wekekek
Tahun berapa ini kira-kira mas
Aku malah baru berkesempatan mengunjungi tirta empul ini pas tahun 2015-an kalo ga salah...
Waktu itu aku ga beli kainnya sih buat keperluan memasuki areanya, tapi pinjam aja di area peminjaman kain yang ada di depan dekat pintu masuk
Wakakka, ngguyu bagian akh bilang aja pelit, bhahhahaha, bise aje mas him, tapi ga pelit kok, wajar aja sih nawar, asal nawarnya masih kira kira wahahhah
Klo kenanganku tentang tirta empul itu, kebetulan pas ke sana aku pas ngabadikan siapa yang mandinya yaitu rombongan bule gitu deh, ternyata ada rasa-rasa manisnya dikit ya airnya...plus dipercaya sebagai media untuk mensucikan
Oh ya sama satu lagi yang ga terlupakan itu di sekitar areanya ada banyak ibu-ibu penjual pisang mas yang cara bawanganya itu dipanggul di bagian kepala, juga banyak pepohonan langka di halaman depannya kayak pohon buah maja gitu deh
Ah jadi kepengen ke bali baca ini :D
Di zaman Majapahit itu, kak ..., Wwkkk 😄.
DeleteDifoto itu wajahku masih keliatan culun, ya 😁 ?.
Aku jadi ketawa ngakak keingetan waktu tarik ulur tawar-tawaran harga dengan pedagang .., pura-pura aja aku ngeloyor mau pergi ke pedagang lain, eeh langsung dikasih .. hihihi 🤭
Para bule yang kefoto cakep-cakep ngga, kak ?. hehehe ..
Iya, betul di area sekitaran banyak pohon-pohon yang ngga kukenali sebelumnya.
Pohon Maja juga ada.
Iya niih aku juga pengin ngulang tinggal lama di Bali, kak :(
Pedagang memang suka gitu, kalo ngasih harga mahal. Tapi kalo ditinggal pergi biasanya juga dikasih.😁
DeleteHehehe kok tau sih 😁 ?.
DeleteSering nawar juga yaa ..
Sering lah mas, kalo ngga nawar ngga sreg.🤭
DeleteAku belum pernah ke Bali mas Himawan soalnya jauh takut nyasar, (bilang saja ngga ada duit).😂
ReplyDeleteBali memang terkenal dengan tempat wisatanya ya, salah satunya Pura Tirta Empul. Memang harus jaga kesopanan apalagi di tempat ibadah agama lain ya.
Diusahain dapat satu kali punya pengalaman ke Bali seumur hidup, mas Agus.
DeleteBetulan eksotis disana.
Betul, berada di tempat peribadatan agama apapun kita tetap jaga sikap dan hormat.
Pengin sih kesana, tapi kadang harus kompromi dengan keadaan mas. Aku yang asli Tegal saja belum pernah ke Borobudur di Magelang padahal kan jaraknya cukup dekat dibandingkan Bali ya.😊
DeleteBetul juga, harus lihat sikon.
DeleteHarus diutamakan dulu kebutuhan lain yang lebih penting.
Ngborolin kota asal mas Agus, jadi kangen jalan2 lagi ke Tegal.
Sayangnya dokumen fotoku di Tegal ikut raib, yang tersisa cuma foto di pantai :(
Pernah ke Tegal ada acara penting apa nyari rongdo mas? 🤣
DeleteSayang juga ya, apa fotonya tidak di upload ke google Drive? Kalo sudah di unggah bisa diambil lagi tuh fotonya.😊
Bhwuahaha .., mboten mas 😅.
DeleteTujuan ke Tegal-Brebes ya cuma jalan-jalan gitu 😁.
Masih keingetan gimana enaknya makan serabi di depan kelenteng jalan Gurame, ngeteh poci di emperan pecinan, terus di alun-alun Brebes makan sate blengong yang ukurannya ... wagelageseeh guedee banget 😄.
Mas Agus Tegalnya dimana sih ?.
Barangkali ntar kapan aku ke Tegal bisa mampir sekalian 🙂
Kalo aku Tegal nya di daerah Kaligangsa mas, cuma ngga pulang kampung, jadinya masih di daerah Kabupaten Serang Banten.
DeleteMas Himawan memang cocok di sebut blogger travelers, suka jalan jalan. Kayaknya sudah pernah menjelajahi sebagian besar Indonesia ya.😊
Kalo soal sate blengong emang Brebes jagonya, tapi aku jarang ke alun alun Brebes, soalnya depan rumah juga ada yang jualan keliling.
Oh, Tegalnya di Kaligangsa yang deket dengan terminal Brebes itu, ya ?.
DeleteYa, lumayanlah pengalaman travellingnya, belum kesemua kota aku jelajahi kok, mas.
O,ya di Kaligangsa ada pedagang sate blengong kelilingan ?
Mantul tenan kuy ... 😁
Oh bukan, kalo Kaligangsa itu desa perbatasan Tegal Brebes, yang ada gapura selamat datang di kota Tegal itu mas.😊
DeleteNtar coba kuingat2 tepatnya ada dimana lokasi Kaligangsa ..., soalnya aku juga pernah sepedaan ke pantai Randusanga.
DeleteApa deket dengan itu ya 🤔 ?.
Wow I like the photos
ReplyDeleteBig thanks, Saruski
DeleteHai saruski, kenalan dong.😅
DeleteThank you for visiting my blog. Do you speak Dutch ? Greetings Caroline from the Netherlands.
ReplyDeleteHi, Caroline.
DeleteThanks a lot for your visiting.
Sorry dat ik niet goed Nederlands spreek, ik weet het alleen van de taalvertaler. Vriendelijke groeten van mij in Indonesië
Ini baru tampilan yang beda, elegan, sopan dan adaptif. Traveller an pengelana sejati :)
ReplyDeleteHehehe .., terimakasih opininya mas Sofyan :)
Delete
ReplyDeleteBali pulau Dewata, pulau yang begitu eksotik ingin rasanya berkali-kali pergi ke sana apalagi kalau gratis.. hihihi. Tapi sepertinya saya belum pernah ke pura ini?
Harga tiketnya juga terbilang murah 30k
Hihihi .. hahaaha ..
DeleteBetuul itu, mas Kal!.
Apalagi kalo gratis ada yang mensponsori 😄.
Aku juga mauuuu ...
Coba mas Himawan cari sponsor kali aja ada yang mau sponsori dan jangan lupa kalau udah dapat aja saya..hihihi
DeleteNgga tau nih caranya gimana bisa dapetin sponsor, mas :( .
DeletePengin sih bisa begitu, ntar kompensasinya nama sponsor ikut kutulis.
Ohh, pasti kuajak mas ..., kan asik ya bisa travelling barengan rame-rame :)
Photonya kereenn, orang di fotonya apalagi, coooool banget :)
ReplyDeletePengen juga ngerasain mandi dengan air suci
😊 ohh, merah semburat biru nih wajahku dipuji kak Lantana begitu ..., Wwkkk 😅
DeleteKubasuh dulu bentaran ya, kak biar wajahku jadi abu-abu lagi, eh#😂
Yok, kapan-kapan kita kita barengan melukat ke Pura Tirtha Empul yok, kak ..
Fotos muito bonitas
ReplyDelete.
Cumprimentos
Muito obrigado pela sua opinião, Rykardo. Saudações, voltando de mim.
DeleteOouw lala.. . foto siapa nich ya? 😅
ReplyDeletePertama kirain foto ponakan nya tapi ternyata eh ternyata...
Ciyee .. tampangnya masih imut rambut nya ada poni nya khas remaja dulu ya? 😂
Tapi cocok lho rambutnya model. poni begitu .. 👍
Ini pasti saat masih kuliah dulu. Hehehe..
Pura Tirtha Empul ini dekat istana kepresidenan Tanpak Siring ya?
Boleh ya mandi di sana? Mandinya di pancuran tapi nggak boleh pakai sampo n sabun?
Jadi cuma buat ritual gitu aja ya maksudnya?
Betul tebakannya, fotoku ini saat masa kuliah job trainning 3 bulan lamanya berada di Bali 🙂.
DeleteFungsi utama kolam pemandian Pura Tirtha Empul ini untuk ritual, sista.
Bukan untuk kegunaan kolam renang pada umumnya.
Jadi bener ini saat masih kuliah.
DeleteOh job training 3 bulan.
Pasti menyenangkan ya stay agak lama di Bali.🙂
Aku sudah lama pingin ke Bali padahal nggak begitu jauh tinggal nyebrang pakai kapal feri.
Tapi belum kesampaian juga.
Semoga someday bisa ke Bali.
Apa pengunjung diharuskan mandi di air pancuran untuk ritual?
Wah, kalo ditanya jawabannya menyenangkan ngganya tinggal lama di Bali ..., jawabannya adalah happy pake banget 🤩!.
DeleteTiap sore selesai job trainning tuh rute pp nya kan lewatin pinggir pantai Kuta, pasti nongki dulu di pantai nunggu sunset ..., sambil lihat mbak dan mas bule tjakep-tjakep hehehe.
Oh, kukirain sista itu udah pernah ke Bali, loh .., belum tow ternyata.
Iya, sebenarnya dari Jawa Timur udah termasuk lumayan dekat jaraknya.
Malah dulu aku berangkatnya dari Jakarta, kan kuliahku dulu di Jakarta.
Kudoain segera terkabulkan keinginan sista Fidy jalan-jalan ke pulau Dewata.
Oh, ngga.
Wisatawan yang datang di Pura Tirtha Empul ngga diwajibkan kudu ikut ritual.
Sekedar jalan2 dipersilahkan, mau melukat juga diperbolehkan.
Amin makasih doanya..😇
DeleteIya padahal udah termasuk dekat tapi aku belum nyebrang juga ke Bali..
Paling nggak sekali seumur hidup harus pergi ke Bali biar nggak penasaran lagi..
Oh begitu wisatawan nggak diwajibkan mandi untuk ikut ritual ya.
Boleh jalan-jalan dan melukat?
Apa itu melukat? baru dengar aku ya? Kudet aku hehehe.
Ooh. .. stay 3 bulan di Bali bikin happy banget ya?
Selain panorama alam⛱ 🌊pantainya nya yang eksotis pemandangan turis - turis cakep lumayan ya dibuat cuci mata saat nongki di sore hari nunggu sunset .. asyik banget.. Hehehe...
Pesonal eksotiis Bali memang bagai magnet bagi siapa saja.
Amin kelak terkabulkan keinginan sista pengin liburan ke Bali.
DeleteBetul, sekali seumur hidup kudu pernah punya pengalaman melihat Bali seperti apa.
Hehehe ngga cuma lihat pemandangan para turis bule & turis mancanegara dari negara lain yang berjubel, tapi juga lihat pemandangan adat yang berbeda dengan daerah lain di Indonesia.
Kita dengan mudah lihat tradisi penduduk melakukan sembahyang & meletakkan sesaji di pohon atau di tempat lain ditepi jalan.
Mereka mengenakan busana adat saat melaksanakan tradisi.
Kontrasnya pemandangan penduduk berpakaian adat & para turis berjubel jadi terlihat seperti bukan berada di Indonesia.
Terutama di daerah Kuta.
Amin.. makasih doanya...🙏
DeleteIya ya pasti ramai kalau ada upacara adat di di sana. Pasti bule-bule tumplek blek di jalan nonton upacara yang sarat tradisi dan budaya.
Itu salah satu yang menjadi daya tarik wisatawan mancanegara ya?
Udah kayak di luar negeri suasana nya ya karena banyak turis bule.😀
Sekarang ada pandemi pasti pariwisata di Bali juga kena imbasnya ya?
Di tv aku lihat banyak turis pada hengkang pulang ke negaranya.
Semoga industri pariwisata nanti bisa normal kembali .
Ngga ada festival di hari-hari biasa saja udah rame banget, sista.
DeleteTerlebih pas ada festival pawai kayak Ogoh-ogoh .., aku nonton sampai berdesak-desakan waktu itu.
Full pisan jalanan, euy 🤩
Bukan cuma di Bali, semua lokasi wisata di semua kota jadi sepi turun drastis dan tutup total.
Oh nggak ada festival hari biasa pun sudah ramai ya.. wah asyik.. asyik.. 👌😄
DeleteFestival ogoh-ogoh itu apa yang ditampilkan sampai yang nonton berdesak-desakan? 😀
Tapi kayaknya seruu .. ya ngelihat ada pawai atau festival di Bali.
Jadi semakin pingin ke Bali.
Iya bener semua lokasi wisata di srmua kota tutup total .
Festival Ogoh-ogoh menampilkan iring-iringan replika bermacam sosok mitologi Bali yang digarap artististik disertai tari-tarian apik.
DeletePawai diadakan sebelum Nyepi.
Di daerah Kuta, banyak banget kafe-kafe yang tampilannya digarap apik.
Bahkan di gang-gang perkampungan juga dijejali warung makan kecil yang tampilannya kayak warung di luar negeri Hawaii.
Ada juga sanggar seni, salon, dll hampir setiap hari jalanan dipenuhi turis mancanegara.
Apalagi malam minggu ... waah .. rame banget.
Hidup banget gitu kesannya di Kuta.
Oouw... patung Ogoh-Ogoh adalah patung replika mitologii Bali. Diadakan sebelum hati raya Nyepi.
DeleteI see.. I see..
Ooh di Kuta di perkampungan juga dibuat warung-warung makan yang penataan nya mirip warung di luar negeri? Wouw.. kreatif banget ya? 👌👍
Luar biasa jadi tempat nongki yang keren ..
Apalagi sekarang pasti lokasinya didandanin tambah oke lagi..
Jadi bisa dibilang di Kuta itu keramaiannya selama ini nonstop 24 jam ya?
Kotanya hidup terus nggak pernah mati..
Kayak kota las vegas yang nonstop hidup terus hehehe
Hampir bisa dikatakan begitu. Keramaian kotanya mirip dengan Las Vegas.
DeleteBedanya, suasana di Kuta bercampur dengan pemandangan budaya lokal.
Kesannya jadi unik banget.
Akhhh .. nulis gini jadi keingetan tiap malam minggu sebelum ke diskotik, nongkrong duduk2 dulu di tangga mal yang juga rame banget dipenuhi para bule .. hihihi 😁
Nyaris tiap saturday night aku ngga pernah absen keluar masuk diskotik.
Dari satu diskotik ke diskotik lain yang berada di luar Kuta sudah kudatengin.
Soalnya murah juga seru ajeb-ajeb bareng para bule 😄
Wah ramainya Kuta udah mirip kota Las Vegas ya yang nggak pernah tidur? 😀
DeleteBedanya di Kuta bercampur dengan budaya lokal. Wouw suasana dan pemandangan pasti jadi unik banget ya ? 👌
Jadi bikin brad Him keinget masa lalu dulu yang suka nongkrong di mall sebelum dugem ke diskotik Wkwkwk😅
Saat stay di Bali dulu every saturday night aktivitasnya keluar masuk diskotik -diskotik buat dugem ya... ajeb- ajeb bareng bule..asyik dan seru ya..?wkwkwk😄
Luar biasa masa muda nya .. dugem terus... coz diskotiknya murah ya saat itu.wkwkwk ..bisaa... aja..🤣
Kalau begitu masa mudanya sudah puas ya?
Nggak apa-apa mendingan muda nya dulu dugem daripada saat tua nanti baru dugem.. hehehe😀
Tidak diperkenan pakai shampo dan sabun, wah pastinya kurang begitu puas mandinya.
ReplyDeleteTapi demi peraturan, ya harus ditaati.
Betul, kita tetap harus patuh peraturan yang ditetapkan, mas.
Deleteyey urutan ke 17.. biasanya mampir udah ratusan aja yang komen.. hahah
ReplyDeletesalfok mbe model rambutnya mas.. hehehe foto zaman kapan iki mas??? hehe
Hahahaa .. mas Bayu bisa aja nih bikin ketawa ngakak bacanya 😅!
DeleteZaman dinosaurus, maas ...#lol 😆
mas Himawan, apa kabar, duh lama saya ga mampir ke sini ya... mampir-mampir loh kok berubah nama blognya... apa kabar trip of mine?
ReplyDeleteHaloo, kak Monica ..
DeleteSeneng rasanya ketemu lagi kita disini 😄.
Iya, kak blog lamaku trip of mine sudah total tutup buku karena kesulitan atur waktu buat hunting lokasi secara kontinyu.
How beautiful are these pictures of the Temple!
ReplyDeleteI really liked reading your article
Really big thanks, Esther.
DeleteI am glad I have invited you to feel a walk in the temple in the form of this article.
Have a nice day :)
Some time ago I visited a monastery in Greece where trousers were forbidden and all women wearing them had tu put on a special skirt. There are different traditions in different places and tourists should always obey them.
ReplyDeleteThis place looks amazing in the photos! :)
How nice you have done a vacation to Greece, friend. That is cool.
DeleteYes, it is true that what you say is also a regulation that has been set by the manager we must obey properly while in the location.
Thank you for your appreciation, friend.
Beautiful temple to visit.
ReplyDeleteHave a nice day.
galerafashion.com
Yes, this temple is interesting to visit also used to purify themselves. Hopefully one day your vacation to the island of Bali, Adriana.
DeleteOla, Seja muito bem vindo no meu esconderijo.
ReplyDeleteGostei muito de ler e saber dessas tradições.
Sonho em conhecer Bali.
Bjs
Olá, Bandys.
DeleteFico feliz que você tenha visitado aqui e apresentado os templos usados para a purificação ritual. Espero que um dia você tenha a oportunidade de visitá-lo também.
Jadi teringat ,dulu bangeeet pernah kesini mas, cmn jaman sy masih remaja unyuk" dech. Lupa th brpa 😁, memang tempatnya keren ya, dan kita tetep harus ikutin aturan disana karena itu tempat suci,jadi ga sembarangan mau masuk, seperti yg mas Hima tulis diatas. Tetep menjaga kesakralannya.
ReplyDeleteAsiiik .. , ternyata udah pernah ke Pura Tirtha Empul juga 😁.
DeleteEksotik tempatnya ya, kak ..
Yups, kita pengunjung harus patuh mentaati peraturan yang ada.
Terlebih lokasi ini disakralkan.
Kalau kita sembrono,bisa-bisa kena tulah 😕.
Itu tripnya kapan mas, fotonya sedikit berbeda dengan foto foto di postingan sebelumnya hahaha
ReplyDeleteTripnya dulu di zaman dinosaurus, maaas hahaha 😅
DeleteThat is a great place!
ReplyDeleteYes, that's right, Catarina.
DeleteThe location is exotic and the water is believed to have good luck.
Waw keren pengen kesitu jadinya
ReplyDeleteAyok diagendakan kesana dari sekarang, mas ...
Deleteayo segera bergabung dengan saya di D3W4PK
ReplyDeletehanya dengan minimal deposit 10.000 kalian bisa menangkan uang jutaan rupiah
ditunggu apa lagi ayo segera bergabung, dan di coba keberuntungannya
untuk info lebih jelas silahkan di add Whatshapp : +8558778142
terimakasih ya waktunya ^.^
Mas Him, saya liatin fotonya lho. Itu siapa? Foto Mas Himawan pas masih muda, ya.
ReplyDeleteSaya ingat waktu piknik SMA. Ada agenda di istana Tampak Siring. Tapi sayang saya nggak tahu lokasi pemandian ini.
Seperti biasa, postingan Mas Himawan lengkap dan bikin mupeng pengen ke sana juga.
Iyups, kak Pipit.
DeletePangling ya ?, hehehe ...
Sekarang aku juga masih muda loh, ya .. xixixi 😁
Waduh, kok ya dulu ke istana Tampak Siring pihak sekolah kok sekalian bikin jadwal ke Pura Tirtha Empul ..., padahal udah deket banget tuk, kak.
Terimakasih apresiasinya, kak Pipit.
bagus skali kamu..
ReplyDeleteOh, maksud mas Zulhimi yang bagus lokasinya, bukan saya kan 😄 ?.
DeleteWah, kalau saya dibilang bagus sekali .. kege-eran sayaaa .. 😆
Beautiful, really beautiful. And these photos have a mystery mist. I like this.
ReplyDeleteWow, I didn't expect this photo of yours to really like.
DeleteThank you very much for that, friend.
Hug from Indonesia.
:) hug form Poland :)
DeleteBali emang tempatnya wisata, selain keindahan pantainya, budayanya nggak kalah. Pantes aja kalo ditanya sama bule Indonesia yang mana, ya Bali. Hihi
ReplyDeleteMemang benar nyaris sebagian besar turis mancanegara mengatakan begitu, mas Haris.
DeleteNama Bali lebih populer daripada Indonesia.
Nah, kita-kita inilah yang wajib ikut meluruskan keterangan hehehe
HIMAWAN SANT, thank you for a glimpse of your country. Take care and stay safe.
ReplyDeleteHello, your welcome, Tom.
DeleteI also thank you for your attention to me.
Take care and stay safe also there.
Tempat yang menarik dan penuh dengan aura kesakralan ya Mas.
ReplyDeleteTapi aku biasanya kikuk sih kalo ngunjungi tempat semacam ini, takutnya salah langkah dan mengganggu yang sedang ritual atau ibadah.
Betul, pura ini aura kesakralannya kuat terpancar.
DeleteNgga apa-apa, mas asalkan kita hati-hati jangan gegabah apalagi merasa jumawa datang ke lokasi seperti ke pura Tirtha Empul ini.
Niscaya akan baik-baik saja.
Looks like a blast from the past!
ReplyDeleteIt is true, Dezmond.
DeleteBeing in this sacred temple the atmosphere will seem to be in the era of civilization.
Ya ampun sudah sedari unyu-unyu ya hobi jalannya ini dilakukan ya kak😂
ReplyDeleteSempat mikir dua kali, ini siapa ya kok beda gitu sama kak himawan. Tapi, diperjelas lagi liat gambarnya. Sekilas mirip haha
Gayanya masih jaman baheulak yah. Keren nih, udah hobi jalan. Duh jadi teringat kalo beli oleh-oleh sering mintak harga murah, biar bisa beli banyak gitu😂
Hahaha ... kebayang gimana lucunya saat fotoku diperjelas sampai dua kali 😆
DeleteWaktu itu sebenarnya di pura pengin gaya berfoto ala-ala kekinian tapi .. , takut kualat wwwkkkk 😂.
Udah kutahan-tahan diri pengin bergaya levitasi, eh akhirnya ngga berani 🤭
Hayooo .. ketahuan suka nawar juga yaaa 😆
Beautiful temple. Thank you for visiting my blog.
ReplyDeletex
https://subhamrai.blogspot.com
Your welcome, Subham.
DeleteThanks for your opinion.
Wah aku baru tahu loh Pura Tirtha Empul ini, ternyata unik ya ada 14 pancuran. Kalo Korona pergi aku pengen deh liburan ke Bali dan main ke Tirtha Empul. Siapa tahu makin bernasib baik sepulangnya dari sana hehe :)) Serunya di Bali selalu ada budaya yang gak ada di tempat lain seperti memakai kain selendang sebelum masuk ke tempat suci. Ah kapaaan yaa bisa ke Bali lagi, kangen sekali rasanya hehe. Sekalian mampir ke Pantai nya Bali seperti Dreamland. Eh ini kok malah ngayal mulu sih *kaboor
ReplyDeleteHehehe ngga apa-apa ngayal ngalor ngidul gitu, kak ...
DeleteAku juga kok nulis komentar gini juga sambil ngayal kapan bisa ke Bali lagi wwkkk :D.
Kalo misal domisili kak Anggraeni saat ini agak kejauhan datang ke Bali, buat ngerasain pakai kain berada di lokasi wisata cobain liburan ke Candi Borobudur ... disana juga diterapkan pemakaian kain, kak.
Kainnya dipinjami gratis.
wow, sebentar sebentar, itukah masa remaja mas himawan? cute banget ya hahaha... kalau budaya dan aturan adat memang tidak perlu dipertanyakan, sudah sepatutnya kita menghormati. begitu kan mas?
ReplyDeleteHaseeeek .. wajah remajaku dibilang cute pakai banget hihihi 😁.
DeleteIya,sih pas seusia segitu memang pas lagi banyak-banyak yang naksir aku .... , Bhuwahahaa .. apaan sih ini malah curcol 😂!.
Iyups, betul banget.
Kita semua wajib menghormati pemeluk agama lain dimanapun tempatnya.
Thank you for visiting my blog.
ReplyDeleteSuch a stunning pictures.
Regards from Poland
Your welcome, Carolyna.
DeleteThanks also for your appreciation.
Greeting from me in Indonesia for you in Poland.
Himawan Sant thank you for visiting my blog. I appreceiate your comment. Thanks for sharing your photos of this beautiful place.
ReplyDeleteHave a wonderful day and stay safe.
Your welcome, Bill.
DeleteHave a nice days also.
Stay safe
Looks like a wonderful place to visit :-D
ReplyDeleteYes, it is true.
DeleteIf one day you come on vacation to Bali, I recommend this temple for you to visit.
Have a nice day, Ananka :)
Hola Himawan. Un reportaje con bonitas fotos que nos dejan ver unos lugares ciertamente maravillosos.
ReplyDeleteBali, tiene que ser un lugar ideal para visitar. Siento no poder hacerlo.
Un abrazo.
Hola Juan Hernández, muchas gracias por tu visita y comentarios sobre esta ubicación. Está bien, todavía no puedes venir a Bali. Estoy muy contento de haberte invitado a leer historias y ver fotos en Bali.
DeleteSaludos de amistad de mi parte en Indonesia
Nice photos!!
ReplyDeleteGreetings.
NEW POST IN MY FASHION BLOG!!: http://www.adrianosle.com/2020/05/lujo-vs-low-cost-1.html
Thanks a lot, Adrian.
DeleteGreetings :)
your photos are truly amazing:) i love them!
ReplyDeleteOh, thank-you so much, Kathy.
DeleteTo maintain manners and not bother locals should be two basic conditions anywhere! What a beautiful place. You seem well traveled. :)
ReplyDeleteThat's right, Jax. Wherever we are still respectfully maintain the local people's customs.
DeleteThank you for your appreciation, I really appreciate it.
Have a nice days :)
OMG, foto jaman kapan ya ini mas? :)))
ReplyDelete1 abad sebelum masehi, kah? :"""D kok lucu banget sih, so cute masih sangat baby face aahhaha. By the way, saya sudah lama sekali nggak ke Tirta Empul. Sebenarnya dalam hidup saya pun hanya sekali main ke sana, kira-kira sepuluh tahun lalu kalau nggak salah ingat :)) padahal saya stay di Bali kalau lagi di Indonesia, tapi lately nggak pernah ada niatan ke sana.
Soalnya, semakin ke sini semakin padatttt turis mas. Berbeda sekali seperti foto yang mas tunjukkan, looks so peaceful ehehehe. Ayo mas ke Bali lagiii :P
Itu tau, kak .. di jaman prasejarah malah, hahhaa 😆🤭
DeleteAiiyeei, anyhou merah semu pink nih wajah remajaku dibilang baby face banget ... Xixixi 😊
Makacih, kak Enooo 😄
Hayoook dikoordinir yoook ...ntar kapan kita bisa jalan-jalan bareng ke Bali lagi, kak ..
Menarik sekali infonya 😎👍🏻
ReplyDeleteSaya belum berpeluang jejak ke Bali. Ingin sekali ke sana suatu hari nanti bersama rakan-rakan 😄
Oh, terimakasih apresiasinya, cik Suerin 🙏
DeleteYups, ikut kodakan kelak kesampaian mengeksplore Bali.
Semangat, cik 💪
It seems like a magical place of sorts. Very serene, I'm sure. I could be at peace with a visit here. Thank you for sharing this incredible place with us. If I ever get to Bali, I definitely want to visit here.
ReplyDeleteI feel happy that you will someday visit this temple that originates from the holy spring when you go on vacation to the island of Bali.
DeleteI pray for you to be done.
Have a nice day, Theresa
Thank you! I pray that I will also be able to walk here some day ♥
DeleteSaya yang sering tugas ke bali berkali-kali malah belum pernah main ke situ. Ya ampun, kemana aja gw.
ReplyDeleteLaah .., kemana aja coba 😄
DeleteYuk, coba dijadwalin ke sana mas Riza.
Piękne i egzotyczne dla mnie miejsca odwiedzasz :) i ciekawie piszesz :). Dziękuję za odwiedzony na moim blogu, pozdrawiam i życzę ciekawych podróży :)
ReplyDeleteOch, mam zaszczyt czytać twoje komentarze. Dziękuję bardzo za uznanie, przyjacielu.
DeleteBędę sumiennie czytać twoje posty.
Pozdrowienia z Indonezji :)
Thank you to visit my blog. Greetings Caroline
ReplyDeleteYour welcome, Caroline.
DeleteI am also grateful for your return visit. Regards :)
Wonderful photos!!!
ReplyDeleteThank-you, Frebelsternchen.
DeleteGreetings :)
I love the pics! Nice post.
ReplyDeletexxx
Thanks a lot, Roro :)
DeleteI Love Bali
ReplyDeleteI was there in 2005 and i love it
Greats from Portugal
Oh, nice sound ... , You've been to Bali, Fransisco !.
DeleteI am glad you are full of happy memories while in Bali.
Greetings back from Indonesia.
beautiful place but because of these rules, I would rather not go there
ReplyDeletegreetings
Lili
Oh, it's okay to go there, Lili.
DeleteThe important thing there is that we keep our attitude and words :)
Greetings back
Airnya ada manis-manisnya ya, mas Him? Mirip rasa salah satu brand air mineral dalam kemasan hak mas? Hehehe.
ReplyDeleteKapan-kapan bikin tutorial tawar menawar di pasar wisata dong, mas. Setiap kali beli oleh-oleh di pasar tempat wisata tuh aku selalu keblondrok karena gak punya bakat negosiasi yang baik dan benar.😂
Eh, iyak .. jadi keingetan kayak dialog iklan mineral 😄
DeleteHahaha ..
Ntar kalo aku bikin tutorial cara tawar cmenawar adu 'debat' dengan pedagang . kira-kira aku kena demo kumpulan pedagang ngga yaaa 😂
Sepertinya sih gak ada yang protes, mas. Pedagangnya pada sibuk dagang semua, gak ada waktu buat blog walking 🙈
Delete😄 siapa tauuu .. ternyata diantara yang komen disini profesinya juga pedagang ...., begitu artikel cara tawar menawar hasek dipublish ... , aku ditimpuki rame-rame.
DeleteBenjol daaah , hahahaa 😅
That 1st pic of you is giving me vintage-vibes! 🙂
ReplyDeleteho ho ho. ..., your opinion you are so right 😁
DeleteReally nice pictures! ;)
ReplyDeleteHave a nice day ;
Really big thanks your appreciation, Jagglam.
DeleteHave a nice day also :)
NICE PIC,LOVE THIS POST :)
ReplyDeleteThank-you so much your appreciation, Antonella.
DeleteSure great shots indeed. Not sure my germaphobeness would ever let me drink said water though haha
ReplyDeleteHa ha ha ..., but this holy water has good benefits, huh ... sure you don't want to drink it?
DeleteThank you so much your appreciation about my photo, Pat :)
wah foto masa mudanya nih haha.. jadi pgn juga deh bikin artikel wisata dengan foto-fotoku jaman masih muda dulu,, albumnya semoga masih ada di rumah ortu..
ReplyDelete-traveler paruh waktu
Ayok foto lama dibikin artikel foto juga mas ... daripada cuma disimpan dilihat diri sendiri lebih baik dibagikan diceritakan untuk banyak pembaca dan dapat jadi inspirasi liburan mereka :)
Deleteiya mas,, kebetulan banyak juga foto jalan2 waktu kecil.. nanti kalau mudik ke rumah ortu dibongkar2 lagi albumnya,, harusnya sekarang udah di kampung, tapi gara2 corona, hiksss..
Delete-traveler paruh waktu
Thank you for sharing your photos my friend Himawan. I was blessed to visit Puri Tirtha Empul last 2017 with my father and it was a beautiful place and very sacred! Greetings from the Philippines to beautiful Indonesia!
ReplyDeleteYour welcome my friend, Stevenson.
DeleteI feel happy to invite you to reminisce in this temple. Reminiscent of your and your father's holiday memories.
Regards for you in wonderful Philippines
I am impressed with this place! Very interesting description. I would like to visit them someday, although from Poland it is a very long distance.
ReplyDeleteOh, thank you very much for your appreciation, Rodzinatestuje.
DeleteI pray that your wishes for a vacation to Bali will come true.
Çok etkileyici bir yer :)
ReplyDeleteBu doğru, Esra. Konumu etkileyici ve sanatsal.
DeleteMany of my friends have visited Bali. I hope one day I will have a chance to visit Bali.
ReplyDeleteI pray for you to be like your friends who have come on holiday to Bali.
DeleteKeep spirit, Nancy.
Hallo, ui cool grüße nach Indonesien aus Deutschland =) Gerne doch. Es schmeckt echt super lecker =)
ReplyDeleteNice post, looks so beautiful =) I've never been there before.
Hallo, Yasmina. Vielen Dank coole Grüße von Ihnen in Deutschland. Es ist schön, hier zu sein.
DeleteIch bete für Sie, dass eines Tages ein Urlaub auf Bali, Amen.
Coole Grüße auch für dich in Deutschland. :)
Gerne doch =) Dankeschön.
DeleteOh das freut mich, dass es geschmeckt hat =)
Ich möchte definitiv mal nach Bali =)
Amen wird definitiv später gewährt.
DeleteIch bin froh, dass Sie eine freundliche Person sind. Grüße Freundschaft von mir, Yasmina :)
Hi! Wonderful and very interesting place. Thanks for sharing.
ReplyDeleteHave a nice day!
Hi also, Marianela.
DeleteThanks a lot for your opinion.
Have a great day, friend.
V ery beautiful place!!!
ReplyDeleteThank-you for your appreciation this place, Sunika.
DeleteGreat photo of you and the water fountain. Enjoy your day!
ReplyDeleteThank-you so much, Eileen.
DeleteHave a nice day also :)
How beautiful are these images of the temple!
ReplyDeleteI really liked reading your article. a greeting
Thank you very much for your appreciation, friend.
DeleteGreetings from me in Indonesia for you, El Desvan.
Di blog Anda, saya hanya bisa menerjemahkan pengantar ke bahasa Polandia dan sisanya dalam bahasa Indonesia ...
ReplyDeleteIni memalukan karena saya ingin tahu apa yanga Anda tulis...
Saya suka jalan-jalan dan saya suka membaca tentang tempat-tempat baru.
Salam pembuka:)
Astaga, saya terkejut dan bingung kenapa google translator tidak bekerja dengan baik menerjemahkan ke bahasa negara Polandia.
DeleteSaya sangat berharap pihak google segera memperbaiki fungsi kerja google translator.
Mohon dimaafkan, Mamelkowo.
Kalau mandi di pura Tirtha Empul itu pasti airnya sangat sejuk dingin dan menyegarkan karena masih sangat alami. Apalagi ada lumut-lumut dipinggiran temboknya yang membuat air tetap sejuk.
ReplyDeleteMas itu fotonya keren banget.. :)
Betul airnya terasa sejuk dingin, mas.
DeleteCuman waktu itu aku ngga mandi karena lagi kurang fit.
Oh, terimakasih mas Roni 😊🙏
Keren ya... Btw, Saya cukup lama mencari makan di Bali tapi mungkin karena sibuk kerja ya saya belum pernah mengunjungi Pura ini... Padahal di Gianyar...
ReplyDeleteTerkadang memang begitu ya kondisinya, bang ..., kalau kita sibuk kerja sampai ngga punya banyak waktu pergi mengeksplore banyak lokasi.
DeleteHe paseado por sitios donde nunca visitaré pero sí sé del poder del corazón del hombre para viajar por su interior...A veces siento al corazón amigo cuando muestra su corazón desinteresadamente...Cuántos sitios nunca jamás vivitaré y a cuantos amigos podré hablar a un palmo de distancia gracias al ordenador...
ReplyDeleteUn saludo desde Córdoba España
Saya telah berjalan melalui tempat-tempat di mana saya tidak akan pernah mengunjungi tetapi saya tahu kekuatan hati manusia untuk melakukan perjalanan di dalam ... Kadang-kadang saya merasakan hati yang ramah ketika itu menunjukkan hati yang tidak tertarik ... Berapa banyak tempat yang tidak akan pernah saya tinggali dan berapa banyak teman yang dapat saya ajak bicara rentang pergi berkat komputer ...
Salam dari Spanyol Córdoba
Hola buscador. Muchas gracias por sus comentarios y agradecimientos. Es cierto lo que usted dice si a través de las computadoras podemos penetrar mutuamente en las fronteras nacionales, ver la belleza que es propiedad de otros países y también saber muchas cosas.
DeleteSaludos amistad de mi parte en Indonesia para ti en Spanyol Córdoba
Shame there isn't a translator on blogs! Sorry I can't read it.
ReplyDeleteSorry about the language translator's functioning is not optimal.
DeleteHopefully the complaint so input Google to fix it.
Gostei das fotos!
ReplyDeletejuliamodelodemodelo.blogspot.com
instagram.com/juliamodelodemodelo
Obrigado, Julia.
DeleteSaludos :)
Dah lama berangan mau ke Bali tapi belum kesampaian lagi
ReplyDeleteOh, sabar ya nanti suati hari pasti kesampaian ke Bali :).
Deleteoh begitu ya. untung sekali beli terus kainnya boleh buat simpanan kenangan.
ReplyDeleteSayangnya kain telah raib entah kemana :(
Deletewih gw dateng kesini udah rame aja nih komentya :D.. itu foto siapa sih kok keliatan pangkling banget gw wkwkwk..
ReplyDeleteItu kembaran kloningku ... Wwwkkk :D
DeleteBeautiful place to visit and walk around. Is this temple near your home ? Hope the virus isn’t treating you too harshly where you are. Take care, stay safe and thank you for visiting my blog, welcome anytime.
ReplyDeleteHello, Suzan .
DeleteThank you for your appreciation and attention for me. This location is very far from my home, being separated on a different island.
Your welcome, Susa.
Stay in touch.
Lovely pictures, thanks for sharing!
ReplyDeleteThank-you so much, Mika.
DeleteNon capisco la tua lingua ma ti lascio i miei saluti.
ReplyDeleteIl mio blog è stato dotato di traduttori di lingue che potrebbero essere più o meno in grado di aiutare a tradurre. Grazie per i tuoi commenti e visita, Mitlrtillo.
DeleteSaluti
Wah rame nih blognya, beli domain gan
ReplyDeleteTerimakasih sarannya, mas Kelvin.
DeleteVery interesting! :)
ReplyDeleteThanks a lot, Dollka.
DeleteGreetings :)
Wah peraturan pengunjungnya lumayan ketat yaa. Tp nggak tau kenapa q malah sneeng sih. Apalagi harus menutup bagian kaki pke kain begitu mas. Trus yg cewek kl lg mens nggak boleh masuk ke sana ya. Noted nih siapa tahu setelah pandemi slse bisa ke bali. Aamiin. Hhh
ReplyDeleteBagus peraturannya ya, kak .., tradisi dan kesakralan tempatnya jadi terjaga.
DeleteAmiiin ... , kudoakan kak Ella kesampaian plesiran ke Gianyar.
masih terawat dengan baik meski telah berusia lampau
ReplyDeleteBetul, mas Mawardi.
Deleteuuyyy aku salfok sama foto masa mudanya, ehmmm kutebak ini kayaknya SMA, ngasal aja menurut penerawanganku hehehe
ReplyDeleteaku ke bali belum sempet kesini, next aku coba agendain
Olá, obrigada pela visita ao Barlavento e seu gentil comentário.
ReplyDeleteAmei as imagens que apresenta no seu blog, mas quanto ao que escreve fiquei a zero, pois não me apareceu tradução.
De qualquer modo, foi um prazer retribuir a visita!
Panglingggg banget! hahahhaa.
ReplyDeletefotonya masi imoet, kek anak SMP :D
Lengkap dengan style ala dulu, ya ampoonnn.
Btw, saya bahkan baru tahu nih Pura Tirtha Empul, kayaknya jarang dibahas atau sayanya yang kudet nih? hahaha.
memang kalau tempat sembahyang dijadiin wisata, akan banyak aturan karena bukan wisata sembarangan.
What a beautiful place! I'd love to visit it!
ReplyDeleteBest regards
Grazie per avere condiviso con noi questa meraviglia.
ReplyDelete