dibacain, yuk

Ketika berada di Kota Malang , provinsi Jawa Timur liburan terasa belumlah lengkap apabila tak sekalian memilih mengikuti wisata petik apel Malang.  Kota Malang terletak berada pada ketinggian sekitar 500 mdpl  dan memiliki udara yang sejuk memang telah lama dikenal sebagai Kota Apel, tepatnya penghasil buah apel berkualitas.  Bahkan sebelum adanya pendirian sejumlah wahana permainan dan edukasi kekinian dalam naungan Jatim Park group, Kota Malang telah lama dikenal oleh kalangan luas sebagai penghasil apel dan wisata petik apel.  Tetapi sebenarnya, ini pun barulah kuketahui setelah aku berkesempatan berlibur kesana beberapa waktu lalu, jika wisata petik apel bukanlah berada di Kota Malang, loh  ..., tetapi berada di Kota Batu.  Kira - kira berjarak tempuh sekitar 15 Kilometer dari Kota Malang menuju dan dari ke Kota Batu dan udara sejuk cenderung dingin yang melingkupi keseharian Kota Batu sangatlah cocok sebagai lahan tumbuhnya tanaman apel dengan kualitas baik.  Terdapat 5 jenis var

Berada di sebelah barat Yogyakarta, tepatnya di Dusun Banyunganti, Desa Jatimulyo, Kecamatan Girimulyo, Kabupaten Kulon Progo terdapat ekowisata Sungai Mudal, destinasi wisata taman alam air terjun memesona dan bisa dikatakan merupakan satu bagian dari kepingan cantik surga dunia.   Destinasi ekowisata Taman Sungai Mudal ini berjarak tempuh sekitar 38 kilometer dari kota Yogyakarta dengan estimasi waktu lama perjalanan kurang lebih 1 jam ditempuh dengan kendaraan pribadi, atau menyewa kendaraan. Tak ada sarana angkutan umum untuk menuju dan sepulang dari lokasi. Menawarkan suasana sejuk dataran tinggi pegunungan Menoreh, dengan rata - rata ketinggian mencapai 2000 mdpl, Taman Sungai mudal adalah ekowisata alam berupa air terjun dan kolam pemandian alami bernuansa tropis.  Keindahan ekowisata Sungai Mudal semakin lengkap karena terletak berada di Desa Jatimulyo, satu lokasi desa di daerah Kulon Progo yang memiliki cukup lengkap populasi fauna, khususnya habitat burung. Tercatat terdapat

Samar - samar di sepanjang perjalanan tercium aroma wangi buah durian matang di pohon, ketika laju kendaraanku  memasuki jalan pedesaan dengan kontur badan jalan sedikit menanjak  dan meliuk menuju ke lokasi Embung Tonogoro Waduk Mini Banjaroya di Padukuhan Tonogoro, Kelurahan Banjaroya. Kalibawang, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta.  Letak lokasi keberadaan Embung Tonogoro, kemudian selanjutnya lebih dikenal masyarakat luas dengan nama Waduk Mini Banjaroya  setelah areanya diresmikan sebagai agrowisata oleh Sri Sultan Hamengku Buwono X pada tahun 2014, di Kelurahan Banjaroya ini letaknya berbatasan langsung dengan Kabupaten Magelang.  Perbedaan nama antara Embung Tonogoro dan Waduk Mini Banjaroya yang ternyata merupakan satu lokasi ini, tak ayal sempat membuatku sedikit mengalami kebingungan saat pertamakali mencari lokasinya.  Di papan nama penunjuk jalan di tepi jalan berukuran besar di jalan Kalibawang , Kulon Progo tertulis nama lokasi Embung Tonogoro berikut keter

Jika di Yogyakarta terdapat  Candi Prambanan, merupakan candi Hindu terbesar di Indonesia juga termegah di Asia Tenggara, di Magelang terdapat candi Borobudur,  candi Buddha terbesar di dunia.  Nah, pembaca setia blogku dibacain, yuk  tulisan keterangan informasi lokasi diatas sengaja kutulis dengan huruf tebal, ya. Juga di pos ini sekalian kusertakan letak lokasi Candi Borobudur yang benar berada di kota mana. Apa pasal ?. Sengaja kutulis tebal demikian karena sebagai bentuk keprihatinanku melihat masih banyaknya informasi bertebaran di internet dari beberapa web biro travel [juga blogger] telah melakukan kesalahan fatal menginformasikan jika Candi Borobudur berada di kota Yogyakarta. Informasi lokasi tersebut adalah jelas salah besar !.      Gemas rasanya kalau membaca keterangan informasi letak ditulis salah seperti itu.  Rasanya membaca salah pencantuman keterangan letak lokasi seperti itu tuh  ingin ku teriak [tapi ngga pakai nyanyi]  dan kemudian menjerit sekencang - kencangnya,

Perjalanan selama tiga jam lebih untuk tiba di Pantai Nglambor, ditempuh dari pusat kota Yogyakarta dengan estimasi waktu  sekitar 29 km ke arah kota Wonosari, dan dari kota Wonosari berlanjut sejauh 34 kilometer ke Kelurahan Purwodadi, Kecamatan Tepus, Gunung Kidul dengan melewati kontur jalan beraspal berkelok dan naik turun, juga sempat mengalami kemacetan di tengah jalan, tak lantas membuat semangatku mengendor untuk tetap melakukan ..., snorkling .  Ya, Pantai Nglambor memiliki kontur alam eksotis berbukit batuan koral dan berdinding tebing tinggi, memang salah satu pantai di Gunung Kidul yang memiliki daya tarik utama untuk aktivitas snorkling .  Alasan itulah yang membuatku antusias telah lama mengimpikan dapat ber snorkling di Pantai Nglambor. Dan sebelum aku berlibur ke Pantai Nglambor Gunung Kidul Jogja ini beberapakali aku sempat membayangkan bagaimana rasa sensasinya  snorkling  berada di pantai selatan yang terkenal memiliki arus kuat.  Kalau ber snorkling  di suatu lokas

Pesona pantai memang selalu menggoda.  Apalagi pantai - pantai yang berada di daerah Gunung Kidul dengan ciri khas memiliki hamparan berpasir putih dan gulungan ombak besar khas pantai selatan Samudera Hindia. Meski tak ada sarana hiburan seperti yang terdapat di perkotaan, bioskop dan pusat perbelanjaan mewah, kawasan Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta memiliki sederetan pantai dengan banyak daya tarik memikat dengan keunikan dan kelebihan masing - masing.  Ada 102 nama pantai cantik dan eksotik tercatat berada di Gunung Kidul, bahkan akhir - akhir ini ada beberapa lokasi pantai baru lainnya 'diketemukan', dapat dikunjungi sekaligus dalam satu kunjungan, salah satunya Pantai Siung, sebagai tujuan wisata keluarga.  Pantai Siung Jogja berada di Dusun Duwet, Kelurahan Purwodadi, Kecamatan Tepus, Kabupaten Gunung Kidul, provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.  Untuk tiba berlibur berada di Pantai Siung, setiap pengunjung dikenai restribusi tiket seharga 10K dan serunya, satu ti

Aku merekomendasikan jika kalian berkeinginan datang berlibur melihat dari dekat bentangan formasi unik bebatuan alam purba berusia ribuan, mungkin juga jutaan tahun silam yang terbentuk secara alami di tepi Kali Bogowonto Purworejo ini, sebaiknya datang di saat musim kemarau, bukan di musim penghujan. Terlebih dengan intensitas kondisi curah hujan yang tinggi. Jika di musim penghujan tiba seperti sekarang ini, permukaan bentangan bebatuan yang terbentuk proses secara alami sejak ribuan tahun silam tersebut tak akan terlihat, tertutup oleh laju derasnya permukaan debit arus air sungai yang meninggi.  Karena pada dasarnya bebatuan alam tersebut merupakan bagian dari dasar sungai.  Datang berlibur di saat musim kemarau di tepi Kali Bogowonto Purworejo merupakan waktu yang tepat karena permukaan air sungai jadi surut yang menyebabkan tampaklah bentangan formasi bebatuan alam unik dan eksotik tersebut, bahkan ..., tak cuma dapat dilihat dari dekat, tetapi juga dapat berjalan - jalan dan be