Skip to main content

Posts

Museum Benteng Vredeburg - Sarat Sejarah dan Dilengkapi Diorama Menawan

Berdiri sejak tahun 1760 bangunan benteng Vredeburg dan bangunan - bangunan kokoh yang terdapat di dalam areanya memiliki gaya desain arsitektur Indis, perpaduan seni arsitektur bergaya Barat dan arsitektur bergaya Jawa merupakan kompleks bangunan benteng pertahanan peninggalan masa kolonial Belanda.   Dirancang bangun oleh Sri Sultan Hamengku Buwono I atas permintaan dari Belanda dengan dalih untuk menjaga keselamatan Sultan dan Keratonnya yang letaknya memang tak begitu jauh antar kedua lokasinya.  Setelah beberapakali mengalami pergantian kekuasaan pemanfaatan benteng oleh Belanda, Inggris dan Jepang yang menjajah Indonesia, benteng yang semula bernama Benteng Rustenburg  yang memiliki arti benteng peristirahatan , maka sejak benteng dikuasai kembali oleh Kerajaan Belanda nama benteng berganti nama menjadi Benteng Vredeburg,  yang berarti benteng perdamaian.   Nama benteng tersebut dipertahankan hingga sekarang ini setelah Indonesia resmi merdeka.  Dan sekarang ini fungsi benteng ya

Mengenal Peradaban Jawa di Museum Sonobudoyo

Disodori selembar kertas tebal berwarna hitam dan sebagian berwarna cokelat muda oleh salah satu petugas saat aku memasuki pintu sensor otomatis ruangan pertama Museum Sonobudoyo, dan kulihat dalam sekejapan mata kertas tersebut bergambar blencong , lampu penerangan dalam pertunjukan wayang berbahan bakar minyak tanah, refleks aku menanyakan ke petugas. "Apa ini, mbak ?", tanyaku. "Pembatas buku, mas", jawab petugas ramah sambil menebarkan senyumnya.  Sejurus kemudian kulihat lagi kertas mengilap tersebut, tercantum tulisan harga Rp. 3. 000,_. berada dbawah sebelah kiri. "Baik, mbak", jawabku sembari mengeluarkan selembar uang dari tas pinggangku. "Oh, ini gratis, mas. Silahkan dibawa", kata si petugas dengan senyum yang masih tetap menghiasi wajah khas Jawanya.  Sambil jalan melangkah meninggalkan meja resepsionis yang letaknya berhadapan dengan seperangkat alat musik traditional gamelan Slendro - Pelog Kyai - Ny a i R

Sakral dan Mewahnya 23 Kereta Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat

Menempati di sebuah bangunan tua, salah satu bangunan bagian dari kompleks besar Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat di Jalan Rotowijayan yang berada di sisi barat Keraton terdapat museum Kareta Karaton Ngayogyakarta  yang menyimpan benda pusaka kereta - kereta mewah penuh sejarah milik Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat.  Penamaan lokasi bukan dengan nama Kereta Keraton, tetapi Kareta Karaton  berdasarkan nama kepenulisan dalam bahasa Jawa Kuno. Aku dan replika kuda putih Kyai Dhurmasari, kuda kesayangan Sri Sultan Hamengku Buwono I Jalan Rotowijayan merupakan ruas jalan umum penghubung antara area wisata Tepas Keprajuritan Karaton dan Tepas Pariwisata Karaton.  Jalan Rotowijayan Bisa dikatakan letak lokasi bangunan Museum Kereta Keraton berada di tengahnya di sisi barat, antara area wisata Keraton di sebelah utara dan area wisata Keraton di sebelah selatan.  Berjalan kaki pun sangat dekat ditempuh untuk mencapai ketiga lokasinya.  Tak lebih ditempuh dari 3 menit